IF...(Seandainya)
Seorang wanita yang tampak sangat pucat, berada di atas tempat tidur. Wanita itu memakai alat bantu pernapasan dan jarum infus menancap di tangannya. Wanita itu sangat terlelap dalam tidurnya, dan seorang pria terus menggenggam tangannya. Sesekali pria itu mengelus pipi wanita itu dengan penuh kelembutan.
Karena merasa terganggu wanita itu membuka matanya dan melihat suaminya disampingnya. Wanita itu menatap suaminya dengan senyuman.
"Sayang...." Pria itu meneteskan air matanya karena melihat istrinya yang tampak sangat lemah.
"Jangan menangis, mas! Aku tidak suka melihat mu menangis, ini adalah karma yang harus aku terima di masa lalu!" ucap wanita itu dengan tersenyum.
"Tidak ada karma sayang, jangan bicara seperti itu! Aku sangat mengenal mu, kamu adalah wanita yang sangat baik!" ucap pria itu, mendengar kata baik membuat wanita itu geleng kepala.
"Mas, mama dimana?" tanya wanita itu dengan lemah.
"Mama lagi dijalan sayang! Katanya dia ingin membawa seseorang yang ingin kamu temui dari semalam!" Wanita itu hanya mengangguk kepalanya.
Cup...
Pria itu mengecup kening istrinya dengan lembut. Saat pintu ruangan itu terbuka, mereka berdua langsung menoleh ke arah pintu. Seorang wanita tua tapi masih tampak sangat cantik dan wanita muda datang bersama.
"Mama...Cahaya..." wanita itu langsung merentangkan satu tangannya untuk menyambut yang baru saja datang.
Gadis yang bernama Cahaya itu langsung memeluk wanita itu. Cahaya meneteskan air matanya saat melihat sahabatnya yang tampak sangat lemah dan pucat.
"Mey, kenapa kamu tidak bilang kalau kau sakit" ucap Cahaya sambil menghapus air matanya.
"Aku tidak ingin kamu sedih karena melihat ku begini!" ucap gadis yang sakit itu, namanya Adalah Mesya Mariska.
Suami Mesya dan wanita paruh baya itu hanya bisa diam saja melihat percakapan antara Mesya dan Cahaya.
"Ma..." Mesya memanggil wanita paruh baya itu dengan tersenyum.
"Kenapa sayang?"
"Maaf kan Mesya
ma..., Mesya tidak bisa menjadi menantu yang sempurna untuk putra mama" ucap Mesya dengan sendu.
"Sstt.... Siapa bilang sayang? Kamu menantu mama yang sempurna." ucap wanita itu sambil menahan air matanya.
Ternyata wanita paruh baya itu adalah mama kandung dari suaminya. Saat mertuanya Mesya mengatakan hal itu membuat Cahaya tampak diam dan rasa sakit hatinya di masa lalu muncul kembali.
"Mas, kesini..." Mesya memanggil suaminya yang agak memberikan jarak antara Sahabatnya. Mesya menggenggam tangan suaminya dengan tersenyum.
"Mas, aku ada permintaan, apa kamu bisa mengabulkan permintaan ku?"
"Tentu saja sayang! Aku akan mengabulkan permintaan mu, semuanya. Katakan kau ingin apa?"
"Aku ingin kamu menikah dengan Cahaya!" ucap Mesya dengan tersenyum.
Mendengar hal itu membuat Cahaya hampir saja jatuh ke lantai, kalau tidak dia memegang pinggiran tempat tidur itu dengan kuat mungkin Cahaya akan jatuh. Tidak hanya Cahaya saja yang terkejut, tapi suaminya sendiri terkejut karenanya.
"Sayang apa yang kamu katakan? Jangan meminta hal yang tidak bisa aku lakukan!" ucap pria itu dengan kesal.
"Aku, mohon mas! Aku ingin sebelum aku pergi aku melihat kau menikah dengan wanita yang bisa menjagamu!" ucap Mesya dengan lirih.
"Tidak ada wanita yang bisa menjagaku seperti mu sayang...." ucap Pria itu dengan sendu.
Cahaya yang mendengar ucapan pria itu merasakan hatinya sangat sakit dan ingin menangis. Supaya tidak ada yang melihat dia menangis, Cahaya memilih untuk pergi dari ruangan itu. Cahaya juga tidak ingin menikah karena paksaan. Wanita paruh baya yang dari tadi memperhatikan Cahaya tampak merasa bersalah karena putranya langsung menolak Cahaya.
-
-
Kini Cahaya berada dalam kamarnya sambil memeluk foto dimana pria yang dalam foto itu sangat mirip dengan suami Mesya. Mesya meneteskan air matanya, saat mendengar ucapan suaminya Mesya yang langsung menolaknya dengan cepat.
Karena terus menangis membuat Cahaya kecapekan. Pelan-pelan matanya mulai tertutup. Dalam tidurnya Cahaya bermimpi dimana dirinya bersama seorang pria yang mirip dengan suaminya Mesya kecelakaan mobil.
"Ryan...." teriak Cahaya, keringat sudah bercucuran diwajahnya, Cahaya langsung bangkit berdiri dan membongkar isi tasnya.
Saat menemukan apa yang dicarinya, Cahaya langsung mengambil beberapa pil dari dalam botol yang dicarinya. Cahaya menjatuhkan tubuhnya di pinggiran kasurnya sambil menekuk lututnya untuk menyangga wajahnya.
Dalam ruangan kecil itu kembali terdengar suara tangisannya. Cahaya meratapi nasibnya yang sangat malang. Dari kecil sampai dewasa dia sama sekali tidak mengenal siapa orang tuanya. Saat kebahagiaan mau menghampirinya dimana sang kekasih melamarnya untuk menikah, semuanya langsung sirna dalam sekejap. Dimalam dimana sang kekasih baru saja melamarnya, mereka mengalami kecelakaan saat mereka pulang dari danau favorit mereka. Akibat dari kecelakaan itu membuat sang kekasih yang bernama Ryan Adi menghilang dalam hidupnya.
Flash back
Sebenarnya akibat dari kecelakaan itu Cahaya mengalami koma selama tiga bulan. Saat dia bangun dan mencari keberadaan pacarnya dia tidak pernah sekalipun menemukannya. Cahaya mencari tempat dimana Ryan Bekerja dan kost, tapi semuanya nihil. Cahaya merasa menyesal saat Ryan mengenalkan orangtuanya dia tidak meminta nomor telepon orang tuanya Ryan.
Setelah satu setengah tahun kemudian, saat dalam perjalanan pulang dari kantor Cahaya secara tidak sengaja melihat mama dari pacarnya. Cahaya langsung mengejarnya dan menyapa mamanya Ryan dengan sopan. Tapi mama nya Ryan malah menatapnya sinis.
Cahaya tidak mempermasalahkan bagaimana tatapan mamanya Ryan padanya. Saat dia bertanya keberadaan Ryan dimana, mamanya Ryan malah marah-marah dengannya.
"Kamu tidak perlu mencari putra ku! Sebentar lagi dia akan menikah dengan wanita yang derajatnya sama dengan kami! Saya tahu kalau kamu mendekati putra saya karena dia hartanya kan?"
"A..apa maksud Tante?" Cahaya masih belum mengerti apa yang dikatakan oleh mamanya Ryan.
"Tidak perlu sok polos di hadapan saya. Kamu itu anak yatim-piatu yang tidak jelas asal-usulnya, kau tidak akan pernah cocok untuk putra saya ahli waris kekayaan Aditama!"
"Aditama? Maaf Tante apa maksudnya?"
"CK... Saya tidak percaya kalau kamu tidak mengetahui identitas putra saya sebenarnya. Saya sangat yakin kamu mengetahui semuanya. Saya peringatkan sekali lagi, jangan mencari keberadaan putra saya. Putra saya akan menikah dan dia juga sudah melupakan mu!" ucap wanita paruh baya itu dengan sinis.
Flash back end
Kejadian itu hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya, karena mengingat masa lalunya membuat Cahaya menangis histeris sambil memukul-mukul dadanya yang seperti terasa ditekan.
-
-
"Bagaimana istri saya, dok?" tanya pria itu dengan cemas saat melihat dokter keluar dari ruangan Mesya.
Mesya langsung tidak sadarkan diri karena suaminya menolak menikah dengan wanita pilihannya. Mertuanya juga tampak sangat gelisah karena tiba-tiba Mesya tidak sadarkan diri.
"Saya minta kepada anda tolong jangan membuat istri anda banyak pikiran. Kalau dia ingin sesuatu tolong kabulkan saja, supaya nyonya Mesya tidak terlalu memikirkannya"
Pria itu hanya mengangguk kepalanya untuk menjawab permintaan dokter padanya.
"Kalau begitu kami permisi dulu, pak"
Setelah dokter dan perawat pergi, pria itu dan mamanya langsung masuk kedalam ruangan Mesya.
Melihat suaminya dan Mertuanya masuk, Mesya langsung tersenyum. Pria itu duduk di samping Mesya dan menggenggam tangan Mesya.
"Mas...." pria itu terus mencium tangan Mesya dengan sendu.
"Apa kau sudah mengubah keputusan mu?" tanya Mesya dengan lemah.
"Nak, tolong Kabulkan permintaan Mesya. Ingat apa kata dokter tadi..." ucap mamanya pria itu.
"Tapi sayang kami tidak saling mencintai.... Lagian belum tentu Cahaya setuju!"
"Aku yakin dalam waktu dekat kamu dapat mencintainya. Cahaya wanita yang sangat baik dan kalau masalah Cahaya, biarkan aku yang bicara" ucap Mesya dengan tersenyum, hanya mengangguk kepalanya saja supaya istrinya tidak lagi banyak bicara.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
scorpio🌹
ceritanya baru dimulai... knp like nya dikit bgt. ayo dong pencet like nya.
2021-10-27
10
Saturn Admirer 🪐
first nih Thor 💙 Semangat yah! ceritanya bagus :))
2021-09-04
0