~
Pagi Hari.
Faraz dikejutkan dengan bunyi ponselnya.
Perlahan Faraz membuka matanya dan memegang kepalanya yang terasa begitu berat ia rasakan.
"Awwh kepalaku terasa sakit sekali," Faraz meraih ponselnya yang tidak jauh dari tempat ia duduk.
"Hallo..." ucap Faraz
"Faraz..." terdengar suara Ibu di dalam benda pipih itu.
"Ibu..." ucap Faraz dengan nada sedihnya.
"Faraz apa yang sebenarnya terjadi, Kavita bilang kalian sudah berpisah, Dia juga bilang kamu mengantar nya sampai bandara, lalu kenapa kamu tidak menemui kami?" tanya ibu.
"Maafkan Aku Ibu, Aku belum siap bertemu kalian, Aku juga tidak ingin membicarakan masalah kami sekarang," ucap Faraz.
"Kamu tidak bisa lari dari masalahmu, kamu harus menghadapinya, jika kamu tidak bisa menghadapinya sendiri, masih ada Ibu dan Ayah yang selalu mendukung mu," Ibu menjeda ucapanya.
"Faraz.... Ayah memintamu pulang, pulang lah nak.. kita selesaikan masalahnya bersama-sama," lanjut ibu.
"Tidak Ibu... Aku tidak ingin pulang dan melihat Dia bersama nya,"
"Dia bersama nya?" tanya Ibu terkejut.
"Apa maksudmu Faraz, apa ini artinya kalian berpisah karena kavita memiliki pria lain?" tanya ibu memastikan.
"Ee... **.... Tidak Ibu...mm.. maksudku.. Aku tidak siap bertemu dengan nya karena rumah kita berdekatan, pasti Kita akan sering bertemu, ya... seperti itu Ibu," elak Faraz yang memang tidak berniat mengatakan yang sebenarnya.
"Kamu tidak perlu berbohong Faraz, bahkan tadi malam Ibu melihat sendiri Kavita diantarkan oleh pria itu," ucap Ibu.
"Jadi Kavita langsung menemui pria itu?" batin Faraz.
"Faraz... Ibu mohon pulanglah, Kita selesaikan ini semua," bujuk Ibu.
"Maafkan Aku Ibu, tapi Aku benar-benar tidak ingin pulang," Faraz langsung menutup ponselnya.
"Faraaaaz... Faraaaaz...." Tuuuuuuuuuuttttttt.... Sambungan ponsel pun terputus.
"Ada apa Zeenat, apa Faraz bersedia kembali ke Jakarta?" tanya Shehzad.
"Tidak Shehzad, Dia tidak mau kembali," ucap Ibu sedih.
"Lalu apa yang Dia katakan, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Faraz sempat kelepasan bicara dan mengatakan bahwa Faraz tidak ingin pulang dan melihat Dia bersamanya,"
"Apa maksud dia bersama nya, apa yang ia maksud Kavita... bersama...?" Ayah mulai berfikir dan mengingat semalam melihat Kavita diantar oleh seorang pria.
"Kurrraaang Ajaaarrrr!" ucap Ayah yang langsung pergi menuju rumah Kavita.
Zeenat pun bergegas mengikuti nya.
"Kavita... Kavitaaaaa.... Bhukkkk.... Bhrukkk... Bhrukkk..." Ayah terus menggedor-gedor pintu rumah Kavita dengan keras.
Bu Risma yang mendengarnya bergegas keluar.
"Ada apa ini, kenapa pagi-pagi membuat keributan?" tanya Bu Risma.
"Bu Risma... panggilkan putrimu sekarang juga," tegas Shehzad.
"Ada apa kenapa kalian terlihat sangat marah?" tanya Bu Risma.
Shehzad yang melihat Kavita keluar dari kamarnya langsung menerobos masuk.
"Berrraninya Kau menghianati Putra ku!" dengan rahang mengeras dan mata melotot Shehzad mencengkeram kedua lengan Kavita.
"Awwhhh..." Kavita meringis kesakitan.
"Lepaskan Putri ku, apa yg Anda lakukan?" Bu Risma menarik Shehzad menjauh dari Kavita.
"Tanyakan saja apa yang sudah Putri mu lakukan kepada Putra ku!" hardik Shehzad
"Kavita katakan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ibu.
"Ibb... Ibu... Aa... Aakuuu..." Kavita tidak berani mengatakan yang sebenarnya.
"Putri mu telah menghianati Putra ku dengan berhubungan bersama Pria lain." ucap Shehzad.
Bu Risma tercengang mendengarnya.
"Apa! Tidak, ini pasti salah, Putri ku tidak mungkin melakukan itu, pasti Putra kalian hanya mengarang-ngarang mecerita," ucap Bu Risma.
"Putra ku tidak mengarang cerita apalagi menceritakan masalahnya pada kami, tapi semalam kami melihat sendiri Putri mu bersama Pria lain," saut Zeenat.
"Apa! Aa... Apa itu benar Kavita?" tanya ibu memastikan.
"Ibuu.... Aku... Aku minta maaf Ibu... Aku mencintai Pria lain, Aku sudah berusaha melupakan nya dan hidup bersama Faraz, tapi Aku tetep tidak bisa melupakan nya, maaf kan Aku ibu, maafkan Aku," tangis Kavita pecah dengan bersimpuh di kaki ibunya.
Bu Risma begitu shock mendengar pengakuan Kavita.
"Berrraninya Kau mempermainkan Putra ku!" Shehzad menarik lengan Kavita dan membuatnya berdiri.
"Aku membiarkan Putra ku menikahi mu meskipun Kamu tidak setara dengan kami, itu semua Kami lakukan karena l Faraz sangat mencintai mu, tapi apa balasan mu!" hardik Shehzad.
Kavita hanya bisa menunduk kan kepala dengan tangisnya.
"Aku benar-benar tidak menyangka ini, seorang Putra dari Shehzad Shaikh disakiti oleh gadis rendahan seperti mu." ucap Shehzad berlalu pergi meninggalkan rumah Kavita.
"Kavita... sebelumnya kami tidak memandang status sosial mu, karena kami fikir sifat baik dan buruknya seseorang bukan di ukur dari kekayaan nya, tapi di lihat dari hati nya, tapi sekarang Kamu telah membuktikan jika Kamu bukan saja miskin harta, tapi kamu juga miskin hati." ucap Zeenat lalu pergi.
Kini tinggal Bu Risma dan Kavita dalam tangisnya.
"Apa yg kamu lakukan Kavita, kenapa kamu membuat malu Ibu, kenapa kamu sangat bodoh, Faraz sangat mencintaimu, Dia memberikan segalanya untuk mu, membiayai semua kuliah mu, mencukupi kebutuhan mu, memberi mu mobil dan menyiapkan rumah megah untuk mu, tapi kenapa kamu memilih meninggalkan nya untuk bersama Pria yang belum jelas asal usul keluarganya?" Ibu menjeda ucapanya
"Siapa Pria itu, bagaimana keluarganya, Apa yang sudah Pria itu berikan yang tidak bisa Faraz berikan?" tanya Ibu dengan penuh kekecewaan.
Kavita terduduk di lantai dan memikirkan apa yang sudah ia lakukan.
"Apa yang sudah ku lakukan, bagaimana kalau Aku salah mengambil keputusan," batin Kavita.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Riri Yusmanidah
Antara cinta dan bodoh itu beda² tipis... setipis kulit bawang 😀
2024-01-01
2
Wahtu Saliga
cinta boleh goblok jangan
2023-11-02
1
Ay Atund17
No komen...
itusi derita lo (Kapita)
masa bodoh gak.mau tau
abang Farazzz sama aku aja sayang
2023-08-08
2