"Selamat datang dikamar baru mu, Nyonya Kavita Faraz Shaikh," ucap Faraz meraih tangan Kavita dan menciumnya.
Kavita tersenyum tipis dan menarik kembali tangannya.
"Sekarang katakan padaku kenapa selama pernikahan kamu terligat gelisah?"
"Ee... Itu.. Aku... Aku merasa sangat gugup Faraz," ucap Kavita yang langsung memutar tubuhnya membelakangi Faraz.
Faraz tersenyum dan memeluknya dari belakang.
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku jika Aku tidak jadi menikah dengan mu, mungkin duniaku akan berakhir saat itu juga," ucap Faraz sembari membenamkan dagunya di pundak Kavita
"Kenapa kamu begitu mencintaiku Faraz?" tanya Kavita sembari menggeliat geli.
Faraz melepaskan pelukannya dan memutar tubuh Kavita agar menghadapnya.
"Karena kamu dunia ku... Aku tidak memiliki Alasan apapun selain itu," Faraz kembali memeluk Kavita.
"Penantian panjang selama selama 6th Akhirnya telah berakhir, sekarang kamu sudah menjadi istriku, dan Aku sangat bahagia," Faraz melepaskan pelukannya dan mengangkat dagu Kavita.
Mereka saling menatap satu sama lain, semakin lama semakin dalam hingga Faraz menelan salivanya.
Perlahan Faraz mengusap bibir Kavita dengan ibu jarinya.
Kavita memejamkan matanya merasakan sentuhan lembut jari Faraz.
Faraz mendekatkan wajahnya dan ingin menciumnya, namun Kavita segera memalingkan Wajahnya dan menjauh membelakangi Faraz.
Faraz tersenyum dan menarik kedua lengan Kavita kembali mendekat.
"Bahkan setelah menjadi istriku, Kamu masih saja menghindari ku?" Faraz kembali memutar tubuh Kavita menghadapnya.
Faraz meraih pinggang Kavita dan memeluknya dengan erat.
"Faraz... Ini... mm... ma.. masih sore," Kavita mencoba melepaskan tangan Faraz dari pinggangnya.
"Aku tidak peduli," Faraz menyatukan kening dan hidung mereka.
Mereka sama-sama memejamkan matanya beberapa saat sebelum akhirnya Faraz menggendong Kavita dan membaringkan tubuhnya di ranjang pengantin yang telah di taburi bunga-bunga mawar berwarna merah.
Faraz menatap tajam Kavita dan mulai membelai wajahnya.
Kavita kembali menghindari sentuhan Faraz.
"Faraz nanti masih ada acara, bagaimana jika kita....?"
"Jika apa?" tanya Faraz memotong pertanyaan Kavita.
"Bagaimana jika nanti ada.... "
"Ssssttttt..." Faraz menutup mulut Kavita dengan jari telunjuknya.
"Berhentilah mencari alasan, sekarang diamlah dan ikuti permainan ku," ucap Faraz yang semakin terlihat tidak tahan lagi.
Kavita terdiam dan tak memiliki alasan lagi.
Faraz mulai mencium kening Kavita, kemudian mencium kedua matanya, lalu turun ke kedua pipinya. Kavita hanya bisa diam memejamkan matanya merasakan setiap kecupan yang Faraz berikan.
Faraz pun memejamkan matanya dan mengarahkan ciumannya ke bibir Kavita.
"Faraz.. Faraz..."
"Diamlah Sayang," ucap Faraz dengan mata yang masih terpejam.
"Bukan Aku yang bicara," ucap Kavita.
Faraz terkejut dan membuka matanya.
"Haagh! lalu jika bukan kamu yg bicara siapa yang bicara?" tanya Faraz bingung.
"Faraaaaz... Cepatlah keluar ada temanmu datang dari Malaysia," pekik ibu dari luar pintu.
"Ibu mu," ucap Kavita.
Faraz segera bangun dari atas tubuh Kavita.
"Aaah... Kenapa ibu datang di waktu yang tidak tepat," gerutu Faraz.
Kavita tersenyum menggelengkan kepalanya.
"Ya ibu, Aku datang," ucap Faraz sembari merapikan pakaiannya.
"Baiklah Sayang, kali ini Aku melepaskan mu, tapi nanti malam Aku tidak akan melepaskan mu,"
ancam Faraz lalu pergi meninggalkan Kavita.
Tawa Kavita terhenti dengan perginya Faraz.
*****
Malam Hari.
Faraz masih berbincang dengan beberapa teman nya yang jauh-jauh datang dari Malaysia.
"Oh ya Faraz kemana istrimu kenapa sejak kamu disini dia tidak datang?" tanya salah satu temen Faraz.
"Iya Faraz.. kemana Kavita? Kenapa Kamu tidak mengajaknya kemari?" sambung ibu yang menyela diantara mereka.
"Biar Aku panggil Dia," Faraz beranjak pergi ke kamarnya. Ia membuka pintu dan tidak melihat Kavita di tempat tidurnya, kemudian Faraz mencarinya di kamar mandi, tapi Faraz juga tidak menemukan Kavita di sana.
"Sayang... Sayang.... kamu dimana? keluarlah jangan bermain-main?"
Faraz mencari Kavita kesemua sudut kamarnya, namun tidak juga menemukannya.
"Kavita keluarlah?" Faraz mulai merasa cemas.
"Kemana Kavita pergi, apa Dia sudah keluar untuk makan malam?" gumam Faraz lalu melangkah keluar.
"Apa kau melihat istriku?" tanya Faraz kepada orang-orang di rumahnya.
Ibu yang melihat Faraz terlihat khawatir langsung mendekati Faraz.
"Ada apa Faraz, kenapa terlihat khawatir?" tanya ibu.
"Ibuu... Apa ibu melihat Kavita?"
"Kavita? bukankah Dia bersamamu?"
"Iya ibu, tapi Aku meninggalkan Dia saat ibu memanggilku, dan setelah Aku kembali kekamar dia sudah tidak ada di kamarnya," ucap Faraz khawatir.
"Ada apa Faraz" tanya Ayah yang baru saja datang.
"Ayah... apa Ayah melihat Kavita?"
"Tidak, setelah kalian kekamar Ayah tidak melihat Dia keluar dari kamarnya,"
"Lalu dimana Kavita, semua orang tidak melihatnya." Faraz semakin merasa khawatir.
"Apa semua baik-baik saja?" tanya salah satu teman Faraz.
"Ya semua baik, tidak ada masalah," jawab Faraz menutupi ke khawatiran nya.
"Lalu dimana istri mu?" tanya teman yang lain.
"Ee... Diaaa... Dia sedikit kelelahan jadi teruskan saja makan malam kalian," ucap Faraz.
"Ya baiklah, semoga istrimu selalu di beri kesehatan, belum juga malam pertama," ledeknya.
Faraz hanya tersenyum getir.
"Bagaimana ibu, semua taman-teman ku mulai bertanya keberadaan Kavita?" bisik Faraz.
"Tenanglah Faraz mungkin dia sedang menggoda mu dengan bersembunyi di salah satu sudut rumah ini," ucap ibu menenangkan Faraz.
"Dia tidak pernah menggodaku ibu, Aku yang selalu menggodanya," ujar Faraz.
"Ya mungkin setelah Menikah Dia ingin melakukannya," ujar ibu lagi.
"Itu tidak mungkin ibu, hatiku mengatakan telah terjadi sesuatu padanya," ucap Faraz khawatir.
"Tenanglah Faraz, Kita akan mengecek CCTV di rumah kita," ucap Ayah.
Faraz pun mengangguk.
"Baiklah kalian periksa CCTV, biar ibu yg menangani para tamu disini." ucap ibu.
Faraz dan Ayah nya keruang CCTV dan mulai memeriksa nya.
Ayah dan Faraz melihat CCTV di rumahnya tapi tidak juga melihat petunjuk keberadaan Kavita.
"Ayah... Ayah terus pantau CCTV, Aku akan bertanya pada penjaga."
Faraz segera berlari keluar mencari penjaga keamanan rumah nya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan langsung di tinggal kabur,Dari awal juga Kavita itu gak serius sama kamu,Kamu nya aja yg ogeb..
2024-05-04
0
Qaisaa Nazarudin
Aku tgi berakhirnya dunia mu saat Kavita hilang dr radar mu..🤣🤣
2024-05-04
0
Healer
Kavita hanya anggap faraz sbg ATM bergerak
2023-11-16
1