CINTA TERLARANG DENGAN SANG MAJIKAN
Maya seorang gadis cantik dari keluarga sederhana yang bercita-cita menjadi seorang dokter, ayahnya sudah meninggal sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, jadi sang ibu lah yang bekerja mati-matian untuk menghidupi anak-anaknya.
Saat ini sang ibu bekerja menjadi seorang pembantu rumah tangga di kediaman seorang pengusaha kaya raya yang bernama Alvian, Pria yang sudah memiliki seorang istri yang berprofesi sebagai Model yang bernama Renata.
Sejak kecil Maya sudah terbiasa hidup mandiri dengan mengurus kedua Adik-adiknya yang masih kecil, sebab ibunya terpaksa harus meninggalkan mereka untuk bekerja di rumah majikannya.
Dulu waktu anaknya masih kecil, Bu sari memilih pekerjaan yang jam kerjanya sampai sore saja, agar ia bisa mengurus ke tiga anak nya di rumah, namun satu tahun yang lalu, salah satu teman seprofesi nya menawari dirinya untuk bekerja menggantikan nya di rumah Alvian dengan gaji yang lumayan besar, sebab temannya itu harus pulang ke kampungnya untuk mengurus ibunya yang sedang sakit, gaji yang di tawarkan cukup besar, hampir tiga kali lipat dari gaji nya saat itu, namun syaratnya hanya satu, ia harus menginap di rumah tersebut dan hanya di ijinkan pulang satu tahun sekali.
Bu sari sangat tertarik dengan tawaran temannya itu, apalagi ia membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk mewujudkan keinginan anak pertamanya yang bercita-cita menjadi seorang dokter, mengingat sebentar lagi Maya lulus SMA dan ia pasti membutuhkan biaya yang sangat besar untuk mendaftarkan anaknya itu ke fakultas kedokteran.
Akhirnya Bu Sari menerima tawaran dari sahabatnya itu, lagi pula anak-anaknya sudah besar, bisa mengurus dirinya sendiri, selain itu ada Maya yang bisa ia percaya untuk menjaga Adik-adiknya.
Bu Sari mempunyai dua anak perempuan dan satu anak laki-laki, anak pertamanya bernama Maya yang saat ini tengah kuliah di fakultas kedokteran, dan anak keduanya bernama Rara yang tengah duduk di bangku SMA kelas dua, dan anak ke tiganya bernama Angga yang masih belajar di bangku SMP kelas 3.
Semenjak ibunya kerja di tempat yang baru, Maya mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kedua adiknya, ia harus berusaha membagi waktunya antara kuliah dan juga mengurus Adik-adiknya itu menggantikan sang ibu.
"De... sepertinya hari ini kakak akan pulang sore, karna kakak mau melakukan tugas penelitian bersama teman-teman kakak, nanti setelah selesai sekolah, kalian langsung pulang ya, jangan pergi kemana-mana" ucap Maya kepada Adik-adiknya saat mereka tengah menikmati sarapan bersama sebelum berangkat ke sekolah dan juga ke kampus.
"Ia kak.." jawab Rara dan Angga bersama-sama
Setelah selesai mengahabiskan sarapannya, Rara dan juga Angga langsung mencuci piring kotor bekas mereka pakai tadi, mereka memang sudah terbiasa melakukan hal itu, bahkan mereka selalu berbagi tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah, agar tidak saling mengandalkan satu sama lain.
Rara dan Angga berangkat ke sekolah terlebih dahulu, sedangkan Maya masih sibuk merapihkan meja makan dan menyimpan lauk pauk yang masih tersisa untuk makan siang adik-adiknya nanti, Maya memang sengaja memasak makanan lebih banyak dari biasanya, karna hari ini ia akan pulang terlambat.
Sesampainya di kampus, Maya langsung di sambut oleh kedua sahabatnya yang sudah terlebih dulu tiba di kelas, kedua sahabat Maya bernama Dela dan Mita, mereka bersahabat sejak masuk ke universitas tersebut.
"Pagi Della... pagi Mita" Maya datang dengan tergesa-gesa karna sebentar lagi Dosen mereka akan segera tiba.
"Pagi May..." jawab Della dan Mita secara bersamaan.
"May... May... hampir tiap hari kamu terlambat terus, gak cape apa lari-larian kaya gitu" ucap Della yang melihat sahabatnya tampak ngos-ngosan.
"Kalian kan tau sendiri tiap hari aku harus masak dulu buat ade-ade aku, belum lagi ngurusin pekerjaan rumah yang lainya" Jawab Maya seraya mendaratkan tubuhnya di sebuah kursi yang berada di depan sahabatnya.
"Kalo gitu mending kamu beli masakan yang udah jadi aja May, kan kamu jadi gak repot" Kali ini Mita yang angkat bicara, memberikan usul kepada sahabatnya.
"Nggak ah pemborosan, sayang uangnya, kan kalo masak sendiri lebih hemat, bisa buat makan beberapa kali" jawab Maya yang selalu berhemat dalam segala hal, sebab ia tidak mau menghambur-hamburkan uang yang di berikan ibunya dengan susah Payah.
"Susah ngomong sama kamu May... bisa aja ngelesnya" ucap Mita lagi.
"Kan emang gitu kenyataan nya Mit... aku itu harus hemat, kasian sama ibu aku kalo akunya boros" jelas Maya lagi
"Ia juga sih..." jawab Mita seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Gimana kalo kamu kerja part time aja, kan lumayan tuh buat bantu-bantu ibu kamu" ucap Della.
"Aku juga pengennya gitu, tapi ibu aku gak ngijinin, katanya aku harus fokus dengan kuliah aku, trus kasian ade-ade aku gak ada yang ngurusin kalau aku kerja" jelas Maya lagi.
"Aku salut banget sama ibu kamu May, walaupun gak punya suami tapi beliau mampu membesarkan kamu sama ade-ade kamu sendirian dan membiayai sekolah kalian" Ucap Della lagi.
"Ia bener... Ibu kamu memang the best May" Ucap Mita.
"Oia May tadi kak farrel nitipin coklat buat kamu" Mita memberikan sebuah coklat kepada Maya.
"Coklat" ucap Maya seraya mengerutkan keningnya.
"Ia... tadi dia datang kesini, tapi kamunya belum dateng, jadi dia nitipin coklat ini sama kita" jelas Mita.
"Buat apa dia ngasih coklat ini ke aku" tanya Maya bingung.
"Ya ampun May... kamu gak peka banget sih jadi orang, Kak Farel ngasih coklat ini karna dia itu suka sama kamu" ucap Mita kesal dengan kepolosan sahabatnya itu.
"Kamu gak usah becanda Mit... mana mungkin kak Farel suka sama aku" ucap Maya yang merasa tidak pantas di sukai oleh lelaki sekelas Farel, selain tampan Farel juga terlahir dari keluarga yang cukup kaya, jadi rasanya tidak mungkin pemuda dari kalangan berada menyukai wanita yang hanya anak dari seorang pembantu.
"Mana mungkin sih aku becanda May... emang kamu gak ngerasa selama ini dia perhatian banget sama kamu, bahkan waktu ospek pun dia baik banget sama kamu, kamu gak pernah di suruh yang aneh-aneh sama dia" jelas Mita lagi.
"Ia may... kamu ini beruntung di sukain sama cowok sekeren dan setajir kak Farel" tambah Della.
"Ih apaan sih kok kalian jadi ngebahas kak Farel sih, udah mending sekarang kalian makan aja coklatnya" ucap Maya mencoba mengalihkan pembicaraan dan membuka bukunya.
"Kamu mah bener-bener deh May, polos banget jadi orang, seriusan kamu gak mau nerima coklat ini" ucap Mita bingung menghadapi sahabatnya itu.
"Nggak.. aku gak suka coklat" ucap Maya yang tengah asyik membaca bukunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
SRI HANDAYANI
penasaran aku sama ceritanya
2024-03-18
0
Liiesa Sariie
mampir mana tau kecantol
2024-03-13
0
Omah Jasmine
mampir aacchhhh
2022-07-06
0