Alvian membawa Maya pergi ke dapur, menunjukan letak dapur dan memperlihatkan semua barang-barang dan bahan makanan yang ada di dapur.
"Baiklah saya tinggal dulu ya, kalau kamu sudah selesai memasak tolong panggil saya di kamar, kamar saya ada di lantai dua di sebelah kanan dari tangga" jelas Alvian.
"Baik pak..." Maya langsung mengambil bahan-bahan yang ia butuhkan untuk memasak, untung saja ibunya sudah memberitahu apa saja makanan yang di sukai Alvian dan makanan yang tidak di sukai nya, jadi ia tidak terlalu kebingungan dalam melakukan hal itu.
Setelah selesai memasak, Maya menata semua makanannya di atas meja makan, kemudian ia segera naik ke lantai atas untuk memberitahu majikannya bahwa sarapannya sudah siap, perlahan ia mengetuk pintu kamar majikannya itu agar keluar dari kamar.
Setelah pintu kamar itu di ketuk, Alvian membuka pintu kamarnya dan keluar dari kamar tersebut seraya membawa sebuah tas kerja yang berisi beberapa dokumen yang sangat penting.
"Pak sarapannya sudah siap" ucap Maya.
"Terimakasih " jawab Alvian.
"Sini pak biar saya yang bawa tas nya" ucap Maya lagi.
"Tidak perlu, biar saya saja yang bawa" tolak Alvian , kemudian ia berjalan terlebih dahulu untuk turun ke bawah, di ikuti oleh Maya di belakang nya.
"Wah... sepertinya masakan kamu enak" ucap Alvian saat melihat makanan yang tersaji di atas meja.
"Silahkan di cobain pak, kalau rasanya ada yang kurang bapak bilang aja sama saya biar nanti saya perbaiki takaran bumbunya" Maya merasa sangat takut jika rasa masakannya tidak sesuai dengan selera majikannya itu.
Alvian mulai mencicipi makanan yang ada di hadapannya "Mmmmmm rasanya sama persis dengan masakan buatan ibu kamu, enak" ucap Alvian seraya mengunyah makanan tersebut.
"Benarkah... bapa suka dengan makanan nya" tanya Maya.
"Ia saya suka, rasanya pas dan sesuai dengan selera saya" ucap Alvian lagi.
"Syukurlah kalau bapak suka" Maya merasa lega mendengar ucapan pak Alvian.
"Oia... apa kamu sudah makan" tanya Alvian.
"belum Pak, tadi saya berangkat dari rumah pagi-pagi sekali jadi saya gak sempat sarapan " jawab Maya
"Kalau begitu kamu duduk, kita makan sama-sama" ucap Alvian seraya menunjuk kursi duduk yang ada di hadapannya.
"Tidak pak terimakasih.. saya nanti makan di dapur saja" tolak Maya.
"Tidak apa-apa, kamu tidak usah sungkan, saya juga sering kok meminta ibu kamu menemani saya makan di sini, kalau makan sendiri itu rasanya tidak enak" ucap nya Lagi.
"Tapi pak..." ucap Maya bingung.
"Ayo duduk, dan ambil makanan nya"ucap Alvian.
"Baiklah kalau begitu" Maya menarik sebuah Kursi dan duduk di kursi tersebut dengan ragu-ragu, ia benar-benar malu harus duduk satu meja dengan majikannya.
setelah selesai menghabiskan sarapan nya, Alvian mengisap bibirnya mengunakan tisu, ia benar-benar menikmati sarapannya, Alvian beranjak dari tempat duduknya untuk berangkat ke kantor.
"May... saya pergi ke kantor dulu ya, kamu tolong jaga rumah baik-baik, kalau kamu perlu apa-apa untuk keperlua rumah ini, kamu hubungin saya saja, ini nomor ponsel saya" Alvian memberikan sebuah kartu nama kepada Maya.
"Baik Pak" ucap Maya sambil mengangguk sopan
"Oia may ini uang untuk membeli bahan-bahan makanan dan juga keperluan lainnya, sepertinya stok makanan di kulkas sudah habis" Alvian memberikan beberapa lembar uang kepada Maya.
"Ia pak" ucap Maya seraya mengambil uang tersebut dari Alvian.
*******
Setalah Alvian berangkat ke kantor, Maya melanjutkan pekerjaan yang lainya, mencuci piring, menyapu dan mengepel seluruh lantai rumah. Setelah di tinggalkan oleh Bu Sari selama beberapa hari, rumah tersebut tampak kotor dan berantakan, pakaian kotor pun sangat banyak sekali.
Saat Maya tengah Asyik melakukan semua pekerjaannya itu, Tiba-tiba bel rumah tersebut berbunyi, Maya segera berlari untuk membukakan pintu. Tampak seorang perempuan cantik, tinggi, putih dan juga **** berdiri di depan pintu seraya membawa sebuah koper.
"Maaf anda mencari siapa, Pak Alvian sedang tidak ada di rumah" ucap Maya sopan.
"Seharusnya saya yang bertanya sama kamu, kamu siapa ada di rumah saya, saya istri Alvian pemilik rumah ini" ucap Bella seraya memperhatikan Maya dari atas sampai bawah.
"Maaf Bu... saya tidak tau, saya pembantu baru di sini menggantikan ibu saya" jawab Maya.
"Bu... ? kamu panggil saya ibu... memangnya saya ibu kamu, panggil saya nyonya" ucap Bella seraya berjalan ke dalam rumah dengan sangat anggun.
"Baik Nyonya" jawab Maya lagi.
"Bawakan koper saya ke kamar" ucap Bella seraya menunjuk sebuah koper berukuran besar, ia baru saja pulang dari luar kota untuk melakukan pemotretan, selama ini ia memang sering bepergian ke luar kota untuk melakukan pekerjaannya sebagai model.
Pernikahan Bella dan juga Alvian memang tidak harmonis, keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya, Alvian sudah sering meminta istrinya untuk berhenti dari pekerjaannya, namun Bella selalu menolak karna ia tidak ingin keluar dari dunia model yang sudah sejak lama ia geluti, selain itu sebelum menikah dulu, Bella sudah memberikan syarat kepada Alvian agar tidak melarangnya untuk menjadi model, mereka berdua sudah menyepakati perjanjian itu hingga Alvian tidak punya kekuatan untuk melarang istrinya itu, bahkan Bella sengaja menunda kehamilannya karna ia belum siap untuk punya anak, Bella tidak mau jika badannya menjadi gemuk.
Bela dan juga Alvian berpacaran sejak mereka duduk di bangku SMA, keduanya saling mencintai satu sama lain, mereka berdua selalu di sebut-sebut sebagai raja dan ratu di sekolah karna mereka tampak sangat serasi, yang satu tampan dan juga cantik, selain itu keduanya juga selalu berprestasi di sekolahnya, selalu menjadi pusat perhatian siswa-siswi lain.
Sejak dulu Bella mempunyai cita-cita sebagai model, paras yang cantik dan juga tubuh yang tinggi semampai sangat mendukung cita-citanya itu, tidak sulit baginya untuk mewujudkan cita-citanya itu, Alvian selalu mendukung Bella dalam segala hal, ia menemani Bella dari nol sampai menjadi seperti sekarang ini, Alvian selalu setia menemani Bella ke tempat pemotretan sampai dengan larut malam.
Hubungan mereka masih terus berjalan sampai mereka masuk ke perguruan tinggi, sama-sama berkarir di dunia mereka masing-masing. Dan Setelah lulus kuliah, Alvian langsung di sibukkan dengan mengurus perusaahan milik ayahnya, mengepakkan sayapnya di dunia bisnis, sampai namanya mulai dikenal oleh para pengusaha lain, setelah itu ia memutuskan untuk melamar Bella untuk menjadikannya istri, awalnya Bella selalu menolak dengan alasan ingin pokus dengan karirnya, karna pada saat itu popularitasnya tengah melesat tinggi, namun Alvian tidak menyerah begitu saja ia berusaha membujuk Bella agar mau menikah dengannya hingga akhirnya Bella luluh dan menerima lamaran Alvian dengan satu syarat, yaitu Alvian tidak boleh memintanya berhenti menjadi model.
Di awal-awal pernikahan mereka, semuanya berjalan baik-baik saja, keduanya tampak harmonis dan saling mendukung satu sama lain, namun seiring berjalannya waktu, pernikahan tersebut terasa begitu hambar, keduanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan Alvian tidak bisa berbuat apa-apa untuk melarang istrinya itu, walaupun sebenarnya ia sudah sangat menginginkan seorang anak dari Bella, ia ingin hari-harinya semakin berwarna, namun Bella masih saja menolak untuk mempunyai anak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Liiesa Sariie
menarik👍
2024-03-13
0
Aviqa Zahrah Aviqa
seruh kayaknya thor
2022-01-24
0
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
up thorrrr
2021-09-24
2