Sekitar pukul lima sore terdengar suara bel berbunyi di tempat Maya bekerja, ia yang tengah berada di kamarnya segera bergegas membuka pintu, ternyata yang datang adalah majikannya, Alvian baru saja pulang dari kantor, raut wajahnya tampak begitu lelah, mungkin karna pekerjaan yang begitu padat membuat seluruh pikiran dan tenaganya terkuras.
"Selamat sore Tuan..." ucap Maya sopan.
"Selamat sore May..." Jawab Alvian. "Oia apa istri saya sudah pulang" tanya Alvian sambil berjalan ke dalam rumah.
"Sudah Tuan... Nyonya sedang berada di kamarnya"jawab Maya.
Alvian mendaratkan tas kerjanya di meja, kemudian ia mendaratkan tubuhnya di sofa seraya membuka jas dan juga Dasinya, setelah itu ia menyandarkan punggung dan kepala nya di sandaran sofa tersebut.
"Mau saya bikinin teh Tuan" Tanya Maya.
"Boleh..." jawab Alvian yang sudah mulai memejamkan matanya
"Sayang... kamu sudah pulang" ucap Bella yang tengah berjalan menuruni tangga, ia menyambut kedatangan suaminya dengan senyuman , seketika Alvian membuka matanya, melihat asal suara tersebut, namun ekspresi nya biasa saja, tidak terlihat senang melihat kedatang istrinya, ya... bagaimana tidak, selama di luar kota, Bella tidak pernah menghubunginya sama sekali, sangat sulit untuk menghubungi istrinya itu, ia hanya bisa menanyakan kabar sang istri lewat manager nya.
"Sayang... aku kangen banget sama kamu" ucap Bella manja seraya memeluk tubuh suaminya dari samping.
"Ngapain aja kamu selama di luar kota, kenapa kamu gak pernah memberikan kabar sama aku"Ucap Alvian seraya melepaskan tangan istrinya.
"Aku di sana pemotretan sayang... Memangnya apalagi, kan aku sudah pamit sebelumnya sama kamu"jawab Bella.
"Pemotretan macam apa, sampai-sampai tidak ada waktu untuk mengabari suami kamu sendiri, berkali-kali aku mencoba menghubungi kamu tapi hp kamu selalu tidak aktif, dan sekalinya aktif pun kamu tidak pernah menjawab panggilan dari aku, lalu apa gunanya handphone kamu jika tidak bisa untuk di hubungi"ucap Alvian kesal.
"Mas... jadwal pemotretan aku sangat padat, kadang sampai tengah malam, dan setelah selesai pemotretan aku merasa lelah jadi langsung tidur dan istirahat" jawab Bella.
"Sudah berapa kali aku bilang, berhenti dari pekerjaan kamu, kamu gak perlu capek-capek seperti itu, cukup jadi istri yang baik untuk aku, selalu ada di samping aku, aku akan memberikan apapun yang kamu mau, biar aku yang mencari nafkah untuk kamu" ucap Alvian lagi.
"Mas... kita sudah pernah bicarakan ini sebelumnya, aku menjadi model bukan semata-mata karna uang, tapi menjadi model itu adalah impian aku sejak kecil, hobi aku dan separuh kebahagiaan aku" jelas Bella.
"Tapi sekarang kamu sudah punya suami, kamu mempunyai kewajiban sebagai seorang istri, kamu harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga kita"ucap Alvian lagi.
"Mas... kamu lupa, dulu kamu yang memaksa aku untuk menikah, kamu sudah janji sama aku, walaupun kita sudah menikah... kamu tidak akan pernah meminta aku untuk berhenti dari pekerjaan ku, itu sebabnya aku mau menerima lamaran kamu"
"Ia aku ingat tapi_" ucap Alvian.
"Sekali lagi kamu meminta aku meninggalkan pekerjaan aku, aku akan pergi meninggalkan kamu untuk selama-lamanya"ucap Bella seraya meninggalkan Alvian ke kamarnya.
"Bel... tunggu, aku belum selesai bicara" teriak Alvian, namun Bella tak peduli sama sekali, Bella tipe wanita yang tidak suka untuk di atur-atur ia akan semakin berontak jika seseorang terlalu mengekang nya, kalau saja Alvian tidak mencintai Bella, mungkin Alvian sudah menceraikan Bella.
Maya yang saat itu tengah membuat minuman di dapur begitu terkejut mendengar keributan di ruang tamu, ia terpaksa diam beberapa saat di sana sampai pertengkaran mereka reda, barulah ia mengantarkan teh yang ia buatnya tadi, namun Maya merasa ragu untuk memberikan teh tersebut, sebab ia tau saat ini suasana hati Majika sedang tidak baik.
Akhirnya Maya memberanikan diri untuk menghampiri Alvian dan memberikan teh yang ia buat tadi, Alvian tampak tengah termenung memikirkan sesuatu.
"Tuan ini teh nya" ucap Maya seraya menyimpan teh tersebut di atas meja.
"Terimakasih may.." jawab Alvian lirih.
"Kalau begitu saya permisi ke dapur dulu Tuan, saya mau menyiapkan makan malam"Pamit Alvian.
"Ia... "Jawab Alvian tanpa melihat ke arah Maya sama sekali.
Setalah mengantarkan Teh kepada Alvian, Maya langsung berkutat di dapur untuk memasak makan malam, ia memasak beberapa hidangan untuk kedua majikannya itu, ia sengaja membuat menu masakan spesial, berharap saat mereka makan malam bersama, kedua majikannya itu segera berbaikan, agar suasana rumah ini tidak tegang seperti ini.
Saat Maya menghampiri Alvian di ruang tamu untuk memberitahunya bahwa makan malam sudah siap, ternyata Alvian tengah tidur di atas Sofa, kaki panjangnya tampak menggantung di sofa tersebut, bahkan ia masih mengenakan sepatu, Michel tidak tega untuk membangunkan nya, lalu ia memutuskan untuk pergi ke kamar atas untuk menghampiri istri majikan nya itu.
"Tok tok tok..." Maya memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar tersebut. "Nyonya... makan malamnya sudah siap" ucap Maya dari balik pintu.
"Saya tidak lapar " teriak Bella dari dalam kamar.
"Bagaimana ini, saya sudah susah payah masak buat mereka, tapi malah gak ada yang makan satu pun. Ya sudah lah biarkan saja, nanti kalau mereka lapar, pasti mereka ngambil sendiri di meja makan, yang penting saya sudah masakin buat mereka" gumam Maya, kemudian ia kembali ke kamarnya, untuk membersihkan badannya dan mengganti pakaian.
Sebelum tidur... Maya keluar lagi dari kamarnya, ia hendak memeriksa pintu dan juga jendela untuk memastikannya semuanya sudah tertutup rapat dan terkunci, namun pada saat ia pergi ke ruang tamu ternyata Alvian masih tidur di sana, ia pikir Alvian sudah bangun dan kembali ke kamarnya bersama Bella.
"Ya ampun... ternyata Tuan Alvian masih tidur di sini, saya pikir dia sudah kembali ke kamarnya, kayanya dia masih marah sama istrinya sampai-sampai gak mau menemui istrinya di kamar" Gumam Maya prihatin melihat rumah tangga mereka.
"Kasian juga Tuan Alvian tidur di sini, apa aku bawain selimut ya buat dia, di sini udaranya dingin, takutnya dia tidur di sini sampe pagi, nanti yang ada dia masuk angin lagi" Gumam Nya lagi, ia langsung pergi ke kamarnya untuk membawa selimut.
Maya tampak ragu-ragu untuk menyelimuti tubuh Alvian, ia takut jika membangunkan tidurnya nya, namun ia juga tidak tega melihat Alvian kedinginan, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk lebih mendekat ke arah Alvian yang tengah terlentang di atas Sofa seraya melipat kedua tangannya di atas dada.
"Ya ampun dia ganteng banget ya kalo di liat dari deket gini, apalagi kalo lagi tidur gini, mungkin emang dasar nya dia udah ganteng dari sananya kali ya" Gumam Maya dalam hati, jantung nya tiba-tiba deg-degan saat melihat majikannya dari dekat.
perlahan Maya meletakkan selimut tersebut di atas tubuh Alvian dengan sedikit berjongkok, namun ternyata hal itu membuat Alvian bangun dari tidurnya dan membuat Alvian kaget.
"Kamu sedang apa di sini" tanya Alvian kaget saat Maya tengah berjongkok tepat di hadapannya.
Maya pun tak kalah terkejut saat Alvian tiba-tiba membuka matanya" Sa_saya.. saya ingin memberikan selimut ini kepada Tuan" jawab Maya gugup.
"Makasih May... tadi saya gak sengaja ketiduran di sini"ucap Alvian yang baru saja duduk sambil memijat-mijat lehernya yang terasa pegal akibat posisi tidurnya yang tidak benar.
"May .. saya lapar, apa kamu sudah masak" tanya Alvian
"Sudah tuan, saya tadi sudah masak"
"Tolong siapkan ya May... saya mau cuci muka dulu" ucap Alvian seraya beranjak dai tempat duduknya.
"Baik Tuan" Jawab Maya, telah itu ia segera bergegas pergi ke ruang makan untuk menyiapkan makan malam. Beberapa saat kemudian Alvian pun datang dengan wajah yang terlihat lebih segar dan rambut yang sedikit basah, ia langsung duduk di tempat duduk yang biasa ia tempati.
"May... apa Bella sudah makan" tanya Alvian yang hendak mengambil nasi ke dalam piringnya.
"Belum Tuan, Nyonya belum keluar dari kamarnya sejak tadi. Apa mau saya Panggilkan Tuan"Tanya maya.
"Tidak perlu, nanti kalau di lapar dia akan turun sendiri, lagipula dia jarang makan malam, takut badannya gendut" jelas Alvian seraya mengunyah makanannya.
"Duduk May... temani saya makan"Ucap Alvian lagi.
"Tidak pak... saya berdiri disini saja"Tolak Maya merasa tidak enak.
"May..." ucap Alvian yang tidak suka dengan penolakan.
"I_ia pak" Jawan Maya yang sudah paham dengan maksud majikannya itu, akhirnya Maya terpaksa duduk di sebrang Alvian, dan kemudian mereka makan malam bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Yesi Triyanto
michel siapa thor???? bukan nya maya kenapa jd berubah lupa ya
2022-10-03
0
Omah Jasmine
panggilan namanya msh ad yg suka salah uothur
2022-07-06
0
Aviqa Zahrah Aviqa
tambah seruh Thor👍
2022-01-24
0