Maya dan Alvian tengah menikmati makan malam bersama-sama, rencana yang ia buat untuk Bella dan juga Alvian tidak berhasil sama sekali, padahal tadi ia sudah memasak menu makanan yang sangat sepesial dan menata meja makan tersebut dengan seindah mungkin dengan menaruh lilin dan juga bunga agar terlihat romantis, ia ingin kedua majikannya itu segera berbaikan, tapi benar-benar tidak menyangka kalau pada akhirnya malah dia yang duduk berdua di meja makan tersebut dengan Alvian.
" May... kalau boleh tau kegiatan kamu sebelum kerja di sini apa aja, kuliah atau sudah pernah bekerja di tempat lain sebelumnya" tanya Alvian seraya mengunyah makanannya.
"Saya kuliah Tuan" jawab Maya merasa tidak nyaman duduk satu meja dengan majikannya.
"Kuliah jurusan apa May" tanya Alvian penasaran.
"Jurusan KeDokteran Tuan" jawab Maya lagi
"Oh... jadi yang selama ini yang sering di ceritain sama Bi Sari itu adalah kamu" ucap Alvian seraya mengangguk-anggukkan kepala nya.
"Memangnya ibu saya suka cerita apa Tuan" tanya Maya penasaran.
"Waktu itu ibu Kamu sering banget cerita tentang anaknya yang bercita-cita menjadi seorang Dokter, dia selalu memuji-muji dan membanggakan kamu, katanya kamu itu anaknya baik, rajin dan juga pintar, makanya ibu kamu bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita kamu, saya kira yang di maksud ibu kamu itu bukan kamu, saya pikir anaknya yang lain, karna waktu itu saya lupa Nanyain namanya" jelas Alvian
"Trus sekrang bagaimana dengan kuliah kamu" tanya Alvian lagi.
"Saya akan mengajukan cuti kuliah untuk sementara waktu Tuan" Jawab Maya dengan raut wajah yang tampan sedih karna ia terpaksa harus menunda cita-citanya itu.
"Kenapa kamu harus cuti May" tanya Alvian lagi, ia bisa membaca kesedihan di raut wajah Maya.
"Saya ingin pokus untuk bekerja dulu Tuan, sekaligus mengumpulkan uang untuk biaya kuliah saya, karna saat ini ibu sedang memerlukan biaya yang cukup besar untuk biaya pengobatannya"jelas Maya lagi.
"Mmmm" ucap Alvian menganggukkan kepalanya. "Berhubung kamu sudah membuat masakan yang sangat enak untuk saya, jadi saya punya hadiah buat kamu, saya akan mengijinkan kamu untuk kuliah sambil bekerja di rumah ini" Alvian memberikan sebuah kejutan kepada Maya.
Maya benar-benar terkejut mendengar ucapan majikannya itu "Sa_saya... saya tidak salah dengar kan tuan" tanya Maya terbata-bata.
"Ia ... kamu tidak salah dengar, saya serius mengatakan hal itu"ucap Alvian lagi.
"Makasih Tuan... makasih banyak..." ucap Maya begitu bahagia.
"Tapi... " ucap Maya tiba-tiba saja murung lagi.
"Tapi kenapa, kenapa kamu sedih lagi" ucap Alvian bingung
"Sepertinya..... saya belum bisa melanjutkan kuliah saya Tuan" Jawab Maya lirih.
"Kenapa" tanya Alvian mengerutka keningnya.
"Karna.... saya belum mempunyai uang untuk biaya kuliah, kemarin uang kuliah saya di pake untuk biaya pengobatan ibu di rumah sakit" jelas Maya.
"Oh... aku pikir kenapa, kamu jangan Khawatir... saya yang akan membiayai biaya kuliah kamu" ucap Alvian lagi.
"Tuan serius... " tanya Maya tidak percaya.
"Ia saya serius" jawab Alvian.
"Masih tuan...makasih banyak... Tuan benar-benar sangat baik, saya tidak tau harus membalas kebaikan tuan dengan cara apa" ucap Maya lebih histeris dari sebelumnya, bahkan kali ini ia tidak sadar menggenggam tangan majikannya dengan begitu erat, saat keduanya sadar, Maya buru-buru melepaskan genggaman tangannya, malu.
"Et... kamu jangan senang dulu, semua ini gak gak gratis, ada syarat yang harus kamu lakukan untuk bisa kuliah lagi" jelas Alvian.
"Syarat... apa syaratnya..." tanya Maya takut, ia pikir majikannya itu tulus memberikan semua itu, tapi ternyata Alvian mengajukan sebuah syarat, ia sangat takut jika majikannya itu memberikan syarat yang tidak-tidak.
"Saya_ akan meminta kamu melakukan sesuatu untuk saya" ucap Alvian sedikit berbisik.
"Melakukan a_apa tuan" ucap Maya dengan tubuh gemetar.
"Saya ingin kamu memberikan kenikmatan untuk saya" bisik Alvian lagi.
"Maksud tuan apa, tolong jangan kurang ajar sama saya" Ucap Maya semakin takut.
"Saya_ ingin_kamu memasak masakan yang lebih lezat dari ini" Ucap Alvian yang bermaksud mengerjai Maya.
"Hahaha wajah kamu lucu banget kalo lagi ketakutan seperti itu" Alvian sudah tidak kuat menahan ketawanya sejak tadi, ia sangat gemas melihat wajah polos Maya yang tampak ketakutan.
"Tuan jahat... saya pikir Tuan benar-benar meminta saya melakukan yang aneh-aneh" gerutu Maya.
"Melakukan hal aneh apa, memangnya saat ada tampang seperti itu" tanya Alvian.
"Ti_tidak ada sih... wajah Tuan tidak terlihat seperti laki-laki hidung belang, tapi cara bicara tuan membaut saya takut" jelas Maya lagi
"Maaf ya May... kalau saya sudah membuat kamu takut, tapi kamu harus janji sama saya, kamu harus bisa membagi waktu antara bekerja dengan kuliah, dan satu hal lagi, setiap hari kamu harus memasak masakan yang enak-enak untuk saya"
"Baik Tuan... saya janji, saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh, saya tidak akan melupakan pekerjaan saya, dan saya membuat masakan yang spesial setiap harinya untuk tuan"ucap Maya dengan penuh semangat.
Malam itu mereka lalui dengan berbincang-bincang dan bercanda satu sama lain, mereka tidak tampak seperti pembantu dan majikan, keduanya terlihat sangat akrab, tidak ada lagi rasa malu ataupun canggung seperti pertama kali bertemu.
Suasana hati Alvian kembali membaik berkat Maya, kepolosan dan kelucuan Maya membuat Alvian terhibur dan bisa melupakan segala masalahnya, masalah pernikahan nya dengan Bella yang tidak menemukan jalan keluar.
"Mmmm Tuan ... saya boleh tanya sesuatu gak ?" ucap Maya ragu-ragu di tengah perbincangan mereka.
"Kamu mau tanya apa" jawab Alvian, "kamu pasti ingin tau tentang pernikahan saya dengan Bella kan"tebak Alvian
"Kok tuan bisa tau sih..." ucap Maya aneh.
"Tentu saja saya tau karna biasanya perempuan itu suka kepo " jawab Alvian lagi.
"Bukan Kepo Tuan... tapi perempuan itu rasa penasarannya lebih tinggi dari laki-laki" jelas Maya.
"Sama saja May" ucap Alvian merasa ingin ketawa.m dengan kepolosan Maya.
"Beda Tuan... Kepo itu_" ucap Maya tak mau kalah.
"Sudah-sudah... saya cape ngomong sama kamu gak mau kalah" ucap Alvian merasa pusing.
"Suatu saat kamu juga akan tau bagaimana rumit nya pernikahan yang saya jalani" ucap Alvianian lagi, wajahnya tampak berubah menjadi muram saat membicarakan masalah pernikahan.
"Lebih baik sekarang kamu tidur dan istirahat.. sudah malem, saya juga mau lanjut tidur lagi di sofa" ucap Alvian lagi.
"Kok di sofa sih.. Memangnya Tuan gak mau tidur di kamar sama Nyonya Bella" tanya Maya penasaran.
"Nggak... saya masih kesel sama istri saya" jawab Alvian yang tidak segan-segan untuk cerita kepada Maya.
"Eh...gak boleh gitu Tuan sama istri, kalo suami istri lagi bertengkar... harus ada yang mengalah salah seorang, apalagi biasanya cewek itu pengennya di baik-baikin, di bujuk di rayu, pokoknya di jamin deh Nyonya Bella bakalan luluh sama Tuan"
"Kok saya... kan saya gak salah, harunya dia dong yang minta maaf sama saya"Alvian tampak tidak terima.
"Ya sekali-kali ngalah sama istri sendiri gak apa-apa kali Tuan, itu juga kan demi keharmonisan rumah tangga bersama" Ucap Maya menasehati Alvian seolah-olah ia sudah berpengalaman... padahal dirinya sendiri belum pernah menikah.
"Kamu itu... kaya yang udah pernah nikah aja"Ucap Alvian.
"Hehehe" Maya tertawa cengengesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sofi S
istri yg egoisnya luar biasa nanti klu suaminya sdh berpaling barulah sadar😂
2022-01-26
0
War Diah
lanjut
2021-10-02
1