Father Or Boyfriend ?
Suara ayam jantan berkokok merdu di pagi yang sudah cerah diiringi suara anak-anak ayam yang terdengar ricuh disaat induknya lepas Dari kandangnya.
kukuryuuu...
plak !!!
Sepatu hitam dan mengkilat menghantam kepala ayam jantan yang telah berhasil menganggu ketenangan seorang pria tampan yang nampak berdiri dari balik jendela.
Devan Alwiyora yah, namanya adalah Devan tapi, ia lebih akrab dipanggil Ceo lebih tepatnya Ceo mobepan, motor bengkel terdepan sesuai dengan nama bengkel yang ia miliki, itu yang teman-temannya tau, maksudnya anak buah.
Devan mempunyai satu gang motor yang ia dirikan sendiri, yakni Exoplanet. Siapa yang tak kenal dengan gang motor yang satu ini ? yang dipimpin oleh pria tampan dan gagah ditambah lagi lesung pipinya yang mampu menggetarkan hati gadis-gadis yang melihatnya.
Devan menghempaskan tubuh atletisnya ke kasur yang telah dibalut dengan sprei hellokitty.
What ? hello Kitty !!!
Mata Devan terbelalak kaget. Sudah jelas pasti sprei ini adalah ulah gadis cerewet itu.
"Huh." Devan menghembuskan nafas berat setelah memikirkan hal ini .
Seseorang mengetuk pintu membuat Devan menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.
"Van!!!"
Tok Tok Tok
"Oi, Van anterin gue ke sekolah!" Suara teriakan gadis itu terdengar dari luar.
"Van, nanti gue telat!" Teriaknya lagi diiringi suara hentakan pelan ganggang pintu yang berusaha untuk dibuka, walaupun gadis mungil itu tau pintu itu telah dikunci dari dalam.
Devan tetap diam, masih menyembunyikan wajahnya dengan bantal. Baru saja ia memikirkan gadis itu karena, seprei hello Kitty kini gadis itu muncul dengan suara teriakannya.
Rasanya menghadapi gadis cerewet itu sungguh menguras tenaga jadi, Devan hanya diam.
Suasana nampak sunyi tak ada suara teriakan dari gadis itu. Devan mengangkat bantal dari wajahnya lalu terdiam berusaha mencari suara gadis yang baginya adalah suara kekacauan bahkan lebih mengerikan di bandingkan suara pengancam yang menakuti manusia.
Devan tersenyum sinis, kini akhirnya gadis itu sudah pergi dan tak menggangu tidurnya, cukup ayam itu yang telah menganggu tidurnya tak perlu ada yang lain.
Bruk!!!
Suara keras terdengar dari pintu membuat Devan tersentak kaget. Entah apa yang terjadi di luar sana.
"Oy, Van ! lo tidur atau mati sih di dalam?!!!" Teriaknya lagi.
Sepertinya kesabarannya sudah sangat habis.
Devan menghembuskan nafas berat ternyata gadis itu belum juga pergi. ketenangannya Masih terusik oleh gadis itu.
Tak Tak Tak...
Tendangan berhasil mendarat di pintu ditambah pukulan sekuat tenaga dari seluruh kekuatan tenaga yang ada di dunia ini. Semoga pintunya aman-aman saja !
"Devaaaaan!!!"
"Cia!" Panggil seseorang.
Seseorang menepuk bahu gadis dengan tubuh 156 cm itu dengan pelan. Gadis dengan seragam SMA itu menoleh lalu menatap wajah keriput yang telah dimakan usia itu dengan raut wajah yang nampak kesal.
Ashia Akanksha, nama itu yang terpampang di papan nama seragam SMA putih abu-abu. Dia lebih akrab dipanggil Cia oleh orang-orang terdekatnya.
Wajah yang cantik, kulit yang nampak putih bersih mampu membuat orang tergila-gila namun, karena sifatnya yang pemarah ia tak punya banyak teman di sekolah. Hanya satu, yah nanti ku jelaskan siapa orang yang tahan dengan sifat Cia.
"Berisik banget kamu ini," Ujarnya dengan raut wajah agak kesal.
"Ma, masa aku bangunin dia dari tadi nggak bangun-bangun," aduhnya.
Fatima melangkah maju mendekati pintu lalu mengetuk pintu dengan pelan lalu terdiam beberapa saat. tak ada jawaban dari dalam.
"Tuh kan, Ma, sengaja dia tuh."
"Oi!!!" Teriak Cia lagi sembari mengetuk pintu.
Tuk Tuk Tuk!!!
Cia memukul pintu itu lagi dengan keras meluapkan kekesalannya kepada Devan.
"Udah-udah biar mama yang antar kamu."
"Tapi ma-"
"Udah ayo!"
Fatima melangkah pergi meninggalkan Cia yang nampak terdiam. Rasanya diantar oleh Mamanya adalah cobaan dari Tuhan yang begitu menyebalkan.
"Uh, dasar nyebelin ! kenapa harus mama sih yang nganter ? huh !!!" Suara hatinya mulai berteriak sambil menghentakkan kakinya yang belum dibalut dengan sepatu.
Cia menatap pintu kamar Devan dengan kesal. Cia sangat percaya jika, Devan orang yang paling menyebalkan di dunia ini sengaja tak keluar dari kamar karena, tak mau mengantarnya.
"Dasar kebo!!!" Teriaknya lalu melangkah pergi.
Di dalam kamar Devan tersenyum bahagia kini ia bebas dari gadis menyebalkan itu.
...******...
Kota Jakarta kini sudah semakin panas diterpa paparan sinar matahari yang nampak membulat di langit. Kendaraan-kendaraan sudah berlalu lalang menimbulkan kemacetan, ini akibatnya jika, berangkat dijam orang-orang kantoran.
"Ma, cepetan dong, Ma nanti aku telat!"
"Ini udah cepet kok, Cia."
Cia sama sekali tak mengerti sebenarnya kecepatan yang Mama-nya tau itu seperti apa ? Motor yang melaju dengan kecepatan 30 ini apakah secepat itu ? bahkan jika, dibandingkan dengan bocah yang menaiki sepeda bututpun mampu mengalahkan kecepatan motor metik yang mamanya bawah, ini alasan Cia tak mau dibonceng oleh Mamanya.
Fatima merupakan wanita yang menurut Cia adalah wanita tua berumur 51 tahun yang lambat seperti siput namun, super cepat jika, urusan jahit-menjahit dan itulah mengapa masih banyak orang yang datang ke rumah untuk dijahitkan baju, celana dan sebagainya.
"Stop, Ma, stop!!!" Cia menepuk pelan bahu Mamanya.
"Loh kan belum sampai?" tanyanya setelah menepikan motor metiknya di bawah pohon mangga yang tumbuh di dalam pekarangan sekolah.
"Udah nggak usah, Ma. Dampai sini ajah!" Tepuk Cia pelan.
Cia melangkah turung dari motor dan menyerahkan helm hitam yang Cia pakai tadi. Sebenarnya Cia malas untuk pakai helm tapi, karena Mamanya yang takut mendapat tilang oleh polisi ditambah ocehan dari Mamanya yang sudah seperti bom atom membuat Cia menurut.
"Tapikan, belum sampai pagar, Ci!"
"Udah, Cia buru-buru!" Ia mulai berlari dengan cepat ketika helmnya sudah berada di tangan Mamanya.
"Tapi kan-" ucapannya terhenti menatap Cia yang berlari di samping sekolah.
"Cia, pudingnya?"
"Di kulkas!!!" teriaknya lagi sambil berlari.
Cia menatap ke bawah, kiri dan kanan. Tak ada satupun orang di sana, yah iyalah sekaran sudah jam 9 pasti murid-murid lain sudah sibuk belajar di dalam kelas.
Cia melompat dari pohon yang tumbuh di belakang tembok sekolah dan mendarat dengan selamat.
Hal ini sudah jadi, kebiasaan Cia setiap pagi jadi, tradisi lompatnya lancar-lancar saja. Cia berlari sambil membungkuk melewati deretan jendela-jendela kelas yang berjejer rapi. salah satu keberuntungan Cia adalah kelasnya tak berada di lantai dua jadi, prosesnya masuk ke kelas lewat jendela masih mudah tapi, itu semua tak mudah jika harus berhadapan dengan pak Yanto.
SMA Garuda bangsa punya guru BK tergalak sekabupaten, ditambah lagi tampan sangar dengan kepala botak yang mengkilat, entah masalah apa yang pak Yanto pikirkan hingga kepalanya botak seperti itu ditambah lagi kumis tebalnya yang mirip Adam suami Inul Daratista.
Cia menyandarkan tubuhnya di bawah jendela kelasnya, tak ada suara di sana mereka semua pasti sibuk dengan ulangan matematika yang diberikan oleh Bu Lia.
Cia dengan cepat merobek kertas dari bukunya lalu menulis sesuatu di dalam kertas itu lalu meremuknya. Dengan pelan ia melempar kertas tersebut ke dalam kelas lewat jendela.
Tak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Siska Ika
baru baca cerita ini
2021-12-24
0
Nanyirfan
CIA galak bnget
2021-10-12
0
Nanyirfan
Devan idoala aku pokoknya
2021-10-12
0