Ayana sudah masuk ke dalam mobil, Nicky sang kakak yang menjemputnya, selama di dalam mobil, gadis itu tampak memikirkan sesuatu.
"Kau tidak pulang 'denganya'?" tanya Nicky dengan tetap fokus pada kemudi mobil.
"Dia pulang duluan, tadi 'dia' berkelahi lagi," jawab Ayana datar.
"Apa? Anak itu benar-benar seorang berandalan. Apa setelah ini kau mau kerumah ayah?" Nicky kembali bertanya pada adiknya yang masih melamun.
"Tidak, aku pulang ke apartemen saja."
"Hn, baiklah. Kalau ada apa-apa hubungi aku saja."
"Terima kasih, Kak Nicky."
...
Ayana berjalan gontai menuju apartemen, rasanya hari ini sangat melelahkan. Ada begitu banyak hal yang dia pikirkan. Dia tekan tombol tanda panah atas kemudian menekan angka dua tujuh setelah masuk ke dalam lift.
Password yang dia hafal membuat pintu apartemen terbuka. Ayana masuk ke dalam ruangan tersebut, hal pertama yang dia rasakan adalah 'sepi'. Ya tempat tinggalnya ini sangat sepi, tidak ada suara apapun yang terdengar.
Sudah sekitar satu bulan Ayana tinggal di tempat itu, semenjak sang suami membawa dirinya untuk tinggal di apartemen tersebut.
'Suami? Tunggu! Ayana sudah menikah?'
Ya, dia sudah menikah, pernikahan yang dirahasiakan. Kenapa status pernikahanya harus dirahasiakan? Tidak ada yang tahu, bahkan semua sahabatnya pun tidak tahu hal itu.
'Bukankah Ayana kekasih Nara? lalu bagaimana hubunganya dengan pemuda itu?'
Sebenarnya, Ayana sudah mengakhiri hubungannya dengan Nara, jauh sebelum dia menikah, tetapi pemuda itu tidak mau menerima keputusan Ayana. Secara sepihak Nara tetap menganggap hubungan mereka masih berjalan, dan semua orang juga masih beranggapan Ayana dan Nara masih menjalin hubungan.
Ayana menuju sebuah pintu bercat hitam, sepertinya itu adalah pintu kamar, dengan ragu dia mengetuk pintu, tidak ada jawaban dari dalam, tidak mau menunggu Ayana mencoba memutar knop pintu.
'Eh? Tidak terkunci, tidak biasanya.'
Gadis muda itu menyembulkan kepala dan melihat ke dalam kamar. Sepi hanya ada seseorang yang tidur di sana, di atas tempat tidur yang terlihat hangat.
Ayana mencoba masuk walaupun sedikit ragu dan takut, perlahan dia berjalan mendekat dan berdiri di samping tempat tidur suaminya. Lelaki yang sudah menikahinya satu bulan lalu, lelaki yang tidak pernah menyapa, tidak pernah tersenyum bahkan tidak pernah menyentuh makanan yang dia masak. Suami yang selalu mengabaikannya, lelaki yang misterius.
'Sky Violet.'
Ayana menatap wajah Sky yang tertidur, pemuda itu sakit, sepertinya dia kelelahan atau semua karena luka yang ada di tubuhnya, si gadis menyentuh kening Sky, sedikit panas, wajahnya pun terlihat pucat.
Dia ingin membangunkan Sky, tetapi dia berpikir ulang untuk tidak melakukanya, Sky tidak akan suka dan pasti marah padanya.
Ayana tidak jadi membangunkan Sky, dengan segera dia mengambil air dan kain untuk mengompres pemuda itu, sebenarnya gadis itu tahu suaminya tidak suka jika dia menyentuhnya.
"Maafkan aku, sepertinya aku melanggar janjiku untuk tidak membantumu," gumam Ayana yang tidak didengar siapapun, kejadian di UKS tadi siang masih terasa segar di ingatannya, dimana dia mengatakan bahwa dia membantu Sky untuk pertama dan terakhir kalinya.
"Kau begitu misterius, aku bahkan tak tahu apapun tentang dirimu, siapa kau sebenarnya?" ucap Ayana dengan menatap wajah suaminya.
Deg...
Debaran itu kembali terasa di dada Ayana, gadis itu menyentuh dada kirinya, terasa sesak dan sakit.
Ayana duduk di sisi ranjang sambil menyentuhkan kain kompres. "Katakan padaku! Bagaimana caranya, agar kau tidak mengabaikanku?"
"Apa kau membenciku?"
"Kalau kau tidak suka pernikahan ini, kenapa kau menikahiku?"
"Jangan abaikan aku seperti ini, Sky!"
Gadis itu masih bergumam, tentu saja sang suami tidak akan mendengarnya, karena pemuda itu tertidur di tengah rasa sakitnya.
Dua bulan yang lalu ...
Ayana baru saja pulang sekolah, cuaca panas membuatnya merasa lelah berkali lipat. Dengan langkah lemah dia menuju lantai dua dimana kamarnya berada.
Namun, belum sampai ke tempat tujuan dia dipanggil ayahnya saat melewati ruang kerja sang ayah. "Ayah ingin bicara denganmu, ayo ikut!"
Ayana mengikuti ayahnya menuju ruang tamu, di sana sudah ada seorang pria yang merupakan tamu ayahnya. Entah apa maksud Mark Woodard mengajak putrinya untuk bertemu pria tersebut.
"Ayana. Beliau adalah Tuan Harry Hanson dari Violet Corporation," ucap sang ayah. Ayana mengulurkan tangan untuk bersalaman. "Dan dia adalah putri saya, Ayana Bella Woodard," tambah Mark Woodard.
Ayana duduk di sebelah ayahnya, sebenarnya dia ingin bertanya kenapa pria itu memanggil dan mengenalkannya pada pria tersebut.
"Ayana, Tuan Harry ingin mengajukan sebuah lamaran untukmu," ucap ayahnya tanpa basa-basi.
Ayana sangat terkejut dengan ucapan ayahnya."Ap-apa? Ta-tapi ayah, aku- …." Gadis itu menelan ludah, dia melihat ke arah Harry, pria itu memang tampan, tetapi kenapa ayahnya ingin menikahkan dia dengan pria tersebut? Usianya pasti jauh berbeda, lagipula Ayana tidak ingin menikah muda.
Harry tertawa renyah melihat tingkah Ayana, pria itu menggelengkan kepalanya. "Jangan khawatir, Nona. Lamaran ini bukan untuk saya pribadi," ucap Harry seolah tahu apa yang ada dalam pikiran Ayana.
"Eh? Lalu untuk siapa?" tanya Ayana penasaran.
"Untuk anak asuh saya," jawab Harry kembali.
"Oh, boleh saya tahu siapa dia? Apa mungkin saya mengenalnya?" Ayana kembali bertanya.
"Ya kau mengenalnya, dia satu sekolah bahkan satu kelas denganmu," jawab Harry dengan tersenyum, "dan dia adalah, Sky Violet."
Mulut Ayana terbuka, gadis itu tidak percaya dengan apa yang didengarnya, pandangannya beralih pada sang ayah. Mark Woodard mengangguk seolah mengerti pertanyaan Ayana melalui sorot matanya.
"Mmm, Tuan Woodard, bolehkah saya bicara berdua dengan putri anda?" pinta Harry pada kepala keluarga Woodard.
"Baiklah. Silahkan!." Mark pergi meninggalkan ruang tamu, sesuai permintaan Harry.
"Begini, Nona. Saya adalah wali Sky, saya membutuhkan seseorang untuk membantu menjaganya," ucap Harry. Pria itu memulai percakapannya kembali setelah melihat Ayana yang masih kebingungan.
"Saya ingin dia menikah dengan Nona Ayana."
"Kenapa harus saya? Masih banyak gadis lain."
Harry kembali tersenyum dia mengerti dengan sikap Ayana yang sepertinya menolak. "Saya punya alasan untuk memilih anda. Jangan khawatir ini hanya pernikahan sementara, dan anda akan mendapat keuntungan."
"Bukan begitu! Pernikahan adalah hal yang istimewa, kita tidak bisa sembarangan melakukanya. Maksudku, orang yang akan menikah harus saling mencintai, dan saya belum ingin menikah." Ayana memotong ucapan Harry, dia berkata panjang lebar.
"Karena anda bisa bahasa isyarat. Saya tahu anda pernah mempelajarinya." Ucapan Harry memang benar. Ayana pernah belajar, walaupun dia tidak tahu alasanya waktu itu, saat dia ingin sekali belajar bahasa isyarat.
"Bagaimana, apa anda setuju? Tolonglah hanya anda satu-satunya harapan saya," pinta Harry seolah memohon.
Ayana tampak kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. "Saya akan pikirkan, bisakah anda memberikan waktu untuk mempertimbangkanya?"
"Baiklah, maaf hanya tiga hari. Semua keputusan ada di tangan anda. Saya tidak memaksa, tapi saya akan sangat senang jika anda menerimanya." Ayana mengangguk mengerti.
Setelah Harry pamit karena pekerjaan, tanpa buang waktu dia segera meminta penjelasan pada ayahnya tentang hal tersebut. tetapi sang ayah malah bicara tentang keuntungan yang akan didapatkan.
Tentu saja Sky adalah pemuda yang memiliki banyak uang dan juga harta, di usia remaja dia sudah memiliki beberapa perusahaan. Ayana tidak habis pikir pada sikap ayahnya, apakah uang yang mereka punya belum cukup untuk pria itu.
'Sudah waktunya kau membuatku senang. Ayah ingin kau menikah dengannya, tetapi dengan satu syarat, dia tidak boleh menyentuhmu, karena aku tidak ingin memiliki cucu yang juga cacat seperti dirinya.'
Ucapan ayahnya selalu terngiang, pria itu memang tahu tentang kecacatan Sky, jika dia begitu takut lalu kenapa dia ingin menikahkan putrinya dengan orang yang cacat?
Setelah tiga hari Harry datang kembali menemui Ayana dan ayahnya, pria itu sangat senang karena Ayana menerima lamaran tersebut.
Ayana dan Sky dipertemukan dalam sebuah acara makan malam. Sky sempat terkejut saat bertemu gadis itu. Dia tidak tahu bahwa gadis yang dilamar Harry untuknya adalah Ayana. Sedangkan yang dilakukan Ayana hanya menunduk, dia merasa malu karena merasa dirinya seperti seorang gadis materialistis.
Dengan tidak tahu malunya Mark Woodard mengajukan persyaratan untuk pernikahan mereka. Hal itu membuat Ayana semakin malu terutama pada Sky, walaupun pada akhirnya persyaratan tersebut disetujui oleh Harry Hanson.
Satu minggu kemudian mereka menikah, tidak ada pesta atau pun sanak saudara yang menghadiri, mereka hanya menikah di catatan sipil, dan tak ada orang yang tahu tentang hal tersebut.
Harry pergi keluar negeri setelah pernikahan mereka selesai, sedangkan Ayana dibawa Sky untuk pindah ke apartemen miliknya.
Satu yang tidak dimengerti Ayana, mengapa mereka tinggal di apartemen dan bukan di mansion Violet. Karena yang Ayana tahu semua anggota keluarga Violet tinggal di sana.
Love In Silent
Ayana masih duduk di tepi ranjang Sky. Gadis itu tersenyum pahit saat mengingat itu semua. Sky memang menepati janji dengan tidak menyentuh Ayana, bahkan mereka tidur di kamar yang berbeda, tidak ada komunikasi sama sekali. Sky selalu pergi di malam hari dan pernah satu kali dia pulang dengan banyak luka setelah sebelumnya mendapat panggilan dari seseorang.
Setiap kali Ayana ingin mengobatinya, tapi pemuda itu menolaknya kasar, memang bukan dengan kata-kata melainkan dengan bahasa tubuhnya, dia selalu menepis tangan Ayana.
"Apa semua karena ayahku?" Ayana kembali berkata lirih.
Dia kembali menyentuh kening Sky, sudah tidak panas, Ayana melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul tujuh malam, pantas saja perutnya keroncongan, sudah dua jam dia berada di kamar suaminya.
Ayana beranjak bermaksud ingin menyiapkan makan malam. "Aku akan menyiapkan makan malam, kalau kau mau kita bisa makan bersama." Ayana bergumam, kemudian pergi dari kamar Sky, tanpa dia sadari pemuda itu membuka kelopak matanya yang terpejam, dia melihat ke arah kepergian Ayana.
To be continue
See u next chap
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
🌈pelangiku
sedari tadi Sky cuman merem tuh Ay..
2022-03-25
1
🌈pelangiku
adududududu.... Ayah oh ayah.. 🤦🏻♀️
2022-03-25
0
🌈pelangiku
ealah.. emak makin penasaran thor
2022-03-25
0