Me

Langit siang begitu cerah. Awan putih tertiup angin, berarak mengikuti arus yang kencang, musim panas yang menyenangkan.

Helaian rambut hitam tertiup angin sehingga menutupi sebagian wajah, tetapi dia hanya membiarkanya seperti itu. Ingin sekali tubuhnya terbawa angin dan melayang, dan itu hanyalah keinginan bodoh bagi orang yang putus asa.

Sedangkan dia bukanlah orang yang mudah putus asa, hidup memang tak mudah dan dia tahu itu. Sekilas mata memandang dia sangat sempurna atas apa yang dimilikinya.

Namun, semua umat manusia di dunia ini tahu, kesempurnaan hanya milikNya, tak ada manusia yang sempurna, yang ada hanya manusia dengan keberuntungan yang lebih, dan tidak banyak orang mendapatkanya.

Lalu dirinya apakah termasuk orang beruntung atau sebaliknya? Nasib bisa di rubah tetapi tidak dengan takdir, nasib yang beruntung belum tentu dengan takdirnya, bahkan ada orang dengan nasib yang buruk tetapi takdirnya harus berumur panjang, dan itu adalah rahasia Tuhan.

...

Namaku Sky, hanya itu. Seorang anak yang tinggal di panti asuhan yang terletak di pinggiran kota. Panti asuhan kecil yang di kelola dua wanita tua dan dewasa-- Nenek Julia dan Nyonya Elena.

Sejak lahir aku tinggal di sana, mereka bilang ibu meninggal setelah melahirkanku, dan tak pernah tahu siapa ayahku. Aku memang sudah cacat, ada kelainan di pita suara, tentu tidak berbahaya, tetapi hal itu membuatku tak bisa mengeluarkan suara, singkatnya aku bisu.

Usia lima tahun aku sudah masuk sekolah. Mereka bilang aku punya kepintaran yang lebih, sehingga dengan cepat bisa mempelajari semua materi pelajaran, bahkan aku melewati kelas dua, tiga dan empat, karena materi untuk kelas itu sudah berada di luar kepala.

Saat usia dua belas tahun aku sudah lulus SMP padahal seharusnya baru masuk jenjang tersebut, memang luar biasa. Berkat kejeniusan aku bisa memajukan panti asuhan.

Aku selalu ikut serta dalam kompetisi kepintaran, bahkan mendapat undangan dari luar negri untuk ikut serta di kompetisi internasional sebagai perwakilan negara.

Kenyataannya aku hanya di bayar sebuah sekolah ternama, Fortuna Internasional highschool. Dengan mudahnya kudapatkan uang dengan mengandalkan kepintaran. Panti asuhan Nyonya Elena kini sudah lebih layak dari sebelumnya, bahkan Nenek Julia sangat senang.

Usia empat belas tahun aku sudah mendapat ijazah SMA, tadinya ingin masuk universitas lewat jalur beasiswa. Sebelumnya aku memang bersekolah di tempat khusus, sekolah untuk penyandang cacat sepertiku, tetapi kualitas pelajaran tidak kalah dengan sekolah umum bergengsi sekelas FIHS.

Namun, hidup terkadang hanya sebuah rencana, waktu ingin mengikuti tes masuk universitas tiba-tiba saja ada kabar yang membuatku sangat terkejut. Ada dua orang pria lebih tepatnya seorang pria yang sudah lanjut usia dan mungkin satu orang kepercayaanya.

Kedua pria itu datang menemui Nenek Julia dan Nyonya Elena. Mereka bilang pria lanjut usia itu adalah kerabatku, mungkin lebih tepat beliau mengatakan pria itu adalah kakekku, Nicholas Violet. Seorang pria yang tak terlihat tua, tubuhnya masih tegap, tidak seperti lansia lainnya yang sudah bungkuk.

Aku tahu siapa dia, sang legenda hidup penguasa marga Violet, sosok yang begitu disegani oleh seluruh banyak orang, entah ini mimpi atau bukan, aku benar-benar tidak percaya dengan semua yang beliau katakan.

Orang itu bilang aku adalah cucunya yang sudah lama dicari, pewaris utama yang syah. Jika itu benar kenapa aku lahir di panti asuhan ini? Jangan lupakan aku seorang yang cacat, mana mungkin aku adalah keturunan marga terkuat di negri ini, bagiku ini seperti sebuah lelucon.

Manusia tidak bisa mengubah takdir, di tubuhku mengalir darah biru keluarga Violet, apakah aku beruntung atau tidak? Aku tidak tahu.

"Kau adalah cucuku, putra dari Thomas dan Nikita," ucap pria itu, aku terdiam memangnya apalagi yang bisa kulakukan bahkan menjawab pun aku tidak bisa.

"Thomas menikah dengan ibumu. Setelah beberapa tahun menikah mereka belum juga punya keturunan." Aku mendengarkan, mungkin pria ini akan menjelaskan semua tentang ayah dan ibuku.

"Ini memang salahku, aku meminta Thomas menikah lagi dengan kembaran ibumu, Rieta." Apa? jadi ibuku punya kembaran?

"Rieta akhirnya mengandung dan sesuai peraturan ibumu harus bercerai dengan ayahmu, tetapi Thomas tidak mau menceraikan Nikita, sehingga dia diusir dari mansion."

"Akhirnya Rieta melahirkan seorang putra, dia bernama Star Violet, dan dia adalah kakakmu!" Aku sedikit tersenyum, benarkah aku punya saudara? Aku merasakan hangat di dadaku, karena selama ini kukira aku hanya sebatang kara.

"Setelah Star lahir, kami mendengar ibumu juga mengandung, dan Rieta mengetahuinya."

"Entah kenapa dengan wanita itu, dia tidak terima dan berubah menjadi serakah karena harta." Kakekku terus bercerita.

"Rieta menyuruh orang mencari ibumu, tetapi tidak ditemukan. Entah apa yang dilakukan wanita itu, hingga Nikita menghilang." Setelah mendengar ucapan orang itu aku banyak berpikir, apa yang sebenarnya terjadi?

Aku jadi teringat Nyonya Elena, dia pernah bercerita padaku tentang ibu, beliau mengatakan waktu itu hampir tengah malam, ibu datang meminta pertolongan, dengan tubuh yang basah kuyup dan juga banyak luka. Saat itu ibu merasakan sakit perut karena akan melahirkan.

...

Nicholas Violet ingin membawaku pindah ke mansion, tetapi aku menolak, karena bagiku kehidupan yang kumiliki sekarang sudah lebih dari cukup.

Namun, ada yang membuatku penasaran. Star Violet orang yang disebut kakakku, rasanya ingin sekali bertemu dengannya. Bagaimana rasanya memiliki seorang kakak? Aku ingin tahu hal itu.

Setelah beberapa hari berpikir, akhirnya aku ikuti permintaan Kakek, untuk pertama kali aku takjub saat melihat kediaman keluarga Violet yang seperti istana, tetapi keindahan itu hanya kedok bagi orang-orang yang tinggal didalamnya.

Sangat berbeda dari yang kuharapkan. Tatapan mereka sungguh mengintimidasi, seorang wanita yang elegan menatapku tajam dan dingin, ada seorang remaja lelaki berusia 15 tahun, tatapanya penuh kebencian, dialah Star Violet-- kakakku.

Semua di luar dugaan, mereka membenciku, ayah tidak ingin bertemu setelah dia tahu bahwa aku cacat, aku berpikir semua akan berubah jika aku bersikap baik sikap mereka tidak kuanggap karena mungkin mereka tidak mengenalku.

Aku berjuang membuktikan diri. Selama tiga tahun aku berhasil membangun perusahaanku sendiri dengan titik awal 10 persen saham yang diberikan Nicholas Violet, aku berhasil mengembangkanya, bahkan saham 10 persen itu bisa kukembalikan.

Setelah itu aku tidak tinggal dengan mereka lagi, aku membeli apartemen mewah di pusat kota yang sekarang menjadi tempat tinggalku.

Semua hal ada resikonya, semakin banyak orang yang ingin menyingkirkanku. Ayah angkatku Harry Hanson bilang harus ada yang menjagaku. Dia adalah orang kepercayaan kakek, dia yang selalu menjaga dan mengurus keperluanku. Dia memintaku untuk segera menikah dan tanpa sepengetahuanku dia melamar seorang gadis.

Aku tidak menyangka gadis yang dilamar Harry Hanson adalah dia--Ayana Bella Woodard. Pertama kalinya melihat gadis itu adalah saat masuk sekolah. Aku kembali bersekolah karena Harry bilang itu formalitas saja. karena seharusnya aku sudah lulus kuliah.

Saat baru masuk kelas di SMA semua siswa memandang rendah diriku, dan gadis itu yang membela, dia begitu berani marah pada temannya karena mereka mengejek diriku.

Aku berpikir gadis ini bisa menjadi temanku, tetapi aku salah, setelah itu dia tidak pernah lagi menyapa, tetapi aku yang selalu memperhatikan dia. Menurutku gadis itu begitu can ... oh tidak bukan cantik tapi begitu manis.

senyumnya membuat dadaku berdebar, perasaan asing ini benar menyiksa, aku suka dia dari cara berpakaian dan tatanan rambutnya yang begitu sesuai, dia tidak berpakaian minim seperti gadis lainya, bagiku dia sempurna begitu lucu dan menggemaskan.

Menggemaskan untuk kucium, kupeluk atau kugigit pipinya yang tembam. Aku sangat mencintainya, iya cinta, tetapi aku kecewa saat mendengar dia menjalin hubungan dengan Nara Purrot, pemuda arogan yang mengetahui perasaanku pada gadis itu, sehingga sirambut merah itu selalu memukuliku, dia marah padaku karena aku mencintai gadis itu.

Nara Purrot hanya seorang pengecut dia mengeroyok dan menyiksaku bersama kembaranya atau dia membawa temannya yang lain. Aku tidak peduli bahkan jika aku mati mereka tidak akan pernah puas.

Saat aku tahu Ayana akan menjadi istriku, aku lebih kecewa dan benci padanya. Alasanya cuma uang, uang dan uang, tidak ada bedanya dengan para Violet yang serakah. Mark Woodard memberi surat perjanjian untuk tidak menyentuh Ayana, tetapi dia tetap meminta bagian dari pernikahan ini, pria itu seperti menjual putrinya sendiri.

Ayana istriku bersikap baik, bahkan terlalu baik, sehingga membuatku muak dengan sandiwaranya. Semua perhatian dan kebaikan yang dia berikan itu palsu. Setelah menikah gadis itu masih berpacaran dengan pemuda lain, benar-benar tidak punya perasaan.

mengacuhkanya adalah cara yang benar, aku tidak akan membiarkan dia tahu tentang hidup dan lukaku, akan kujadikan dia orang asing pertama yang kuhindari.

Hari ini aku melihatnya menangis, sungguh rasanya ada yang sakit di dadaku saat melihat air matanya, saat kuterima pernyataan cinta Flora, aku ingin melihat reaksi Ayana, bagaimana jika kulakukan hal yang sama pada dirinya, dia menangis, kenapa dia menangis? Tidak mungkin dia cemburu, aku tak akan bisa berharap lebih.

Dan Flora aku tidak mengerti dengan gadis itu, selama ini dia tidak pernah dekat denganku bahkan tidak pernah menyapa, tapi sekarang hanya karena aku pernah menolongnya dari gangguan preman jalanan dia berubah jadi baik dan perhatian, malah dia jatuh cinta padaku.

Karena dirinya aku memiliki beberapa teman sekarang, lalu apa yang dilakukan gadis yang kucintai? Tidak ada, aku suaminya tapi dia tak menganggapku, berbeda dengan Flora yang sudah sangat baik dan banyak membantuku.

Apakah dengan menerima cinta Flora adalah keputusan yang tepat, tapi yang kurasakan sekarang adalah aku merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Cintaku untuk Ayana, hanya dia.

Betapapun aku membencimu, cintaku selalu ada hanya untukmu, tak bisakah kau merasakanya.

Ayana Violet.

To be continue

See you next chapter

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***