Perfection Of Love
Di sebuah taman terlihat seorang pria tampan sedang duduk dibangku menikmati keindahan bunga yang bermekaran membuat suasana menjadi terasa sangat sejuk.
"Permisi tuan muda Reyn, Tuan besar dan nyonya besar sedang menunggu di ruang keluarga" ucap willy yang merupakan sekertaris pribadi Jung Reyn Xing .
Jung Reyn Xing merupakan pria yang memiliki wajah sangat tampan, postur tubuh yang indah serta pemimpin perusahaan Xing yang merupakan perusahaan terbesar di negara C.
Jung Reyn Xing dikenal sebagai sosok pria yang tegas, dan dingin bagaikan pegunungan Himalaya yang di tutupi tebalnya salju.
Memiliki aura ketampanan yang tinggi, membuat orang yang melihatnya merasa terpukau, terutama para kaum hawa.
Walaupun merupakan sosok yang menggoda,namun nyatanya sampai sekarang belum ada wanita yang berhasil mencairkan tebalnya gunung salju itu.
Bakan Jung Reyn Xing juga belum pernah dikabarkan dekat dengan siapapun atau menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun.
Diruang keluarga , kini Wilhelm von Xing yang adalah ayah dari Jung Reyn Xing, dan Geu Silia ibu dari Reyn terlihat sedang duduk menunggu.
..."Ada apa? mengapa kalian datang kesini secara tiba-tiba tanpa memberi tahu ku? " Reyn...
..."Mengapa kamu berkata seperti itu pada orang tuamu sendiri,apakah kami harus meminta ijin dulu padamu saat ingin kesini?tentu saja kami ingin mengunjungi putra tunggal kami yang tampan ini?" ucap Silia...
..."Tidak usah berbelit-belit, langsung to the point saja, aku tidak punya banyak waktu untuk kalian"ucap Reyn dengan bergegas duduk di sofa berhadapan dengan orang tuanya....
..." Dasar anak durhaka, apa kamu tidak bisa sedikit sopan saat berbicara dengan orang tuamu sendiri? " tegas Wilhelm dengan nada tinggi...
..."Sudahlah pa, dia memang selalu seperti ini dan tidak pernah berubah sama sekali! " sahut silia sambil mengenggam tangan suaminya itu....
Reyn yang melihat kedua orang tuanya itu merasa kesal, karena orang tuanya pasti punya maksud lain,bukan hanya bertujuan datang untuk melepas rindu padanya saja ,tapi juga pastinya ada sesuatu atas dasar keinginan mereka.
..."Jadi gini Reyn, papa dan mama kesini karena...
...mau menanyakan kepada kamu lagi, apakah kamu sudah mempunyai kekasih untuk diperkenalkan kepada kami? kamukan tahu kalau usia kami sudah tidak mudah lagi kami ingin mengenang cucu dari kamu sebelum waktu itu datang membawa kami selamanya,karena hanya kamulah anak kami satu satunya, iyakan pa!"...
..."Betul, papa ingin sekali menggendong cucu sebelum akhir hidup papa! " sahut Wilhelm...
..."Papa mama, apa kalian tidak bosan menggendong ku waktu kecil?sehingga selalu saja memintaku seperti ini! " tegas Reyn dengan tatapan dinginya...
..."Ya, itukan bedah sayang" Ucap Silia sambil tersenyum...
..."Sudahlah,aku sangat sibuk, tidak punya waktu untuk itu, kalau tidak ada hal penting lagi yang perlu dibicarakan kalian silakan pulang dari sini , ada urusan penting yang harus ku selesaikan sekarang juga! "Reyn...
Jelas Reyn dengan raut wajahnya yang makin kesal, karena orang tuanya terus saja memintanya untuk segera menikah setiap kali mereka mengunjunginya.
Reyn selalu merasa kesal saat kedua orang tuanya datang berkunjung kerumahnya, bukan karena ia tidak suka mereka berkunjung untuk menemuinya untuk melepas rindu padanya, namun karena maksud dan tujuan mereka hanya satu ingin agar Reyn segera merencanakan acara pernikahan padahal mereka tidak tahu kalau Reyn sendiri tidak memiliki kekasih.
..."Hey kau ,dasar anak tidak tahu diri, bagaimana mungkin kau mengusir kami orang tuamu sendiri,dan apakah urusanmu itu sangat penting sehingga tidak dapat meluangkan waktu sedikit untuk mencari menantu bagi kami dan istri untuk dirimu sendiri? "...
Tanpa mempedulikan ucapan ibunya itu, Reyn langsung berdiri dari sofa dan segera meninggal kedua orang tuanya .
Wilhelm dan Silia yang melihat tingka anaknya itupun menggelengkan kepala.
Mereka terus berpikir apakah mereka telah gagal dalam mendidik putra satu-satunya itu sehingga tidak pernah menunjukkan kesopanan nya sama sekali pada mereka.
Sementara Reyn dan Willy sedang dalam perjalanan menuju kekantor.
Willy yang melihat bayangan tuannya dari kaca depan mobil hanya terdiam tanpa berbicara apapun,karena willy rupanya sudah tahu alasan dari raup wajah tuanya itu.
Sementara Reyn yang duduk di belakang kursi mobil dengan wajah yang cenderung murung melihat keluar jendela dengan pantulan bayangan pada kaca mobil.
Sekitar dua puluh menit kemudian sampailah mereka didepan kantor.
Reyn berjalan menuju ruangannya sedangkan willy mengikutinya dari belakang.
Semua karyawan sembari memberi salam kepada Reyn dan juga sekertaris nya willy saat berjalan melewati mereka dengan menundukkan badan, hal tersebut dilakukan sebagai rasa hormat kepada pemimpin mereka.
..."Willy, aku ingin skarang juga kamu carikan seorang wanita secepatnya untuk dijadikan sebagai pasangan bohongan, agar papa dan mama tidak terus memaksaku seperti ini lagi. Temukanlah secepat mungkin bila perlu dalam hari ini juga"...
Perkataan Reyn sontak membuat willy kaget.
Namun, itu merupakan perintah dari atasannya yang harus dijalankan.
Willy hanya menjawab ucapan perintah Reyn dengan berbata-bata.
"Ba-baik , saya akan secepatnya menemukan wanita yang bersedia untuk dijadikan sebagai pasangan bohongan untuk anda"
"Bagus, lakukanlah sekarang juga bukannya lebih cepat lebih baik dan ingat harus wanita yang mau bekerjasama dalam hal ini, dan harus sesuai dengan kriteriaku "
"Baik tuan, tentu saja apa yang tidak mungkin kalau dibayar dengan harga yang tinggi, saya permisi"
"Hemmm.... "
Mendengar perkataan sekertaris nya itu, Reyn hanya berdehem sambil mengangguk .
Willy pun yang berdiri di samping tuanya yang sedang duduk di kursi pimpinan pun bergegas keluar ruangan untuk melaksanakan perintah dari pimpinannya.
*******
Beberapa jam kemudian, Willy pun kembali ke ruangan CEO, Reyn yang sedang berbaring di sofa pun sembari langsung memalingkan pandangannya untuk melihat kearah willy.
..."Permisi tuan, semua perintah tuan sudah beres, saya sudah menemukan wanita yang bersedia untuk bekerja dalam hal ini ,dan wanita itu sangat sesuai dengan kriteria anda,sekarang wanita itu telah menunggu di luar"...
Reyn sebenarnya tau kalau willy pasti akan dengan mudah menjalankan tugasnya tersebut.
Karena setiap perintah yang diberikan oleh Reyn pada Willy selalu di selesaikan dengan sangat baik bakan sesuai dengan yang diharapkan.
..."Suruh dia masuk! "...
Tanpa menjawab perkataan Reyn, Willy pun langsung membuka pintu dan mempersilakan wanita yang berada di luar ruangan untuk masuk menemui tuanya itu.
Reyn yang kini berdiri menatap pemandangan kota lewat dinding kaca pun berpaling saat mendengar suara wanita yang terdengar sangat lembut memanggilnya
..."Permisi tuan, perkenalkan saya Vania Maverick, saya kesini karena... "...
Belum selesai dengan kata-kata nya, Vania pun berhenti dengan ucapannya yang dipotong oleh Reyn.
..."Saya mengerti, karena anda lulus tes yang diberikan sekertaris ku"...
Reyn pun langsung bergegas ke arah letak telponnya beradah.
Ia menelpon salah seorang karyawan yang sebelumnya sudah ia perintahkan untuk membuat surat kontrak perjanjian, saat Willy telah pergi.
Sambil menunggu karyawan tersebut datang, Reyn duduk di kursi pimpinan sambil menatap tajam Vania yang terlihat sangat cantik, memiliki tubuh seksi serta kulit putih bersih.
Vania yang melihat tatapan tajam Reyn pun langsung menunduk karena dirinya kini ditatap oleh seorang pria tampan.
Beberapa saat kemudian, karyawan itupun datang dan bergegas masuk kedalam ruangan sembari menyerahkan surat yang diminta oleh Reyn.
Tanpa menunggu lama lama dia langsung dengan cepat meninggalkan ruangan saat diberi kode oleh Willy yang menunggu didepan pintu.
Willy pun kembali menutup pintu dari luar saat karyawan tersebut telah keluar dari ruangan.
Willy menunggu diluar untuk membiarkan Reyn dan Vania berada dalam ruangan untuk menyelesaikan perjanjian mereka.
Bersambung......
Terimakasih ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Welem Lenggu
Lanjut lagi...
2021-11-22
3