Reyn menghubungi penjaga keamanan untuk menanyakan keberadaan Vania, tetapi para penjaga mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak melihatnya.
"Apa dia pergi? " batinnya
Reyn berpikir bahwa seandainya Vania pergi, orang tuanya pasti akan sangat kecewa padanya. Karena ini merupakan pertama kalinya Reyn membohongi kedua orang tuanya dengan kebohongan besar seperti ini.
Reyn mondar-mandir dalam kamar hotel, banyak hal mengenai orang tuanya terus muncul dalam pikirannya.
Reyn bingung apa yang harus dilakukannya, Reyn tiba-tiba teringat akan koper Vania.
"Kopernya masih ada! " ucap Reyn
Reyn membongkar semua isi koper Vania, betapa terkejutnya ia saat mengingat bahwa dompet yang biasa dipegang Vania tidak ada.
"Apa dia mencoba mempermainkan ku? " ucap Reyn dalam hatinya.
..."Reyn, kamu sudah bangun? " Reyn membalikkan badan ke asal suara yang menyebutkan namanya. ...
..."Kemana saja kau pergi? " tanya Reyn lalu bergegas duduk ditepi ranjang. ...
..."Aku tadi keluar, beli makanan! " ucap Vania sambil mengangkat kantong plastik yang dipegangnya. ...
..."Beli makanan? Lalu siapa yang mengijinkan mu memakai kemejaku? " ucap Reyn dengan tatapan datarnya. ...
..."Ah, aku minta maaf, tapi karena pakaianku semuanya kekurangan bahan, jadi aku terpaksa memakai kemeja ini." jelas Vania...
..."Melihatmu tidur dengan nyenyak, aku jadi tidak tega untuk meminta izin." tambah Vania...
Reyn beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa saat kemudian, Reyn keluar dari kamar mandi menggunakan kimono.
Sedangkan Vania sedang menyiapkan makanan diatas meja.
..."Reyn, ayo kita sarapan! " ajak Vania...
..."Aku sudah sarapan." ucap Reyn bohong...
..."Oh, maaf aku tidak tahu! " ucap Vania, lalu menikmati makanan yang dibelinya. ...
Reyn yang sedang duduk bersandar di ranjang pun menatap ke arah Vania yang sedang menikmati makanannya dengan lahap.
..."Darimana kau membeli makanan itu? Kenapa terlihat menjijikkan? " tanya Reyn...
..."Dari pinggir jalan, tapi rasanya enak kok. Apa kau tidak makan karena makanannya terlihat seperti ini? "...
..."Pinggir jalan? Pantas saja. "...
..."Maaf, tapi aku hanya bisa membeli ini, aku hanya punya 25 ribu , mana cukup untuk makanan direstoran. " ucap Vania...
Reyn hanya diam tak menjawab sambil meng otak-atik handphone nya.
Selesai menikmati makanannya, Vania bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat hendak menyiapkan kopernya, Vania tekejut karena kopernya sangat berantakan.
..."Ini koper aku kok bisa kaya gini? " ucap Vania...
..."Kenapa, mau marah? "...
..."Bukan itu, tapi..... "...
..."Sudah kukatakan, berhentilah membantah. Aku paling tidak suka orang yang membantah ucapanku. " jelas Reyn dan Vania pun hanya terdiam. ...
Beberapa saat kemudian, Willy pun tiba.
Willy mengetuk pintu, Vania bergegas membuka pintunya.
..."Selamat pagi Nona! " ucap Willy seraya membungkukkan badan. ...
..."Pagi sekertaris Willy!" sahut Vania seraya membungkukkan badannya membuat Willy hanya tersenyum. ...
Willy menatap dalam Vania, terkejut dengan kemeja yang dikenakan Vania.
..."Mereka sudah melakukannya? " tanya Willy dalam hatinya sambil melamun. ...
..."Willy, apa aku menyuruhmu kesini hanya untuk melamun, Cepat bawah kopernya. " ucap Reyn kesal membuka Willy langsung terhenti dari lamunannya. ...
..."Maaf! " ucap Willy singkat lalu bergegas meraih koper menuju mobil. ...
Vania dan Reyn berjalan beriringan menuju mobil yang terparkir diikuti oleh Willy dari belakang sambil menarik koper.
Selesai menyimpan koper di bagasi mobil, Willy melajukan mobil menuju dorm.
Sepanjang perjalanan, Willy terus memerhatikan Vania dan Reyn lewat cermin mobil.
Tatapan nya itu tentu saja diketahui oleh Reyn, sedangkan Vania hanya memerhatikan jalanan lewat jendela mobil.
Bersambung.......
Jangan lupa like, komen, hadiah dan votenya ya😊
Mampir juga ke cerita yang lainnya.
Terimakasih semuanya❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments