Didalam ruangan CEO hanya tertinggal Reyn dan juga Vania.
Reyn yang sedang duduk di kursi pimpinan pun beranjak berdiri di depan Vania
..."Mengapa kamu tertarik dengan hal ini? " Tanya Reyn yang terus menatap Vania dengan tajam...
..."Tuan, apakah anda tidak berpikir siapa yang tidak tertarik dengan hal seperti ini, saya yakin diluar sana ada banyak wanita yang akan berlomba- lomba kalau ada hal seperti ini. "...
..."Saya tau itu tanpa anda menjelaskannya, tapi saya yakin kamu pasti punya alasan tersendiri" Ucap Reyn sambil bergegas duduk di disamping Vania...
Vania tentu saja merasa ketidaknyamanan atas hal itu, dia baru saja ingin bergeser ke pinggir sofa .
Namun Reyn dengan cepatnya langsung meraih pergelangan tangannya dan memegang pergelangan dengan lembut.
..."Anda tidak perlu bertingkah seperti itu, saya sama sekali tidak tertarik dengan anda, Saya pun tidak peduli dengan alasan anda dalam menerima tawaran ini. Yang penting anda harus menjalankan tugas ini dengan baik. " tegas Reyn dengan ucapan serta tatapan dinginnya pada Vania...
Mendengar Reyn yang berkata seperti itu membuat Vania menjadi gemetar ditambah lagi dengan tatapan dinginnya itu.
..."Tentu saja tuan, sa -saya akan melakukannya sesuai perintah tuan" jawab Vania dengan nada gemetaran dan berbata - bata...
..."Bagus, itu adalah surat kontrak perjanjiannya, silakan di tanda tangan" Ucap Reyn sembari menunjuk ke surat perjanjian yang terletak di atas meja....
Vania pun bergegas mengambil surat tersebut ,ia membaca bagian awal surat dan mulai menandatanganinya.
..."Sekarang ikuti saya, kita harus pergi untuk merubah penampilanmu yang terlihat sangat buruk ini, karena kau akan segera bertemu dengan orang tuaku"...
Ucap Reyn sambil bergegas menuju keluar ruangan dengan Vania yang berjalan mengikutinya dari belakang.
..."Willy, kita pergi ke klinik kecantikan sekarang "...
..."Baik tuan" Sahut willy dengan sedikit membungkukkan badan dan langsung bergegas berjalan mengikuti Reyn dan Vania yang sudah mendahuluinya....
Dalam perjalanan menuju salon kecantikan tidak ada yang berbicara satu katapun membuat suasana menjadi sunyi hingga mereka tiba di depan salon.
Willy memakirkan mobil di tempat parkir , kemudian bergegas keluar mobil untuk membukakan pintu mobil bagi Reyn tuanya itu.
Sementara Vania turun dari mobil tersebut dengan sendirinya,tanpa dibukakan pintu.
Saat mereka hendak berjalan ke dalam salon tersebut, Vania terdiam seketika.
Reyn dan willy yang melihat hal tersebut pun merasa segera menghentikannya dari lamunannya itu.
..."Apa yang kamu pikirkan? "...
..."Ah tidak ada tuan, saya hanya merasa gugup saja " jawab Vania sambil menundukkan kepala...
raut wajahnya terlihat sangat gugup.
..."Karena , ini pertama kalinya saya perawatan ke salon " tambah Vania...
Reyn dan willy yang mendengar ucapan Vania tersebut pun sama-sama menatap Vania tidak percaya.
"Bagaimana mungkin ini pertama kalinya dia perawatan di salon, sedangkan kulitnya terlihat begitu mulus, dan putih bersih" batin Reyn
Vania langsung merasa malu dengan tatapan kedua pria tersebut padanya .
..."Lalu bagaimana mungkin anda memiliki kulit yang putih bersih seperti ini? "...
Tanya willy yang membuat Reyn berhenti dari lamunannya, sedangkan vania menatap Willy saat mendengar perkataan willy itu.
..."Sa, saya mengunakan bahan alami yang ada, tuan. "...
Mereka kini sudah beradah di dalam salon, dan Vania sudah dalam proses perawatan , perawatan yang diberikan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Reyn dan willy hanya menunggu di sofa yang tersedia di ruangan depan dekat dengan pintu masuk.
..."Willy, beritahukan papa dan mama untuk tetap menunggu di dorm, katakan pada mereka aku punya kejutan bagi mereka. "...
..."Baik tuan" Willy langsung bergegas untuk menelpon orang tua Reyn dan memberitahukan seperti yang diperintakan oleh Reyn....
..."Semuanya sudah beres tuan, mereka akan segera menuju ke tempat kediaman anda"...
Reyn tidak menjawab ucapan willy itu.
Beberapa saat kemudian seorang pelayan membuka tirai yang dipasang untuk menutupi bagian ruang perawatan.
..."Sialakan Nona..." ucap pelayan dengan mempersilahkan vania yang sudah selesai dalam perawatan dan yang telah didandani dengan sangat cantiknya....
Melihat vania keluar, Reyn dan willy langsung berdiri menatap Vania yang terlihat sangat cantik dengan riasan serta gaung yang dikenakannya.
Mereka menatap Vania tanpa berkedip.
Bakan semua orang yang beradah di sana langsung terpesona dengan kecantikan Vania.
..."Apakah dia adalah bidadari" ucap seorang pria yang beradah di kursi yang tak jauh dari samping Reyn...
..."Dia terlihat sangat cantik " ucap seorang pria yang tidak dikenal itu...
Reyn hanya terdiam mendengar ucapan mereka.
..."Dia memang terlihat sangat cantik dengan tampilannya itu, tidak salah kalau semua orang terus memujinya" batin Reyn...
..."Tuan, apakah kita bisa pergi sekarang tuan, tuan dan nyonya besar sudah menunggu"...
Tanya willy setelah mendapat pesan dari papanya Reyn.
Reyn langsung menghentikan lamunannya serta tatapannya pada Vania, Ia meraih tangan Vania dan berjalan menuju mobil , sedangkan willy mengikuti dari belakang.
Melihat tingkah Reyn membuat Vania merasa kaget.
Dalam perjalanan menuju dorm pun tidak ada yang berbicara atau mengeluarkan kata apapunpun.
Kini mereka telah tiba di depan kediaman Reyn, mata Vania membulat saat melihat tempat kediaman Reyn yang terlihat besar dan sangat indah.
Mereka segera menuju ke dalam, namun mata Vania tidak berhenti menatap sudut ruangan, Ia merasa sangat kagum dengan bangunan seindah dan semegah itu.
Sillia dan Wilhelm yang sedang menunggu diruang keluarga pun langsung berdiri saat melihat anak mereka datang sambil menggandeng seorang wanita cantik yang beradah di sampingnya.
..."Siapa gadis cantik ini Reyn? " tanya sillia yang tak hentinya menatap Vania...
..."Ma-pa, kenalin ini Vania Maverick tunanganku, aku baru saja melamarnya tanpa cincin dan bertujuan untuk memperkenalkannya pada kalian. "...
Vania kaget mendengar ucapan tersebut , karena mereka baru saja bertemu bagaimana Reyn melamarnya.
Namun, Ia harus harus berpura-pura melakukan seperti apa yang Reyn katakan dan terus mengikuti permainan Reyn itu.
Sillia menatap Reyn dengan tatapan tidak percaya atas ucapan Reyn tersebut
..."Reyn, kamu tidak sedang bermain-main kan" tanya Wilhelm yang juga merasa tidak percaya...
..."Iya Reyn, bukannya ta.... " sillia tidak meneruskan ucapannya karena dipotong oleh perkataan Reyn...
..."Benar ma-pa, pagi itu Reyn bertingkah seperti itu karena ingin membuat kejutan untuk kalian"...
Sillia dan Wilhelm terlihat sangat bahagia mendengar ucapan anaknya itu. Ia langsung bergegas memeluk Vania.
Vania pun segera membalas pelukan hangat tersebut.
..."Halo Vania, kamu cantik sekali sayang. " ucap sillia yang menatap sambil membelai rambut panjang Vania...
..."Terima kasih atas pujiannya, tante. "...
"Lho kok tante, panggil mama dong seperti Reyn,kamu kan calon menantunya mama. " jelas sillia sembari tersenyum manis
..."Reyn, apa kamu sudah mengurus pernikahan kalian? " tanya Wilhelm, karena mereka memang sudah ingin melihat anaknya menikah sejak dua tahun terakhir ini...
..."Iya Reyn, papa dan mama ingin kalian secepatnya menikah karena mama ingin secepatnya menggendong cucu. " sillia...
..."Iya ma-pa, kami akan segera mengurus pernikahannya . " jawab Reyn...
Sillia dan Wilhelm merasa sangat bahagia atas ucapan Reyn.
Reyn yang melihat kebahagiaan orang tuanya pun ikut bahagia.
Karena walaupun Reyn merupakan pria yang dikenal sebagai sosok yang dingin dan tegas namun Ia sangat menyayangi kedua orang tuanya.
Sedangkan Vania hanya terdiam,walau selalu dibuatnya terkejut atas ucapan Reyn dan kedua orang tuanya.
..."Bagaimana, kalau pernikahannya dilaksanakan dua hari lagi, Papa dan mama akan membantu mengurus semuanya kebetulan kan dua hari lagi ulang tahun kamukan sayang. "...
Mata Vania dan Reyn membulat dengan ucapan Sillia.
..."Apa itu tidak terlalu terburu buru? setidaknya beri kami sedikit waktu lagi. " Reyn...
..."Tidak sayang,justru dua hari lagi memang sangat pas !Bagaimana Vania, kamu setuju kan untuk menikah dengan Reyn dua hari lagi? " tanya Wilhelm pada Vania...
..."Tentu saja pa, Vania kan cinta bangat sama Reyn. " jawab Vania dengan malu...
Vania yang awalnya merasa ragu atas rencana pernikahan tersebut akhirnya setuju karena pikirnya ini hanya sebuah pernikahan kontrak yang hanya akan berlangsung selama satu tahun.
Lagian Reyn juga sudah terang terangan bilang kalau dia tidak pernah tertarik dengannya.
Halo semuanya , jangan lupa like , komen dan vote ya .Terima kasih ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Welem Lenggu
lanjut
2021-11-22
2
Welem Lenggu
lanjut
2021-11-22
1