Persiapan dan Hari Pernikahan

Menjelang hari pernikahan yang akan diadakan akhir pekan, tepat dua hari setelah Vania di pertemuan dengan orang tua Reyn dan tepat hari ulang tahunnya.

Wilhelm dan Sillia menjadi orang yang paling sibuk dalam persiapan tersebut.

Mereka merasa sangat bahagia karena anak mereka satu satunya sebentar lagi akan menikah dan menjadi seorang suami.

Wilhelm dan Sillia kini telah berada di toko bunga tengah sibuk memilih bunga yang  bagus  untuk menambah keindahan pada dekor untuk kamar pengantin  yang telah tersedia.

..."Pa, yang ini bagus dan cocok banget sama dekor nya" Ucap Sillia tersenyum sambil memegang bunga mawar merah dan putih dikedua tangannya...

..."Bagus ma, tapi kita harus memilih bunga kesukaan Vania kan? "...

..."Iya pa, tapi Mama kan gak tau apa bunga kesukaan Vania "...

..."Ya sudah, mama telpon Vania dan tanya sama dia apa bunga kesukaannya. " Ucap Wilhelm dengan memberikan ponselnya pada Sillia...

Sillia mengambil ponsel yang diberikan suaminya itu dan langsung menelpon Vania.

Sementara di  sebuah taman bunga, Vania dan Reyn sedang melakukan foto prewed

Mereka menggunakan tiga  warna gaung sebagai thema fotonya  yaitu warna merah, biru dan hitam.

Walaupun pernikahan tersebut dilakukan tanpa adanya rasa cinta dalam diri mereka masing-masing, namun dari setiap foto yang dihasilkan sangat bagus dan mereka terlihat sangat serasi, hingga mereka dipuji berkali-kali oleh sang fotografer.

Kini kegiatan foto pun telah usai, Reyn dan Vania sedang bersantai untuk melepas lelah.

Vania meraih tasnya yang tersimpan di atas meja untuk mengambil ponselnya.

Ia menghidupkan ponselnya membuatnya terkejut dan langsung membulatkan matanya seketika saat melihat balasan panggilan tak terjawab dari Sillia.

Vania bergegas kembali menelpon Sillia calon mertuanya itu.

..."Halo ma, maaf tadi aku gak sempat angkat telponnya karena ada sesi pemotretan ma "...

..."Iya sayang gak apa apa, mama minta maaf karena ganggu. "...

..."Iya ma, ada apa ma? " tanya Vania dengan penasaran...

..."Hehehehe, jadi begini sayang mama  telpon kamu karena mau nanya tentang bunga kesukaan kamu,karena mama sama papa mau beli bunga tapi tidak tahu bunga kesukaan kamu "...

..."Heh, Vania pikir mama kenapa napah, karena panggilan masuknya banyak banget,Vania suka sama mawar merah. "...

..."Wah, berarti perkiraan mama gak salah dong. "...

Sillia teriak kenceng dengan senyuman lebar, Wilhelm yang melihat tingkah istrinya itupun menggeleng kepalanya.

Sedangkan Vania yang mendengar teriakan calon mertuanya itupun langsung tersenyum manis yang membuat Reyn menatapnya dengan bingung.

..."Yaudah sayang, mama sama papa mau lanjut siapkan bunga nya dulu,daahh sayang"...

..."Iya ma, daahh mama. "...

Reyn yang terus menatap Vania karena bingung dengan senyuman.

..."Ada apa? " Tanya Reyn yang masih menampilkan wajah bingungnya...

..."Tidak ada apa-apa, tadi mama telpon cuma mau tanya tentang bunga kesukaan aku katanya untuk dijadikan sebagai pelengkap dekor. " jawab Vania dengan senyuman manisnya...

..."Kau terlihat bahagia dengan semuanya ini, bukannya ini hanya pernikahan kontrak yang hanya berlangsung selama satu tahun? "...

..."Aku tau itu, namun kamu melakukan semuanya ini karena orang tuamu jadi aku juga turut membantu agar mereka bahagiakan."...

..."Wanita ini terlihat sangat bahagia dalam menerima pernikahan ini, apakah dia tidak kawatir atau berpikir kedepannya akan seperti apa " Batin Reyn  sambil meminum jus buah yang telah disiapkan oleh pelayan....

*******

Kini hari pernikahan pun telah tiba, tepat dua hari setelah Reyn mempertemukan Vania dengan orang tuanya.

Semuanya telah keperluan telah dipersiapkan sebelumnya walau waktunya sangat mepet tapi semua yang disiapin terlihat sangat sempurna tak kekurangan apapun dan acara pernikahannya dilaksanakan  di hotel Berryz yang merupakan hotel paling mewah di kota tersebut milik keluarga Reyn.

Semua tamu sudah berada di tempat acara, ada sekitar seribu lima ratus tamu yang di undang termasuk dengan orang-orang berjabatan tinggi serta penyanyi terkenal dari berbagai mancanegara.

Reyn sudah berdiri di altar bersama pendeta

sedangkan di ruang riasan Vania telah bersiap untuk masuk ke pelaminan.

Vania terlihat sedang memikirkan sesuatu, tak lama kemudian Sillia bersama suaminya Wilhelm datang menghampiri Vania yang membuatnya terhenti dari lamunannya

..."Vania sayang, kamu cantik sekali. " puji Sillia sambil menatap dengan kagum terhadap kecantikan Vania...

..."Makasih ma " balas Vania sembari tersenyum manis...

..."Vania kamu sudah siap " tanya Wilhelm...

..."Iya pa, aku siap" ucap Vania dengan senyum pada Sillia dan Wilhelm...

Mereka bergegas keluar dari ruangan tersebut menuju altar pelaminan.

Semua mata tamu tertuju pada Vania yang terlihat sangat cantik mempesona yang sedang berjalan menuju altar.

..."Dia cantik sekali" Ucap seorang tamu wanita yang mengenakan dress merah...

..."Mereka sangat cocok dan serasi " Ucap tamu  lainnya...

Reyn membalikan badan dan menatap Vania tanpa kedip dan kemudian bergegas mengulurkan tangannya saat Vania telah sampai di altar.

Mereka bergandengan menuju pelaminan, membuat para tamu undangan yang hadir merasa iri dengan pasangan ini.

Pemberkatan nikah pun dimulai

..."Wahai mempelai pria, apakah kau bersedia menerima mempelai wanita yang beradah didepan mu sebagai istrimu dalam suka ,duka, susah maupun senang dengan menerima setiap kekurangan dan kelebihannya? "...

..."Yah, saya bersedia" jawab Reyn yang merupakan mempelai pria...

..."Wahai mempelai wanita, apakah kau bersedia menerima mempelai pria yang berada di depanmu sebagai suamimu dalam suka, duka, susah maupun senang dengan menerima setiap kekurangan dan kelebihannya? "...

..."Yah, saya bersedia"...

..."Sekarang kalian sudah menjadi suami istri, silakan pakaikan cincinnya. "...

Reyn mengambil cicin dan memakaikannya pada jari manis Vania, begitu juga sebaliknya.

Semua tamu bertepuk tangan dan dilanjutkan dengan acara  yang telah dirangkum oleh pembawa acara.

*******

Sekitar jam sepuluh malam, acara pun telah usai kini semua tamu pun sudah kembali pada kediamannya masing-masing.

Sementara Reyn dan Vania berada dalam kamar pengantin yang disiapkan di hotel tersebut,kamar tersebut merupakan kamar khusus yang tidak pernah ada orang yang masuk kedalamnya kecuali pelayan hotel yang bertugas membersihkan kamar tersebut, kamar tersebut dihias dengan lampu yang indah serta bunga mawar merah yang dibeli oleh Sillia.

..."Aku akan segera mandi, kau boleh mandi lebih dulu. " Ucap Reyn sambil membaringkan diri di kasur...

..."Ba -baik " jawab Vania dengan nada berbelit-belit sambil melangkah menuju kamar mandi...

..."Kenapa dia terlihat gugup seperti itu? " ucap Reyn dengan nada rendah dan kembali meletakkan kepalanya diatas bantal sambil memejamkan matanya...

...Bersambung.........

Terpopuler

Comments

Welem Lenggu

Welem Lenggu

lanjut....

2021-11-22

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 77 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!