NovelToon NovelToon

Perfection Of Love

Prolog

Di sebuah taman terlihat seorang pria tampan sedang duduk dibangku menikmati keindahan bunga yang bermekaran membuat suasana menjadi terasa sangat sejuk.

"Permisi tuan muda Reyn, Tuan besar dan nyonya besar sedang menunggu di ruang keluarga" ucap willy yang merupakan sekertaris pribadi Jung Reyn Xing .

Jung Reyn Xing merupakan pria yang memiliki wajah sangat  tampan, postur tubuh yang indah serta pemimpin perusahaan Xing yang merupakan perusahaan terbesar di negara C.

Jung Reyn Xing dikenal sebagai sosok pria yang tegas, dan dingin bagaikan pegunungan Himalaya yang di tutupi  tebalnya salju.

Memiliki aura ketampanan yang tinggi, membuat orang yang melihatnya merasa terpukau, terutama para kaum hawa.

Walaupun merupakan sosok yang menggoda,namun nyatanya sampai sekarang belum ada wanita yang berhasil mencairkan tebalnya gunung salju itu.

Bakan Jung Reyn Xing juga belum pernah dikabarkan dekat dengan siapapun atau menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun.

Diruang keluarga , kini Wilhelm von Xing yang adalah  ayah dari Jung Reyn Xing, dan Geu Silia ibu dari Reyn terlihat sedang duduk menunggu.

..."Ada apa? mengapa kalian datang kesini secara tiba-tiba tanpa memberi tahu ku? " Reyn...

..."Mengapa kamu berkata seperti itu pada orang tuamu sendiri,apakah kami harus meminta ijin dulu padamu saat ingin kesini?tentu saja kami ingin mengunjungi putra tunggal kami yang tampan  ini?" ucap Silia...

..."Tidak usah berbelit-belit, langsung to the point saja, aku tidak punya banyak waktu untuk kalian"ucap Reyn dengan bergegas duduk di sofa berhadapan dengan orang tuanya....

..." Dasar anak durhaka, apa kamu tidak bisa sedikit sopan saat berbicara dengan orang tuamu sendiri? " tegas Wilhelm dengan nada tinggi...

..."Sudahlah pa, dia memang selalu seperti ini dan tidak pernah berubah sama sekali! " sahut silia sambil mengenggam tangan suaminya itu....

Reyn yang melihat kedua orang tuanya itu merasa kesal, karena orang tuanya pasti punya maksud lain,bukan hanya bertujuan datang untuk melepas rindu padanya saja ,tapi juga pastinya ada sesuatu atas dasar keinginan mereka.

..."Jadi gini Reyn, papa dan mama kesini karena...

...mau menanyakan kepada kamu lagi, apakah kamu sudah mempunyai kekasih untuk diperkenalkan kepada kami? kamukan tahu kalau usia kami sudah tidak mudah lagi kami ingin mengenang cucu dari kamu sebelum waktu itu datang membawa kami selamanya,karena hanya kamulah anak kami satu satunya, iyakan pa!"...

..."Betul, papa ingin sekali menggendong cucu sebelum akhir hidup papa! " sahut Wilhelm...

..."Papa mama, apa kalian tidak bosan menggendong ku waktu kecil?sehingga selalu saja memintaku seperti ini! " tegas Reyn dengan tatapan dinginya...

..."Ya, itukan bedah sayang" Ucap Silia sambil tersenyum...

..."Sudahlah,aku sangat sibuk, tidak punya waktu untuk itu, kalau tidak ada hal penting lagi yang perlu dibicarakan kalian silakan pulang dari sini , ada urusan penting yang harus ku selesaikan sekarang juga! "Reyn...

Jelas Reyn dengan raut wajahnya yang makin kesal, karena orang tuanya terus saja memintanya untuk  segera menikah setiap kali mereka mengunjunginya.

Reyn selalu merasa kesal saat kedua orang tuanya datang berkunjung kerumahnya, bukan karena ia tidak suka mereka berkunjung untuk menemuinya untuk melepas rindu padanya, namun karena maksud dan tujuan mereka hanya satu ingin agar Reyn segera merencanakan acara pernikahan padahal mereka tidak tahu kalau Reyn sendiri tidak memiliki kekasih.

..."Hey kau ,dasar anak tidak tahu diri, bagaimana mungkin kau mengusir kami orang tuamu sendiri,dan apakah urusanmu itu sangat penting sehingga tidak dapat meluangkan waktu sedikit untuk  mencari menantu bagi kami dan istri untuk dirimu sendiri? "...

Tanpa  mempedulikan ucapan  ibunya itu, Reyn langsung berdiri dari sofa dan segera meninggal kedua orang tuanya .

Wilhelm dan Silia yang melihat tingka anaknya itupun menggelengkan kepala.

Mereka terus berpikir  apakah mereka telah gagal dalam mendidik putra satu-satunya itu sehingga tidak pernah menunjukkan kesopanan nya sama sekali pada mereka.

Sementara Reyn dan Willy sedang dalam perjalanan menuju kekantor.

Willy yang melihat bayangan tuannya dari kaca  depan mobil hanya terdiam tanpa berbicara apapun,karena willy rupanya sudah tahu alasan dari raup wajah tuanya itu.

Sementara Reyn yang duduk di belakang kursi mobil dengan wajah yang cenderung murung melihat keluar jendela dengan pantulan bayangan pada kaca mobil.

Sekitar dua puluh menit kemudian sampailah mereka didepan kantor.

Reyn  berjalan menuju ruangannya sedangkan willy mengikutinya dari belakang.

Semua karyawan sembari memberi  salam  kepada Reyn  dan juga sekertaris nya willy  saat berjalan melewati mereka dengan menundukkan badan, hal tersebut dilakukan sebagai rasa hormat kepada pemimpin mereka.

..."Willy, aku ingin skarang juga kamu carikan seorang wanita secepatnya untuk dijadikan sebagai pasangan bohongan, agar papa dan mama tidak terus memaksaku seperti ini lagi. Temukanlah secepat mungkin bila perlu   dalam  hari ini juga"...

Perkataan Reyn sontak membuat willy kaget.

Namun, itu merupakan perintah dari atasannya yang harus dijalankan.

Willy hanya menjawab ucapan perintah Reyn dengan berbata-bata.

"Ba-baik , saya akan secepatnya menemukan wanita yang bersedia untuk dijadikan sebagai pasangan bohongan untuk anda"

"Bagus, lakukanlah sekarang juga bukannya lebih cepat lebih baik dan ingat harus wanita yang mau bekerjasama dalam hal ini, dan harus sesuai dengan kriteriaku "

"Baik tuan, tentu saja apa yang tidak mungkin kalau dibayar dengan harga yang tinggi, saya permisi"

"Hemmm.... "

Mendengar perkataan sekertaris nya itu, Reyn hanya berdehem sambil mengangguk .

Willy pun yang berdiri di samping tuanya yang sedang duduk di kursi pimpinan pun bergegas keluar ruangan untuk melaksanakan perintah dari pimpinannya.

*******

Beberapa jam kemudian, Willy pun kembali ke ruangan CEO, Reyn yang sedang berbaring di sofa  pun sembari langsung memalingkan pandangannya untuk melihat kearah willy.

..."Permisi tuan, semua perintah tuan sudah beres, saya sudah menemukan wanita yang bersedia untuk bekerja dalam hal ini ,dan  wanita itu sangat sesuai dengan kriteria anda,sekarang wanita itu telah menunggu di luar"...

Reyn sebenarnya tau kalau willy pasti akan dengan mudah menjalankan tugasnya tersebut.

Karena setiap perintah yang diberikan oleh Reyn pada Willy selalu di selesaikan dengan sangat baik bakan sesuai dengan yang diharapkan.

..."Suruh dia masuk! "...

Tanpa menjawab perkataan Reyn, Willy pun langsung membuka pintu dan mempersilakan wanita yang berada di luar ruangan untuk masuk menemui tuanya itu.

Reyn yang kini berdiri menatap pemandangan kota lewat dinding kaca pun berpaling saat mendengar suara wanita yang terdengar sangat lembut memanggilnya

..."Permisi tuan, perkenalkan saya Vania Maverick, saya kesini karena... "...

Belum selesai dengan kata-kata nya, Vania pun berhenti dengan ucapannya yang dipotong oleh Reyn.

..."Saya mengerti, karena anda lulus tes yang diberikan sekertaris ku"...

Reyn pun langsung bergegas ke arah letak telponnya beradah.

Ia menelpon salah seorang karyawan yang sebelumnya sudah ia perintahkan untuk membuat surat kontrak perjanjian, saat Willy telah pergi.

Sambil menunggu karyawan tersebut datang, Reyn duduk di kursi pimpinan sambil menatap tajam Vania yang terlihat sangat cantik, memiliki tubuh seksi serta kulit putih bersih.

Vania yang melihat tatapan tajam Reyn pun langsung menunduk karena dirinya kini ditatap oleh seorang pria tampan.

Beberapa saat kemudian, karyawan itupun datang dan bergegas masuk kedalam ruangan sembari menyerahkan surat yang diminta oleh Reyn.

Tanpa menunggu lama lama dia langsung dengan cepat meninggalkan ruangan saat diberi kode oleh Willy yang menunggu didepan pintu.

Willy pun kembali menutup pintu dari luar saat karyawan tersebut telah keluar dari ruangan.

Willy menunggu diluar untuk membiarkan Reyn dan Vania berada dalam ruangan untuk menyelesaikan perjanjian mereka.

Bersambung......

Terimakasih ❤

Bertemu dengan Calon Mertua

Didalam ruangan CEO hanya tertinggal Reyn dan juga Vania.

Reyn yang sedang duduk di kursi pimpinan pun beranjak berdiri di depan Vania

..."Mengapa kamu tertarik dengan hal ini? " Tanya Reyn yang terus menatap Vania dengan tajam...

..."Tuan, apakah anda tidak berpikir siapa yang tidak tertarik dengan hal seperti ini, saya yakin diluar sana ada banyak wanita yang akan berlomba- lomba kalau ada hal seperti ini. "...

..."Saya tau itu tanpa anda menjelaskannya, tapi saya yakin kamu pasti punya alasan tersendiri" Ucap Reyn sambil bergegas duduk di disamping Vania...

Vania tentu saja merasa ketidaknyamanan atas hal itu, dia baru saja ingin bergeser ke pinggir sofa .

Namun Reyn dengan cepatnya langsung meraih pergelangan tangannya dan memegang pergelangan dengan lembut.

..."Anda tidak perlu bertingkah seperti itu, saya sama sekali tidak tertarik dengan anda, Saya pun tidak peduli dengan alasan anda dalam menerima tawaran ini. Yang penting anda harus menjalankan tugas ini dengan baik. " tegas Reyn dengan ucapan serta tatapan dinginnya pada Vania...

Mendengar Reyn yang berkata seperti itu membuat Vania menjadi gemetar ditambah lagi dengan tatapan dinginnya itu.

..."Tentu saja tuan, sa -saya akan melakukannya sesuai perintah tuan"  jawab Vania dengan nada gemetaran dan berbata - bata...

..."Bagus, itu adalah surat kontrak perjanjiannya, silakan di tanda tangan" Ucap Reyn sembari menunjuk ke surat perjanjian yang terletak di atas meja....

Vania pun bergegas mengambil surat tersebut ,ia membaca bagian awal surat dan mulai menandatanganinya.

..."Sekarang ikuti saya, kita harus pergi untuk merubah penampilanmu yang terlihat sangat buruk ini, karena kau akan segera bertemu dengan orang tuaku"...

Ucap Reyn sambil bergegas menuju keluar ruangan dengan Vania yang berjalan mengikutinya dari belakang.

..."Willy, kita pergi ke klinik kecantikan sekarang "...

..."Baik tuan" Sahut willy dengan sedikit membungkukkan badan dan langsung bergegas berjalan mengikuti Reyn dan Vania yang sudah mendahuluinya....

Dalam perjalanan menuju salon kecantikan tidak ada yang berbicara satu katapun membuat suasana menjadi sunyi hingga mereka tiba di depan salon.

Willy memakirkan mobil di tempat parkir , kemudian bergegas keluar mobil untuk membukakan pintu mobil bagi Reyn tuanya itu.

Sementara Vania turun dari mobil tersebut dengan sendirinya,tanpa dibukakan pintu.

Saat mereka hendak berjalan ke dalam salon tersebut, Vania terdiam seketika.

Reyn dan willy yang melihat hal tersebut pun merasa segera menghentikannya dari lamunannya itu.

..."Apa yang kamu pikirkan? "...

..."Ah tidak ada tuan, saya hanya merasa gugup saja " jawab Vania sambil menundukkan kepala...

raut wajahnya terlihat sangat gugup.

..."Karena , ini pertama kalinya saya perawatan ke salon " tambah Vania...

Reyn dan willy yang mendengar ucapan Vania tersebut pun sama-sama menatap Vania tidak percaya.

"Bagaimana mungkin ini pertama kalinya dia perawatan di salon, sedangkan kulitnya terlihat begitu mulus, dan putih bersih"  batin Reyn

Vania langsung merasa malu dengan tatapan kedua pria tersebut padanya .

..."Lalu bagaimana mungkin anda memiliki kulit yang putih bersih seperti ini? "...

Tanya willy yang membuat Reyn berhenti dari lamunannya, sedangkan vania menatap Willy saat mendengar perkataan willy itu.

..."Sa, saya mengunakan bahan alami yang ada, tuan. "...

Mereka kini sudah beradah di dalam salon, dan Vania sudah dalam proses perawatan , perawatan yang diberikan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Reyn dan willy hanya menunggu di sofa yang tersedia di ruangan depan dekat dengan pintu masuk.

..."Willy, beritahukan papa dan mama untuk tetap menunggu di dorm, katakan pada mereka aku punya kejutan bagi mereka. "...

..."Baik tuan" Willy langsung bergegas untuk menelpon  orang tua Reyn dan memberitahukan seperti yang diperintakan oleh Reyn....

..."Semuanya sudah beres tuan, mereka akan segera menuju ke tempat kediaman anda"...

Reyn tidak menjawab ucapan willy itu.

Beberapa saat kemudian seorang pelayan membuka tirai yang dipasang untuk menutupi bagian ruang perawatan.

..."Sialakan Nona..." ucap pelayan dengan mempersilahkan vania yang sudah selesai dalam perawatan dan yang telah didandani dengan sangat cantiknya....

Melihat vania keluar, Reyn dan willy langsung berdiri menatap Vania yang terlihat sangat cantik dengan riasan serta gaung yang dikenakannya.

Mereka menatap Vania tanpa berkedip.

Bakan semua orang yang beradah di sana langsung terpesona dengan kecantikan Vania.

..."Apakah dia adalah bidadari" ucap seorang pria yang beradah di kursi yang tak jauh dari samping Reyn...

..."Dia terlihat sangat cantik " ucap seorang pria yang tidak dikenal itu...

Reyn hanya terdiam mendengar ucapan mereka.

..."Dia memang terlihat sangat cantik dengan tampilannya itu, tidak salah kalau semua orang terus memujinya" batin Reyn...

..."Tuan, apakah kita bisa pergi sekarang tuan, tuan dan nyonya besar sudah menunggu"...

Tanya willy  setelah mendapat pesan dari papanya Reyn.

Reyn langsung menghentikan lamunannya serta tatapannya pada Vania, Ia meraih tangan Vania dan berjalan menuju mobil , sedangkan willy mengikuti dari belakang.

Melihat tingkah Reyn membuat Vania  merasa kaget.

Dalam perjalanan menuju dorm pun tidak ada yang berbicara atau mengeluarkan kata apapunpun.

Kini mereka telah tiba di depan kediaman Reyn, mata Vania membulat saat melihat tempat kediaman Reyn yang terlihat besar dan sangat indah.

Mereka segera menuju ke dalam, namun mata Vania tidak berhenti menatap sudut ruangan, Ia merasa sangat kagum dengan bangunan seindah dan semegah itu.

Sillia dan Wilhelm yang sedang menunggu diruang keluarga pun langsung berdiri saat melihat anak mereka datang sambil menggandeng seorang wanita cantik yang beradah di sampingnya.

..."Siapa gadis cantik ini Reyn? " tanya sillia yang tak hentinya menatap Vania...

..."Ma-pa, kenalin ini Vania Maverick tunanganku, aku baru saja melamarnya tanpa cincin dan bertujuan untuk memperkenalkannya pada kalian. "...

Vania kaget mendengar ucapan tersebut , karena mereka baru saja bertemu bagaimana Reyn melamarnya.

Namun, Ia harus harus berpura-pura melakukan seperti apa yang Reyn katakan dan terus mengikuti permainan Reyn itu.

Sillia menatap Reyn dengan tatapan tidak percaya atas ucapan Reyn tersebut

..."Reyn, kamu tidak sedang bermain-main kan" tanya Wilhelm yang juga merasa tidak percaya...

..."Iya Reyn, bukannya ta.... " sillia tidak meneruskan ucapannya karena dipotong oleh perkataan Reyn...

..."Benar ma-pa, pagi itu Reyn bertingkah seperti itu karena ingin membuat kejutan untuk kalian"...

Sillia dan Wilhelm terlihat sangat bahagia mendengar ucapan anaknya itu. Ia langsung bergegas memeluk Vania.

Vania pun segera membalas pelukan hangat tersebut.

..."Halo Vania, kamu cantik sekali sayang. " ucap sillia yang menatap sambil membelai rambut panjang Vania...

..."Terima kasih atas pujiannya, tante. "...

"Lho kok tante, panggil mama dong seperti Reyn,kamu kan calon menantunya mama. " jelas sillia sembari tersenyum manis

..."Reyn, apa kamu sudah mengurus pernikahan kalian? " tanya Wilhelm, karena mereka memang sudah ingin melihat anaknya menikah sejak dua tahun terakhir ini...

..."Iya Reyn, papa dan mama ingin kalian secepatnya menikah karena mama ingin secepatnya menggendong cucu. " sillia...

..."Iya ma-pa, kami akan segera mengurus pernikahannya . " jawab Reyn...

Sillia dan Wilhelm merasa sangat bahagia atas ucapan Reyn.

Reyn yang melihat kebahagiaan orang tuanya pun ikut bahagia.

Karena walaupun Reyn merupakan pria yang dikenal sebagai sosok yang dingin dan tegas namun Ia sangat menyayangi kedua orang tuanya.

Sedangkan Vania hanya terdiam,walau selalu dibuatnya terkejut atas ucapan Reyn dan kedua orang tuanya.

..."Bagaimana, kalau pernikahannya dilaksanakan dua hari lagi, Papa dan mama akan membantu mengurus semuanya kebetulan kan dua hari lagi ulang tahun kamukan sayang. "...

Mata Vania dan Reyn membulat dengan ucapan Sillia.

..."Apa itu tidak terlalu terburu buru? setidaknya beri kami sedikit waktu lagi. " Reyn...

..."Tidak sayang,justru dua hari lagi memang sangat pas !Bagaimana Vania, kamu setuju kan untuk menikah dengan Reyn dua hari lagi? " tanya Wilhelm pada Vania...

..."Tentu saja pa, Vania kan cinta bangat sama Reyn. " jawab Vania dengan malu...

Vania yang awalnya merasa ragu atas rencana pernikahan tersebut akhirnya setuju karena pikirnya ini hanya sebuah pernikahan kontrak yang hanya akan berlangsung selama satu tahun.

Lagian Reyn juga sudah terang terangan bilang kalau dia tidak pernah tertarik dengannya.

Halo semuanya , jangan lupa like , komen dan vote ya .Terima kasih ❤

Persiapan dan Hari Pernikahan

Menjelang hari pernikahan yang akan diadakan akhir pekan, tepat dua hari setelah Vania di pertemuan dengan orang tua Reyn dan tepat hari ulang tahunnya.

Wilhelm dan Sillia menjadi orang yang paling sibuk dalam persiapan tersebut.

Mereka merasa sangat bahagia karena anak mereka satu satunya sebentar lagi akan menikah dan menjadi seorang suami.

Wilhelm dan Sillia kini telah berada di toko bunga tengah sibuk memilih bunga yang  bagus  untuk menambah keindahan pada dekor untuk kamar pengantin  yang telah tersedia.

..."Pa, yang ini bagus dan cocok banget sama dekor nya" Ucap Sillia tersenyum sambil memegang bunga mawar merah dan putih dikedua tangannya...

..."Bagus ma, tapi kita harus memilih bunga kesukaan Vania kan? "...

..."Iya pa, tapi Mama kan gak tau apa bunga kesukaan Vania "...

..."Ya sudah, mama telpon Vania dan tanya sama dia apa bunga kesukaannya. " Ucap Wilhelm dengan memberikan ponselnya pada Sillia...

Sillia mengambil ponsel yang diberikan suaminya itu dan langsung menelpon Vania.

Sementara di  sebuah taman bunga, Vania dan Reyn sedang melakukan foto prewed

Mereka menggunakan tiga  warna gaung sebagai thema fotonya  yaitu warna merah, biru dan hitam.

Walaupun pernikahan tersebut dilakukan tanpa adanya rasa cinta dalam diri mereka masing-masing, namun dari setiap foto yang dihasilkan sangat bagus dan mereka terlihat sangat serasi, hingga mereka dipuji berkali-kali oleh sang fotografer.

Kini kegiatan foto pun telah usai, Reyn dan Vania sedang bersantai untuk melepas lelah.

Vania meraih tasnya yang tersimpan di atas meja untuk mengambil ponselnya.

Ia menghidupkan ponselnya membuatnya terkejut dan langsung membulatkan matanya seketika saat melihat balasan panggilan tak terjawab dari Sillia.

Vania bergegas kembali menelpon Sillia calon mertuanya itu.

..."Halo ma, maaf tadi aku gak sempat angkat telponnya karena ada sesi pemotretan ma "...

..."Iya sayang gak apa apa, mama minta maaf karena ganggu. "...

..."Iya ma, ada apa ma? " tanya Vania dengan penasaran...

..."Hehehehe, jadi begini sayang mama  telpon kamu karena mau nanya tentang bunga kesukaan kamu,karena mama sama papa mau beli bunga tapi tidak tahu bunga kesukaan kamu "...

..."Heh, Vania pikir mama kenapa napah, karena panggilan masuknya banyak banget,Vania suka sama mawar merah. "...

..."Wah, berarti perkiraan mama gak salah dong. "...

Sillia teriak kenceng dengan senyuman lebar, Wilhelm yang melihat tingkah istrinya itupun menggeleng kepalanya.

Sedangkan Vania yang mendengar teriakan calon mertuanya itupun langsung tersenyum manis yang membuat Reyn menatapnya dengan bingung.

..."Yaudah sayang, mama sama papa mau lanjut siapkan bunga nya dulu,daahh sayang"...

..."Iya ma, daahh mama. "...

Reyn yang terus menatap Vania karena bingung dengan senyuman.

..."Ada apa? " Tanya Reyn yang masih menampilkan wajah bingungnya...

..."Tidak ada apa-apa, tadi mama telpon cuma mau tanya tentang bunga kesukaan aku katanya untuk dijadikan sebagai pelengkap dekor. " jawab Vania dengan senyuman manisnya...

..."Kau terlihat bahagia dengan semuanya ini, bukannya ini hanya pernikahan kontrak yang hanya berlangsung selama satu tahun? "...

..."Aku tau itu, namun kamu melakukan semuanya ini karena orang tuamu jadi aku juga turut membantu agar mereka bahagiakan."...

..."Wanita ini terlihat sangat bahagia dalam menerima pernikahan ini, apakah dia tidak kawatir atau berpikir kedepannya akan seperti apa " Batin Reyn  sambil meminum jus buah yang telah disiapkan oleh pelayan....

*******

Kini hari pernikahan pun telah tiba, tepat dua hari setelah Reyn mempertemukan Vania dengan orang tuanya.

Semuanya telah keperluan telah dipersiapkan sebelumnya walau waktunya sangat mepet tapi semua yang disiapin terlihat sangat sempurna tak kekurangan apapun dan acara pernikahannya dilaksanakan  di hotel Berryz yang merupakan hotel paling mewah di kota tersebut milik keluarga Reyn.

Semua tamu sudah berada di tempat acara, ada sekitar seribu lima ratus tamu yang di undang termasuk dengan orang-orang berjabatan tinggi serta penyanyi terkenal dari berbagai mancanegara.

Reyn sudah berdiri di altar bersama pendeta

sedangkan di ruang riasan Vania telah bersiap untuk masuk ke pelaminan.

Vania terlihat sedang memikirkan sesuatu, tak lama kemudian Sillia bersama suaminya Wilhelm datang menghampiri Vania yang membuatnya terhenti dari lamunannya

..."Vania sayang, kamu cantik sekali. " puji Sillia sambil menatap dengan kagum terhadap kecantikan Vania...

..."Makasih ma " balas Vania sembari tersenyum manis...

..."Vania kamu sudah siap " tanya Wilhelm...

..."Iya pa, aku siap" ucap Vania dengan senyum pada Sillia dan Wilhelm...

Mereka bergegas keluar dari ruangan tersebut menuju altar pelaminan.

Semua mata tamu tertuju pada Vania yang terlihat sangat cantik mempesona yang sedang berjalan menuju altar.

..."Dia cantik sekali" Ucap seorang tamu wanita yang mengenakan dress merah...

..."Mereka sangat cocok dan serasi " Ucap tamu  lainnya...

Reyn membalikan badan dan menatap Vania tanpa kedip dan kemudian bergegas mengulurkan tangannya saat Vania telah sampai di altar.

Mereka bergandengan menuju pelaminan, membuat para tamu undangan yang hadir merasa iri dengan pasangan ini.

Pemberkatan nikah pun dimulai

..."Wahai mempelai pria, apakah kau bersedia menerima mempelai wanita yang beradah didepan mu sebagai istrimu dalam suka ,duka, susah maupun senang dengan menerima setiap kekurangan dan kelebihannya? "...

..."Yah, saya bersedia" jawab Reyn yang merupakan mempelai pria...

..."Wahai mempelai wanita, apakah kau bersedia menerima mempelai pria yang berada di depanmu sebagai suamimu dalam suka, duka, susah maupun senang dengan menerima setiap kekurangan dan kelebihannya? "...

..."Yah, saya bersedia"...

..."Sekarang kalian sudah menjadi suami istri, silakan pakaikan cincinnya. "...

Reyn mengambil cicin dan memakaikannya pada jari manis Vania, begitu juga sebaliknya.

Semua tamu bertepuk tangan dan dilanjutkan dengan acara  yang telah dirangkum oleh pembawa acara.

*******

Sekitar jam sepuluh malam, acara pun telah usai kini semua tamu pun sudah kembali pada kediamannya masing-masing.

Sementara Reyn dan Vania berada dalam kamar pengantin yang disiapkan di hotel tersebut,kamar tersebut merupakan kamar khusus yang tidak pernah ada orang yang masuk kedalamnya kecuali pelayan hotel yang bertugas membersihkan kamar tersebut, kamar tersebut dihias dengan lampu yang indah serta bunga mawar merah yang dibeli oleh Sillia.

..."Aku akan segera mandi, kau boleh mandi lebih dulu. " Ucap Reyn sambil membaringkan diri di kasur...

..."Ba -baik " jawab Vania dengan nada berbelit-belit sambil melangkah menuju kamar mandi...

..."Kenapa dia terlihat gugup seperti itu? " ucap Reyn dengan nada rendah dan kembali meletakkan kepalanya diatas bantal sambil memejamkan matanya...

...Bersambung.........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!