Pernikahan Darurat
Hiruk pikuk terdengar dimana-mana, hal yang lumrah terjadi di semua bandara di dunia, begitupun yang terjadi di salah satu bandara di inggris yaitu oxford airport. Seperti saat ini tampak hiruk pikuk dengan segala kegiatan yang dilakukan pada umumnya di bandara. Sebagian orang mengobrol sambil menunggu waktu keberangakatan, sebagian orang berlarian mengejar waktu keberangkatan, sebagian orang duduk sambil menikmati makan ringan, atau hanya sekedar duduk membaca koran, ataupun sibuk dengan gadget untuk menelpon, chatting atau hanya sekedar memeriksa media sosial.
Diantara hiruk pikuk bandara duduk seorang wanita sambil meminum coklat hangat di ruang tunggu keberangkatan setelah sebelumnya melakukan check in dan menyerahkan kopernya kepetugas maskapai untuk dimasukkan ke bagasi. Ia adalah Kusumu Wijaya, wanita berusia 30 tahun yang memiliki IQ diatas rata-rata,memiliki tinggi 160 cm dan tubuh yang proporsional, berambut hitam sebahu, berkaca mata. Wanita yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah thoraks kardiovaskuler dan dokter sedang mencari beasiswa untuk studi selanjutya. Kusuma Wijaya adalah anak kedua dari empat bersaudara, yang terlahir dari pasangan Aditya Wijaya dan Dewi Ayuningsih.
"Hal yang menyenangkan hati banyak sekali kalau kita bermimpi...", terdengar nada dering di handphone yang sedang digenggamnya berbunyi, nada dering handphone nya adalah soundtrack dari salah satu kartun favoritnya ketika ia masih kanak-kanan. Nada dering yang tidak pernah ia ganti meskipun ia berkali -kali mengganti handphone. Tampak layar handphone manampilkan nama sipenelpon 'home'', kusuma mengusap ikon hijau kemudian mendekatkan handphone salah satu telinganya.
" "
" waalaikumussalam ma, iya ma "
" "
" aku udah dibandara ma , besok sore tiba di indonesia, mungkin malam baru sampai dirumah". Sambil melihat jam berwarna hitam yang melingkar dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 08:25 waktu setempat, jam yang dapat terhubung ke handphone, yang saat ini disebut smartwatch.
" "
" Waalaikumussalam ma". Setelah panggilan di akhiri Kusuma menghela nafasnya, "haah". Helaan nafas itu merupakan cara Kusuma mengexpersikan keengganannya untuk kembali ke negaranya. Kusuma harus kembali ke Negaranya setelah dua belas tahun lamanya menetap di oxford untuk menempuh pendidikan dan bekerja. Ia begitu enggan untuk kembali, namun titah dari sang mama kali ini tidak dapat ditolaknya.
Sementara disebuah rumah mewah berwarna putih bernuansa classic modern, disalah satu kota di negara Indonesia seorang wanita bernama Dewi Ayuningsih, wanita yang masih terlihat kecantikannya meskipun, Wanita itu sudah berusia 50 tahun. ia sedang berada disebuah kamar, kamar yang sudah lama tidak disingahi oleh sang pemiliknya, sekilas ia menatap isi dari kamar tersebut sambil mendudukkan dirinya ditepi tempat tidur yang berada dikamar tersebut, kemudian ia mencari kontak di handphone yang sedang ia genggam, menunggu beberapa detik hingga sambungan telponnya diangkat oleh nomor yang ditujunya. Dewi sedang menelpon sang putri yang sudah tidak pulang kerumah selama dua belas lamanya. Meskipun ia beberapa kali mengunjungi putrinya, namun kerinduan seorang ibu seakan tak ada habisnya.
"Assalamualaikum "
" "
"kamu jadi pulangkan?, kali ini mama tidak menerima alasan apapun, kamu harus sampai di indonesia paling lambat lusa" , dewi bertanya dengan intonasi besar dan sedikit penekanan di setiap katanya.
" "
"baiklah kalau begitu, assalamualaikum"
" ".
Tutt, dewi mengakhiri sambungan telponya, setelah mendengarkan jawaban dari putrinya, ia sedikit merasa lega meskipun hanya sedikit, "mama harus melakukanya demi kebaikan semua",bermonolong dalam hati.
Setelah sambungan telpon berakhir dewi masih enggan beranjak dari kamar itu, ia masih berada di posisi yang sama sambil mengenang sang pemilik kamar hingga tidak terasa sudah satu jam ia berada disana. Kemudian ia beranjak keluar dari kamar tersebut, ia menuruni tangga menuju ke area dapur untuk menemui salah satu asisten rumah tangga karena ini jamnya para asistan berada didapur untuk memasak makan untuk makan malam. Dewi memiliki beberapa asisten rumah tangga diantarnya sumi, lili, wati, dan siti.
"bik " dewi mendekat dan memanggil bik sumi, bik sumi adalah asisten rumah tangga yang sudah mengabdi selama 20 tahun padanya. Bik sumi sudah berusia 60 tahun dan sudah dianggap sebagai keluarga oleh Dewi dan seisi rumah tersebut.
"iya buk" bik sumi yang sedang mengaduk panci berisi sop untuk hidangan makan malam menghentikan kegiatannya,
" kamar kusuma tolong dibersihkan lagi ya" pintanya pada bik sum.
" tadi pagi sudah dibersikannya bu, apakah masih ada yang kotor bu?" tanyanya sekaligus memberitahu bahwa ia dan asisten rumah tangga yang lainnya selalu membersihkan kamar tersebut meskipun sudah lama tidak ditinggali.
" sudah bersih sih bik, tapi saya mau lebih bersih lagi, besok kusuma sampai, saya ingin ia merasa nyaman setelah sampai dirumah, karna ia pasti kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh" dewi menjelaskan pada bik sum, ia bukan tipe majikan yang tidak menghargai orang yang bekerja padanya.
" oh baik buk nanti saya sendiri yang akan membersihknnya lagi". jawabnya bik sum.
" baik lah bik, terimakasih, ya sudah bik lanjutkan saja masaknya saya mau mandi dulu, nanti kalau makan malam sudah siap panggil ya bik" Dewi meninggalkan menuju kamarnya
Ting tong " your attention please passenger...". Suara dari pengeras suara bandara terdengar, menandakan sudah waktunya untuk memasuki pesawat. Kusuma sekali lagi melihat ke jam tanganya, memastikan sudah saatnya ia berangkat.
" Haah, sudah waktunya, mari menghangatkan tubuh dengan sinar matahari untuk beberapa hari kedepan" Kusuma bermonolog untuk menyemangati dirinya. Apa yang ia katakan benar adanya, di indonesia matahari bersinar sepanjang tahun, tidak seperti saat ini di oxford matahari sudah tidak tampak beberapa hari dan beberapa bulan kedepannya, hal ini karna saat ini sedang musim dingin, sehingga suhu berada pada 8 derajat celcius.
Kusuma mengeluarkan paspor dari tas dan menyelipkan tiket didalam paspornya untuk mempermudah ia saat memasuki pesawat, kusuma memasukan gadgetnya ke dalam tas, merapikan ikatan rambutnya, merapikan jaket, kupluk, syal, meletakkan backpack dipunggung dan memastikan tidak ada yang tertinggal ditempat yang ia duduki kemudian melangkah menuju gate keberangkatan.
Kusuma melangkah sambil bermonolog"secara harafiah rumah adalah satu bagunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu, tapi bagi Ku rumah berarti keluarga dimana seseorang merasa aman dan nyaman untuk tinggal bersama dalam jangka waktu tertentu".
Setelah melewati pemeriksaan tiket dan identitas oleh pramugari di pintu pesawat, kusuma menuju tempat duduk sesuai dengan yang tetera di tiket, sebelum duduk ia memasukkan tasnya ke dalam kabin kemudian duduk dikursinya. Lima menit kemudian pengumuman dari pramugari terdengar " your attention please passanger ...", pramugari memberitahu penumpang untuk memasang sabuk pengaman, mematikan daya handphone dan memperagakan prosedur keselamatan karena pesawat akan segera take off. Kusuma memposisikan dirinya senyaman mungkin untuk perjalanan jauh yang memakan waktu kurang lebih 30 jam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Siti Ainaa
Nyimakkk dluu
2022-09-07
0