Tetap Sama #2

Kusuma turun dari pesawat untuk transit dibandara terakhir kalinya di negara ber icon singa yaitu changi airport. Changi airport terkenal dengan arsitekturnya mengagumkan yang memiliki air terjun buatan didalamnya. Arsitektur yang memanjakan mata dan sangat instagramble untuk berswafoto, sehingga dapat menghilangkan kebosanan kala waktu transit memakan waktu berjam-jam lamanya.

Setelah turun dari pesawat kusuma menuju toilet untuk membasuh muka sehingga dapat menyegarkan moodnya, Kusuma juga melepaskan jaket,syal,kupluk untuk menyesuaikan dengan iklim di negara tersebut, iklim yang sama dengan negaranya, karena akan terlihat aneh dan sangat tidak nyaman memakai jaket, syal dan kupluk di cuaca panas seperti ini , setelah melepaskan jaket, syal dan kupluk yang ia gunakan sebelumnya , kusuma melipat dan memasukkan kedalam bacpack. Kusuma memanfaatkan waktu transitnya selama 3 jam untuk meregangkan otot dengan berjalan- jalan diarea bandara dan mecari makan dan minuman.

Setelah lelah bekeliling di area bandara, Kusuma singgah di sebuah restoran cepat saji untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan, Ia sedang berdiri didepan pramusaji restoran yang terknal dengan slogan "jago nya ayam".

" can I help you?" tanya seorang pramusaji yang berjenis kelamin pria untuk mempersilahkan kusuma menyebutkan pesanannya.

" I want one chicken hot spicie, one beef burger, one bottle mineral water" ucapnya.

" oke, wait a letter, totaly 35 dollar singapore"

" this is " Kusuma menyerahkan uang 50 dollar mata uang negara tersebut yang sebelumnya sudah ia siapkan sebelum berangkat dari oxford, karna ia sudah mengetahui rute transit yang akan ia lalui.

sang pramusaji menerima uang yang diberikan kusuma, dan mengembalikan senilai 15 dollar" this your money, and your order" ucap sang pramusaji dengan senyumnya

" thanks" kusuma menjawab dan menyungingkan sedikit senyuman

" you are welcome dan have nice day" ucap sang pramusaji.

Kusuma memilih tempat duduk disudut ruangan dekat dengan jendela, ia menikmati makanan dan minumannya sambil mengamati arsitektur bangunan, dan orang-orang yang berlalu -lalang. Kusuma melirik ke jam tangannya ,tidak terasa kusuma sudah menghabiskan waktu 1 jam berada di restoran cepat saji tersebut. Kusuma segera beranjak menuju gate keberangkatab karena waktu transitnya hanya tersisa 30 menit lagi.

Akhirnya setelah perjalan panjang yang memakan waktu hampir 30 jam dari benua Eropa ke benua Asia, disini la kusuma berada, di bandara internasional soekarno hatta. Kusuma melepaskan sabun pengaman setelah pengumam dari pramugasi mempersilahkan para penumpang untuk turun.

Kusuma masih duduk ditempatnya sambil melihat keluar dari jendela pasawat, tampak matahari sudah mulai kembali ke peraduan, sang surya menampilkan siluet kemerahan yang mengangungkan, ia menunggu para penumpang lain keluar dari peswat agar ia tidak berdesak desakan, toh ia tidak sedang dikejar waktu. Tampak semua penumpang sudah mulai keluar dari pesawat, Kusuma berdiri dari tempat duduknya, mengambil backpack dari kabin, ia melangkah menuju pintu pesawat, sang pramugari menyapa" terimakasih sudah menggunakan maskapai kami...", sambil menyunggingkan senyum. Kusuma hanya mengangguk dan membalas dengan senyuman.

Kusuma turun dan menuju ke area tempat mengambil bagasi, sambil menunggu ia mengaktifkan data seluler dan mensetting waktu di handphone yang otomatis waktu pada jam tanganya juga akan berubah karna terkoneksi ke handphone nya.Hal ini ia lakukan karena adanya perbedaan waktu antar oxford dan jakarta . Di jakarta lebih cepat sekitar 8 jam dari pada waktu di oxford. Ia memeriksa beberapa pesan dan riwayat panggilan telpon yang masuk diaplikasi yang ada di handphone. Ia merasa kecewa karena dari semua pesan dan riwayat panggilan tidak ada satu pun dari orang yang sangat ia harapkan. " selalu seperti ini" berucap dalam hati

Setelah memperoleh koper, kusuma menggeret kopernya menuju pintu keluar, ia masih berharap orang yang sangat diharapkannya datang menjemput.

Tampak sekelompok orang yang berdiri di batas penjemputan memanggil dan memegang kertas bertuliskan nama-nama orang yang akan dijemput , Hal ini untuk memudahkan orang yang dijemput melihat dan mengenali orang yang menjemput.

Kusuma melirik ke arah sekelompok orang tersebut, tampak seorang pria paru baya memegang kertas bertuliskan " Kusuma wijaya dari oxford" , Ia menghampiri pria tersebut meski tidak mengenalinya.

Kusuma tampak mendekat ke pria tersebut, "non kusuma wijaya?.." pria itu mencoba mengenali orang yang dijemputnya,

"iya, saya" jawab kusuma. Ia membatin " yang dijemput dan menjemput tidak saling mengenal,,haah"

"saya anton non,..." menjulurkan tangan untuk bersalaman dengan kusuma." saya di suruh ibu dewi untuk menjemput non, saya supirnya ibu" sambungnya mencoba menjelaskan siapa dirinya.

Kusuma membalas uluran tangan anton, tampak expersi kekecewaan diwajahnya, Ia melakukan perjalanan jauh pada akhirnya hanya dijemput oleh supir sang mama.

" sini kopernya non biar saya bawa" anton meraih koper dari pengangan tangan kusuma.

Kusuma memberikan koper pada anton," makasih pak" ucapnya

" kembali kasih non, mari non mobilnya ada disana" anton berucap sambil sambil melangkan dan menunjukkan dengan tangan arah dimana mobil terparkir. Kusuma mengikuti langkah pria itu.

Kusuma sudah berada di mobil ia duduk di kursi penumpang dibelakang kursi pengemudi.

" ini jamnya orang pulang kantor non, bisa 2 jam baru sampai rumah " anton menjelaskan kondisi lalu lintas sambil menghidupkan mesin dan mobil mulai melaju," non tidur aja nanti saya bangunkan kalau sudah sampai, non pasti capek sudah duduk dipesawat berpuluh puluh jam" hal ini ia ucapkan karena tampak expresi kelelahan diwajah kusuma.

" iya pak," kusuma merendahkan posisi kursi untuk mendapat posisi yang nyaman, dan memandang keluar jendela,

Kemacetan adalah PR terbesar untuk pemerintah kota ini, meski pemerintah silih berganti sudah melakukan bebapa usaha untuk mengurangi kemacetan, tapi kemacet di jakarta tidak pernah sepenuhnya hilang.

" jakarta masih sama kayak 12 tahun lalu, apa keberadaannya ku juga masih sama seperti 12 tahun lalu? "bertanya dalam hati," seperti masih, hari ini aja aku cuma dijemput supir, 12 tahun ngak akan merubah apapun ".Ia menjawab sendiri apa yang ia tanyakan dalam hatinya.

Kusuma mencoba memejamkan matanya, kemudian tertidur, perjalan jauh jelas membuat ia kelelahan fisik ditambah kekecewaan yang ia dapat saat sampai di jakarta tentu semakin menambah kelelahannya.

"Non,,,Non,,,Non Kusuma" terdengar sayup-sayup suara anton tedengar.

Kusuma membuka matanya pelahan" iya pak? " menyahuti panggilan dari anton.

" sudah sampai non" anton menjelaskan alasannya membangunkan kusuma,

Kusuma melihat ke arah luar mobil sambil mengembalikan kesadarannya, tampak rumah yang ia tinggalkan 12 tahun masih tampak sama hanya berbeda warna cat nya saja, anton turun dari kursi pengemudi dan membukakan pintu untuk kusuma

" non masuk aja nanti kopernya saya antar ke kamarnya non" mempersilahkan kusuma untuk keluar dari mobil.

Kusuma mengambil backpacknya dan keluar dari mobil" makasih ya pak" ucapanya sambil menyungingkan senyum

Episodes
1 airport #1
2 Tetap Sama #2
3 Kamar #3
4 Dewi vs Agung
5 Dongeng diperjalanan
6 Pelukan
7 Bertemu disenja hari
8 Gaun
9 Sidang Istimewa
10 Hakim Kedua
11 Sunrise
12 Rindu
13 Tangan Kanan
14 Tante
15 Pria-Pria Wijaya
16 Menjaganya
17 Membencilah sendiri
18 Udang
19 Melakukan atau Memakan
20 Berharga
21 SAH
22 Satu Frekuensi
23 Aunti
24 Serangan Jantung
25 Aib
26 Alasan
27 Berlutut
28 Semakin Buruk
29 Persyaratan
30 Persyaratan dan Sangsi
31 Lamaran Darurat
32 Bergosip
33 Harapan Bunda
34 Merahasiakan Rahasia
35 Isi Kertas dari Andrian
36 Berhasil Mengembalikannya
37 Proses Operasi
38 Pelukan Allen
39 Genggaman Tangan
40 Deringan Handphone
41 Nasehat pertama dari suami
42 Syok Anafilaktik
43 Tidur Bareng
44 Bukan Suami Darurat
45 Rencana Kembali ke Oxford
46 Kembali ke Oxford
47 Makan Malam Terakhir
48 Lihat Aku
49 Berpisah
50 Hal Yang Ingin Diketahui Faiz
51 Menjemput
52 Kemarahan Kusuma
53 Mencari Kusuma
54 Menentukan Sikap
55 Menyuapi
56 Trauma
57 Kekecewaan Ratih
58 Tiba di Mansion
59 Kejadian di Walkin Closet
60 P C O S
61 Posisi di Meja Makan
62 Dicintai Selama Setahun
63 Masa Lalu
64 Masa Lalu part 2
65 Obat Penenang
66 Menghilang
67 Menghampiri
68 Bercocok Tanam
69 Ancaman
70 Bekas Luka
71 pengumuman
72 Perdebatan Batin
73 Syarat untuk Bekerja
74 Makan Siang
75 Efek Obat
Episodes

Updated 75 Episodes

1
airport #1
2
Tetap Sama #2
3
Kamar #3
4
Dewi vs Agung
5
Dongeng diperjalanan
6
Pelukan
7
Bertemu disenja hari
8
Gaun
9
Sidang Istimewa
10
Hakim Kedua
11
Sunrise
12
Rindu
13
Tangan Kanan
14
Tante
15
Pria-Pria Wijaya
16
Menjaganya
17
Membencilah sendiri
18
Udang
19
Melakukan atau Memakan
20
Berharga
21
SAH
22
Satu Frekuensi
23
Aunti
24
Serangan Jantung
25
Aib
26
Alasan
27
Berlutut
28
Semakin Buruk
29
Persyaratan
30
Persyaratan dan Sangsi
31
Lamaran Darurat
32
Bergosip
33
Harapan Bunda
34
Merahasiakan Rahasia
35
Isi Kertas dari Andrian
36
Berhasil Mengembalikannya
37
Proses Operasi
38
Pelukan Allen
39
Genggaman Tangan
40
Deringan Handphone
41
Nasehat pertama dari suami
42
Syok Anafilaktik
43
Tidur Bareng
44
Bukan Suami Darurat
45
Rencana Kembali ke Oxford
46
Kembali ke Oxford
47
Makan Malam Terakhir
48
Lihat Aku
49
Berpisah
50
Hal Yang Ingin Diketahui Faiz
51
Menjemput
52
Kemarahan Kusuma
53
Mencari Kusuma
54
Menentukan Sikap
55
Menyuapi
56
Trauma
57
Kekecewaan Ratih
58
Tiba di Mansion
59
Kejadian di Walkin Closet
60
P C O S
61
Posisi di Meja Makan
62
Dicintai Selama Setahun
63
Masa Lalu
64
Masa Lalu part 2
65
Obat Penenang
66
Menghilang
67
Menghampiri
68
Bercocok Tanam
69
Ancaman
70
Bekas Luka
71
pengumuman
72
Perdebatan Batin
73
Syarat untuk Bekerja
74
Makan Siang
75
Efek Obat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!