Pendekar Pedang Hantu Kematian

Pendekar Pedang Hantu Kematian

Prolog

Di sebuah Desa bernama Desa Pelangi, terlihat Seorang Pemuda berumur 12 tahun sedang menyapu halaman Rumah kecilnya yang tampak usang dan reot.

Di sekelilingnya banyak pepohonan rindang sehingga dedaunan kering berserakan. Pemuda itu bernama Han Zhie.

Di Dunia yang Ia tinggali terdapat 3 Benua yang di sebut sebagai Dataran yang masing-masing terpisah oleh Samudra yang sangat Luas. Yaitu Dataran Utara, Dataran Tengah, dan Dataran Selatan.

Kekaisaran Mo terletak di Dataran Tengah dan memiliki 3 Kerajaan Besar, salah satunya ialah Kerajaan Luan.

Di Kerajaan Luan itulah Desa Pelangi berada, terletak jauh dari Pusat Ibukota Kerajaan dan terpencil.

Pemuda itu bernama Han Zhie, merupakan Pemuda biasa yang tidak bisa Berkultivasi.

Ayah dan Ibunya hanyalah Orang biasa, bukan seorang Pendekar, bukan seseorang yang berpengaruh tak mempunyai pangkat dan jabatan.

Jangankan untuk membeli sumber daya yang sangat mahal, untuk mencukupi kebutuhan hidup Merekapun Ayahnya harus bekerja sangat keras. Tak ayal jika mereka di sebut sebagai rakyat kalangan bawah dan miskin.

Ayahnya bernama Han Liu dan Ibunya Xhi Yun. Meskipun kehidupan Mereka serba kekurangan, Han Zhie sangat bahagia di lahirkan oleh Mereka yang sangat menyayanginya.

Diapun hidup tenang di Desanya, Orang-orang di sana sangat bersahaja dan saling menghormati, hampir tak pernah ada kata perselisihan dan keributan apalagi kekacauan.

Han Zhie atas keinginannya sendiri untuk membantu orang tuanya, bekerja menjadi tukang sapu di kediaman Kepala Desa.

Setelah selesai menyapu halaman rumahnya, Han Zhie yang sedang duduk di kursi batu di panggil oleh ibunya untuk makan.

"Zhie'er ayu masuk, Ayah sudah menunggumu untuk makan" Suara merdu Ibunya yang biasa Ia dengar tatkala perutnya sudah keroncongan terdengar dari dalam rumah menyuruhnya untuk makan.

Ia segera masuk ke dalam Rumah untuk menyantap masakan yang sangat enak baginya bersama Ayah dan Ibunya.

Senyum bahagia menyelimuti kediaman kecilnya di sela-sela kegiatan makannya. Mereka bercanda riang dan tampak kebahagiaan di wajah-wajah mereka.

Xhi Yun menambahkan banyak nasi dan lauk ke Han Zhie dan juga Han Liu ayahnya. Sesekali Han Liu menyuapi Xhi Yun di hadapan Han Zhie, begitupun sebaliknya.

"Ayah, Ibu berhenti melakukan itu di hadapanku, Ayah membuatku cemburu" Rengek Han Zhie meminta juga untuk di suapi oleh Ibunya.

Ayahnya tertawa mengelus-elus kepala Han Zhie penuh kasih sayang, sedang Ibunya tersenyum melihat Putra kecilnya merengek.

"Baiklah baiklah Anakku sayang sini. Aaaaa" Ucap Ibunya sambil menyuapi Han Zhie.

Han Zhie tersenyum bahagia di suapi oleh Ibunya.

"Han Zhie... Kau sudah Remaja anakku" Ucap Ayahnya.

"Ayah bahkan sudah tua weee" Balasnya sambil memonyongkan lidahnya.

Pagi itu setelah selesai makan dan bersiap-siap, Han Zhie dan Ayahnya berangkat ke kediaman Kepala Desa.

Han Zhie begitu sedih dan tampak murung setelah Ayahnya mengungkapkan bahwa Dia akan pergi untuk waktu yang cukup lama. Meskipun sudah terbiasa akan hal itu, tetap saja jauh dari sang Ayah membuatnya bersedih.

Han Liu akan pergi ke Ibukota Kerajaan untuk bekerja memperbaiki benteng yang sudah sangat tua. Dia akan berangkat ke sana dengan rekan-rekan lainnya dan terlebih dahulu akan berkumpul di kediaman Kepala Desa.

Sudah terbiasa bagi Han Zhie dan Xhi Yun di tinggal oleh Seseorang yang Mereka sayangi. Han Liu yang bekerja serabutan mengharuskannya sering meninggalkan Mereka.

Dia bekerja keras melakukan hal apa saja yang Dia bisa.

Kali ini Dia akan memperbaiki Benteng di Ibukota Kerajaan Luan setelah sebulan yang lalu Dia bekerja membangun Rumah di sebuah Sekte.

Terkadang Han Zhie bersedih karena tak banyak bisa membantu Ayah dan Ibunya.

Karena itulah Dia bekerja sebagai tukang sapu di Kediaman Kepala Desa. Meskipun Gajinya tak seberapa, Dia berharap dapat mengurangi beban kedua orang tuanya.

Sudah lima Tahun Han Zhie bekerja menjadi tukang sapu di kediaman Kepala Desa.

Kala itu umurnya 7 tahun, Han Zhie merengek, bersikeras terus meminta kepada Ayah dan Ibunya di izinkan untuk bekerja.

Ayah dan Ibunya yang tak berdaya dengan sikap Han Zhiepun meminta tolong kepada Kepala Desa untuk mencarikan Han Zhie sebuah pekerjaan.

Sampai Akhirnya Kepala Desa menyuruhnya untuk membantu Kakek Huan Li menyapu halaman rumahnya yang lumayan luas.

Setiap bulan Han Zhie di beri gaji sebesar 10 koin perak. 8 koin perak Ia berikan kepada Ibunya, sedang 2 koin Perak Dia tabung dan untuk keperluannya sendiri.

1 Koin Perak \= 100 Koin Perunggu

1 Koin Emas \= 100 Koin Perak

Di Perjalanan tak jauh dari kediaman Kepala Desa.

"Ayah, apa suatu saat Aku bisa ikut Ayah bekerja? Aku ingin membantu Ayah" Tanya Han Zhie kepada Ayahnya.

"Zhie'er... Bukankah Kamu bercita-cita menjadi seorang Pendekar? Kau tak perlu membantu Ayah, Ayah yang meminta maaf kepadamu karena tak memberikan kehidupan yang layak untukmu dan Ibumu" Balas Ayahnya.

"Ayah.. Jangan berbicara seperti itu, Zhie'er sungguh sangat bahagia dan beruntung mempunyai Ayah sepertimu" Ucap Han Zhie memeluk Ayahnya.

"Ayah... Zhie'er ingin membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibu. Zhie'er tak mungkin bisa menjadi Seorang Pendekar, sudah lama Zhie'er mengubur cita-cita itu. Zhie'er ingin menjadi seperti Ayah dan mencari uang yang banyak" Lanjutnya

Tak ingin Anaknya bersedih karena tidak bisa berkultivasi, Han Liu membual, menceritakan sebuah kisah yang Dia karang sendiri tentang seorang Legenda yang sangat hebat yang tidak bisa berkultivasi.

Han Zhie yang mendengarnya menjadi lebih semangat dan berjanji akan tetap rajin berlatih meskipun hanya dengan kekuatan fisiknya.

Dia sendiri tidak tahu penyebab kenapa Dia tidak bisa berkultivasi, padahal Dantian dan Meridiannyanya normal seperti yang lainnya. Beberapa kalipun Dia mencoba, hasilnya tetap sama tak bisa mengolah energi.

Tak terasa Dia dan Ayahnya telah sampai di kediaman Kepala Desa Pelangi. Di sana nampak beberapa rekan Ayahnya yang sudah menunggunya.

"Zhie'er... Ayah berangkat dulu. Jaga Ibumu baik-baik, jangan nakal, patuhi perintah Ibumu" Ucap Ayahnya.

"Pergilah nak, temui Kakek Huan Li, lakukan pekerjaanmu dengan baik" Lanjutnya

"Baik Ayah. Ayah juga jaga diri baik-baik" Balas Han Zhie kemudian pergi menemui Kakek Huan Li untuk menyapu.

"Adik Zhie, Kau sudah datang"

Terdengar suara orang yang tidak asing di telinganya, mengagetkan di tengah langkahnya. Dia adalah Feng Gun, Pendekar Desa yang sering berlatih di kediaman Kepala Desa.

"Ya Kakak Gun, Kau mengagetkanku saja" Gumamnya.

"Adik Zhie. Ayu ikut denganku, Kau tak perlu menyapu, biar Kakek tua Li saja yang menyapu" Ucap Feng Gun

"Ah tidak Kakak Gun, Aku akan menyaksikanmu saja dengan Kakak Mei sambil menyapu" Balas Han Zhie menjawab seolah tau apa yang di inginkan Feng Gun.

"Hehe.. Adik Zhie Kau tau saja Aku dan Lin Mei mau memamerkan jurus baru" Balas Feng Gun kemudian. Lin Mei sendiri merupakan Putri dari Lin Du, Kepala Desa Pelangi.

"Sudah ratusan kali Kakak Gun atau Kakak Mei memintaku menyaksikan, berkata jurus baru, padahal jurus itu-itu saja" Gumam Han Zhie mengumpat.

"Bahkan Tinju Naga Besiku jauh lebih baik dari jurus-jurus Kakak Gun dan Kakak Mei. Hahahaha" Lanjutnya lagi mengumpat.

Fang Gun menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian pamit pergi untuk berlatih sambil tertawa.

"Hahaha jurus macam apa itu? Hanya teriakanmu saja yang keras Adik Zhie"

Terpopuler

Comments

Aswantio Wasito

Aswantio Wasito

semoga tidak membagongkan

2022-07-14

0

Ismaeni

Ismaeni

alur ceritanya sepertinya menarik dan gaya bahasanya pun enak dibacanya tidak berat dicerna... awal yang cukup menjanjikan...

2021-11-05

1

Master X

Master X

mantau dulu thor

2021-11-04

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menghafal Kitab
3 Dunia Dimensi l
4 Dunia Dimensi ll
5 Dunia Dimensi lll
6 Dunia Dimensi lV
7 Rencana Serangan
8 Mencari Penginapan
9 Turnament Kota l
10 Turnamen Kota ll
11 Turnamen Kota lll
12 Turnamen Kota lV
13 Turnamen Kota V
14 Turnamen Kota Vl
15 Paviliun Bambu Kuning
16 Pelelangan l
17 Pelelangan ll
18 Akhir Turnamen
19 Kekejaman Sekte Aliran Hitam
20 Formasi Ruang Hantu
21 Hanya Meregangkan Otot
22 Hancurnya Markas Sekte Mawar Hitam
23 Takdir yang Indah
24 Pengkhianat Kekaisaran
25 Putri Kerajaan Sin Wu
26 Rencana Pertempuran
27 Pertempuran
28 Sebuah Pengalihan
29 Sekte Kepala Ular
30 Serikat Perdamaian
31 Pembunuh Topeng Hitam
32 Rahasia Kakek Huan Li
33 Perampok Miskin
34 Walikota Pengkhianat
35 Tabib Kecil
36 Racun Penyihir
37 Menyembuhkan Putri Kaisar
38 Kembali ke Desa
39 Keramahan Keluarga Kaisar
40 Xiang Lang dari Klan Xiang
41 Keributan di Istana Kekaisaran
42 Tetua Cheng VS Xiang Lang
43 Tetua Cheng VS Xiang Lang ll
44 Salah Paham
45 Rencana Besar di Balik Pemberontakan
46 Kepergian Yun Yintai dan Ryuyie
47 Empat Serangkai
48 Pemberontakan l
49 Pemberontakan ll
50 Pemberontakan lll
51 Pemberontakan lV
52 Pemberontakan V
53 Pemberontakan Vl Munculnya Mata Setan
54 Pemberontakan Vll
55 Akhir Pemberontakan dan Peperangan
56 Pulau Setan
57 Energi Setan
58 Kawanan Beruang
59 Meningkatkan Teknik & Jurus
60 Melawan Raja Singa
61 Kembali ke Daratan Tengah
62 Desa Terisolir
63 Kebrutalan Ling
64 Luka Patriark Wan Ming
65 Fang Gun, Lin Mei, Sin Yuqie
66 Geng Bandit Kupu-kupu
67 Menara Cahaya
68 Dunia ini Begitu Sempit
69 Sebuah Kompensasi
70 Kompetisi di Sekte Edelweis
71 Memasuki Area Dalam Sekte Edelweiss
72 Kebesaran Aliansi Perdamaian
73 Menuju Setengah Dewa?
74 Sedikit Tantangan
75 Menjaga Peserta Kompetisi
76 Pengumuman
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Menghafal Kitab
3
Dunia Dimensi l
4
Dunia Dimensi ll
5
Dunia Dimensi lll
6
Dunia Dimensi lV
7
Rencana Serangan
8
Mencari Penginapan
9
Turnament Kota l
10
Turnamen Kota ll
11
Turnamen Kota lll
12
Turnamen Kota lV
13
Turnamen Kota V
14
Turnamen Kota Vl
15
Paviliun Bambu Kuning
16
Pelelangan l
17
Pelelangan ll
18
Akhir Turnamen
19
Kekejaman Sekte Aliran Hitam
20
Formasi Ruang Hantu
21
Hanya Meregangkan Otot
22
Hancurnya Markas Sekte Mawar Hitam
23
Takdir yang Indah
24
Pengkhianat Kekaisaran
25
Putri Kerajaan Sin Wu
26
Rencana Pertempuran
27
Pertempuran
28
Sebuah Pengalihan
29
Sekte Kepala Ular
30
Serikat Perdamaian
31
Pembunuh Topeng Hitam
32
Rahasia Kakek Huan Li
33
Perampok Miskin
34
Walikota Pengkhianat
35
Tabib Kecil
36
Racun Penyihir
37
Menyembuhkan Putri Kaisar
38
Kembali ke Desa
39
Keramahan Keluarga Kaisar
40
Xiang Lang dari Klan Xiang
41
Keributan di Istana Kekaisaran
42
Tetua Cheng VS Xiang Lang
43
Tetua Cheng VS Xiang Lang ll
44
Salah Paham
45
Rencana Besar di Balik Pemberontakan
46
Kepergian Yun Yintai dan Ryuyie
47
Empat Serangkai
48
Pemberontakan l
49
Pemberontakan ll
50
Pemberontakan lll
51
Pemberontakan lV
52
Pemberontakan V
53
Pemberontakan Vl Munculnya Mata Setan
54
Pemberontakan Vll
55
Akhir Pemberontakan dan Peperangan
56
Pulau Setan
57
Energi Setan
58
Kawanan Beruang
59
Meningkatkan Teknik & Jurus
60
Melawan Raja Singa
61
Kembali ke Daratan Tengah
62
Desa Terisolir
63
Kebrutalan Ling
64
Luka Patriark Wan Ming
65
Fang Gun, Lin Mei, Sin Yuqie
66
Geng Bandit Kupu-kupu
67
Menara Cahaya
68
Dunia ini Begitu Sempit
69
Sebuah Kompensasi
70
Kompetisi di Sekte Edelweis
71
Memasuki Area Dalam Sekte Edelweiss
72
Kebesaran Aliansi Perdamaian
73
Menuju Setengah Dewa?
74
Sedikit Tantangan
75
Menjaga Peserta Kompetisi
76
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!