Anak Genius: Duo K.J

Anak Genius: Duo K.J

01. Berangkat Ke Negara X.

“Sha, apakah kamu sudah selesai?!” tanya seorang wanita berambut sebahu di depan pintu kamar seorang gadis, yang dia panggil Sha.

Gadis berambut hitam legam dan panjang itu menoleh dan tersenyum. “Aku sudah selesai, Mei.”

Gadis itu adalah Shareeza Kyara Kalandra atau kerap disapa Sha. Sha adalah seorang penulis yang hebat dan terkenal. Karyanya sudah banyak mejeng di rak buku penerbit terkenal, Sha juga gadis yang tangguh dan mandiri. 

“Sha, kamu yakin akan berangkat ke negara x seorang diri?” tanya Meilia seraya mendekat ke arah Sha. Meilia adalah sahabat yang menjabat sebagai editor novel Sha.

Hari ini adalah hari keberangkatan Sha, gadis yang baru saja berusia 23 tahun itu, ke sebuah negera yang bisa dikatakan baru saja reda dari kegiatan perang, tetapi bisa saja sewaktu – waktu perang itu kembali pecah.

Katakanlah, Sha adalah orang yang bodoh, gila, nekat atau orang yang sudah lelah hidup hingga dia dengan berani mendatangi negara yang sedang berperang itu. Tetapi, Sha tetaplah Sha, dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan sebuah tulisan yang real, sempurna, fresh dan out of the box hanya untuk pembaca setianya.

“Meilia sayang, aku sudah menjawab pertanyaan itu berulang kali dan jawabannya masih sama. Aku yakin dan aku pastikan karyaku ini akan menjadi tranding topik untuk kesekian kalinya,” jawab Sha dengan rasa percaya diri yang penuh seraya tersenyum manis.

Meilia hanya menggelengkan kepalanya dengan pasrah, anak asuhnya yang satu ini, memang selalu ingin karyanya sempurna dan menjadi tranding topik. 

“Ya sudah, mari aku antar ke bandara. Aku minta maaf karena tidak bisa mengantarmu sampai dengan tujuan, karena tentunya, aku masih ingin hidup dengan sehat,” gurau Meilia seraya menarik koper Sha keluar dari kamar Sha.

Sha terbahak mendengar itu, mana mungkin hanya mengunjungi negara X, selama empat hari saja langsung bisa kehilangan nyawa. Lagi pula, Sha juga akan sangat berhati – hati di sana, Sha lalu berjalan mengikuti Meilia.

“Ku dengar, di sana perangnya sudah reda mei. Kamu tidak perlu risau untuk itu. Jika perangnya kembali pecah, maka, aku akan langsung pulang menggunakan pesawat pribadi milik suami kayamu itu,” balas Sha seraya bergurau membuat Meilia menghela napas.

Akhirnya, Meilia hanya memilih diam saja dan langsung memasukkan koper Sha ke dalam bagasi mobil, percuma saja dia menasehati Sha. Sha itu orangnya sangat susah untuk dikasih tahu. Sha lalu masuk dalam mobil dan duduk dengan anteng dengan Meilia yang menyetir.

20 menit kemudian mereka sampai di Bandara Seokarno Hatta. 

“Maafkan aku, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini,” kata Meilia dari dalam mobil. Meilia hanya bisa mengantarkan Sha sampai depan bandara saja.

“Tidak apa-apa, pergilah dan temui suami protektifmu itu!” suruh Sha dengan senyum manisnya.

Meilia mengangguk, dia menekan klakson sebentar sebelum meninggalkan Sha di depan bandara seorang diri.

“Semoga, di sana aku mendapatkan apa yang aku mau,” batin Sha seraya melangkah untuk masuk ke dalam bandara.

Pesawat besar itu terbang membawa Sha pergi dengan tenang. Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam lamanya akhirnya, pesawat Sha mendarat dengan selamat di Bandara internasional negara X. Bandara di sini tidak terlihat terlalu ramai, seperti bandara di Jakarta. Mungkin, karena kondisi negara baru saja reda dari perang dan masih harus melakukan perbaikan. 

Sha menghentikan sebuah taksi dan menyembutkan sebuah alamat penginapan yang akan dia tinggali selama 4 hari 5 malam. Dalam perjalanan, Sha melihat keadaan kota X ini melalui jendela taksi. Sungguh, kota ini terlihat sangat indah tetapi, banyak sekali bangunan yang runtuh dan rusak akibat perang beberapa waktu yang lalu. 

Sha hanya bisa berdoa semoga kota X, bisa kembali pulih dan menjadi negara yang indah dan damai lagi.

Keesokan harinya.

Sha terbangun pukul 12.00 siang waktu setempat, mata Sha langsung membulat melihat dia bangun sangat terlambat. Dengan tergesa-gesa, Sha langsung mandi dan bersiap untuk pergi ke lokasi riset pertamanya. Karena, jarak tempuh lokasi riset pertamanya membutuhkan waktu yang lama.

*

Dalam sebuah bangunan khas jaman romawi kuno, terlihat dua orang berbeda usia tengah berdebat tentang sesuatu. Masing-masing bodyguard mereka berbaris rapi dibelakang tuannya, dengan senjata yang lengkap untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu terhadap tuan mereka.

“Aku tahu, kamu pasti akan senang penawaran ini, Achiles!” kata seseorang lelaki paruh baya dengan senyum culasnya memandang Achiles yang merupakan rekan bisnisnya.

Orang yang dipanggil Achiles, hanya memandang acuh tak acuh pada lelaki yang sudah bau tanah itu. Dia adalah Achile Xavero Javier, seorang pembisnis di dunia hitam maupun putih yang sudah dikenal akan ketampanan tak manusiawi, genius, dan tentunya tak berbelas kasih. 

Achiles memiliki banyak bisnis di dunia hitam  tetapi walau begitu, Achiles tetap memiliki rules sendiri. Sungguh, Achiles sudah muak berbicara dengan orang itu. Menurutnya sangat membuang-buang waktunya yang sangat berharga.

“Aku tetap tidak menyetujuinya, Velo!” final Achiles.

“Tapi, jika kamu menyetujui ini maka kamu juga akan menjadi lebih kaya, Achiles!” bujuk Velo yang masih belum mau menyerah.

Achiles menggeram marah, bukan sekali dua kali Achiles menghadapi orang seperti Velo, yang berencana ingin mengambil keuntungan sendiri dan menghianati organisasi pusat mereka. Achiles terlalu benci untuk berurusan dengan hal – hal yang berbau penghiantan. 

Velo yang melihat Achiles mulai marah pun menghela napas, betapa susahnya merayu Achiles. Caranya hanya tinggal satu, yaitu menggunakan sebuah jebakan dan ancaman.

“Baiklah baik, aku akan meminta ijin dari bosku di organisasi pusat. Lebih baik kita minum ini dulu, aku lihat jika energimu sudah habis,” kata Velo seraya menyerahkan segelas wine pada Achiles.

“Aku kehabisan energi karena menghadapi orang bodoh sepertimu!” sentak Achiles membuat Velo mengepalkan tangannya.

Achiles langsung menegak minuman itu sampai kandas dan berniat  berdiri sebelum dia terhuyung, lalu duduk kembali. Dia merasa tubuhnya menjadi panas dan menatap Velo yang sudah tersenyum miring itu. Velo yang melihat obatnya sudah bekerja pun menepuk tangannya beberapa kali, hingga muncullah seorang wanita yang berpakaian sangat terbuka itu. 

Mata Achiles memerah menahan emosi, ternyata orang itu begitu licik. Tetapi jangan panggil dia Achiles karena tidak bisa membasmi orang licik dan keji seperti dia.

“Achiles, aku memberikan dia de---“

DORRRR

*

Sha tiba di sebuah bangunan runtuhan romawi kuno yang masih berdiri dengan sangat baik itu. Sha lebih memilih malam hari karena menurutnya, pemandangan akan lebih indah jika di lihat saat malam hari dan tentu saja selain itu, risetnya akan berjalan dengan lancar.

Saat sedang asik – asik berjalan, tiba – tiba Sha mendengar suara tembakan membuat Sha kaget setengah mati. Dengan spontan, Sha langsung berjongkok dan menutupi telinganya.

“Masak perangnya dimulai lagi sih? duh, mana gak bawa kamera,” gumam Sha panik. Setelah tidak mendengar suara tembakan, Sha langsung berlari untuk menemukan tempat sembunyi untuknya sendiri. 

Sedangkan di sisi lain, Achiles langsung memerintahkan bawahannya untuk menurunkan senjata, setelah Achiles menembakan peluru peringatannya tepat di bawah kaki Velo. Tembakan Achiles begitu cepat dan akurat sehingga bawahan Velo pun tidak sempat bereaksi.

“Kamu menaruh apa dalam minumanku? Obat perangsang, heh?!” tanya Achiles dengan sinis pada Velo yang saat ini masih terlihat sangat shock itu.

Dengan mati – matian Achiles menahan gelombang panas yang menghantam tubuhnya, apalagi mata Achiles tidak sengaja melihat ke arah seorang ****** yang di sewa oleh Velo untuknya, tengah membuka pakaiannya satu persatu. 

“Cihh, sungguh tidak punya harga diri sekali,” cibir Achiles pada wanita itu.

Achiles sangat anti terhadap wanita yang seperti itu, Achiles hanya mau tidur dengan seorang perawan dan itupun hanya sekali. Achiles benci disentuh wanita bahkan oleh sahabat perempuannya sendiri. Dalam hidup Achiles, dia bisa menyentuh tetapi tidak suka disentuh.

Velo langsung tersadar dan kembali menatap remeh pada Achiles yang saat ini tengah berusaha menahan nafsunya. Velo meminta bawahannya untuk menurunkan senjatanya juga.

“Kamu yakin tidak mau? Tidak usah munafik Achiles, aku sangat tahu jika kamu sangat ingin. Ayolah, sentuh dia sebelum kamu mengalami kelumpuhan,” kata Velo seraya tertawa jahat dan mendorong wanita yang sudah tidak memakai pakaian itu ke depan Achiles.

Tanpa berkata, Achiles langsung menodongkan kembali pistolnya dan menembak mati perempuan itu.

Suasana langsung tegang dan memanas, kedua belah pihak langsung mendongkan kembali senjata masing-masing.

“Kamu campurkan obat apa lagi ke dalam minumanku?” tanya Achiles dengan geram.

“Entahlah, pilihanmu hanya dua, Ach. Tanda tangani dokumen perijinan itu dan aku akan memberikan obat penawar atau kamu nikmati ****** yang sudah tidak perawan ini,” balas Velo dengan santai lalu, dia tertawa terbahak.

Velo menghentikan tawanya dan menatap Achiles yang saat ini tengah menatapnya dengan serius. Entah kenapa dirinya sekarang mendadak menjadi ketakutakan.

“Aku sudah bersikap lunak padamu tadi, tapi bukan berarti kamu bisa menjebakku seperti ini Velo. Kamu salah memilih lawan,” kata Achiles dengan raut wajah mengerikan membuat Velo sedikit takut.

Achiles tertawa lantang, lalu dia menjetikan jarinya dan bawahannya langsung memberikan sebuah ponsel berisi video panas antara seorang gadis remaja dengan seorang pria tua berperut buncit. Achiles langsung melempar ponsel itu pada Velo.

Mata Velo membulat sempurna saat melihat video itu, di mana si gadis menangos terisak meminta tolong, tak lama air matanya turun. Ini adalah putrinya, dia diperkosa oleh seseorang dan dia yakin pasti itu adalah ulah Achiles.

“Kamu kurang ajar Achiles!” bentak Velo seraya membanting ponsel itu ke lantai.  Tak lama tubuhnya luruh di tanah, demi apa? hati ayah mana yang tidak hancur setelah melihat putrinya diperkosa dengan begitunya oleh seseorang pria tua? meski Velo berada di jalan yang salah tetapi dia tetap mencintai keluarganya.

“Well, kamu yang memulai, aku sudah bilang dari awal jangan pernah bermain – main denganku,” acuh Achiles lalu dengan tubuh sempoyongan Achiles langsung pergi keluar tetapi sebelum itu dia meminta seluruh bawahannya untuk mengurus Velo dengan baik.

****

Jangan lupa berikan like dan komen, ya...

See you...

Episodes
1 01. Berangkat Ke Negara X.
2 02. Tragedi Yang Mengesankan Atau Menyedihkan?
3 03. Keannu Javier dan Keanno Javier.
4 04. Membantu Mommy Menangkap Koruptor!
5 05. Kedatangan dan Pertemuan Tidak disengaja.
6 06. Menyusun Rencana Jahat!
7 07. Kegelisahan dan Firasat Sha.
8 08. Keannu dan Keanno Meretas.
9 09. Bertemu Lagi dan Bertengkar!
10 10. Luncurkan Serangan Pertama Untuk Sha, Priston!
11 11. Perdebatan Manis Antara Sha dan Achiles.
12 12. Tembakan Cinta Meletus. Priston Menangis!
13 13. Biarkan Aku Tetap Dekat Dengan Kedua Anakku!
14 14. Aku Sungguh Merasa Terabaikan!
15 15. Sebuah Kejutan Manis Dari Keannu, Keanno dan Achiles!
16 16. Membujuk Mommy Pergi Liburan Ke Lombok!
17 17. Achiles Mengajak Damai, Sha Merasa Merinding.
18 18. Pulang dan Hubungan Menjadi Lebih Baik.
19 19. Tentang Tamara, Tunangan Achiles.
20 20. Rumahku, Berubah Menjadi Tempat Penampungan.
21 21.Sha Datang Tepat Waktu, Tamara Tidak Jadi Mati.
22 22. Tentang Masa Lalu Seorang Achiles si Raja Bisnis.
23 23. Lampu Mati, Tamara Kena Sial.
24 24. Achiles dan Sha Semakin Mesra, Tamara Merasa Cemburu.
25 25. Definisi Keluarga Kecil Bagi Shareeza.
26 26. Tamara Melukai Keanno dan Keannu, Sha Murka dan Menghantam Tamara.
27 27. Ternyata Keannu dan Keanno Tidak Terluka.
28 28. Achiles Pergi dan Sha Merasa Tidak Rela.
29 29. Baiklah, Mari Kita Bermain!
30 30. Permainan Mendebarkan Ala Tiga Orang Tidak Punya Akhlak.
31 Perasaan Itu Hanya Sebuah Halusinasi.
32 Sebuah Misi!
33 Achiles Kalau Cemburu Mengerikan, Ya?
34 Menyadari Sebuah Perasaan.
35 Siapakah Dia?
36 Mommy And Daddy Lagi Kismirin.
37 Tamara Menghilang.
38 Pergi ke Pesta Bos Mafia.
39 Pesta Kacau. Sha Terluka!
40 Teror!
41 Senam Jantung!
42 Hukum Karma!
Episodes

Updated 42 Episodes

1
01. Berangkat Ke Negara X.
2
02. Tragedi Yang Mengesankan Atau Menyedihkan?
3
03. Keannu Javier dan Keanno Javier.
4
04. Membantu Mommy Menangkap Koruptor!
5
05. Kedatangan dan Pertemuan Tidak disengaja.
6
06. Menyusun Rencana Jahat!
7
07. Kegelisahan dan Firasat Sha.
8
08. Keannu dan Keanno Meretas.
9
09. Bertemu Lagi dan Bertengkar!
10
10. Luncurkan Serangan Pertama Untuk Sha, Priston!
11
11. Perdebatan Manis Antara Sha dan Achiles.
12
12. Tembakan Cinta Meletus. Priston Menangis!
13
13. Biarkan Aku Tetap Dekat Dengan Kedua Anakku!
14
14. Aku Sungguh Merasa Terabaikan!
15
15. Sebuah Kejutan Manis Dari Keannu, Keanno dan Achiles!
16
16. Membujuk Mommy Pergi Liburan Ke Lombok!
17
17. Achiles Mengajak Damai, Sha Merasa Merinding.
18
18. Pulang dan Hubungan Menjadi Lebih Baik.
19
19. Tentang Tamara, Tunangan Achiles.
20
20. Rumahku, Berubah Menjadi Tempat Penampungan.
21
21.Sha Datang Tepat Waktu, Tamara Tidak Jadi Mati.
22
22. Tentang Masa Lalu Seorang Achiles si Raja Bisnis.
23
23. Lampu Mati, Tamara Kena Sial.
24
24. Achiles dan Sha Semakin Mesra, Tamara Merasa Cemburu.
25
25. Definisi Keluarga Kecil Bagi Shareeza.
26
26. Tamara Melukai Keanno dan Keannu, Sha Murka dan Menghantam Tamara.
27
27. Ternyata Keannu dan Keanno Tidak Terluka.
28
28. Achiles Pergi dan Sha Merasa Tidak Rela.
29
29. Baiklah, Mari Kita Bermain!
30
30. Permainan Mendebarkan Ala Tiga Orang Tidak Punya Akhlak.
31
Perasaan Itu Hanya Sebuah Halusinasi.
32
Sebuah Misi!
33
Achiles Kalau Cemburu Mengerikan, Ya?
34
Menyadari Sebuah Perasaan.
35
Siapakah Dia?
36
Mommy And Daddy Lagi Kismirin.
37
Tamara Menghilang.
38
Pergi ke Pesta Bos Mafia.
39
Pesta Kacau. Sha Terluka!
40
Teror!
41
Senam Jantung!
42
Hukum Karma!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!