04. Membantu Mommy Menangkap Koruptor!

Keesokan harinya...

Hari ini Keannu dan Keanno sengaja meminta Sha untuk libur sekolah dengan alasan malas, sungguh alasan yang sangat tidak masuk akal sekali. Dengan sedikit paksaan, akhirnya Sha mau tidak mau memberikan satu hari libur pada kedua anaknya. Lagi pula, hari ini dia sangat pusing dan frustasi sekaligus.

Sha saat ini berada di ruang kerjanya bersama dengan Nando. Sha sedang ada masalah dengan karyawannya yang dengan tidak tahu malunya membawa kabur uang perusahaan dengan jumlah yang tidak sedikit. Hal itu sudah berlangsung selama 3 hari dan mereka belum bisa menemukan keberadaan orang brengsek tersebut.

“Nando, apakah kamu belum berhasil menemukannya? Sebenarnya apa yang kamu lakukan selama 3 hari ini?” tanya Sha dengan nada kesal.

“Kakak, aku juga sedang berusaha. Bersabarlah,” balas Nando dengan sedikit kesal juga. 

Sha langsung menghempaskan tubuhnya di sofa dan menjambak rambutnya frustasi, dunia bisnis sungguh kejam dan Sha sama sekali tidak menyukai itu.

Tanpa diketahui Sha dan Nando, Keannu dan Keanno mendengar semua percakapan itu. Mereka saling pandang dan tersenyum. “Tunggu sampai nanti malam, mom. Aku pastikan semua masalahmu beres.” Keanno tersenyum dan mulai mempersiapkan semuanya.

Malam harinya...

“Nah Kean, sekarang giliranmu untuk berbicara dengan mommy tentang kita yang akan keluar malam ini. Aku tidak mau tahu, kamu harus memberikan alasan yang baik pada mommy nanti, jangan sampai kejadian beberapa hari yang lalu terjadi lagi,” bisik Keanno pada Keannu yang tengah makan dengan lahap itu.

Mendengar bisikan mematikan dari Keanno membuat Keannu dengan spontan tersedak dan terbatuk – batuk.

“Ya ampun kean, minum sayang.” Sha menyodorkan segelas air putih pada Keannu dan langsung diminum hingga tandas oleh Keannu.

Setelah merasa lega, Keannu menatap Keanno dengan pandangan protesnya. Kenapa harus dia lagi yang mencari alasan untuk mendapatkan sebuah ijin dari mommynya?. Mengerti akan tatapan yang diberikan Keannu padanya, Keanno kembali berbisik.

“Karena kamu adalah orang yang sangat pandai mencari alasan,” bisiknya membuat mata Keannu melebar tidak percaya.

Melihat gerak – gerik mencurigakan dari kedua anaknya membuat Sha sedikit curiga pada mereka begitupun dengan Nando. Sha dan Nando pun saling pandang kemudian dengan kompak mengangguk.

“Ehem duo kj, habis ini uncle sama mom kalian akan pergi menghadiri sebuah pesta rekan bisnis. Apakah kalian ingin ikut?” ajak Nando berbasa-basi. 

“Tidak – tidak, kita di rumah saja. Kita ingin menjaga rumah saja, benar kan Nano?” jawab Keannu terburu – buru dan melihat Keanno dengan senang.

Keanno hanya bisa mengangguk dan tersenyum saja, suatu kebetulan dan sebuah kesempatan yang bagus.

“Baiklah, maka baik – baik saja di rumah. Ingat jangan nakal oke?” pesan Sha dan diangguki oleh keduanya dengan senang.

Tak lama kemudian makan malam telah selesai, Sha dan Nando pun berpamitan untuk pergi keluar. Setelah memastikan jika mobil mommynya sudah pergi dan menghilang dari pandangan, barulah Keanno dan Keannu beraksi. Mereka mengunci pintu dan  dengan segera mengambil sepeda kayuh mereka masing – masing lalu mereka pergi keluar.

*

Sha yang sedari tadi mengikuti kedua anaknya pun semakin merasa khawatir karena kedua anaknya itu bersepeda menuju ke arah gedung tua yang sudah lama sekali tidak dihuni dan katanya dalam gedung tua itu menjadi sarang dari para pencuri dan pembunuh. Apakah misi kedua anaknya kali ini sangat berbahaya?

“Nando apakah kamu memikirkan hal yang sama dengan kakak?” tanya Sha dengan gelisah.

Nando mengangguk dan melihat Sha sebentar, “Kita harus menghentinkan mereka kakak, kelihatannya ini tidak sesederhana itu,” kata Nando

Sha mengangguk dan baru saja mereka hendak menghentikan Keannu dan Keanno, tetapi Keanno dan Keannu menghilang di tikungan dan hal itu sukses membuat Sha kelimpungan dan panik luar biasa.

Mobil Nando pun sontak berhenti dan mereka berdua pun keluar untuk mencari Keannu dan Keanno.

“Nando, mereka di mana? bagaimana jika mereka dalam bahaya? bagaimana bisa mereka menghilang begitu cepat?” panik Sha dengan mata berkaca – kaca.

“Kakak tenang saja, kembar tidak akan kenapa – kenapa. Kakak harus percaya dengan kemampuan mereka,” tenang Nando seraya memeluk Sha dengan erat.

“Hiks bagaimana bisa aku bisa tenang nando? mereka hanyalah bocah berusia enam tahun lebih, bagaimana jika mereka dihadapkan dengan bahaya yang tidak bisa mereka lalui? selama ini kita selalu mendapingi mereka secara diam – diam,” balas Sha dengan tangisnya.

Nando hanya diam tidak membalas, dirinya juga merasa sangat khawatir dengan kedua keponakannya itu. Tetapi jiak dia ikutan panik maka yang ada Sha akan bertambah panik dan itu tidaklah bagus.

Di sisi lain orang yang dikhawatirkan sedang menunggu seseorang yang membuat keduanya harus menghilang dan membuat ibu mereka khawatir.

“Ke mana dia sih kean? kasihan mommy pasti dia masih nangis,” keluh Keanno yang merasa tidak tega pada mommynya.

Tadi sebelum mereka tinggal, mereka dapat melihat dengan jelas jika Sha sedang menangis.

“Sebentar lagi sampai, sabar,” balas Keannu dengan santai.

Keannu menyipitkan matanya saat melihat seseorang yang sedang mereka tunggu berjalan ke arah mereka.

“Nah itu dia,” kata Keannu.

“Haloo,” sapa orang itu dengan senyuman.

Keanno dan Keannu hanya menatap datar pada orang yang baru datang itu, sungguh tidak sesuai dengan perjanjian

“Kamu akhirnya datang juga, kamu sungguh sangat tidak tepat waktu,” keluh Keanno pada orang yang ada dihadapannya ini.

“Maafkan aku , kamu tahu jalanan kemari sungguh macet sekali.” orang itu membalas dengan nada yang santai.

“Langsung saja, kembalikan uang yang sudah kamu korupsi itu,” kata Keannu langsung.

Orang yang mereka temui adalah orang yang telah berani mengambil uang perusahaan Sha senilai miliyaran rupiah itu. Sebagai anak yang bisa diandalkan mana mungkin Keannu dan Keanno akan diam saja melihat mommy mereka kesusahan?

“Uangnya telah habis untuk pengobatan anakku tuan muda,” jawab orang itu dengan lirih.

Keannu pun memandang ke arah Keanno untuk bertanya apa langkah selanjutnya yang harus mereka ambil.

“Oh untuk anakmu atau untuk selingkuhanmu?” tanya Keanno dengan nada sinis.

Orang itu terkejut sejenak sebelum kembali tenang dan menjawab “Untuk anakku tuan muda, dia sedang sekarat di rumah sakit. Tolong ampuni aku dan lepaskan aku tuan muda, anakku sangat membutuhkanku di rumah sakit.” melas orang itu seraya berlutut dihadapan bocah berusia enam itu.

“Heh, kamu pikir karena kita anak yang masih berusia enam tahun kamu bisa dengan mudah membodohi kami begitu?” ejek Keannu yang merasa tidak percaya pada orang tua itu.

Meskipun mereka masih kecil tetapi mereka berotak genius dan peka terhadap orang yang ada disekitaran mereka. Jadi dengan mudah Keannu dan Keanno menebak jika orang dihadapan mereka tidak baik dan sedari awal sudah berniat jahat.

Dalam hati orang tua itu mengumpat, ternyata kedua anak Sha begitu pintar. Sekarang tidak ada gunanya untuk dia berpura – pura tidak berdaya meminta belas kasih pada mereka.

“Ohoho, ternyata anak nyonya sha tidak sebodoh yang aku kira. Well karena kalian sudah tahu lalu kalian mau apa?” tantang orang tua itu dengan senyum yang meremehkan.

“Kami mau apa? heh kamu masih tanya? dasar orang tua tidak punya otak. Ya jelas kami mau kamu kembalikan uang yang telah kamu korupsi itu lah,” jawab Keannu dengan menggebu – nggebu.

“Lalu uang itu sudah habis,” acuh orang tua itu.

“Lagi pula kamu itu apakah tidak tahu peraturan tentang korupsi ya? orang kalau mau korupsi itu ya diam – diam, terus sedikit demi sedikit habis itu laporan keuangan itu di manipulasi dengan benar. Bukan kayak kamu, sekali korupsi malah langsung habis miliyaran habis itu laporan keuangan tidak di manipulasi dengan benar, langsung kabur begitu saja. Apakah kamu mau berguru denganku tentang tata cara berkorupsi dengan benar?” tanya Keanno sedikit meremehkan orang tua itu.

Mendengar penuturan nyeleneh dari saudara kembarnya itu membuat Keannu langsung menonyor kepala Keanno.

“Kamu itu, bukannya mengajari bapak kang korupsi ini dengan benar dan membuatnya jera malah kamu ajak berguru berkorupsi dengan benar. Tetapi ngomong – ngomong bagaimana caranya nano?” tanya Keannu dengan penasaran.

“Bego kamu,” umpat Keanno dengan kesal membuat Keannu cemberut dan memalingkan wajahnya.

“Sudahlah kalian jangan berdebat, kalian itu masih anak kecil. Lebih baik bagi kalian untuk pulang ke rumah dan minum susu sebelum tidur ahaha,” ejek orang tua itu seraya tertawa tanpa memperhatikan gerak – gerik Keannu dan Keanno yang mencurigakan.

Keannu dan Keanno saling pandang lalu mereka dengan kompak menyerang orang itu, Keannu memukul perut dan Keanno menendang tulang kering orang tua itu dengan keras.

Orang tua itu memekik kesakitan dan akhirnya tumbang di hadapan Keanno dan Keannu.

“Dasar kalian kurang ajar, awas saja kalian. Akan aku cekik kalian dan aku potong – potong tubuh kalian lalu aku kasih makan ikan dengan tubuh kalian,” geram orang tua itu dan dengan cepat dia berdiri dan hendak menangkap Keannu tetapi dengan gesit Keannu menghindar.

Keanno berlari ke belakang orang tua itu dan langsung menendang bokongnya membuat orang itu tersungkur dan mencium aspal.

“Wahahaha, lagi jomblo ya mas? kok ciumnya di aspal sih, kasihan aspalnya jadinya.” ejek Keannu dengan tawanya.

Orang itu kembali berdiri dan hendak menangkap Keanno tetapi dengan cepat beberapa polisi datang menangkap orang itu.

“Lepaskan, dasar kamu bocah tengik. Awas kamu,” teriak orang itu

“Makanya jadi orang jangan suka korupsi, itu dosa. Kamu kira kita ke sini tidak membawa persiapan ha?” tanya Keanno dengan nada sinis.

“Benul, lagi pula udah tua tapi masih kalah aja sama anak kecil huuu,” ejek Keannu membuat orang itu meronta dan ingin sekali membunuh Keannu.

Lalu polisi itu menarik dan membawa orang itu untuk mereka amankan di kantor polisi.

“Yes, mission comlied?” tanya Keannu dengan senyumannya.

Keanno mengangguk dan tak lama tubuh mereka menegang kala mendengar suara dari arah belakang.

“Complit bapakmu botak,” kata Sha lalu dengan kompak Keannu dan Keanno melihat ke belakang di mana Sha sudah memandang mereka dengan garang.

“DASAR ANAK NAKAL KALIAN, SUKA BANGET BIKIN JANTUNG MOMMY PINDAH KE UBUN – UBUN HA?” bentak Sha dengan marah seraya menjewer telinga Keanno dan Keannu.

“Oh tidak macan mengamuk, lari!” seru mereka berdua lalu berusaha melapas jeweran telinga mereka dan berlari begitu kencangnya meninggalkan dua sepeda kayuh mereka dan itu sukses membuat Nando tertawa dan Sha mengelus dadanya.

****

Jangan lupa berikan like dan komen, ya...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***