Ketika Rasa Itu Hadir
Seorang pria sedang duduk di sebuah kafe .Tubuhnya kokoh, berdada bidang dengan rambut sedikit bergelombang . Matanya tajam dengan alis yang juga tebal . Berskesan tegas dan sangat sangat maskulin . Matanya mengarah keluar jendela ,menatap gerimis di luar sana
Ia masih bersabar meski harus menunggu seseorang itu datang .Segelas kopi hitam menemaninya .Sebenarnya ia tidak ingin berada di sini sendiri . Perasaannya mulai jengah saat beberapa pasang mata memperhatikan keberadaannya .
Alif Pradipta seorang dosen dan juga dokter berusia tiga puluh tahun dengan wajah menawan dan kecerdasan diatas rata rata .Sikapnya kaku juga tegas selalu berterus terang tidak suka basa basi .
Dari arah luar seorang gadis cantik berbalut tunik coklat kerudung krem dan celana jeans setengah berlari menghindari gerimis yang mulai merapat .Di pundaknya menggelantung tas ransel warna hitam .
Langkahnya terhenti tepat di depan meja Alif .Pandangannya menyapu ke sekeliling kafe mencari sosok yang sudah berjanji untuk menunggunya . Kemudian jemari lentiknya mendial satu nomor ponsel .
Keduanya saling menatap saat dering ponsel terdengar nyaring . Senyuman cantik terlukis di wajah Antyka .Ia menatap Alif ramah .Seseorang yang akan ia temui .
" Assalamualaikum ,maaf saya terlambat "Antika mengulurkan tangannya
" Wangalaikum salam ,silahkan duduk " Alif menatap dalam gadis yang ada di depannya .Pemandangan yang sempurna .Wanita dengan garis wajah yang lembut , kulit putih bersih,hidung mancung , Bibir kecil yang berisi dengan mata indah jernih .Sangat cantik ,apa lagi senyumnya membuat jantung Alif salah tingkah .
" Perkenalkan pak, saya Antyka ramadanti "
" Alif Pradipta " Alif menjabat tangan Antyka .Sejenak keduanya terdiam, Alif merasakan getaran yang mengusik hatinya ,sebuah rasa nyaman yang menelusup .
Antyka menarik tangannya, melepaskan diri dari genggaman Alif yang terlalu lama . Kemudian mereka duduk kembali .
" Saya bersedia menjadi donatur ,berapa yang kamu butuhkan "Alif membuka percakapan mereka tanpa basa basi .
"Dua ratus juta "
" Hanya ini...,ada lagi yang bisa saya bantu ?" Alif menatap tajam ,semakin mengagumi dan nyaman berhadapan dengan Antyka
Binar teduh mata jernih Antyka membius Alif di tengah perbincangan . Sedangkan sang gadis merasa resah dengan tatapan tajam pria dihadapannya . Alif mengerling, semakin senang membuat Antyka sedikit salah tingkah .
" Sudah cukup pak , selain itu yayasan kami bisa mengatasinya " Antyka mengurai rasa gundahnya dengan menautkan dua jemari . Pipi putihnya semakin merona
" Saya bisa membatu kamu"Kemudian hening Alif memberi jeda untuk kalimat selanjutnya "Tapi ada syaratnya "Suara Alif mengalihkan perhatian Antyka dan tautan tangannya terlepas .Mata indah Antyka beradu pandang dengan mata tajam milik Alif .
" Syaratnya apa pak ?"
" Jadi istri saya "
" Apa ..,maksud bapak saya harus menikah dengan bapak ? maaf pak ,saya tidak bisa " Tegas Antika " Saya masih kuliah .Kita baru ketemu juga ,bagaimana bisa bapak berkata seperti itu. "Antika berdiri membalikan badannya segera ingin mengambil langkah.
" Tunggu..., kamu tidak bisa pergi begitu saja . Saya sudah menunggu kamu hampir satu jam disini .Tidak adil rasanya untuk saya "
" Trus .." Antyka melebarkan mata indahnya sengit
" Kamu bisa mempertimbangkan penawaran dari saya .Jangan mengambil keputusan terlalu cepat .Tolong pikirkan baik baik . Kita bisa mencoba memulai saling mengenal lebih dulu "
" Maaf pak, saya cari sponsor lain saja ,yang iklas tanpa sarat "
" Satu milyar ....untuk yayasan kamu "Seru Alif tanpa ragu "
" Dan harga diri saya tak ternilai " ucap Antyka
" Mencintaimu dengan tulus ,dan menyerahkan kebahagiaanku di hatimu, bukankah itu setara ?"
Mendengar ucapan Alif ,Antyka tertegun diam seribu bahasa .Sepertinya pria di depannya lebih menakutkan dari yang ia duga
Bisa bisanya di pertemuan pertama tanpa basa basi langsung memintanya menjadi istri . Pria macam apa dia ? Mungkin dia seorang psikopat ?Antika merinding sendiri membayangkan pikiran buruknya . Bagai mana bisa Zeindra sang keponakan mempertemukan dirinya dengan orang yang seperti ini .gumam hati Antyka
" Bagaimana, kita buat kesepakatan ? Kita saling mengenal dulu dalam Satu bulan .Aku yakin kamu akan berubah pikiran " Alif tersenyum penuh percaya diri . " Coba kamu pikir ,akan lebih banyak lagi orang yang bisa kamu bantu dalam yayasanmu . Jika kamu setuju untuk saling mengenal ,saya akan langsung cairkan dananya . Setelah kita menikah ,Saya akan jadi donatur tetap. Bagaimana ?"
"Bapak lebih menakutkan dari yang saya duga .Maaf pak, saya tetap tidak bisa . Membantu itu tanpa pamrih .Saya kira dosen Zeindra orang yang terhormat ,tidak punya tendensi lain dari membantu "
" Untuk kamu ketahui ,saya tidak suka penolakan . Saya tetap akan membuat kesepakatan ini terjadi ,kamu lihat saja nanti .Tidak seorang pun bisa mempermainkan saya "
"Saya tidak mempermainkan bapak ,saya hanya menolak .Itu hak saya dong pak . Saya bebas memilih dan menentukan kehidupan saya "
" Suka atau tidak kamu harus menjadi istri saya "Ucap Alif dengan sorot mata tajam
Antyka semakin merinding . Tanpa basa basi lagi ,ia segera pergi dari hadapan Alif . Menghilang dari orang yang sangat menyebalkan .
Alif menghela nafas panjang . Menyadari sosok yang sudah mencuri hatinya kabur meninggalkannya . Sesuatu dalam hatinya ikut hilang . Sepertinya sangat menarik ,hidup bersama wanita yang kekanakan seperti tadi .
Ia melangkah kearah kasir dan membayar tagihannya . Pandangannya mencari sosok cantik yang sudah menghilang . Senyum indahnya terlukis ,tampan sangat tampan .
Gerimis belum usai saat Alif melajukan mobil hitamnya kearah jalanan . Di tempat pemberhentian bus, ia melihat Antyka sedang berdiri sendiri . Sebenarnya ia ingin mengantar gadis itu . Tapi pikiran warasnya mencegah . Sudah bisa di pastikan gadis itu pasti akan menolak .
Alif memperhatikan Antyka dari dalam mobilnya . Semakin diperhatikan, gadis itu semakin terlihat sangat istimewa di matanya . Untuk pertama kalinya, Alif merasakan jatuh hati . " Kau sudah sangat lancang mendobrak hatiku Antyka . Percayalah tidak ada yang bisa menghalangiku untuk membuatmu ada di sisiku "
Benar kata Zein ,Antyka adalah sosok yang sangat tepat untuknya . Alif begitu akrab dengan mahasiswanya yang bernama Zeindra . Zeindra lah yang memberi info tentang Antyka .Kemudian mempertemukan keduanya di cafe hari ini .
Alif kembali melajukan mobilnya . Setelah memastikan Antyka masuk dalam bus yang akan mengantarnya pulang .
Sementara di dalam bus Antyka tampak kesal dengan kejadian tadi . Sang ponakan yang sering kali menjahilinya kali ini sangat keterlaluan . Dia memikirkan cara untuk membalas keisengan Zeindra .
Langkah Antyka begitu cepat ia setengah berlari masuk kedalam rumah . Seorang wanita cantik sedang duduk di taman teras samping rumah ,Tempat favorit dari keluarganya .
Maa ...mama Antyka sebel deh sama Zein " teriak Antyka
" Kenapa nak "
" Masa Ma, aku harus jadi korban keusilan zein untuk yang ke sekian kali "
" Memangnya Zein ngapain , kamu sampe marah marah gini "
" Masa ma, aku disuruh kencan sama dosennya Zein yang...... gateng enggak . Galak iya "
" Kok bisa "
" Iya ma , tadi tuh aku di telepon Zein , Zein nyuruh Anty untuk menemui temannya, yang namanya Alif . Zein bilang Alif itu bakal jadi sponsor acara Amal buat anak yatim di yayasan kita . Antyka mau dong Ma nemuin dia . Teryata Ma ,dia itu dosennya Zein yang lagi nyari calon istri "
" Terus dapet sponsornya "
" Gak lah Ma , Dia kasih sponsor dengan sarat ,Anty harus jadi istrinya . Anty tolak dong Ma . Eh dia marah , Anty dibilang mempermainkan perasaan dia . Zein .....tunggu pembalasan Anty "
" Terus ..." tanya Ajeng sambil tertawa
" Ma ....kok cuma tertawa sih .Sadis banget kan Zein bercandanya "
" Biar besok kalo ketemu , mama jewer itu anak .bercandanya kelewatan "
**
Di sebuah rumah yang sangat besar Alif menghentikan mobilnya . Kedatangannya di sambut oleh sang bunda .Wanita cantik dengan lesung Pipit tersenyum teduh,ia memeluk sang putra bungsu yang sudah lama tidak pulang kerumah .
" Alif ...,bunda kangen " Bunda memeluk Alif dan mengusap punggung putranya yang tinggi .
" Bunda sehat ?" mereka mengurai pelukan kemudian Alif mencium punggung tangan bunda " Apa ayah ada di rumah Bun ?"
" Ayah belum pulang sedang ada pertemuan dengan koleganya "
" Tumben bunda tidak ikut ?"
" Bunda sedang lelah nak ,Harusnya kamu bisa menggantikan Ayah "
" Maaf Bun ,Alif lebih suka ada di rumah sakit .Bunda tenang saja , jangan kawatir, ada kak Lira dan suaminya yang mengurus perusahaan ayah . Alif ingin sukses dengan karir Alif sendiri "
" Kamu keras kepala seperti Ayahmu "
"Bunda ada keluhan ?"
" Bunda sehat nak "
"Besok ke rumah sakit ya Bun, cek up rutin "
" Bunda baik baik saja tidak perlu ke rumah sakit .Alif ..., kapan kamu bawa calon mantu buat bunda ? Apa di kampus atau rumah sakit tidak ada yang menarik hatimu ,Usiamu sudah cukup matang nak "
" Alif sedang berusaha Bun,mudah mudahan dia mau jadi istrinya Alif "
"Alhamdulilah ,berarti sudah ada orang yang menarik hatimu .Siapa dia lif "
" Dia masih kuliah Bun " Alif tersipu malu mengingat Antyka . Gadis cantik yang telah mencuri hatinya
" Dia mahasiswi mu ,anak kedokteran ?"
" Dia mahasiswi ekonomi Bun ,tapi masih satu kampus "
" Bunda doakan semuanya berjalan lancar .Mulai sekarang rubah sikapmu menjadi lebih baik , berusaha memantaskan diri untuk menjadi imamnya "
" Iya ,Alif pasti bisa Bun .Semoga kabar baik itu cepat datang "
" Sepertinya kamu sudah sangat yakin dengan gadis itu "
Alif terkekeh senang dengan ucapan sang bunda . Tentu saja Alif sudah sangat yakin . Selama satu Minggu ia mendapat semua informasi tentang Antyka .
Alif sudah sangat mengenal ayah Antyka .Beliau adalah prof Damar ,Dosen jenius yang sangat dia idolakan pada masa kuliah .Bahkan sampai sekarang pun mereka masih sangat dekat . Karena itulah Alif yakin tidak salah memilih Antyka .
.
.
.
.
sekedar pemberitahuan Antyka adalah putri dari Ajeng dan Damar di story of ya ...
Dan Alif adalah putra ke dua dari Haris dan Amalia di kesempatan kedua ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments