Saat pagi Antyka mendapati Ayah dan mamanya sedang berada di meja makan . Mereka masih menanti dirinya untuk sarapan bersama .
" Pagi ma ,Yah "
" Pagi sayang .Duduklah, kita sarapan bersama . Apa kamu ada jadwal kuliah hari ini ?"
" Ada ma "
" Ya sudah ,ayo sarapan nanti kamu terlambat "
" Jam sepuluh Ma, tidak usah buru buru .Masih banyak waktu "
" Anty ,tadi Alif sudah minta ijin ayah akan menjemput mu jam 7 malam . Apa kamu sudah pernah mengenal orang tua Alif ?"
" Belum yah "
" Tidak usah gugup ,jadi dirimu sendiri saja .Ayah sedikit mengenal mereka. Mereka orang yang baik "
" Ayah..., tapi Anty belum siap yah " Antyka menunduk lemah .Membayangkan bersama orang asing dan keluarganya .Menebak nebak harus bersikap seperti apa . Alif sendiri orangnya pemaksa lalu bagaimana dengan keluarga mereka .Bayangan itu menghantui Antyka
" Tidak ada yang siap Anty ,semua akan mengalir begitu saja . Percaya pada dirimu . Putri Ayah pasti diterima dengan baik oleh orang tua Alif "
" Sudah tidak usah dipikirkan ,cukup di jalani saja . Anty nanti kalau pergi ke kampus, diantar pak Urip aja . Mama gak ada acara keluar hari ini .Ayah juga "
" Baik ma ,terima kasih "
***
Pukul lima sore ,Alif baru saja selesai meneriksa pasien terakhir .Tubuh kokohnya
berbalut kemeja panjang biru tua dan jas putih
" Dokter Alif...." seseorang memanggil Alif " Dokter sudah mau pulang ?"
" Iya " Alif menghentikan aktifitasnya kemudian melirik jam di tangannya .
" Barusan ,pasien dokter yang terakhir "
" Kebetulan sus ,saya ada acara malam ini "
" Dokter ,tadi saya dapat pesan dari dokter Farah ,kalau dokter sudah selesai dr Farah ingin berdiskusi tentang kondisib pasien VIP tuan Hendro "
" Saya sedang terburu-buru sus .Tolong katakan pada dokter Farah sebaiknya dia berdiskusi dengan prof Mus yang lebih expert ,Hari ini beliau ada di rumah sakit "
" Baik dok ,nanti saya sampaikan "
" Terima kasih sus "
Alif segera melepas jas putihnya dan keluar dari ruang pemeriksaan . Langkah panjangnya menuju parkiran mobil dengan sedikit tergesa .Janji temu dengan Antyka memberi semangat tersendiri .
Sampai di apartemennya, Alif segera membersihkan diri . Sesekali ia bersenandung hatinya sangat gembira . Setelah menunaikan magrib Alif membuka lemari bajunya .Ia memilih pakaian yang akan ia kenakan .Selalu salah, bahkan berkali kali ia mencoba baju dan mematut diri .Akhirnya ia memakai kemeja hitam dan celana warna krem .
Ia keluar dari apartemennya dan tak sengaja menabrak seorang pria saat berpapasan di depan pintu lift
" Oh sorry ..." ucap Alif tulus .
" It's ok ,buru buru ?"
" Iya ,mau bertemu calon istri membuatku gugup "
keduanya tertawa
" Good luck "
Alif segera masuk lift setelah terbuka .Alif memacu mobilnya kearah rumah Prof Damar ,Beruntung jalanan cukup lancar malam ini hanya lima belas menit Alif sudah sampai di rumah prof Damar .
" Silahkan masuk den " Seorang asisten rumah membukakan pintu tidak lama Ajeng dan juga Damar menemui Alif .
" Kamu sudah datang lif "
" Assalamualaikum prof ,Bu " Alif berdiri dan segera mengambil tangan prof Damar dan Salim pada keduanya .
" Duduk nak Alif , Anty masih bersiap " ucap Ajeng ramah.
Ajeng memperhatikan Alif dari ujung kaki hingga rambut . Tidak ada yang meragukan ,pria muda di depannya memang tampan dan terlihat sangat sopan . Namun hati Ajeng masih was was naluri ibu yang selalu ingin melindungi
" Iya Bu "
" Nak Alif sudah lama kenal Anty, putri ibu ? Ibu hanya kaget saat Ayah Anty menceritakan kalian akan segera menikah "
" Belum lama Bu " jujur Alif
" Belum lama ? Tapi kalian sudah sangat yakin untuk menikah .Apa nak Alif tau ,putri ibu itu sangat manja ,kekanakan dan banyak lagi sifat buruknya ?"
" Saya yakin bisa menerima semua kekurangan Anty Bu , Saya bukan manusia sempurna ,saya juga banyak memiliki kekurangan . Kami akan berusaha untuk saling melengkapi "
Ajeng terdiam dengan kemantapan Alif untuk menerima kekurangan Anty . Di sampinga prof Damar tampak tersenyum puas dengan jawaban Alif . Kemudian prof Damar menggenggam tangan Ajeng .
" Ma ...,cepat atau lambat Anty pasti akan dibawa oleh suaminya . Kita doakan saja mereka selalu bahagia "
" Maaf nak Alif ,ibu terbawa suasana . Ibu hanya perlu yakin kamu adalah orang yang tepat untuk Anty . Kami sangat menyayanginya .Ibu hanya ingin melihat Anty bahagia "
" Iya Bu ,Saya akan berusaha semampu saya untuk membuat Anty bahagia di samping saya "
Tidak lama Anty muncul ,semua mata memperhatikan gadis itu . Cantik ....dengan balutan gaun warna peach yang lembut juga hijab yang senada .
Alif terpana melihat keanggunan Antyka yang baru ia lihat . Wajahnya tampak lebih bersinar dengan sapuan make up tipis .
" Anty sudah siap ? nak Alif sudah menunggumu dari tadi .Pergilah sudah hampir jam tujuh malam .Kasian orang tua Alif pasti sudah menunggu "
" Prof ,Bu saya ijin membawa Antyka "
" Pergilah ,hati hati di jalan . Antar Antyka kembali pulang jangan terlalu malam "
" Terima kasih prof ,Bu .Kami permisi "
Alif berjalan sejajar dengan Antyka menuju mobil hitamnya . Mata Alif seolah tidak ingin lepas memandang wanita di sampingnya ..Dia benar benar sudah terjatuh pada pesona Antika .Hanya berjalan beriringan saja bisa membuat jantungnya salah tingkah ,berdetak lebih kencang dari biasanya .Hawa panas dan gelisah yang meletup bembuncah di rongga dadanya . Andai tidak malu Alif ingin berteriak " Aku mencintaimu Antyka "
Alif membuka pintu mobil untuk Antyka dan menutupnya kembali setelah Antyka masuk .Ia memutar dan duduk di belakang kemudi . Sejenak mengambil nafas menenangkan hatinya . hanya beberapa langkah lagi gadis di sampingnya akan ia miliki .
" Kita berangkat " Ucap Alif dan melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah prof Damar .
Selama perjalanan Alif melihat Antyka menautkan dua jemarinya . Ia tau gadis itu pun sedang gugup sama seperti dirinya .Alif gugup karena bersama wanita yang ia sukai sedangkan Antyka gugup akan bertemu dengan orang asing .
" Antyka , Kamu cantik sekali malam ini " Ada semu merah di wajah Alif setelah mengeluarkan kalimat sakti tadi .Bagi Alif ini pertama kalinya memuji wanita
" Pak Alif , Ayah bunda pak Alif seperti apa orangnya ?" tanya Antyka mengurai ke gelisahannya .Bahkan Antyka tidak menggubris pujian dari Alif
" Bunda orang yang lembut dan penyayang sedang Ayah orang yang sangat disiplin dan juga tegas .Kenapa ?kamu takut ?"
" Oh gitu ya , Ayah pak Alif galak juga, kaya pak Alif ?"
" Eh Ayah tidak galak, dibalik sikap tegasnya ia sangat menomorsatukan keluarga "
" Pak Alif punya adik atau saudara gitu .Berapa orang dan siapa saja ?"
" Aku punya kakak perempuan Namanya kak Lira ia sudah menikah dan memiliki tiga orang anak .Anak pertama kak Lira mungkin seusia denganmu . Dia menikah saat usianya masih muda "
" Oh gitu ya " Antyka menganggukkan kepalanya .
"Kamu bisa berkenalan dengan mereka nanti "
" Pak Alif, jangan tinggalin saya di sana ya " Kalimat Antyka yang membuat Alif berbunga .Merasa diinginkan oleh gadis di sebelahnya
" Tentu "
Sampai di rumah yang mereka tuju . Nyali Antyka semakin menciut . Melihat Rumah mewah milik orang tua Alif . Halaman yang sangat luas juga kemewahan yang terpampang . Ia sama sekali tidak mengira dokter Alif adalah putra dari seorang konglomerat terkemuka .
" Pak Alif , aku mau pulang " Tiba tiba saja muncul ide diluar nalar
" Kenapa ? jangan takut ,Ayah bunda pasti sangat suka dengan kamu "
" Pak Alif sepertinya kita tidak cocok ,kita batalkan saja semua ini "
" Jangan macam macam kamu Anty ,bagai mana dengan prof Damar apa kamu sudah siap mengecewakannya ?" Alif setengah memaksa mencengkram tangan Antyka ." Sudah sampai sejauh ini kenapa mau mundur "
Antyka hanya mengikuti langkah panjang Alif masuk kedalam rumah .Ia sudah pasrah tidak lagi memiliki nyali untuk memberontak .Kakinya serasa melayang .
Begitu masuk ruang tamu ada wanita cantik yang sedang duduk , mungkin seusia dengan Karin kakak ipar Antyka .Dia memiliki lesung pipit di kedua pipinya menyambut Antyka dan Alif
" Kalian sudah datang ?"
" Kak Lira ini Antyka " Ucap Alif dengan bangga memperkenalkan Antyka
" Cantik sekali ,pantas saja Alif ngebet ingin cepat menikahi kamu " Ucap Lira dengan Ramah .
Antyka menyodorkan tangan dan mencium punggung tangan Lira . Namun Lira justru menarik tubuh Antika untuk memeluknya
" Tidak perlu sungkan Kakak senang ,Akhirnya Alif menemukan gadis impiannya "
Ada sedikit kelegaan di hati Antyka melihat kakak dari Alif bisa menerimanya dengan baik . Tidak lama muncul pria matang dengan mata biru menghampiri Lira .
" Ah ya Antyka ,ini suami kak Lira "
" Panggil saya kak Mike " mengulurkan tangan pada Antyka
Mike terlihat posesif pada Lira .Mereka benar benar pasangan yang serasi cantik dan juga tampan .
Alif menggandeng kembali Antyka masuk keruang keluarga . Tampak wanita paruh baya yang cantik sangat mirip dengan Lira .Sama sama memiliki lesung Pipit Tersenyum manis dan ramah menyambut Antyka .
" Sayang ,kalian sudah datang ?"
" Iya Bun ,kenalkan ini Antyka ramandati putri prof Damar " Ucap Alif
" Antyka ,tante " Antyka segera mencium punggung tangan bunda Alif .
" Kok Tante ,panggil bunda dong "
" Oh iya Bun " entah sudah seperti apa wajah Antyka . ia begitu gugup
" Sayang jangan sungkan sama bunda ,Terima kasih ya, sudah mau datang .Menerima anak bunda yang keras kepala ini " Bunda melirik Alif .Amalia bunda Alif sangat tau calon menantunya terlihat gugup
" Kalian sudah datang rupanya " Dari tangga suara berat milik Ayah Alif yaitu Haris pradipta mulai mendekat .Pria yang terlihat sangat berwibawa masih tampan diusianya
" Ayah ,ini calon mantu bunda . Cantik banget , kayak boneka . Pantas saja Alif minta buru buru dinikahin
Antyka menyodorkan tangan meminta Salim pada Haris . Haris tersenyum penuh Arti pada Amalia
" Alif kamu memang anak Ayah , Suka sama anak sekolah "
" Ayah, dia sudah kuliah " Seru Alif tidak terima calon istrinya dikira masih ABG
" Tidak apa ,dulu bunda masih SMA Ayah nikahin "
" Sudah bercandanya ,Ayo kita makan malam .Bunda sudah masak banyak " Bunda Alif langsung menyetop pembicaraan yang melebar kemana mana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments