Seorang pria sedang duduk di sebuah kafe .Tubuhnya kokoh, berdada bidang dengan rambut sedikit bergelombang . Matanya tajam dengan alis yang juga tebal . Berskesan tegas dan sangat sangat maskulin . Matanya mengarah keluar jendela ,menatap gerimis di luar sana
Ia masih bersabar meski harus menunggu seseorang itu datang .Segelas kopi hitam menemaninya .Sebenarnya ia tidak ingin berada di sini sendiri . Perasaannya mulai jengah saat beberapa pasang mata memperhatikan keberadaannya .
Alif Pradipta seorang dosen dan juga dokter berusia tiga puluh tahun dengan wajah menawan dan kecerdasan diatas rata rata .Sikapnya kaku juga tegas selalu berterus terang tidak suka basa basi .
Dari arah luar seorang gadis cantik berbalut tunik coklat kerudung krem dan celana jeans setengah berlari menghindari gerimis yang mulai merapat .Di pundaknya menggelantung tas ransel warna hitam .
Langkahnya terhenti tepat di depan meja Alif .Pandangannya menyapu ke sekeliling kafe mencari sosok yang sudah berjanji untuk menunggunya . Kemudian jemari lentiknya mendial satu nomor ponsel .
Keduanya saling menatap saat dering ponsel terdengar nyaring . Senyuman cantik terlukis di wajah Antyka .Ia menatap Alif ramah .Seseorang yang akan ia temui .
" Assalamualaikum ,maaf saya terlambat "Antika mengulurkan tangannya
" Wangalaikum salam ,silahkan duduk " Alif menatap dalam gadis yang ada di depannya .Pemandangan yang sempurna .Wanita dengan garis wajah yang lembut , kulit putih bersih,hidung mancung , Bibir kecil yang berisi dengan mata indah jernih .Sangat cantik ,apa lagi senyumnya membuat jantung Alif salah tingkah .
" Perkenalkan pak, saya Antyka ramadanti "
" Alif Pradipta " Alif menjabat tangan Antyka .Sejenak keduanya terdiam, Alif merasakan getaran yang mengusik hatinya ,sebuah rasa nyaman yang menelusup .
Antyka menarik tangannya, melepaskan diri dari genggaman Alif yang terlalu lama . Kemudian mereka duduk kembali .
" Saya bersedia menjadi donatur ,berapa yang kamu butuhkan "Alif membuka percakapan mereka tanpa basa basi .
"Dua ratus juta "
" Hanya ini...,ada lagi yang bisa saya bantu ?" Alif menatap tajam ,semakin mengagumi dan nyaman berhadapan dengan Antyka
Binar teduh mata jernih Antyka membius Alif di tengah perbincangan . Sedangkan sang gadis merasa resah dengan tatapan tajam pria dihadapannya . Alif mengerling, semakin senang membuat Antyka sedikit salah tingkah .
" Sudah cukup pak , selain itu yayasan kami bisa mengatasinya " Antyka mengurai rasa gundahnya dengan menautkan dua jemari . Pipi putihnya semakin merona
" Saya bisa membatu kamu"Kemudian hening Alif memberi jeda untuk kalimat selanjutnya "Tapi ada syaratnya "Suara Alif mengalihkan perhatian Antyka dan tautan tangannya terlepas .Mata indah Antyka beradu pandang dengan mata tajam milik Alif .
" Syaratnya apa pak ?"
" Jadi istri saya "
" Apa ..,maksud bapak saya harus menikah dengan bapak ? maaf pak ,saya tidak bisa " Tegas Antika " Saya masih kuliah .Kita baru ketemu juga ,bagaimana bisa bapak berkata seperti itu. "Antika berdiri membalikan badannya segera ingin mengambil langkah.
" Tunggu..., kamu tidak bisa pergi begitu saja . Saya sudah menunggu kamu hampir satu jam disini .Tidak adil rasanya untuk saya "
" Trus .." Antyka melebarkan mata indahnya sengit
" Kamu bisa mempertimbangkan penawaran dari saya .Jangan mengambil keputusan terlalu cepat .Tolong pikirkan baik baik . Kita bisa mencoba memulai saling mengenal lebih dulu "
" Maaf pak, saya cari sponsor lain saja ,yang iklas tanpa sarat "
" Satu milyar ....untuk yayasan kamu "Seru Alif tanpa ragu "
" Dan harga diri saya tak ternilai " ucap Antyka
" Mencintaimu dengan tulus ,dan menyerahkan kebahagiaanku di hatimu, bukankah itu setara ?"
Mendengar ucapan Alif ,Antyka tertegun diam seribu bahasa .Sepertinya pria di depannya lebih menakutkan dari yang ia duga
Bisa bisanya di pertemuan pertama tanpa basa basi langsung memintanya menjadi istri . Pria macam apa dia ? Mungkin dia seorang psikopat ?Antika merinding sendiri membayangkan pikiran buruknya . Bagai mana bisa Zeindra sang keponakan mempertemukan dirinya dengan orang yang seperti ini .gumam hati Antyka
" Bagaimana, kita buat kesepakatan ? Kita saling mengenal dulu dalam Satu bulan .Aku yakin kamu akan berubah pikiran " Alif tersenyum penuh percaya diri . " Coba kamu pikir ,akan lebih banyak lagi orang yang bisa kamu bantu dalam yayasanmu . Jika kamu setuju untuk saling mengenal ,saya akan langsung cairkan dananya . Setelah kita menikah ,Saya akan jadi donatur tetap. Bagaimana ?"
"Bapak lebih menakutkan dari yang saya duga .Maaf pak, saya tetap tidak bisa . Membantu itu tanpa pamrih .Saya kira dosen Zeindra orang yang terhormat ,tidak punya tendensi lain dari membantu "
" Untuk kamu ketahui ,saya tidak suka penolakan . Saya tetap akan membuat kesepakatan ini terjadi ,kamu lihat saja nanti .Tidak seorang pun bisa mempermainkan saya "
"Saya tidak mempermainkan bapak ,saya hanya menolak .Itu hak saya dong pak . Saya bebas memilih dan menentukan kehidupan saya "
" Suka atau tidak kamu harus menjadi istri saya "Ucap Alif dengan sorot mata tajam
Antyka semakin merinding . Tanpa basa basi lagi ,ia segera pergi dari hadapan Alif . Menghilang dari orang yang sangat menyebalkan .
Alif menghela nafas panjang . Menyadari sosok yang sudah mencuri hatinya kabur meninggalkannya . Sesuatu dalam hatinya ikut hilang . Sepertinya sangat menarik ,hidup bersama wanita yang kekanakan seperti tadi .
Ia melangkah kearah kasir dan membayar tagihannya . Pandangannya mencari sosok cantik yang sudah menghilang . Senyum indahnya terlukis ,tampan sangat tampan .
Gerimis belum usai saat Alif melajukan mobil hitamnya kearah jalanan . Di tempat pemberhentian bus, ia melihat Antyka sedang berdiri sendiri . Sebenarnya ia ingin mengantar gadis itu . Tapi pikiran warasnya mencegah . Sudah bisa di pastikan gadis itu pasti akan menolak .
Alif memperhatikan Antyka dari dalam mobilnya . Semakin diperhatikan, gadis itu semakin terlihat sangat istimewa di matanya . Untuk pertama kalinya, Alif merasakan jatuh hati . " Kau sudah sangat lancang mendobrak hatiku Antyka . Percayalah tidak ada yang bisa menghalangiku untuk membuatmu ada di sisiku "
Benar kata Zein ,Antyka adalah sosok yang sangat tepat untuknya . Alif begitu akrab dengan mahasiswanya yang bernama Zeindra . Zeindra lah yang memberi info tentang Antyka .Kemudian mempertemukan keduanya di cafe hari ini .
Alif kembali melajukan mobilnya . Setelah memastikan Antyka masuk dalam bus yang akan mengantarnya pulang .
Sementara di dalam bus Antyka tampak kesal dengan kejadian tadi . Sang ponakan yang sering kali menjahilinya kali ini sangat keterlaluan . Dia memikirkan cara untuk membalas keisengan Zeindra .
Langkah Antyka begitu cepat ia setengah berlari masuk kedalam rumah . Seorang wanita cantik sedang duduk di taman teras samping rumah ,Tempat favorit dari keluarganya .
Maa ...mama Antyka sebel deh sama Zein " teriak Antyka
" Kenapa nak "
" Masa Ma, aku harus jadi korban keusilan zein untuk yang ke sekian kali "
" Memangnya Zein ngapain , kamu sampe marah marah gini "
" Masa ma, aku disuruh kencan sama dosennya Zein yang...... gateng enggak . Galak iya "
" Kok bisa "
" Iya ma , tadi tuh aku di telepon Zein , Zein nyuruh Anty untuk menemui temannya, yang namanya Alif . Zein bilang Alif itu bakal jadi sponsor acara Amal buat anak yatim di yayasan kita . Antyka mau dong Ma nemuin dia . Teryata Ma ,dia itu dosennya Zein yang lagi nyari calon istri "
" Terus dapet sponsornya "
" Gak lah Ma , Dia kasih sponsor dengan sarat ,Anty harus jadi istrinya . Anty tolak dong Ma . Eh dia marah , Anty dibilang mempermainkan perasaan dia . Zein .....tunggu pembalasan Anty "
" Terus ..." tanya Ajeng sambil tertawa
" Ma ....kok cuma tertawa sih .Sadis banget kan Zein bercandanya "
" Biar besok kalo ketemu , mama jewer itu anak .bercandanya kelewatan "
**
Di sebuah rumah yang sangat besar Alif menghentikan mobilnya . Kedatangannya di sambut oleh sang bunda .Wanita cantik dengan lesung Pipit tersenyum teduh,ia memeluk sang putra bungsu yang sudah lama tidak pulang kerumah .
" Alif ...,bunda kangen " Bunda memeluk Alif dan mengusap punggung putranya yang tinggi .
" Bunda sehat ?" mereka mengurai pelukan kemudian Alif mencium punggung tangan bunda " Apa ayah ada di rumah Bun ?"
" Ayah belum pulang sedang ada pertemuan dengan koleganya "
" Tumben bunda tidak ikut ?"
" Bunda sedang lelah nak ,Harusnya kamu bisa menggantikan Ayah "
" Maaf Bun ,Alif lebih suka ada di rumah sakit .Bunda tenang saja , jangan kawatir, ada kak Lira dan suaminya yang mengurus perusahaan ayah . Alif ingin sukses dengan karir Alif sendiri "
" Kamu keras kepala seperti Ayahmu "
"Bunda ada keluhan ?"
" Bunda sehat nak "
"Besok ke rumah sakit ya Bun, cek up rutin "
" Bunda baik baik saja tidak perlu ke rumah sakit .Alif ..., kapan kamu bawa calon mantu buat bunda ? Apa di kampus atau rumah sakit tidak ada yang menarik hatimu ,Usiamu sudah cukup matang nak "
" Alif sedang berusaha Bun,mudah mudahan dia mau jadi istrinya Alif "
"Alhamdulilah ,berarti sudah ada orang yang menarik hatimu .Siapa dia lif "
" Dia masih kuliah Bun " Alif tersipu malu mengingat Antyka . Gadis cantik yang telah mencuri hatinya
" Dia mahasiswi mu ,anak kedokteran ?"
" Dia mahasiswi ekonomi Bun ,tapi masih satu kampus "
" Bunda doakan semuanya berjalan lancar .Mulai sekarang rubah sikapmu menjadi lebih baik , berusaha memantaskan diri untuk menjadi imamnya "
" Iya ,Alif pasti bisa Bun .Semoga kabar baik itu cepat datang "
" Sepertinya kamu sudah sangat yakin dengan gadis itu "
Alif terkekeh senang dengan ucapan sang bunda . Tentu saja Alif sudah sangat yakin . Selama satu Minggu ia mendapat semua informasi tentang Antyka .
Alif sudah sangat mengenal ayah Antyka .Beliau adalah prof Damar ,Dosen jenius yang sangat dia idolakan pada masa kuliah .Bahkan sampai sekarang pun mereka masih sangat dekat . Karena itulah Alif yakin tidak salah memilih Antyka .
.
.
.
.
sekedar pemberitahuan Antyka adalah putri dari Ajeng dan Damar di story of ya ...
Dan Alif adalah putra ke dua dari Haris dan Amalia di kesempatan kedua ...
Antyka memberanikan diri masuk ke pelataran kampus Zeindra .Dalam otaknya sudah terdapat rencana untuk memberi pelajaran pada sang ponakan " waktunya Zein" Senyum tipis di bibir Antyka .
Antyka menuju kantin , tempat Zeindra biasa nongkrong bersama teman temannya . Dari kejauhan dia sudah melihat sosok Zeindra sedang duduk bersama seorang wanita . "waktu yang tepat Zein sesuai rencana ku "
Antyka memasuki kantin kemudian berdiri tepat di belakang Zein yang tidak menyadari kehadirannya .
" Jadi ini yang namanya Marinka ? gadis yang sudah membuat kamu lupa sama aku zein ?Baru kemarin kamu bilang sayang banget sama aku ,tapi saat ini kamu sudah bersama gadis lain . Ini yang kamu sebut sayang ? "
Zeindra menoleh ia merasa kaget ,tidak menyangka jika Antyka berani datang ke kampusnya dan berakting begitu hebat di depan Marinka gadis yang sedang Zein incar
" Antyka " Zein menyeret lengan Antyka untuk menepi dari keramaian kampus .Bisa jatuh harga dirinya dan kejadian ini bakalan jadi trending topik .
" Kenapa ...,kamu kaget ? sudah ingat kalau ada aku, yang sudah menemanimu dari dulu .Kita bahkan sudah sering tidur bersama juga " Antyka terus membual membuat Marinka memerah mukanya . Antyka baru behenti setelah melihat reaksi Marinka .
Antyka sangat puas, hatinya tergelak menatap Zeindra yang kesal . Kali ini Zein kena batunya.
" Zeindra bagaimana Aktingku bagus kan?" Ucap Antyka saat sudah di area yang jauh dari kantin
" Keterlaluan kamu Anty ! "
" Kamu yang terlalu ,ini balasan buat kamu Zein.Kamu tau ? dosen kamu itu memaksaku untuk menikah dengannya "
" Bagus dong ,Aku ngejodohin kamu dengan orang yang tepat . Dia itu bukan dosen biasa Anty .Harusnya kamu terimakasih sama aku "
" Enak aja dia itu udah tua ,nakutin, tukang maksa juga .Gara gara kamu aku harus berurusan sama dia "
" Dia bukan tua Anty ,dia masih tiga puluh tahun .Wajar lah hanya selisih sepuluh tahun sama kamu .Dia dewasa dan pasti bisa melindungi kamu "
" Dengar Zein ,pokoknya Anty gak suka ya, sama dia . Kamu harus bantu Anty kalau dia maksa maksa lagi "
"Anty ,yang naksir sama pak Alif itu ngantri .Dari model sampai sesama dosen belum lagi para mahasiswi . Dia masuk banget jadi pria idaman buat perempuan . Pak Alif itu dokter spesialis jantung diusia yang masih muda ,tampan dan juga sejahtera .Tidak pernah terlibat skandal dengan wanita manapun .Kamu itu beruntung mau dijadikan istri sama dia "
" Tunggu tunggu Zein ,dia tidak pernah terlibat hubungan dengan wanita sampai seusia sekarang ? jangan jangan dia punya orientasi s..ex yang menyimpang , Kamu tidak berfikir sejauh itu Zein ? Bisa jadi dia hanya berencana menutupi kelemahannya dengan menikahiku "
" Haaaaah " Zeindra bengong dengan pemikiran Antyka yang begitu jauh .Zein akui, selama ia mengenal dokter Alif ,dia selalu menolak wanita wanita cantik yang datang dan menggodanya . Tapi Zein sangat yakin jika dosennya itu normal .
" Siapa bilang saya tidak suka perempuan, Kamu mau bukti ?" Tiba tiba saja dokter Alif sudah berdiri diantara Zeindra dan Antyka .
Alif menatap tajam pada Antyka yang sudah meragukan kenormalan ya . Kemudian langkahnya mendekat mengambil Alih lengan Antyka dari zein .
" Aku akan buktikan kalau aku mampu dan normal, kamu mau berapa ronde ? saya akan tunjukkan " Ucap Alif dingin sembari menarik Antyka menuju parkiran mobil .
" Dokter Alif tunggu " zein mengejar Alif yang terus menarik Antyka . Zein merasa bertanggung jawab atas keselamatan Anty
Alif memasukan Antyka kedalam mobilnya dan mengunci dari luar ,kemudian menghampiri Zein yang terlihat kawatir dengan tindakannya
" Zein ,saya meminta ijin membawa Antyka . Percayalah saya tidak akan melakukan hal yang menyakitinya . Saya hanya ingin mengajaknya bicara ,setelah itu saya akan mengantarnya pulang"
" Tapi pak,saya tidak bisa melepas Antyka begitu saja ,bagaimanapun juga saya akan melindunginya "
" Baiklah kalau begitu kamu boleh mengikuti mobilku "
" Benar ...? ,pak Alif tidak akan berbuat yang aneh aneh ?" Zein mulai bimbang
" Kamu pikir aku orang yang seperti itu ?"
" Tidak juga pak . Baiklah, saya titip Anty pak . Dan kalau sampai ada sesuatu saya tidak akan memaafkan pak Alif . Saya juga akan kejar pak Alif sampai ujung dunia "
" Pegang janjiku Zein "
Zein menatap mobil yang membawa Anty dan Alif melaju meninggalkan area kampus .Ia kembali ke kantin dan mendapati Marinka, gadis incarannya sudah lenyap . Zein mengacak rambutnya gerah .
Pasti Marinka akan berfikir yang macam macam tentang dirinya . " Anty kau sudah mendapat balasanmu , semoga pak Alif tidak melakukan hal yang tidak baik " Zein menghembuskan nafas kasar . Perasaan Zein bercampur aduk ada marah dan juga kawatir pada Antyka .
***
Di dalam mobil Antyka merasa ketakutan . Disampingnya Alif dengan tenang mengendalikan laju mobilnya dengan sesekali melihat raut wajah Antyka yang di penuhi kecemasan .
" Turunkan saya pak , pak Alif mau bawa saya kemana ? Maaf pak, kalau kata kata saya membuat bapak tersinggung "
" Tentu saja saya tersinggung . Saya akan membuktikan kenormalan saya .Perlu kamu ketahui saya ini pecinta wanita ,nanti juga kamu akan merasakan sendiri .Itu kan yang kamu inginkan ? . Setelah kamu percaya baru kamu saya lepaskan . Agar kamu tidak lagi menebar gosip murahan di kemudian hari tentang orientasi s..ex saya "
" Jangan bercanda pak ,Dosa tau . Saya wanita baik baik mana mungkin saya melakukan hal ini sebelum menikah " Antyka mencoba tenang tapi hatinya sangat takut. Zein kemana Zein , kenapa Zein tega membiarkan dirinya dengan dosen gila ini . Apa yang sudah dosen ini lakukan hingga Zein membiarkan dirinya dalam bahaya .
" Kamu takut ..?" Alif menoleh melihat Antyka semakin pucat . " Tenang saja karena kamu wanita baik baik maka dari itu kita menikah dulu, sebelum pembuktian "
" Saya tidak mau menikah dengan bapak " tegas Antyka .
" Kalau kamu tidak mau menikah dengan saya bagaimana saya bisa membuktikannya padamu .Atau kamu sudah tidak sabar ingin membuktikannya sekarang " Ucap Alif sengit .
Tiba tiba saja mobil yang di kendarai Alif berbelok ke sebuah hotel mewah . Hati Antyka semakin tidak karuan saja bahkan ia merasa kakinya sangat lemah .
Alif memarkirkan mobilnya dan menuju lift kusus .Beberapa pegawai hotel membungkuk hormat . Alif menuju sebuah kamar VVIP yang biasa ia gunakan .
" Siapkan makan siang di kamar saya " perintah Alif pada staf yang menghampirinya .
" Baik pak "
Alif mencengkram tangan Antyka dengan setengah menyeret Antyka yang sudah sangat pucat dan ketakutan ke dalam kamar pribadi Alif di hotel miliknya
" Pak Alif ,tolong lepaskan saya " Antyka memelas ,tubuhnya sudah sangat lemah .
" Kamu takut ? sekarang kamu percaya, kalau saya bisa melakukan apa yang kamu ragukan ?"Suara Alif sedikit melunak
" I..iya pak .Saya percaya ,saya mau pulang " Mata jernih Antyka seketika mengembun Kemudian bulir bulir bening mengalir .
Alif tersenyum menang .Ia menghapus bulir bening yang mengalir di kedua pipi Antyka dengan ujung jarinya .Mata Alif terus menatap Antyka dengan tajam . Teryata wanita kekanakan ini sangat polos dan naif .
Beberapa staf hotel memasuki kamar Alif dan menghidangkan makan siang di meja .Alif segera menutup kembali pintu dan menyibak semua tirai yang menghalangi pemandangan . Nampak warna langit di penuhi awan putih siang itu .
" Kemarilah kita makan siang dulu " Alif memanggil Antyka yang masih duduk di sofa .
" Saya mau pulang saja pak "
" Kalau kamu menuruti permintaan saya ,maka kamu akan semakin cepat pulang .Tapi kalau kamu mau membantah, tidak apa .Saya justru senang ,waktu bersama kamu akan lebih lama . Mungkin saya juga bisa langsung membuktikan saja...."
" Iya saya mau makan " Antyka segera memotong ucapan Alif dan segera berjalan mendekat
" Duduk di sini " Alif menyeret kursi dan membiarkan Antyka duduk .
Keduanya menikmati makan siang bersama . Tentu saja hanya Alif yang bisa menikmati makan siang itu . Sedang Antyka hanya ikut makan saja tanpa selera . Dirinya dipenuhi dengan kewaspadaan ,berharap waktu cepat berlalu .
" Kamu mau pulang ?" tanya Alif pada Antika setelah selesai makan siang
" Iya ,apa saya sudah boleh pulang ?" Antyka langsung gembira
"Lihatlah ..." Alif menunjukan bukti penyerahan dana sebesar satu milyar pada yayasan milik ayah Antyka " Saya sudah meyerahkan dana sesuai kesepakatan kita ,Kita akan saling mengenal selama satu bulan kemudian menikah "
" Saya kan sudah menolaknya pak ,saya tidak setuju dengan kesepakatan itu "
" Kamu masih menolak juga ? Sepertinya kamu masih meragukan saya ,kalau saya adalah pria sejati .Baiklah dengan senang hati saya akan membuktikannya sekarang juga " Ujar Alif seketika sambil berusaha membuka kancing kemejanya satu persatu .
Antyka langsung menjerit dan dan menutup matanya .
" Jangan pak, saya percaya "
" Tapi kamu masih menolak saya .Itu sama saja dengan meragukan kemampuan saya sebagai pria "
" Bukan, bukan begitu maksud saya .Tolong jangan lakukan ini " Antyka terus menghindar ,merasa semakin terpojok dan ketakutan yang luar biasa
" Menikahlah dengan saya ,sebelum saya berubah pikiran ini penawaran terakhir " Ucap Alif tegas .
" Pak..." lirih Antyka
" Oke berarti kamu masih memilih untuk membuktikan " Wajah Alif sudah mulai meraih bibir kecil yang penuh milik Antyka .
" Hentikan ...saya akan menikah dengan bapak " Akhirnya Antyka menyerah .
Alif seolah tidak percaya dengan pendengarannya . Karena Antyka berucap begitu lirih
" katakan sekali lagi .." pinta Alif
" Iya saya mau menikah "
" Satu bulan dari sekarang ,kita akan menikah . Hari ini juga saya akan mengantar kamu untuk bertemu prof Damar dan meminta ijin untuk menikahimu "
" Bapak tau orang tua saya ? "
" Saya sangat dekat dengan prof Damar, tidak hanya kenal ,beliau dosen saya dulu "
" Pak Alif licik ...."
Alif memutuskan segera mengantar Antyka pulang setelah mendapatkan kesepakatan dari Antyka untuk menikah . Alif yang kaku berubah menjadi Agresif dan Arogan .
" Antyka ,Aku harap saat di depan prof Damar kamu bisa menjaga sikap . Aku akan membuat pengakuan, Selama satu taun terakhir ini prof Damar sering mengunjungi ku di rumah sakit .Beliau menderita gangguan pada jantungnya . Dan prof Damar tidak memberi tahu keluarganya, ia menyimpan sendiri sakitnya dan berusaha kuat .Dia tidak ingin anak istrinya sedih . Karena itu, jagalah sikapmu nanti "
" Ayah sakit jantung ? " Antyka sangat terkejut " pantas akhir akhir ini Ayah terlihat pucat dan cepat lelah, tidak seperti biasanya . Lalu apa yang harus kami lakukan ?"
" Kita harus menghindari konflik di depan prof Damar dan buatlah beliau bahagia .Penuhi semua keinginannya . Beliau sering bercerita ingin mendampingi putrinya menikah Menyerahkan sendiri pada pria yang akan mengambil alih tanggung jawabnya .Kesepakatan kita untuk menikah akan membuat beliau bahagia, percayalah "
" Apa itu juga alasan bapak, memilih saya untuk dinikahi ?"
" Kamu akan tahu nanti, alasan terbesar saya menikahimu "
" Aneh kan pak, menikah hanya karena sebuah pemaksaan . Apa bagusnya ? kita tidak akan bahagia pak "
" Mungkin sekarang kamu belum merasakan bahagia , tapi aku sudah bahagia .Dan aku akan berusaha membuatmu bahagia juga "
" Bapak percaya diri sekali "
" Itu Kelebihanku " Alif terkekeh setelah ucapannya . Sedang Antyka hanya bisa cemberut .
" Pak, kita batalkan kesepakatan kita ya ? Ini tidak adil buat saya . Saya berhak menentukan jalan hidup saya sendiri . Bapak hanya orang Asing yang tiba tiba datang dan mengatur kehidupan saya "
Tiba tiba Alif menginjak rem mobilnya mendadak sambil menepi . Kilatan amarah tercetak di mata nya yang memerah, juga rahang yang mengeras .
" Kita lihat saja nanti ,apa kamu berani menolak ku di hadapan prof Damar . Jika kamu berulah dan menentang kesepakatan kita .Aku tidak menjamin keadaan prof Damar akan baik baik saja dengan jantungnya yang lemah dan bengkak .Lakukan jika kau sudah tidak menyayangi Ayahmu "
" Apa ayah separah itu pak ?" Antyka diselimuti rasa kawatir dan takut kehilangan sosok ayah tercintanya
"Kondisinya akan stabil jika dia merasa bahagia .Keputusan ada di tanganmu Antyka .Hidup itu pilihan ,jangan pernah katakan lagi karena terpaksa .Keputusanmu nanti adalah pilihanmu sendiri "
" Kalau saja bapak tidak memaksa, saya pasti mempunyai pilihan lain "Antyka tetap ngotot .
" Kamu tau ,Saat kita lahir bersama dengan takdir yang saling berkaitan dengan yang lain . Saya suka kamu, apa salahnya saya berusaha mendapatkan wanita yang saya sukai . Sedang keadaanmu adalah takdir yang harus kamu jalani . Pada akhirnya takdir kita saling berkaitan .Dan kamu hanya punya dua pilihan . Saya sudah memilih kamu dan kamu terserah "
" Pusing saya bicara dengan bapak ,pada akhirnya tetap saja saya yang hanya memiliki pilihan terbatas . Coba kalau bapak memilih untuk tidak menyukai saya .Bapak pilih saja wanita lain yang lebih siap dan suka sama pak Alif "
" Kalau ada yang harus disalahkan itu adalah kamu . Siapa suruh kamu hadir dan mencuri hati saya saat pertama bertemu ?" Alif menatap tajam
Antyka terdiam sepertinya percumah ,berdebat dengan Alif tidak ada ujungnya selalu berputar pada keegoisannya . Miris rasa dalam hatinya, apakah nanti ia bisa tahan, hidup dengan pria semacam ini .
" Setelah urusan kita dengan prof Damar selesai .Saya akan membawamu bertemu dengan kedua orang tuaku "
" Terserah ...,Siapa bilang saya akan setuju dengan rencana pak Alif " ketus Antyka
" Aku sangat yakin kamu pasti akan ikut "
Alif kembali melajukan mobilnya menuju rumah prof Damar .Sedang di samping Alif ,.Antyka masih mengunci mulutnya .Benaknya sedang bertarung untuk memilih langkah yang paling tepat .
Sebuah rumah berlantai dua dengan pagar hitam yang tinggi terbuka .Mobil milik Alif memasuki halaman rumah yang cukup luas .Keduanya turun dari mobil .
Di teras prof Damar sedang duduk dengan buku di tangan . Setelah pensiun Prof Damar mengisi waktunya dengan membaca dan mengurusi yayasan . Sesekali pergi ke restorannya untuk melihat perkembangannya .
Begitu pula dengan istrinya Ajeng ,yang hanya sesekali memeriksa usaha garmennya .Dia sudah mempercayakan pada orang orang yang tepat dan bisa dipercaya . Waktunya banyak dihabiskan untuk menemani Prof Damar dan juga putri Cantiknya .
Prof Damar terlihat senang saat mendapati sang putri pulang .Namun ia pun sedikit terkejut saat melihat sang putri tidak sendirian .Seorang pria yang sangat prof Damar kenali ,ia adalah dokter Alif .
" Assalamualaikum yah " Antyka langsung memeluk tubuh Damar seperti biasa
" Wangalaikum salam " Damar mengelus punggung Antyka .Sedang matanya menatap Alif yang masih berdiri di depannya ."Kalian datang bersama ? "
" Iya prof saya mengantar Antyka ,kebetulan tadi Anty menemui Zein di kampusnya "
" Kalian sudah saling kenal rupanya .Silahkan duduk Lif"
" Terimakasih prof ,prof...,sebenarnya saya ada sedikit kepentingan dengan prof Damar "
" Anty ,tolong bawakan minum untuk tamu Ayah .Biasanya Alif suka kopi "
" Baik yah " Antyka bergegas masuk kedalam rumah .
Alif berbincang mengutarakan maksud kedatanganya ingin menikahi Antyka bulan depan . Prof Damar terkejut namun dia sangat bahagia . Beliau sangat yakin jika Alif adalah orang yang sangat tepat untuk Antyka putri tercintanya .
Antyka datang dengan secangkir kopi dan juga air putih . Ia meletakan diatas meja .Saat akan kembali masuk ke dalam rumah prof Damar mencegahnya .
" Antyka ,duduk sini .Ayah mau bicara " Ujar prof Damar lembut . " Alif sudah meminta ijin pada Ayah ,Ayah setuju dengan keputusan kalian untuk menikah . Akhirnya doa Ayah terkabul . Ayah ingin sekali melihat kamu menikah ,menjabat tangan pria yang akan menjagamu ,memikul tanggung jawab untukmu .Ayah sangat mempercayai Alif "prof Damar berucap dengan nada haru diliputi rasa bahagia .
Antyka hanya bisa menghela nafas dalam .Ia kalah dengan Raut bahagia sang Ayah .Antyka tidak mungkin lagi menolak ,Merusak impian Ayah .Entah apa yang Alif ceritakan pada prof Damar .Sehingga prof Damar langsung membuat kesimpulan, seolah Antyka dan Alif sudah sangat erat dan memutuskan untuk segera menikah .
Antyka kembali memeluk sang Ayah ,apapun akan ia lakukan demi melihat Ayahnya bahagia .Kemudian suara Alif mengurai keharuan prof Damar dan Antika
" Prof , tiga hari lagi orang tua saya akan datang secara resmi untuk meminang Antyka "
" Dengan senang hati ,kami akan menyambut kedatangan kalian "
" Terima kasih prof ,Kalau begitu saya pamit "
" Anty ,antar Alif ke depan " prof Damar berdiri dan segera masuk kedalam rumah .
Alif berjalan beriringan dengan Antyka menuju mobilnya . Melihat Antyka yang diam saja ,Alif langsung menyambar lengan Antyka .
" Lepas ..! jangan sok akrab "
" Kita memang akrab Anty ,kamu calon istri saya "
" Terserah "
" Besok pulang kuliah jam berapa ?"
" Kepo "
" Anty ,saya akan ajak kamu kerumah ketemu Ayah dan bunda .sayau harus atur jadwal . Ayah orang yang sibuk. Begitu juga dengan saya . saya harus ngajar dan juga praktik di rumah sakit "
"Saya tidak mau pergi "
" Baiklah jam tujuh malam ,saya akan jemput kamu . Antyka saya pulang dulu ,Sampai ketemu besok malam "
Alif melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah Antyka . Antyka menatap nanar hatinya resah bercampur aduk .Kemudian ia kembali masuk kedalam rumah .
Saat malam Prof Damar bersama istrinya Ajeng sedang membicarakan rencana kedatangan orang tua Alif .
" Apa ayah sudah yakin dengan keputusan ini ?Rasanya Anty tidak pernah cerita apapun tentang Alif . Mama takut ini terlalu terburu buru Yah .Usia mereka juga terpaut sangat jauh .Mama kawatir Antyka belum bisa bersikap dewasa .Selain itu Antyka masih kuliah .Dilihat dari segi manapun sepertinya perbedaan mereka sangat jauh "
" Ayah sudah lama mengenal Alif Ma ,Dia mahasiswa Ayah dulu . Kami sering terlibat penelitian bersama .Dia anak baik ,pekerja keras,ulet dan tangguh .Selain itu dia juga anak yang santun dan suka menolong .Dia sosok yang tepat untuk Anty ma .Usianya sudah matang, pasti dia akan lebih menyayangi dan melindungi Anty .Selain itu Alif sudah berjanji akan terus mendukung agar Anty tetap meneruskan kuliah nya "
" Ya sudah kalau Ayah yakin ,mama cuma bisa berdoa semoga semua ini yang terbaik untuk Anty .Mama hanya ingin Anty bahagia "
" Jangan lupa Ma, Karin dan Lutfi di beri tahu acara lamaran Anty . Ayah juga kangen Zeindra dan Livia ,sudah lama mereka tidak datang kemari "
" Iya ,besok mama kasih kabar mereka "
" Ayah sepertinya sangat bahagia Anty mau menikah . Ayah tidak takut kesepian kalau nanti Anty dibawa suaminya ? . Mama kok jadi sedih yah "
" Ayah bahagia ma ,masih diberi kesempatan untuk menikahkan putri Ayah .Ayah bisa tenang jika sesuatu terjadi pada Ayah .Anty sudah ada yang menjaga melindungi "
" Ayah jangan berkata seperti itu ,mama jadi sedih ,kita akan saling menjaga dan merawat yah "
" Ma , kalau Ayah pergi dulu mama harus kuat .Ayah titip anak anak "
" Ayah ,kalau mama yang pergi dulu ,Ayah juga harus kuat .Bila sudah saatnya kita akan kembali bersama "
Keduanya justru berpelukan takut saling kehilangan belahan jiwa .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!