"Papi nggak nyangka anak anak papi udah pada gede. Padahal baru kemarin kalau pulang kerja pasti kalian pada ngerengek minta mainan" ucap papi Rifqi sambil mengusap kepala anak perempuannya.
"Mami juga nggak nyangka, perasaan baru kemarin mami gendong gendong kalian" sambung Mami Ara mengusap rambut anak lelakinya.
"Nana ada kesulitan selama disekolah?"
Nana menggeleng
"Tidak ada pi" papi Rifqi mengangguk mengerti.
"Kalau Qian ada kesulitan saat diperusahaan?" Pertanyaan itu beralih pada sang putra.
"Tidak ada pi"
Papi Rifqi mengangguk mengerti
"Qian, papi pengen jodohin kamu sama anak kolega bisnis papi"
"Hah? Yang bener aja pi. jaman modern gini yakali masih ada jodoh jodohan"
"Bener lah, papi udah cariin wanita yang paling cocok buat kamu. Pastinya wanita yang baik"
"Tapi Qian udah punya pacar pi" sanggah lelaki itu.
"Tapi dia belum mau kamu ajak nikah kan?" Desaknya pada sang putra.
"Karna dia masih meneruskan pendidikannya pi"
"Tinggalkan dia, papi pengen kamu nikah sama anak kolega bisnis papi"
"Tapi pi"
"Cinta bisa datang seiring berjalannya waktu. Cukup bukalah hatimu untuk dia maka semuanya akan berjalan dengan baik"
Qian masih membisu
"Papi yakin kamu tak akan menyesal dengan wanita pilihan papi"
"Biar Qian pikirkan dulu pi" Qian meminta waktu.
"Pikirkanlah baik baik, besok pagi papi minta jawaban yang terbaik darimu. Papi berharap banyak padamu boy" ucapnya.
Qian mengangguk
"Sekarang kalian tidurlah" ucapnya.
Mereka semua terlelap dalam ruangan itu.
Pagi hari,
Nampak Semua sudah berkumpul dimeja makan dan sedikit berbincang bincang karna sarapan telah usai.
"Jadi apa keputusanmu Qian?" Tanya papi Rifqi.
"Qian setuju dengan perjodohan itu pi"
Bukan tanpa alasan, sang papi berharap besar kepadanya.
Ia juga tak akan memutuskan pacarnya terlebih dahulu karna sang kekasih sedang kuliah diluar negeri.
Ia takut bila mengganggu konsentrasi belajarnya dan ia pasti akan mengatakan hal ini pada calon istrinya nanti.
"Baiklah, minggu depan kita temui calon istrimu"
Hati Qian sedikit mengganjal kala sang papi mengatakan 'calon istrimu'. Sedikit aneh baginya
Setelah selesai, Qian berangkat menuju kantornya.
...
hari ini, Vio dituntut untuk mengerjakan laporan keuangan perusahaan Yulandres.
nampak ia mengerjakan laporan dengan tenang. menurutnya, ini bukanlah hal sulit baginya karna beberapa kali Vio juga pernah membuat laporan keuangan di perusahaan sang ayah, adira corp.
"Vio, kalau laporannya sudah selesai, serahkan laporan itu pada asisten pak Qian" ucap salah satu rekan kerja Vio.
"Iya Ki" jawab Vio pada rekannya sekaligus sahabat yang bernama Kia itu.
Vio pun berjalan menuju lift dengan hati berdebar.
Langkahnya semakin gemetar kala kakinya mendekati ruangan CEO.
"Loh kok nggak ada?" Batinnya kala melihat meja asisten CEO kosong.
"Apa gua taruh meja aja ya? Tapi masak ditaroh gitu aja, kan ini berkas penting" gumamnya lagi.
Tak lama terdengar suara derap langkah mendekat ke arah Vio.
"Kau lagi?" Suara laki laki yang begitu Vio kenali.
Vio memberanikan diri untuk melihat orang yang baru saja datang itu.
"I iya pak, sa saya ma mau ngasih laporan pemasaran produk pak" ucapnya terbata bata pada sang bos yang tak lain adalah Qian sendiri.
"Kenapa kau masih disitu?"
"I itu a anu, ta tadi sa saya mau ng ngasih ini sama mas asisten, ta tapi orangnya ngga ada" cicitnya sambil menunduk.
Ia tak berani menatap wajah seseorang yang sangat ia kagumi itu.
"Mas Asisten?" Qian menarik sebelah alisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
Ternyata Qian udh punya Yach😟
2024-03-14
0
Ita rahmawati
ternyta si qian udh punya pacar ih
2023-12-30
0
reza indrayana
👍🏻👍👍🏻💙💙💛💙💙😘😘😘
2023-12-06
0