Love Korean Girl

Love Korean Girl

Ryan Gajendra Ibrahim

Ryan Gajendra Ibrahim

Ya dia adalah seorang pengusaha muda sukses, pria tampan, baik, lembut, pintar, romantis namun sedikit pemarah, wanita mana yang tidak tertarik padanya, pengusaha muda terkaya di Indonesia, namanya di kenal oleh sebagian besar masyarakat, namun tidak sedikit pula yang tidak mengenal nya.

Namun sepertinya Ryan tidak pernah menikmati kekuasan nya itu dengan bahagia,karena tekanan demi tekanan yang mengharuskan dia untuk terus di sibukkan dengan pekerjaan nya, terutama tekanan dari sang Ayah yang selalu saja menuntut keprofesionalan Ryan untuk bekerja dengan tidak mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan nya.

Tentunya kesuksesan Ryan karena Ayahnya, yang menurunkan semua tahta kepada anaknya.

Namun karena sifat Ayahnya yang sangat arogan, selalu merasa dirinya benar dan selalu merendahkan orang-orang kecil.

Tentunya Ryan muak,lelah dengan keadaannya itu.

Hingga suatu hari Ryan dan sang Ayah bertengkar hebat, hingga Ryan marah dan berniat untuk pergi, namun sebelum pergi, Ryan menyuruh orang kepercayaan Ryan, untuk selalu memberikan informasi tentang perusahaan nya kepada nya.

Ryan masuk ruangan dengan membanting pintu.

"Urus semuanya, aku akan pergi dari sini aku sudah muak dengan keadaan ini"

Ucap Ryan kepada asisten nya dengan nada marah.

"Heeeey hey tenang bro !!! ada apa ini ?? kenapa kau marah-marah seperti ini ?

kau hampir saja merusak pintu itu ya ampun"

Ucap asisten Ryan yang terkejut melihat Ryan seperti itu.

Ryan menghela nafas nya lalu berkata.

"Aku ingin pergi dari sini,sejauh mungkiiiinnnn... aaarrrgghhh"

Ryan memukul mukul meja di depan nya.

"Apa kau yakin dengan keputusan mu itu ,lalu kau ingin pergi kemana?"

Ucap asisten nya itu.

"Yaaa ,aku yakin"

Mengusap rambut nya dengan kasar.

"Apa kau ingin pergi keluar negri?"

"No, aku masih harus menghandle perusahaan ku dan memastikan perkembangan nya"

"Lalu untuk apa kau pergi, jika kau masih perduli pada perusahaan mu itu"

"Aku lelah jika harus di tekan seperti ini oleh Ayah, come oon aku pun mempunyai privasi yang harus aku lakukan, bukan hanya bekerja saja"

Ucap Ryan dengan kesal.

"Hey !! jika kau pergi apa kau yakin karir mu akan aman? lalu apa yang harus aku lakukan di sini sendiri, apa kau akan tega melihat ku sendirian"

Dengan sedih asisten nya berkata.

Yaa asisten pribadi Ryan adalah

Aldi Putra

Bagi Ryan, Aldi adalah seorang asisten sekaligus sahabat nya yang selalu mendengar keluh kesah nya.

Aldi juga tidak kalah tampan dengan Ryan, namun Aldi sedikit pecicilan, humoris,tapi bijaksana, dan cerdas.

Mendengar Aldi berbicara seperti itu,Ryan menjadi sangat geli dan sedikit ingin tertawa.

"Maka dari itu aku menyuruh orang kepercayaan ku untuk selalu memberikan informasi penting tentang perusahaan,

sudahlah jangan berlebihan, kau seperti anak yang akan di tinggal oleh ibunya saja,

kau di sini saja dan pantau perusahan ku"

Ucap Ryan dengan senyuman kecil.

"Jadiiiii, kau akan membiarkanku di habisi oleh Ayah mu heh, begitu?,ayolah Ryan jangan seperti itu padaku, kita ini adalah sahabat bukan, jadiiii... euh apa aku boleh ikut ???"

Balas Aldi sambil menaik naikan kedua alisnya.

"Terserah padamu saja, yang pasti semua keperluan ku sudah kau selesai kan saat ini, dan aku ingin pergi nanti malam tanpa memberi tahu kepada siapapun,,apa kau mengerti ??"

Tentunya Ryan tidak ingin Aldi jadi sasaran Ayah nya ketika dia tidak ada.

"Waaaaaaa jadi kau mengizinkanku untuk pergi bersama mu Ryan?" tersenyum senang.

" Yaaa!! apalagi yang kau tunggu cepat pergi dan selesai kan tugas mu"

Lalu Aldi pun bergegas pergi untuk menyelesaikan tugas nya. tapi dia kembali duduk dan kembali bertanya, Ryan pun melihat Aldi dengan heran.

"Apa lagiiiii ???"

Ryan mengerutkan kedua alisnya.

"Kau tidak memberi tau ku kemana kita akan pergi, bagaimana bisa aku memesan kan tiket pesawat jika aku tidak tau kemana kita akan berangkat??" menggaruk kepala.

"Ooohh My God!! huuuhh terserah kau saja yang pasti semua aman dan tidak banyak orang yang mengenaliku"

"Oke!! laksanakan komandan"

Dengan berpose hormat.

****

Aldi pun sudah menyelesaikan tugas-tugasnya.

Lalu beberapa jam kemudian mereka pergi menuju bandara.

*****

Di dalam pesawat.

"kemana kita akan pergi??"

Sahut Ryan.

"Bali !!"

Aldy tersenyum dengan memperlihatkan giginya lebar.

Ryan terkejut.

"Apaaaa !!!!!!! Baliiiii ???"

"Iya !! kenapa ?? kau bilang terserah padaku kan, lalu apa masalahnya?"

Ryan menghela nafas nya.

"Oke oke, baiklah, meskipun kau tau Bali adalah tempat yang menyebalkan bagi ku "

Dengan nada tekanan lalu Ryan membuang muka ke arah jendela.

"I know, i know Ryan jika kau membenci kota itu, tapii kau sendiri juga yang bilang jika kau tidak ingin banyak orang yang mengenali mu, benarkan?? jadi aku memutuskan untuk pergi ke Bali"

Aldi menaikan alisnya.

"Yaaaa,, yaaaaa !!!,, bilang saja kau ingin liburan di sana"

Ryan pun memejamkan mata dengan mengarah ke jendela.

"Aapa, aku tidak ingin berlibur, aku hanya melaksanakan tugas yang kau perintah kan saja, tapi aku juga bisa memanfaatkan nya juga untuk berlibur haha"

"Sudahlah berhenti bicara dan tidurlah"

"Kadang-kadang kau sangat menyebalkan Ryan, jika saja kau bukan sahabatku mungkin aku sudah akan menjatuhkan mu dari pesawat ini, huufft"

Aldi pun menggerutu dan memanyunkan bibirnya.

"Jangan kau pikir aku tuli, bodoh!!"

Ryan memukul pelan kepala Aldi.

"Aawww"

Aldi sedikit berteriak.

"Tidur atau kau yang akan ku jatuhkan dari sini hah?"

"Iyaa, aku tidur sekarang"

****

Beberapa jam kemudian.

Ryan dan Aldi telah sampai di hotel dengan membawa masing masing koper.

Ryan dan Aldi menuju kamar yang sudah dia pesan sebelumnya.

Ketika Ryan membuka pintu, Aldi menahan tangan Ryan.

"Ada apa?"

Tanya Ryan heran.

"Euh, bagaimana jika aku tidur di kamarmu saja yaa?"

Aldi berkata dengan penuh harap.

Ryan terkejut mendengar nya.

"Apaa!! tidak!!! aku tidak mau tidur dengan mu, bukankah kau selalu tidur sendiri waktu itu hah?"

Aldi merasa takut ketika akan masuk kamar hotel nya, sebenarnya Aldi pernah ke hotel itu dan tidur di kamar terpisah, tapi suasana saat ini berbeda karena beberapa tahun lalu dia mendengar kabar terbunuh nya seseorang di hotel ini.

"Please my bro, aku mohon padamu, dulu belum ada kabar ada yang meninggal di hotel ini, jadiii sekarang akuuuu, akuu takut "

Karena Ryan sudah capek, jadi Ryan tidak banyak bicara dan mengiyakan keinginan sahabat nya itu.

"Huh dasar penakut ,Ya sudah, masuklah,

tapi ingat, aku tidak mau kau tidur mendengkur, mengerti?"

Ryan masuk dan membuka pintu di susul Aldi yang sedang berbicara.

"Aish kenapa kau berbicara seperti itu, itu di luar kendali ku"

Ryan segera membereskan pakaian kedalam lemari, begitu juga Aldi.

*****

Esok hari.

Ryan terbangun karena suara alarm dan sinar matahari yang sudah mengenai matanya.

Ryan pun membuka pelan matanya, betapa ia terkejut melihat Aldi sedang memeluk tubuhnya, Ryan pun berteriak.

"Aaaa !!!!"

Dengan refleks Ryan membanting kan tangan Aldi kearah lain dan langsung berdiri.

Aldi yang sontak terbangun kaget mendengar Ryan berteriak.

"Ada apa !!! apa terjadi sesuatu padamu?

kenapa kau berteriak hah ?"

Ryan pun merasa geli dan berkata.

"Kenapa kau memelukku tadi, iiiiihhhh itu sangat menggelikan"

"Apa kau serius ,,apa aku benar-benar memelukmu ? tapi aku tidak menyadari nya, aku pikir terjadi sesuatu padamu, ternyata hanya itu masalahnya, apa aku begitu menjijikan bagimu, sampai kau seperti itu?"

Aldi sedikit kesal.

"Bukan begitu maksudku, hanya saja itu menggelikan untuk ku"

"Ya sudah besok malam aku akan tidur di bawah saja" Aldi pura-pura marah.

"Hey apa yang kau katakan, apa kau sedang marah padaku hah? ayolah aku hanya refleks tadi karena kau memelukku" Ryan merangkul bahu Aldi.

"Haaah, sudahlah aku tidak akan pernah bisa marah padamu, kau begitu serius, sudah, aku ingin mandi saja" pergi ke kamar mandi.

"Hey tunggu, kau tidak marah padaku?" berteriak ke arah Aldi.

"Tidaak"

Aldi pun berteriak menjawab nya.

Sembari menunggu Aldi mandi, Ryan pun pergi ke balkon yang cukup luas di hotel nya.

menghirup udara segar, bebas yang tidak pernah ia rasakan lagi sejak lama, kicauan burung, matahari pagi yang menyinari.

Merasa tenang itu yang Ryan rasakan saat ini, Ryan pun memejamkan mata nya, merasakan sentuhan Angin kecil yang menabrak wajah nya.

Ryan pun membuka mata dan melihat-lihat pemandangan di sekitar, namun pandangan Ryan terhenti saat melihat wanita sedang menangis di balkon yang bersebelahan dengan balkon kamar nya.

"Kenapa dia, kenapa dia menangis seperti itu, apa dia sedang broken heart, yeah tentu saja memang hanya itu yang membuat wanita menangis"

Ucap Ryan dalam hati dengan tersenyum tipis.

Lalu, Aldi pun memanggil Ryan.

******

BERSAMBUNG....

Maaf ya untuk foto , itu hanya Halu nya author aja yaa :)

Terpopuler

Comments

kim lee aira

kim lee aira

hallo

2022-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!