Ryan pun keluar terburu-buru, saat Ryan hendak menutup pintu kamar Han-na tiba-tiba Aldi ada di belakang Ryan dan mengagetkan Ryan.
"Aldiiiii !!!!! se se dang apa kau di sini ?"
"Apaa !!! seharusnya aku yang bertanya padamu, pantas saja aku memanggil mu beberapa kali tapi kau tidak menjawab nya ternyata kau di sini, sedang apa kau di sini ?"
"Aaa kuuu sedang mencari Han-na , euummm maksud ku , aku tadi melihat Han-na di bawah hotel jadi aku memastikan keberadaan nya hehe"
Ucap Ryan gugup.
Aldi memicingkan matanya lalu mendekatkan wajah nya ke arah wajah Ryan.
"Ada apa ini ? kenapa dengan mu ? apa jangan-jangan kau menyukai gadis Korea itu ? benarkan ?"
"Aa aa aapa maksud mu, aa aku hanya memastikan apa Han-na baik-baik saja atau tidak, karena aku tadi melihat Han-na dengan kekasihnya, aku hanya heran kenapa dia mau bertemu dengan kekasihnya lagi setelah kejadian kemarin"
Ryan gugup
"Lalu apa masalahmu jika kejadian kemarin terjadi lagi, itu urusan mereka Ryan kenapa kau harus sekhawatir ini ?"
"Eemm... heeyy kau tau kan aku tidak suka jika perempuan di kasari seperti itu, jadi aku hanya kasihan saja pada Han-na tidak ada yang lain"
"Sudahlah Ryan jangan mengelak lagi kau sudah tertangkap basah, aku tau jika kau menyukai gadis itu, kenapa kau tidak mengakuinya saja"
"Apa kau gila, aku baru saja mengenalnya, mana mungkin aku langsung begitu saja menyukai nya"
"Yaaa kau memang baru mengenal nya, tapi kejadian ini membuat ku yakin kalau kau menyukainya, tadi malam kau berpandangan dengan nya dan sekarang kau masuk ke kamar hotelnya tanpa sepengetahuan ku, bahkan kau sengaja menghapal password pintu kamar gadis itu ya kaaaannn ?"
" Hhhhhuhh... aku sudah menjelaskan nya padamuuu, tapi kenapa kau tidak mendengar nya, aku berulang kali mengetuk pintu ini tapi tidak ada jawaban sama sekali, aku hanya takut terjadi sesuatu padanya, maka aku mencoba mengingat password nya agar aku bisa masuk, aku hanyaaa kasihan padanya dan aku hanyaa tidak ingiiinn kejadian kemarin terulang lagi, apa kau akan tau apa yang akan kekasihnya lalukan jika kita tidak datang kemarin, mungkin saja kan dia akan melakukan hal lebih padanya jika sedang berdua "
"Hey Ryan dengarkan aku, itu masalah mereka bukan masalah mu, jika kau terus saja mencampuri urusan mereka, kau akan punya masalah kekasih Gadis itu akan membenci mu"
Ucap Aldi
"Sudahlah ini hanya masalah kecil, kenapa kau mempermasalahkan nya "
"Apa katamu !!! ini masalah kecil !!! oh my God Ryan kau tidak pernah belajar dari masa lalu mu hah, tidak masalah jika kau benar mencintai nya tapi jika akhirnya kau akan mempermainkan nya, lalu apa bedanya kau dengan kekasih Gadis itu, ayolaah Ryan aku hanya tidak mau kau terus membalas kan dendam mu kepada semua perempuan di dunia ini hanya karena kau di sakiti oleh Olivia, dan aku tidak akan menyetujui nya kali ini"
"Hey apa ini, Bahkan bicara mu seperti kereta yang tidak mempunyai tempat pemberhentian"
Ucap Ryan kesal.
"Jangan bilang kau ingin memacarinya, lalu membuat dia jatuh cinta lalu kau meninggalkan nya begituuu ????"
Ryan pun mulai kesal, tapi Ryan terdiam saat mendengar perkataan Aldi .
"Aldi benar, apa bedanya aku dengan kekasihnya itu, perbedaan nya hanya karena dia berperilaku kasar, sedangkan aku, aaakuuu.. membuat mereka jatuh cinta dulu lalu aku meninggalkan mereka begitu saja, bukan kah rasanya sangat menyakitkan di tinggalkan oleh orang yang sedang kita cintai, seperti Olivia meninggalkan aku saat itu, tapi saat aku menolong Han-na kemarin, aku seperti merasa aku tidak pernah menyakiti perempuan"
Ucap Ryan dalam hati.
"Kenapa kau diam, benar kan apa kataku, kau akan menyakiti perempuan lagi ?"
Ryan menarik nafas
"Sudahlah berhenti bicara, aku ingin mandi, setelah itu aku akan pergi ke rumah teman lama ku, jika kau ingin ikut maka bersiap-siaplah, jika tidak, kau bersihkan kamar hingga bersih tanpa debu"
kemudian Ryan pergi ke kamar hotel nya.
dan Aldi terus saja bicara sambil mengikuti Ryan dari belakang.
"Apaaaa !!! kau sangat menyebalkaaaaaannnn, kau selalu saja pergi saat aku belum selesai bicara, kau sangat tidak sopaaann, dan apa maksud nya, kau suruh aku membersihkan kamar ini, ini tidak adiiill"
"Pilihan ada padamu bro, dari pada kau membuang waktu mu untuk bicara, lebih baik kau bersiap-siap atau kau bersihkan saja kamar ini, itu lebih baik"
Ucap Ryan sambil membawa handuk dan baju ganti, lalu Ryan masuk ke dalam kamar mandi.
"Ya Tuhaaaaaannn kenapa kau memberikan aku sahabat yang seperti dia, dia sangat menyebalkan, dia sama sekali tidak pernah mendengarkan nasehatku hik..hik..hik.."
Pura-pura menangis.
****
Malam hari di studio pemotretan.
Terlihat seorang wanita cantik nan mempesona sedang berpose di depan kamera, dia begitu sangat cantik, mata, hidung, bibir, rambut sampai ujung kaki terlihat begitu sempurna, dengan tampilan gaun yang sedang dia pakai, terlebih lagi keahlian dia menjadi model tidak bisa di ragukan lagi, dia sangat profesional.
Di sela pemotretan sedang berlangsung,
terlihat Albert di sana sedang mendampingi kekasihnya itu, dia duduk di sebuah kursi sembari memandang kekasihnya yang sekaligus modelnya itu, tiba-tiba ada seorang pria paruh baya menghampiri Albert.
"Hii Mr Albert, how are you ??"
Ucap pria itu menyodorkan tangan nya untuk berjabat, tidak lain pria itu adalah rekan bisnis Albert dan Albert pun berdiri lalu menerima jabatan tangan nya.
"Hi Mr Rudi, fine, how about you ?"
( Hi tuan Rudi, baik, bagaimana dengan mu ?)
"Not bad Mr"
Mr Rudi melihat-lihat pemotretan yang sedang berlangsung.
"Kau tau Mr Albert, kau akan sangat beruntung karena kau memiliki model yang cantik seperti dia, dia mempesona, dia menarik dan dia sangat profesional"
Mr Rudi pun menatap Albert .
"Aku memiliki tawaran yang sangat besar dan sangat menguntungkan untuk kita, ini akan sangat menguntungkan kita sepuluh kali lipat , apa kau tertarik ? " Ucap Mr Rudi menaikan alisnya.
"Waaww it's so amazing, benarkah ???
itu akan sangat menguntungkan sekali untuk perusahaan ku, lalu apa proyek itu ?" Ucap Albert tersenyum.
"Begini Mr, ada beberapa perusahaan yang akan membayar mahal untuk model mu ini "
Sontak Albert terkejut lalu berdiri.
"Apa maksudmu ? kau ingin membeli modelku ? tidak aku tidak akan menjual nya"
Mr Rudi mencoba tenang dan tetap berbicara dengan santai.
"Calm down Mr, ini tidak seperti yang kau pikirkan, coba pikirkan kembali, keuntungan kita akan sangat besar, kita masih bekerja sama, keuntungan selanjutnya akan kita bagi rata Mr, model mu masih dalam pantauan anda Mr jadi kita akan mendapatkan keuntungan setiap bulan nya, bagaimana...? " Ucap Mr Rudi
Albert terdiam sejenak.
"Pergilah, aku akan membicarakan ini ke padanya dulu dan memikirkan nya lagi nanti"
"Okay, selamat malam Mr dan terimakasih"
Mr Rudi pun pergi
sementara Albert bingung.
"Apa aku harus menyetujui nya, lalu bagaimana jika Han-na tidak menyetujui nya, tapi ini adalah kesempatan besar, aaarrggghh"
Han-na yang melihat Albert pun langsung menghampiri nya .
"Are you okay Albert ? "
Albert yang terkejut lalu berkata.
"Yes i'm fine, are you done?"
( Yaa aku baik, apa kau sudah selesai ?)
"Ne, I am done "
(Ya , aku selesai )
"Okay Let's go home, and put on your jacket because it's cold outside"
(Ayo pulang, dan pakai jaket mu karena di luar dingin )
"Ne "
(Ya )
That's Albert's attitude every day, always changing, he really cares even in the smallest things, but he can change at any time either an hour later or right now, I don't know with his attitude these few years, he can't be guessed, actually I'm fed up, but how else, for my appa's sake I have to survive
(Begitulah sikap Albert setiap hari, selalu berubah-ubah, dia memang perhatian bahkan dalam hal terkecil pun, tapi dia bisa berubah sewaktu-waktu entah satu jam kemudian atau saat ini juga, aku tidak mengerti dengan sikap dia beberapa tahun ini, dia tidak bisa di tebak , sebenarnya aku sudah muak, tapi bagaimana lagi, demi appa ku, aku harus bisa bertahan)
****
Di dalam mobil .
"Eemm Han-na, I have a very big offer for my company and for you too, You can also immediately pay off your appa's debts"
(Eemm Han-na, aku mempunyai tawaran yang sangat besar untuk perusahaan ku dan untuk mu juga, kau juga bisa langsung melunasi hutang-hutang appa mu)
"Woah really ? what's that ?"
(Woah sungguh ? apa itu ? )
"not much, you just have to do what they say"
(Tidak banyak, kau hanya perlu melakukan apa yang mereka katakan saja )
"It does'nt matter "
( itu tidak masalah)
****
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments