Wanita Tersayang
Dia mempunyai paras yg cantik dan juga manis sesuai usianya. Alviolita Diwarman, nama gadis kecil yg sekarang masih di kelas 3 SMP negeri. Biasa dipanggil Avi, yang kesehariannya menolong mama berjualan sarapan pagi.
Avi hidup bersama mama dan ketiga kakak perempuannya. ayah nya telah lama meninggal dunia sejak Avi berusia 10 th. kakak tertua nya bernama lisa telah menikah dan mempunyai 2 anak, dia masih tinggal dirumah yang dibuat ayahnya, karna tak tega meninggalkan mama. kakak nomor 2 saat ini bekerja sebagai chef disebuah cafe bernama Vita, dan kebetulan Deby, kakak no 3 avi juga bekerja disana sebagai kasir.
Mama lena berjualan sarapan pagi sejak ditinggalkan suami nya. walaupun warungnya agak sepi, terkadang ada juga pesanan dari kantor atau sekolah didaerahnya.
Avi, menjalani hari hari dengan rasa syukur dan bahagia bersama mama dan saudari nya. walaupun mereka berasal dari keluarga sederhana. semua kebutuhan terpenuhi, karna saudara ayah nya juga tak tinggal diam jika mereka kesulitan ekonomi.
Berawal dari perkenalan Avi dengan seorang remaja yg bernama Nofal. anggap saja mereka pacaran. dan kini tengah mempersiapkan ujian akhir utk kelulusan SMP. Namanya juga cinta remaja cinta monyet, kisah cintanya dibumbui dengan sedikit pertengkaran. Avi menjadi sedikit tak bersemangat untuk belajar. Tapi dia tetap mengukir senyuman diwajah manisnya. Tak ingin mama dan saudarinya melihat kegundahan hatinya.
"Avi, bantu mama tutup warung ya..!" teriak mama dari warung. Yang kebetulan warung berada disamping rumah.
"ya ma..., sebentar" Avi segera berjalan keluar rumah.
"Waah... habis ya ma? alhamdulillah..." wajah nya berseri seri melihat panci yang biasa berisi gulai ternyata telah kosong.
"Alhamdulillah nak, hari ini ada pegawai pemda yang sarapan disini, katanya mau meresmikan Rusunawa disebelah. makanya mama cepat tutup warung.." jawab mama sambil menutup warung dengan kain. Kemudian dia membawa peralatan yg telah kosong kerumah diiringi mama.
"Kak.. habis jualan mama.. Alhamdulillah ya"
katanya pada Lisa atau kak ica begitu panggilan kakaknya.
"Alhamdulillah.. semoga besok habis lagi.." jawab kakak.
Sambil menggendong ponakan laki laki nya yang bernama Aking.
"Sayang uncu.. udah mimik ya, main keluar yuk... sayang uncu.. gemesin. kak... avi bawa aking keluar ya.." setelah mendapat anggukan dari kakak nya avi membawa aking kedepan rumah.
Dari kejauhan terdengar suara motor melambat dan berdiri tepat didepan rumah. seketika Avi tidak senang melihat kedatangan orang tersebut.
"assalamualaikum.. vi" sapa nya sambil menuruni anak tangga dari jalan raya. karna rumah Avi agak rendah dari jalan raya.
"waalaikumsalam, kenapa kesini?"
dengan wajah masam nya bertanya, ternyata dia pacarnya , Nofal.
" Aku mau ngomong sesuatu. mmhhemmm... aku ga mau kita putus."dengan tatapan memelas penuh harap pada pacarnya.
"Udah deh fal, semua nya sudah jelas kok... " wajah avi kembali cemberut.
"Ee .. ada tamu. Diajak masuk dulu teman nya vi.." mama keluar dan menggendong aking dari pangkuan Avi.
"Masuk dulu nak nofal.." basa basi mama.
"Tidak perlu ma, nofal buru buru. ya kan fal?"Avi menatap Nofal dengan tajam supaya Nofal mengerti maksudnya.
"I..iya tante, nofal buru buru. kalau begitu nofal pamit dulu ya tante..." Dia pamit pada mama Lena, sambil mendekati Avi...
"Besok disekolah kita bicara.." bisiknya, kemudian berbalik kejalan raya. tak lama motor itu pergi.
dasar nofal , maunya apalagi sih? sudah dijelaskan masih saja ngotot ingin balik. sekali tidak tetap tidak. lebih baik aku belajar , daripada mikirin dia, ga jelas. Batin avi. kemudian masuk kekamarnya.
"Avi.. boleh mama masuk nak?" mama mengetuk pintu kamar Avi. karna tadi melihat anaknya masuk kekamar dengan kesal.
"ya ma, masuk aja."
"Anak mama kenapa? kok teman nya ga disuruh duduk dulu kerumah. lagi marahan ya?" goda mama Lena sambil duduk disamping putri bungsunya itu.
"Avi putis sama Nofal, Avi ingin fokus dulu buat ujian akhir ma, biar lulus dengan nilai yang bagus. bisa masuk SMA favorit." jelasnya sambil menutup kembali buku pelajaran yang tadi dibacanya.
"Kalau mama sih terserah Avi, tapi jujur mama lebih senang anak mama fokus belajar saja, jangan pacaran dulu deh. nanti juga dikirim juga kalau sudah pada waktunya" senyum terukir diwajah mama Lena memberi semangat.
Avi senang karna mamanya juga mendukungnya. walaupun dia sudah tergolong anak yang pintar. 10 besar selalu dia raih, itu yang membuatnya lebih semangat belajar lagi. Dan bercita cita jika kelak dia sukses, dia akan menyenangkan mama, sehingga mama tidak perlu lagi berjualan sarapan pagi.
.
.
.
kini tibalah saatnya ujian akhir disekolah Avi. perasaan nya campur aduk ada senang dan cemas juga. hari pertama ujian dilalui dengan lancar. hingga ujian selasai dihari ketiga.
semua murid harap harap cemas menanti tanda kelulusan mereka. Tentu saja, karna nilai ini penentuan mereka untuk dapat masuk ke sekolah impian mereka.
"Avi yang chubi tapi manis weleh weleh... bagaimana ujian tadi? kira kira nilai kita bagus ga ya?" tanya seorang temannya yang bernama Fiza, bisa dikatakan mereka sahabat sejak masuk SMP. mereka tengah asik berjalan menuju taman kecil disamping gedung sekolah.
"Berdoa aja Fiza khan ponakannya Shahrukh khan.. jika kita sudah belajar dengan sungguh insha Allah... lagi pula ada usaha ada hasilnya. semoga baik baik saja."
katanya pada Fiza sambil menyeruput pop ice yang dibeli dikantin sekolah.
"Rasanya sayang juga kita ninggalin tempat ini ya vi, penuh kenangan yang tak terlupakan. Avi nanti mau sekolah dimana? kalau Fiza disuruh bunda masuk sekolah perawat.. "
"Kalau avi terserah aja, yang penting negeri. nah fiza mah enak bunda banyak duit bebas milih. ahahahah"
" jangan gitu lah sayangku, belajar bukannya tergantung dari uang saja vi, tapi juga otak kita.Tetap semangat dong sahabat ku sayang."
"Iya deh, maaf ya. ahahaha...."
"okeh dimaafin.. kita mau kemana lagi nih?"
"Avi mau pulang saja fiz... masih jam 10 pagi. mau bantu mama jualan, siapa tau sedang repot kan."
"oke deh.. samai ketemu besok ya.. Fiza antar ya... please..." dengan wajah memelas
"ayo... berangkat"
Mereka berjalan keluar gedung sekolah. tapi tiba tiba langkah mereka serentak berhenti. karna ada Nofal berdiri didepan gerbang sekolah. Avi yang sudah melihatnya memalingkan wajahnya berpura pura tidak melihat Nofal. Dia meneruskan berjalan dan terus mengajak Fiza ngobrol.
"vi..." Nofal berlari mendekati mereka. "Aku antar pulang ya?" dengan tatapan memohon.
"Avi diantar Fiza, sekalian dia mau main kerumah" dia terus berjalan kearah gerbang sekolah sambil menarik tangan Fiza. Fiza yang yang memahami situasi sahabatnya. menggangukkan kepala kearah Nofal.
"vi... please... " teriak nofal lembut dari beakang sambil menatap punggung mereka berjalan kearah motor Fiza.
Avi tidak merespon suara Nofal. kemudian fiza menyalakan motor.
"kasihan vi, Fiza jadi ga enak nih." sambil menyerahkan helm ke Avi.
"udah yuk jalan saja. kamu paham kan maksud Avi putus?" fiza menganggukkan kepalanya.
"Bagus. jadi ayo kita pulang"
Motor pun berjalan menjauhi area sekolah. Nofal yang dari tadi menatap mereka pun akhirnya pasrah. dan berjalan ke arah parkiran motor. kemudian melajukan motornya.
.
.
.
"Makasi Fiza..." anggukan kepala Fiza, dan tersenyum pada sahabatnya itu sambil melajukan motornya.
Ternyata dugaan Avi benar, warung mama dipenuhi pegawai pemda yang sedang makan disana. Buru buru dia kerumah dan mengganti baju. kemudian kembali kewarung dan membantu mama Lena.
.
.
Bersambung
Mohon maaf saya ucapkan apabila ada salah salah pengetikan. Ini novel pertama saya, Mohon dukungan dan saran pembaca agar tulisan saya menjadi lebih baik lagi.
terima kasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments