Dia mempunyai paras yg cantik dan juga manis sesuai usianya. Alviolita Diwarman, nama gadis kecil yg sekarang masih di kelas 3 SMP negeri. Biasa dipanggil Avi, yang kesehariannya menolong mama berjualan sarapan pagi.
Avi hidup bersama mama dan ketiga kakak perempuannya. ayah nya telah lama meninggal dunia sejak Avi berusia 10 th. kakak tertua nya bernama lisa telah menikah dan mempunyai 2 anak, dia masih tinggal dirumah yang dibuat ayahnya, karna tak tega meninggalkan mama. kakak nomor 2 saat ini bekerja sebagai chef disebuah cafe bernama Vita, dan kebetulan Deby, kakak no 3 avi juga bekerja disana sebagai kasir.
Mama lena berjualan sarapan pagi sejak ditinggalkan suami nya. walaupun warungnya agak sepi, terkadang ada juga pesanan dari kantor atau sekolah didaerahnya.
Avi, menjalani hari hari dengan rasa syukur dan bahagia bersama mama dan saudari nya. walaupun mereka berasal dari keluarga sederhana. semua kebutuhan terpenuhi, karna saudara ayah nya juga tak tinggal diam jika mereka kesulitan ekonomi.
Berawal dari perkenalan Avi dengan seorang remaja yg bernama Nofal. anggap saja mereka pacaran. dan kini tengah mempersiapkan ujian akhir utk kelulusan SMP. Namanya juga cinta remaja cinta monyet, kisah cintanya dibumbui dengan sedikit pertengkaran. Avi menjadi sedikit tak bersemangat untuk belajar. Tapi dia tetap mengukir senyuman diwajah manisnya. Tak ingin mama dan saudarinya melihat kegundahan hatinya.
"Avi, bantu mama tutup warung ya..!" teriak mama dari warung. Yang kebetulan warung berada disamping rumah.
"ya ma..., sebentar" Avi segera berjalan keluar rumah.
"Waah... habis ya ma? alhamdulillah..." wajah nya berseri seri melihat panci yang biasa berisi gulai ternyata telah kosong.
"Alhamdulillah nak, hari ini ada pegawai pemda yang sarapan disini, katanya mau meresmikan Rusunawa disebelah. makanya mama cepat tutup warung.." jawab mama sambil menutup warung dengan kain. Kemudian dia membawa peralatan yg telah kosong kerumah diiringi mama.
"Kak.. habis jualan mama.. Alhamdulillah ya"
katanya pada Lisa atau kak ica begitu panggilan kakaknya.
"Alhamdulillah.. semoga besok habis lagi.." jawab kakak.
Sambil menggendong ponakan laki laki nya yang bernama Aking.
"Sayang uncu.. udah mimik ya, main keluar yuk... sayang uncu.. gemesin. kak... avi bawa aking keluar ya.." setelah mendapat anggukan dari kakak nya avi membawa aking kedepan rumah.
Dari kejauhan terdengar suara motor melambat dan berdiri tepat didepan rumah. seketika Avi tidak senang melihat kedatangan orang tersebut.
"assalamualaikum.. vi" sapa nya sambil menuruni anak tangga dari jalan raya. karna rumah Avi agak rendah dari jalan raya.
"waalaikumsalam, kenapa kesini?"
dengan wajah masam nya bertanya, ternyata dia pacarnya , Nofal.
" Aku mau ngomong sesuatu. mmhhemmm... aku ga mau kita putus."dengan tatapan memelas penuh harap pada pacarnya.
"Udah deh fal, semua nya sudah jelas kok... " wajah avi kembali cemberut.
"Ee .. ada tamu. Diajak masuk dulu teman nya vi.." mama keluar dan menggendong aking dari pangkuan Avi.
"Masuk dulu nak nofal.." basa basi mama.
"Tidak perlu ma, nofal buru buru. ya kan fal?"Avi menatap Nofal dengan tajam supaya Nofal mengerti maksudnya.
"I..iya tante, nofal buru buru. kalau begitu nofal pamit dulu ya tante..." Dia pamit pada mama Lena, sambil mendekati Avi...
"Besok disekolah kita bicara.." bisiknya, kemudian berbalik kejalan raya. tak lama motor itu pergi.
dasar nofal , maunya apalagi sih? sudah dijelaskan masih saja ngotot ingin balik. sekali tidak tetap tidak. lebih baik aku belajar , daripada mikirin dia, ga jelas. Batin avi. kemudian masuk kekamarnya.
"Avi.. boleh mama masuk nak?" mama mengetuk pintu kamar Avi. karna tadi melihat anaknya masuk kekamar dengan kesal.
"ya ma, masuk aja."
"Anak mama kenapa? kok teman nya ga disuruh duduk dulu kerumah. lagi marahan ya?" goda mama Lena sambil duduk disamping putri bungsunya itu.
"Avi putis sama Nofal, Avi ingin fokus dulu buat ujian akhir ma, biar lulus dengan nilai yang bagus. bisa masuk SMA favorit." jelasnya sambil menutup kembali buku pelajaran yang tadi dibacanya.
"Kalau mama sih terserah Avi, tapi jujur mama lebih senang anak mama fokus belajar saja, jangan pacaran dulu deh. nanti juga dikirim juga kalau sudah pada waktunya" senyum terukir diwajah mama Lena memberi semangat.
Avi senang karna mamanya juga mendukungnya. walaupun dia sudah tergolong anak yang pintar. 10 besar selalu dia raih, itu yang membuatnya lebih semangat belajar lagi. Dan bercita cita jika kelak dia sukses, dia akan menyenangkan mama, sehingga mama tidak perlu lagi berjualan sarapan pagi.
.
.
.
kini tibalah saatnya ujian akhir disekolah Avi. perasaan nya campur aduk ada senang dan cemas juga. hari pertama ujian dilalui dengan lancar. hingga ujian selasai dihari ketiga.
semua murid harap harap cemas menanti tanda kelulusan mereka. Tentu saja, karna nilai ini penentuan mereka untuk dapat masuk ke sekolah impian mereka.
"Avi yang chubi tapi manis weleh weleh... bagaimana ujian tadi? kira kira nilai kita bagus ga ya?" tanya seorang temannya yang bernama Fiza, bisa dikatakan mereka sahabat sejak masuk SMP. mereka tengah asik berjalan menuju taman kecil disamping gedung sekolah.
"Berdoa aja Fiza khan ponakannya Shahrukh khan.. jika kita sudah belajar dengan sungguh insha Allah... lagi pula ada usaha ada hasilnya. semoga baik baik saja."
katanya pada Fiza sambil menyeruput pop ice yang dibeli dikantin sekolah.
"Rasanya sayang juga kita ninggalin tempat ini ya vi, penuh kenangan yang tak terlupakan. Avi nanti mau sekolah dimana? kalau Fiza disuruh bunda masuk sekolah perawat.. "
"Kalau avi terserah aja, yang penting negeri. nah fiza mah enak bunda banyak duit bebas milih. ahahahah"
" jangan gitu lah sayangku, belajar bukannya tergantung dari uang saja vi, tapi juga otak kita.Tetap semangat dong sahabat ku sayang."
"Iya deh, maaf ya. ahahaha...."
"okeh dimaafin.. kita mau kemana lagi nih?"
"Avi mau pulang saja fiz... masih jam 10 pagi. mau bantu mama jualan, siapa tau sedang repot kan."
"oke deh.. samai ketemu besok ya.. Fiza antar ya... please..." dengan wajah memelas
"ayo... berangkat"
Mereka berjalan keluar gedung sekolah. tapi tiba tiba langkah mereka serentak berhenti. karna ada Nofal berdiri didepan gerbang sekolah. Avi yang sudah melihatnya memalingkan wajahnya berpura pura tidak melihat Nofal. Dia meneruskan berjalan dan terus mengajak Fiza ngobrol.
"vi..." Nofal berlari mendekati mereka. "Aku antar pulang ya?" dengan tatapan memohon.
"Avi diantar Fiza, sekalian dia mau main kerumah" dia terus berjalan kearah gerbang sekolah sambil menarik tangan Fiza. Fiza yang yang memahami situasi sahabatnya. menggangukkan kepala kearah Nofal.
"vi... please... " teriak nofal lembut dari beakang sambil menatap punggung mereka berjalan kearah motor Fiza.
Avi tidak merespon suara Nofal. kemudian fiza menyalakan motor.
"kasihan vi, Fiza jadi ga enak nih." sambil menyerahkan helm ke Avi.
"udah yuk jalan saja. kamu paham kan maksud Avi putus?" fiza menganggukkan kepalanya.
"Bagus. jadi ayo kita pulang"
Motor pun berjalan menjauhi area sekolah. Nofal yang dari tadi menatap mereka pun akhirnya pasrah. dan berjalan ke arah parkiran motor. kemudian melajukan motornya.
.
.
.
"Makasi Fiza..." anggukan kepala Fiza, dan tersenyum pada sahabatnya itu sambil melajukan motornya.
Ternyata dugaan Avi benar, warung mama dipenuhi pegawai pemda yang sedang makan disana. Buru buru dia kerumah dan mengganti baju. kemudian kembali kewarung dan membantu mama Lena.
.
.
Bersambung
Mohon maaf saya ucapkan apabila ada salah salah pengetikan. Ini novel pertama saya, Mohon dukungan dan saran pembaca agar tulisan saya menjadi lebih baik lagi.
terima kasih ...
"Ada apa? capek ya ?" tanya kak ica berjalan mendekati Avi diruang keluarga. Avi mengangguk sambil membetulkan duduknya. Karna dia menghormati kakak tertuanya.
"Rencananya setelah lulus mau masuk ke sekolah mana vi?" tanya kak ica sambil meletakan camilan dimeja.
"Avi maunya negri saja kak, kan lumayan hemat hehehe. tapi sepertinya... agak susah. karna yang daftar online sudah banyak kak." terangnya sambil melahap pisang goreng yang dibawa kakaknya tadi.
"Avi maunya jurusan apa? kalau saran kakak sih, lebih ambil jurusan yang sedang diminati sekarang vi, misalnya tata boga atau pariwisata, sebab daerah kita sedang rame wisatawan, dan hotel disini penuh, bermanfaat jugakan kalau pintar masak. itu menurut kakak sih..."
Mereka terlibat pembicaraan panjang tentang sekolah yang mau Avi masuki.
"Assalamualaikum,.. waah lagi bincang apa kak? tiba tiba Vita dan Deby telah pulang bekerja.
"waalaikumsalaam... udah pulang nimbrung saja kamu vita.. " jawab kak ica.
"Tadi baru sampai dirumah, ga sengaja dengar kak. heheh.. " terangnya sambil berjalan kearah kamar.
"Sudah vi... daftar saja kesekolah dulu, jika nilai mu bagus baru bisa pilih jurusan yang disuka." tambah Deby saat masuk rumah. Karna dia duduk dulu membuka sepatu dan melepas penat sekejap.
" Terima kasih ... kakak kakak ku sayang. doakan agar nilai avi bagus ya kak. Kalau avi ingin masuk Pariwisata saja, bisa jalan jalan gratis, digaji lagi. Jika dapat kerja juga ... hehhehe" kemudian dia berlalu kekamar nya. untuk siap siap shalat maghrib, karna terdengar adzan telah dikumandangkan.
Begitulah keadaan kediaman keluarga Alm bapak Edi warman. Walaupun mereka tidak mempunyai anak lelaki, akan tetapi anak anak terbiasa mandiri dan saling menyayangi. Walaupun ada sedikit bumbu pertengkaran, tapi dengan cepat bisa mereka atasi.
Rumah yang kelihatan sederhana menjadi begitu hangat dengan penghuninya yang saling menyayangi.
Rumah hanya seluas 10x10 meter. dengan halaman yang dibagi dengan saudara dari mama yang juga berada tepat disebelah rumah mama. Layaknya seperti komplek perumahan sederhana. Dari ruang tamu hanya terlihat Kursi tamu hongkong anggur, dihiasi bunga disetiap sudutnya. Kamar dirumah tersebut hanya ada 4, walaupun berukuran kecil tapi mereka senang bisa menikmati hasil jerih payah Ayah ketika mendiang masih ada.
Ruang nonton yang berdekatan dengan ruang tamu hanya berbatas lemari pajang hingga tidak menganggu kenyamanan mereka menonton saat ada tamu yang berkunjung.
Walaupun kamar mandi hanya satu, tapi mereka secara disiplin mengatur waktu agar tidak terjadi keributan dipagi hari.
.
.
.
"yeeaayyyy.... kita lulus..."
Sorakan gembira terdengar dari anak SMP tempat Avi bersekolah. Karna tahun ini anak anak kls Tiga lulus dengan hasil yang baik itu semua karna mereka belajar dengan sungguh sungguh.
Semua bergembira, bahkan ada yang menangis terharu. dan juga sedih akan berpisah dengan guru, sekolah dan teman teman mereka. walaupun di sekolah SMA nanti mereka bertemu lagi.
.
.
seiring berjalannya waktu, saatnya Avi berangkat sekolah, terlihat pagi ini sangat cerah dan sejuk. Alam juga merasakan kebahagiaan Avi karna ia hendak belajar ditempat yang baru, sekolah impiaannya dengan jurusan pariwisata.
"Pakai abu abu sekarang?" kata Deby sambil berjalan kearah Avi yang sedang memasang sepatu. ia pun sama karna mau berangkat kerja ke cafe.
"Cantikan? anak siapa dulu.... " Avi sambil berdiri dan berjalan berlenggang lenggok didepan kakaknya.
"Iya.. iya.. cantik dong... kakak nya gini ahahahha" mereka tertawa bersama.
"Hati hati lho.. Biasa nya masa Orientasi seniornya galak galak tuh." goda Vita sambil tersenyum yang hendak berjalan keluar rumah.
"Hati hati ada yang naksir juga..." tambah nya
"Dengan Bismillah, semua bisa dihadapi dengan senyuman. kakak tenang saja... " jawabnya sumringah. kemudian kekamar mengambil tas sekolah.
"Vi mau bareng sama abang ga?" teriak kak ica dari luar, dia hendak melepas suaminya berangkat kerja.
"Ya kak... 5 menit." jawab nya dari dalam rumah.
kemudian dia keluar dengan senang hati.. dan berhenti sejenak hendak menghirup udara sejuk nan segar dipagi hari. walaupun agak gugup dan deg deg an tapi semangat nya mengalahkan rasa gugup itu.
"Ma, Avi berangkat dulu ya ma, doakan anak mu ini sukses disekolah." Avi pamit pada mama. Setelah itu pamit dari atas jalan raya kekakak kakaknya.
Motor abang iparnya pun melaju, di perjalanan dia tersenyum senyum membayangkan indahnya memasuki masa SMA.
Semoga aku tidak membuat kesalahan hingga 3 tahun kedepan, harus hati hati dan lebih baik. semua baik baik saja.
semangat Avi... inilah hari mu yang sesungguhnya.
dia bergumam dalam hatinya.
.
.
.
"Siapa diantara kalian yang bisa bernyanyi? tiga orang maju kedepan, jika para senior suka maka dua hari kedepan kalian akan bebas hukuman. akan tetapi, jika senior tidak suka bersiap siap.. hukuman kalian akan ditambah..
silahkan.. siapa yang bisa bernyanyi, untuk segera kedepan. hanya tiga orang saja." tantangan diberikan senior OSIS. semua siswa atau siswi baru melihat kekiri dan kanan. memperhatikan akankah ada diantara mereka yang berani menerima tantangan itu.
Aduh... maju ga ya? tapi jika jelek bagaimana? hukuman ditambah. mmm... aku maju saja .. siapa tau ada keberuntunganku hari ini.
batin avi.
Kemudian Avi berdiri, "saya kak.." setelah senior mempersilahkan kedepan. kemudian Avi maju dengan gemetar namun tetap semangat, ia kuatkan dirinya untuk pertama kalinya bernyanyi dihadapan orang orang yang belum dikenalnya. semua tak sabar menunggu.
Lantunan lagu dari alm Nike ardila dia nyanyikan, Bintang kehidupan. semua takjub mendengar suara avi yang terbilang cukup bagus untuk remaja seusianya.
Dia bernyanyi dengan bagus hingga bisa masuk kedalam hati siapa yang mendengarnya.
"Terimakasih....." ucapnya setelah selesai bernyanyi dengan membungkukan sedikit kepalanya. dia pun sangat lega, tanpa peduli apa hasilnya. yang terpenting baginya bisa berani menaklukan rasa takutnya.
"Waaah... kereen... ternyata ada siswi bersuara merdu disekolah kita. Siapa namanya dek? silahkan perkenalkan dirimu pada kita semua" salah seorang senior berdiri disamping avi. Salah satu orang populer disekolah, karna dia ketua OSIS, rupanya pun membuat setiap wanita yang melihat nya terpesona. postur tubuhnya pun tinggi. dengan body yang atletis.
"Halo semua, perkenalkan nama saya Alviolita Diwarman, kakak kakak dan teman teman bisa panggil saya Avi." terangnya dihadapan semua senior dan teman teman barunya.
" Ternyata namanya Avi..." senior pun tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Saya Arash, Arash zafrano, siswa kelas tiga kebetulan ketua OSIS juga. selamat bergabung disekolah ini Avi. semoga bisa berkarya nantinya" dengan senyuman Avi melepaskan jabatan tangan seniornya yang bernama Arash.
"ciee.. ciee... jangan modus lah kau ar..ahahahah" gelak tawa para senior lainnya.
kemudian mereka kembali kekelas, karna tadi berada dilapangan basket sekolah.
"Hi Avi .. duduk disini deh." teriakan salah seorang remaja putri melihat Avi.
dia kemudian menghampiri suara yang memanggilnya. Terlihat gadis manis yang tersenyum menunggu avi datang ketempatnya.
"Aku Anin.. bolehkah kita berteman?" tanyanya sambil mengulurkan tangan.
"tentu saja.. aku avi.. " sambil tersenyum ke arah Anin.
tak lama kemudian penjelasan dari senior telah berakhir. begitu juga hari hari berlalu. berlalunya masa Orientasi, maka dimulai juga masa belajar dengan serius oleh semua siswa disana.
Semoga aku bisa mendapatkan nilai bagus disini.. ayo avi tunjukan kemampuanmu...
Bersambung....
mohon maaf kepada pembaca tentang penulisan dicerita ini. mohon sarannya diharapkan agar cerita ini menjadi lebih baik untuk dibaca.
Terima kasih
Kegiatan disekolah berjalan sebagaimana disekolah sekolah lainnya. Untuk pertama kalinya upacara bendera pertama disekolah ini bagi siswa dan siswi baru. Semua memakai seragam lengkap dengan atributnya. Upacara berlangsung khidmat terlebih saat bendera dinaikan.
Dengan tegap penuh hormat para siswa siswi melantunkan lagu kebangsaan Indonesia. Sampai akhirnya bendera sampai diatas tiang bendera dengan gagahnya berkibar.
Dalam pidato kepala sekolah menyampaikan sambutan bagi siswa siswi baru, agar belajar dengan sungguh sungguh dan disiplin waktu.
"Gunakan waktu kalian selama tiga tahun ini untuk menunjukan nilai yang bagus dan suguhkan prestasi prestasi yang bisa membuat orang tua dan sekolah kalian bangga. teruslah berkarya.. tunjukan bakatmu. karna ini adalah peluang kalian untuk melangkah dimasa depan. jangan melakukan hal hal yang merugikan diri sendiri apalagi orang tua dan sekolah. hindarkan apa yang dilarang agama dan pemerintah kita. kalian mengerti?"
"mengerti pak..." jawab semua siswa dengan serentak.
"Dan untuk program program yang telah dirancang sekolah hendaknya kita memajukan program sekolah. agar sekolah kita mendapatkan predikat yang bagus. semua bapak serahkan kepada yang bersangkutan agar bisa saling bekerja sama untuk menyukseskan kegiatan belajar dan mengajar kita disekolah yang kita sayangi ini.
baiklah anak anak semua... demikian pidato singkat bapak. selamat belajar dan raih cita cita kalian. "
akhirnya kepala sekolah menutup pidatonya.
.
.
.
" Kereen.... " kata Anin sambil mengandeng tangan Avi berjalan menuju kelas, karna upacara telah bubar.
"Apanya yang keren?" tanya Avi pada Anin.
"Sekolah ini, guru guru nya, programnya, labornya, kantinnya, kamar mandinya, dan jugaa.... " Anin malu malu melanjutkan kalimatnya.
"jugaaa...." Avi penasaran mendengarkan lanjutan kalimat Anin.
"juga senior kita.... hehehe" Anin malu malu sambil tersenyum. seketika dia berhentikan langkah kaki nya berjalan, sehingga membuat Avi yang digandengnya berhenti juga.
" kenapa lagi iisshhh.. Anin."
"Itu, kak Arash.. senior yang mengulurkan tangannya pas orientasi dulu kekamu vi. lihat tuh.. dia senyum pada kita... oh tuhaaan... keindahan apa ini...,"
Avi pun menoleh ke arah pria yang tadi memperhatikannya dari pintu kelas Arash. Avi pun membalas senyuman senior nya.
ya ampun... apa apaan ini? senyumnya ..
Dia juga menuju kesini.
batin avi
" Hi ... " sapa Arash setelah jarak mereka tidak terlalu jauh.
" Hi.. juga kak Arash... " Anin malu malu dengan kuat ia meremas lengan Avi. Sontak membuat avi meringis kesakitan.
"Aduh, apaan Anin...
Hi juga kak. selamat pagi. permisi kak, Kita mau kekelas dulu. " Avi tersenyum kemudian berlalu memasuki kelas mereka.
" iya pagi juga. Sampai nanti ya. ." Arash pun berlalu.
duh ... deg deg an aku.
batin avi.
"cieee... wajahnya merona, ketebalan tu pakai blush onnya. ahahahah" goda Anin yang melihat temannya tersipu malu disapa seorang Arash, pria populer disekolah .
" huss..." sambil menutupkan telunjuk ke mulutnya.
"Belajar Anin.. jangan macam macam pikiranmu."
"aahahahahhaha... Avi .. biasa saja jika disapa manusia tampan seperti itu. tandanya kita terlihat cantik. bukankah begitu?" Avi memukul teman nya dengan buku yang baru dikeluarkan dari tas nya. kemudian seorang guru cantik memasuki kelas.
"Selamat pagi anak anak.." sapa guru tersebut.
" selamat pagi buk. ." anak anak serentak menjawab.
"Kenalkan saya Rahmi jumiarti, panggil saja buk Rahmi. saya adalah walikelas kalian. dan saya guru bahasa indonesia. semoga kita bisa menjaga kelas ini dan menuai prestasi bersama."
siswa siswi mengangguk setuju dengan ucapan buk Rahmi.
.
.
Teng teng teng....
Lonceng sekolah pertanda jam belajar telah usai.
" Baiklah anak anak, berikut ada formulir silahkan isi dan besok dikumpulkan kembali. silahkan pilih program extra kurikuler yang kalian minati. selamat siang"
"selamat siang buk..."
mereka berjalan keluar kelas setelah mendapat salah satu formulir yang dibagikan buk rahmi.
"Banyak banget.. jadi bingung" kata kata Anin mengagetkan Avi yang tengah sibuk membaca formulir tersebut.
"iya... sama aku juga nin. ya sudah aku duluan pulang ya."
"kita maen dulu yuk. " ajak Anin
"lain waktu saja ya nin, hari ini ingin cepat cepat pulang saja."
"yaaah... lain kali janji ya..."
Avi mengangguk dengan senyum kepada temannya.
"daaah... avi."
setelah tiba didepan gerbang sekolah Avi menyebrangi jalan raya, dan menuju persimpangan untuk menaiki mobil angkot jurusan alamat rumahnya.
setelah menunggu lama, akhirnya angkot pun berjalan karna sudah penuh penumpang .
Diperjalanan Avi menghadap keluar jendela...
Kak Arash?
Kelihatan Arash tersenyum ke arah avi dan berada tepat dibelakang angkot yang dinaiki Avi. Avi pun membalas dengan seyumnya.
Gadis itu terlihat lebih manis saat tersenyum, wajahnya oval, mata agak sedikit sipit, bibir mungil. serta kulitnya putih bersih. walaupun dengan balutan hijab seragam sekolah, kecantikannya tetap terlihat. Rambut panjang yang berwarna kecoklatan asli sejak dia lahir. menambah keayuannya sebagai seorang gadis. Tubuhnya yang sedikit berisi dan juga tinggi membuat orang orang tak jemu memandangnya.
Karna Arash memberikan kode padanya untuk turun dari angkot tersebut, Avi pun merasa tidak enak hati.
"Kiri pak..." kemudian angkot berhenti, dan Avi turun dari angkot. terlihat Arash mendekatinya saat angkot melaju.
" Hi... makasi ya sudah turun.." sapa Arash sambil turun dari motornya.
"Ya.. ga apa apa kak.. ada apa kak avi sampai diminta turun.?"
"Boleh kita cari tempat buat ngobrol, ga enak disini.. jalan raya.." pinta Arash.
"Sepenting itukah? sampai harus mencari tempat untuk ngobrol?" tanya avi dengan penuh penasaran.
"Baiklah, kalau begitu disini saja ya.
Aku mau mengajak mu untuk bergabung dengan kegiatan OSIS. "
"Avi? misalnya seperti apa kak?"
"Seperti ini, osis ada program untuk sekolah, kadang kami mengadakan kegiatan kesenian atau tindak peduli antar sesama. Bagaimana?"
"Besok ya avi pastikan, mau memantapkan diri saja, takutnya nanti malah membuat kecewa senior yang lainnya, bolehkan kak?"
Arash pun tersenyum mendengar penjelasan avi.
"Baiklah, kalau begitu aku tunggu besok ya, jangan mengecewakan jawabanya.."
"semoga saja kak..." jawabnya dengan sambil tersenyum.
Gadis yang baik. . memikirkan terlebih dahulu segala sesuatunya. Aku merasa nyaman didekatnya.. seperti nya aku suka padanya.. terus dekati Arash, sampai ia mau menerimamu sebagai pacar.
batin Arash saat melihat senyuman manis gadis didepannya.
" Ayo naik, aku antar ya"
"Avi bisa pulang sendiri kak, terimakasih."
"Baiklah, kalau begitu izinkan aku menemani mu disini ya, sampai angkot lewat. please..."
"Terimakasih kak Arash. " senyuman terukir lgi dibibirny... sehingga membuat seorang Arash meleleh.
Tak berapa lama angkot yang ditunggu pun lewat, mereka menyudahi perbincangan ditepi jalan raya tersebut.
Avi naik sambil melambaikan tangannya ke arah Arash.
What? dia melambaikan tangannya...
awal yang bagus Arash. .
katanya dalam hati, sambil membalas dengan melambaikan tangan juga ke arah Avi. dengan tersenyum bahagia.
*Kak Arash kenapa ya.. senang begitu .
ya sudahlah.. kelihatannya kak arash baik.
bersambung*.....
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dalam cerita ini. penulis sangat harapkan saran dan masukan dari pembaca agar cerita ini menjadi lebih baik lagi.
terima kasih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!