"Ada apa? capek ya ?" tanya kak ica berjalan mendekati Avi diruang keluarga. Avi mengangguk sambil membetulkan duduknya. Karna dia menghormati kakak tertuanya.
"Rencananya setelah lulus mau masuk ke sekolah mana vi?" tanya kak ica sambil meletakan camilan dimeja.
"Avi maunya negri saja kak, kan lumayan hemat hehehe. tapi sepertinya... agak susah. karna yang daftar online sudah banyak kak." terangnya sambil melahap pisang goreng yang dibawa kakaknya tadi.
"Avi maunya jurusan apa? kalau saran kakak sih, lebih ambil jurusan yang sedang diminati sekarang vi, misalnya tata boga atau pariwisata, sebab daerah kita sedang rame wisatawan, dan hotel disini penuh, bermanfaat jugakan kalau pintar masak. itu menurut kakak sih..."
Mereka terlibat pembicaraan panjang tentang sekolah yang mau Avi masuki.
"Assalamualaikum,.. waah lagi bincang apa kak? tiba tiba Vita dan Deby telah pulang bekerja.
"waalaikumsalaam... udah pulang nimbrung saja kamu vita.. " jawab kak ica.
"Tadi baru sampai dirumah, ga sengaja dengar kak. heheh.. " terangnya sambil berjalan kearah kamar.
"Sudah vi... daftar saja kesekolah dulu, jika nilai mu bagus baru bisa pilih jurusan yang disuka." tambah Deby saat masuk rumah. Karna dia duduk dulu membuka sepatu dan melepas penat sekejap.
" Terima kasih ... kakak kakak ku sayang. doakan agar nilai avi bagus ya kak. Kalau avi ingin masuk Pariwisata saja, bisa jalan jalan gratis, digaji lagi. Jika dapat kerja juga ... hehhehe" kemudian dia berlalu kekamar nya. untuk siap siap shalat maghrib, karna terdengar adzan telah dikumandangkan.
Begitulah keadaan kediaman keluarga Alm bapak Edi warman. Walaupun mereka tidak mempunyai anak lelaki, akan tetapi anak anak terbiasa mandiri dan saling menyayangi. Walaupun ada sedikit bumbu pertengkaran, tapi dengan cepat bisa mereka atasi.
Rumah yang kelihatan sederhana menjadi begitu hangat dengan penghuninya yang saling menyayangi.
Rumah hanya seluas 10x10 meter. dengan halaman yang dibagi dengan saudara dari mama yang juga berada tepat disebelah rumah mama. Layaknya seperti komplek perumahan sederhana. Dari ruang tamu hanya terlihat Kursi tamu hongkong anggur, dihiasi bunga disetiap sudutnya. Kamar dirumah tersebut hanya ada 4, walaupun berukuran kecil tapi mereka senang bisa menikmati hasil jerih payah Ayah ketika mendiang masih ada.
Ruang nonton yang berdekatan dengan ruang tamu hanya berbatas lemari pajang hingga tidak menganggu kenyamanan mereka menonton saat ada tamu yang berkunjung.
Walaupun kamar mandi hanya satu, tapi mereka secara disiplin mengatur waktu agar tidak terjadi keributan dipagi hari.
.
.
.
"yeeaayyyy.... kita lulus..."
Sorakan gembira terdengar dari anak SMP tempat Avi bersekolah. Karna tahun ini anak anak kls Tiga lulus dengan hasil yang baik itu semua karna mereka belajar dengan sungguh sungguh.
Semua bergembira, bahkan ada yang menangis terharu. dan juga sedih akan berpisah dengan guru, sekolah dan teman teman mereka. walaupun di sekolah SMA nanti mereka bertemu lagi.
.
.
seiring berjalannya waktu, saatnya Avi berangkat sekolah, terlihat pagi ini sangat cerah dan sejuk. Alam juga merasakan kebahagiaan Avi karna ia hendak belajar ditempat yang baru, sekolah impiaannya dengan jurusan pariwisata.
"Pakai abu abu sekarang?" kata Deby sambil berjalan kearah Avi yang sedang memasang sepatu. ia pun sama karna mau berangkat kerja ke cafe.
"Cantikan? anak siapa dulu.... " Avi sambil berdiri dan berjalan berlenggang lenggok didepan kakaknya.
"Iya.. iya.. cantik dong... kakak nya gini ahahahha" mereka tertawa bersama.
"Hati hati lho.. Biasa nya masa Orientasi seniornya galak galak tuh." goda Vita sambil tersenyum yang hendak berjalan keluar rumah.
"Hati hati ada yang naksir juga..." tambah nya
"Dengan Bismillah, semua bisa dihadapi dengan senyuman. kakak tenang saja... " jawabnya sumringah. kemudian kekamar mengambil tas sekolah.
"Vi mau bareng sama abang ga?" teriak kak ica dari luar, dia hendak melepas suaminya berangkat kerja.
"Ya kak... 5 menit." jawab nya dari dalam rumah.
kemudian dia keluar dengan senang hati.. dan berhenti sejenak hendak menghirup udara sejuk nan segar dipagi hari. walaupun agak gugup dan deg deg an tapi semangat nya mengalahkan rasa gugup itu.
"Ma, Avi berangkat dulu ya ma, doakan anak mu ini sukses disekolah." Avi pamit pada mama. Setelah itu pamit dari atas jalan raya kekakak kakaknya.
Motor abang iparnya pun melaju, di perjalanan dia tersenyum senyum membayangkan indahnya memasuki masa SMA.
Semoga aku tidak membuat kesalahan hingga 3 tahun kedepan, harus hati hati dan lebih baik. semua baik baik saja.
semangat Avi... inilah hari mu yang sesungguhnya.
dia bergumam dalam hatinya.
.
.
.
"Siapa diantara kalian yang bisa bernyanyi? tiga orang maju kedepan, jika para senior suka maka dua hari kedepan kalian akan bebas hukuman. akan tetapi, jika senior tidak suka bersiap siap.. hukuman kalian akan ditambah..
silahkan.. siapa yang bisa bernyanyi, untuk segera kedepan. hanya tiga orang saja." tantangan diberikan senior OSIS. semua siswa atau siswi baru melihat kekiri dan kanan. memperhatikan akankah ada diantara mereka yang berani menerima tantangan itu.
Aduh... maju ga ya? tapi jika jelek bagaimana? hukuman ditambah. mmm... aku maju saja .. siapa tau ada keberuntunganku hari ini.
batin avi.
Kemudian Avi berdiri, "saya kak.." setelah senior mempersilahkan kedepan. kemudian Avi maju dengan gemetar namun tetap semangat, ia kuatkan dirinya untuk pertama kalinya bernyanyi dihadapan orang orang yang belum dikenalnya. semua tak sabar menunggu.
Lantunan lagu dari alm Nike ardila dia nyanyikan, Bintang kehidupan. semua takjub mendengar suara avi yang terbilang cukup bagus untuk remaja seusianya.
Dia bernyanyi dengan bagus hingga bisa masuk kedalam hati siapa yang mendengarnya.
"Terimakasih....." ucapnya setelah selesai bernyanyi dengan membungkukan sedikit kepalanya. dia pun sangat lega, tanpa peduli apa hasilnya. yang terpenting baginya bisa berani menaklukan rasa takutnya.
"Waaah... kereen... ternyata ada siswi bersuara merdu disekolah kita. Siapa namanya dek? silahkan perkenalkan dirimu pada kita semua" salah seorang senior berdiri disamping avi. Salah satu orang populer disekolah, karna dia ketua OSIS, rupanya pun membuat setiap wanita yang melihat nya terpesona. postur tubuhnya pun tinggi. dengan body yang atletis.
"Halo semua, perkenalkan nama saya Alviolita Diwarman, kakak kakak dan teman teman bisa panggil saya Avi." terangnya dihadapan semua senior dan teman teman barunya.
" Ternyata namanya Avi..." senior pun tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Saya Arash, Arash zafrano, siswa kelas tiga kebetulan ketua OSIS juga. selamat bergabung disekolah ini Avi. semoga bisa berkarya nantinya" dengan senyuman Avi melepaskan jabatan tangan seniornya yang bernama Arash.
"ciee.. ciee... jangan modus lah kau ar..ahahahah" gelak tawa para senior lainnya.
kemudian mereka kembali kekelas, karna tadi berada dilapangan basket sekolah.
"Hi Avi .. duduk disini deh." teriakan salah seorang remaja putri melihat Avi.
dia kemudian menghampiri suara yang memanggilnya. Terlihat gadis manis yang tersenyum menunggu avi datang ketempatnya.
"Aku Anin.. bolehkah kita berteman?" tanyanya sambil mengulurkan tangan.
"tentu saja.. aku avi.. " sambil tersenyum ke arah Anin.
tak lama kemudian penjelasan dari senior telah berakhir. begitu juga hari hari berlalu. berlalunya masa Orientasi, maka dimulai juga masa belajar dengan serius oleh semua siswa disana.
Semoga aku bisa mendapatkan nilai bagus disini.. ayo avi tunjukan kemampuanmu...
Bersambung....
mohon maaf kepada pembaca tentang penulisan dicerita ini. mohon sarannya diharapkan agar cerita ini menjadi lebih baik untuk dibaca.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments