Keesokan harinya, karna tanggal merah. Pagi sekali Avi sudah berada diwarung mama, bantu mama beres beres sebelum tirai warung dibuka.
Mama lena menjual sarapan pagi yang sangat enak. Tidak heran lagi jika dagangannya sering habis. Dan itu rezeki pemberian Tuhan, karna mama telah menghidupi keempat anak nya sejak suaminya meninggal dunia.
Dan mama Lena tak pernah mengeluh, dia selalu bersemangat, karna suatu hal, Tuhan tidak akan suka melihat umatnya bersedih terlalu lama, semua akan indah pada waktunya. Ditambah anak anak yang saling menyayangi dan sangat menyayanginya.
"Ma, pagi ini dingin sekali ya, Avi sampai pakai jaket hehehe..." ucapnya sambil membersihkan tempat gelas.
"Biasa juga sedingin ini, tapi mama sudah biasa. Apalagi kerja seperti ini.. membuat badan jadi sedikit hangat karna selalu bergerak." jawab mama Lena tersenyum ke arah Avi.
Kemudian Avi memeluk mamanya, terpikir olehnya. Setiap hari mama kedinginan seperti ini saat bersiap siap hendak membuka warung. Tubuh tua yang sangat kuat.
"aduuh... kenapa sampai peluk peluk? kalau kamu kedinginan dirumah saja, jika nanti sudah sedikit hangat baru kewarung." Mama terkejut karna Avi memeluknya dan terlihat sedih.
"Sudah mamaku sayang, mama saja bisa masa Avi tidak?" Kemudian ia meneruskan pekerjaannya. Mama tersenyum melihat putri nya, hati seorang ibu tentu tau mengapa anaknya sampai kelihatan sedih begitu, tentu saja dia membayangkan mama yang sudah tua begitu kuat menghadapi cuaca pagi seperti ini. Mama memang hebat.
"Ma... ma.." suara Vita mengejutkan mama dan Avi.Mama menaikan alisnya seakan bertanya, kenapa Vita sampai berteriak seperti itu. Vita yang paham segera mendekati mama Lena dan duduk didepannya.
"Maaf ma, semalam aku lupa memberitahu mama karna sangat kelelahan masak di cafe...makanya aku tertidur sampai dikamar." terang Vita sambil menyantap pisang goreng yang masih hangat.
"Ada apa sayang?" Tanya mama dengan penuh penasaran.
"Aku dilamar Bang Engky..." dengan mata yang berbinar binar dia menatap mama yang terkejut saat dia bicara.
"Benarkah? Mama senang, akhirnya hubungan kalian yang sudah bertahun tahun akan jelas dibawa kemana.
lalu, kamu terimakan?" mama pun tampak bahagia karna putri keduanya dilamar seorang pemuda yang telah lama dipacarinya.
" Iya, aku terima. Dan barusan bg Engky telepon aku, eeh ternyata mama nya yang bicara.
Mamanya bilang kapan keluarga bertemu untuk mencari hari baik untuk melangsungkan niat baik ini.
makanya aku buru buru kesini, bilang sama mama.."
"Secepat itu kah?" Vita pun mengangguk senang.
"Nanti mama kabari Om mu dulu. Kakak mu juga belum pulang, mama harus bicara dulu sama dia." Mama seakan lupa apa yang harus dilakukannya, karna sangat senang mendengar berita bahagia ini.
"Okeh deh, aku serahkan ke mama dan kakak saja ya. Aku buru buru berangkat kerja, sekarang tanggal merah mesti banyak pengunjung nantinya." katanya sambil memeluk dan mencium mamanya.
"Jangan lupa bilang sama Dody ya. Setelah cafe tutup suruh dia kesini." teriak mama pada vita karna vita telah berjalan ke arah rumah. Dengan mengacungkan jempolnya kearah mama.
"Ya Allah, lancarkanlah niat baik anak anak ku ini."
Batin mama sambil tersenyum bahagia.
" Asiik... akan ada pesta disini nantinya..." ujar avi bahagia. Dan mama mengiyakan perkataan Avi dengan tersenyum.
Tak lama kemudian masuk lah beberapa orang kewarung dan memesan makanan dan juga minuman. Buru buru Avi keluar membuka tirai warung. Dan balik lagi kedalam membantu mama membuatkan minuman yang mereka pesan.
Tak lama banyak pengunjung masuk kewarung mama. Karna hari libur, mereka yang berolah raga singgah sebentar untuk sarapan pagi. Dengan cekatan Avi membantu mama melayani pengunjung satu persatu.
Tak lupa juga pengunjung yang membeli untuk dimakan dirumah, dengan cepat Mama membungkus pesanannya. Terlebih mendapat kabar bahagia tadi mama nampak lebih bersemangat.
.
.
.
Hari yang ditunggu pun tiba. Setelah mama memberitahukan kabar bahagia ini keseluruh keluarga besarnya. Akhirnya semua bersiap siap menuju rumah lelaki. Karna dalam adat MinangKabau pihak perempuan datang kerumah pihak lelaki untuk melakukan silahturrahmi dan melakukan pertunangan antara anak anak mereka jika didapat kata sepakat.
Beberapa lama dirumah pihak keluarga lelaki, akhirnya mereka pulang dengan wajah gembira. Karna telah didapat hari untuk melangsungkan pernikahan.
.
.
Setelah pulang bekerja, tak sabar Vita menemui mama yang sedang melepas penat dikamarnya, ditemani Avi yang sedang memijit kaki mama.
"Bagaimana ma? kapan hari baiknya?" tanya Vita tak sabar.
"Ishh... yang tidak sabar mo nikah... ciee..." Avi menggoda kakaknya sambil sesekali melirik ke arah mama dan Vita.
"huss... anak kecil .. nimbrung saja.." jawabnya sambil memukul pelan lengan Avi.
Mama yang semula diam hanya tersenyum melihat kearah vita. Dan kembali diam. Vita yang semakin penasaran akan tingkah mama, kemudian memijit kaki mama sebelahnya lagi. Mama menoleh dan tertawa.
"Kamu ini, sabar dulu dong. Biarkan mama berpikir sejenak." Dengan sabar vita menunggu. Deby dan Ica pun masuk kekamar mama dengan wajah sumringah. Mereka menggoda Vita dan menertawainya. Vita terlihat malu malu sesekali mencubit lengan saudarinya.
"Kalian duduk disini!" sambil menepuk tempat tidurnya. Serentak anak anak mama pun duduk dengan mata penuh tanya, menunggu mama bicara.
"Ahahaha... jangan melotot begitu juga. kalian ini" terdengar suara tawa dikamar mama.
"Dulu sewaktu kakak kalian dilamar Adi yang sekarang sudah menjadi suaminya, saat itu masih ada Ayah. Mama berdiskusi dengan Ayah apa yang harus dilakukan agar terwujudnya acara kakakmu. Sedangkan sekarang hanya ada kita berlima. Kalian juga perempuan semua. Mama masih bingung untuk saat ini. Pernikahan mu nantinya dibulan September tidak lama lagi ta. Mama harap acara itu berjalan lancar nantinya."
jelas mama dengan wajah agak sedih karna teringat suaminya, satu satu tempat mencurahkan segala rasa, berkeluh kesah dan membagi bahagia yang selama ini telah tak dapat dijumpainya lagi.
Airmata vita pun menetes saat mendengar ucapan mama. Dia melihat kearah Ica sebagai anak tertua dirumah itu. Seakan memohon sesuatu agar Ica bisa menenangkan mama mereka.
"Insha Allah ma,selama kita bersama yang diatas pasti juga membantu kita. Sekarang mama hanya persiapkan saja kesehatan mama, karna kita akan sibuk setelah mendekati hari tersebut. Kita menyelenggarakan sesuai kemampuan kita saja. Supaya tidak pusing nantinya." Kata ica sambil merangkul mama dan memeluknya.
Deby dan Avi pun merasakan haru suasana dikamar mama.
"Mama bersyukur, mempunyai anak anak kuat seperti kalian...
sekarang kita harus mempersiapkan segala sesuatunya. dan mama tidak sabar melihat anak mama yang cantik ini memakai Suntiang ."
Semangat mama sambil mengusap air matanya. Suntiang adalah nama pakaian adat Minangkabau untuk pakaian pengantin wanita.
Mereka bercerita tentang cara resepsi saat Ica menikah dulu, dan tertawa sesekali menggoda Vita.
Aku harus kuat, agar anak anakku lebih bersemangat menjalani hidup. Semua ku serah kan padaMu...
batin mama sambil melihat anak anak nya yang cantik cantik.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments