Kabut Cinta
Dalam gelapnya malam seorang laki-laki berlari dengan menarik lengan tangan seorang wanita yang ada di sampingnya. Sesekali wanita itu mengeluh dan menghentikan langkah kakinya.
"Cukup... berhenti dulu!"Ucapnya dengan nafas yang ngos-ngosan."Aku sudah tidak kuat", kata wanita itu.
"Tidak!".
"Kita harus berlari,ayolah jangan berhenti, kau pasti kuat dan bisa ayolah,"Seru laki-laki itu seraya menarik kembali lengan wanita itu
Tapi belum sampai melangkah kembali, terdengar tawa yang keras di depannya.
"Ha....ha...ha....ha...!
"Kalian mau lari kemana,...?"
"Jangan harap, bisa lolos dariku!"
Terlihat wajah sang wanita pucat pasi karena ketakutan.
"Pah!"Ucapnya dengan bergetar.
"Bagaimana ini ?"Aku takut pah.
"Mama, tenang saja, biar papa hadapi mereka".
"Hei.. kalian, jangan ganggu kami, pergi kalian!"kalau tidak...!"
"Kalau tidak kenapa?".potong suara laki-laki di depannya.
"Mau,telpon polisi?"
"Mau nelpon pakai apa? emangnya kau membawa ponsel kemari?" Tanya pria bertubuh besar itu.
"Ha..ha ..ha....!'
Dengan langkah tegap laki-laki itu, menghampiri dua orang yang sedang ketakutan sementara itu, mereka yang sedang ketakutan berbisik.
"Tidak ada cara lain, selain harus melawan mereka Mah,'
"Jangan pah... Nanti papa celaka,"
"Kita tidak punya pilihan lain, dulu papa pernah belajar karate. Mama tenang saja, kalau ada kesempatan Mama cepat lari,"
Dengan keberanian yang masih tersisa, laki-laki itu berdiri,"
Majulah aku akan menghadapi mu,"
"Oh...kamu berani menantang ku rupanya,"
"Baiklah,"
"Ayo, kita buktikan siapa yang akan menang,"
Setengah jam perkelahian dengan tangan kosong mulai mulai terlihat, Hendrato mulai bisa melumpuhkan lawannya dan pada saat Hendrato akan memberikan pukulan terakhir nya, tiba-tiba sebuah tendangan telak mengenai punggung nya yang membuat Hendrato terhuyung.
Karena kemampuan nya yang bisa karate, Hendrato tidak sampai jatuh tersungkur, tapi pada saat akan berdiri tegak, sebuah tendangan bertubi-tubi itu membuatnya tersungkur jatuh juga. Terdengar teriakan histeris dari arah lain.
"Pah!
"Jangan pukul suamiku," teriak wanita itu dengan ketakutan.
Kemudian wanita itu mencoba untuk berlari mendekat, tapi belum ada tiga langkah, wanita itu di tarik preman yang sedikit bertubuh gendut. Sehingga tak mampu lagi wanita itu melangkah maju mendekati suami nya, tangisnya pecah di ikuti dengan rasa ketakutan. Sambil mendekap erat bayinya dengan satu tangan, karena tangan yang satu nya di genggam erat dengan si preman.
Melihat istrinya di genggam dan di cengkram preman Hendrato berteriak.
"Lepaskan istri ku!atau akan ku hajar kau!"
Dengan kekuatan yang masih tersisa, Hendrato melayangkan pukulan kaki ke dada sang preman yang ada di dekatnya. Sang preman yang tidak menyadari akan mendapatkan serangan balasan dari Hendrato, membuat preman itu terhuyung ke belakang.
Melihat lawannya berjalan mendekati istrinya, sang preman yang terhuyung itu segera meraih kayu yang ada di dekatnya. Dengan segera mengarahkan kayu itu ke tubuh Hendrato.
"Aaaaaaaaaaa, terdengar pekikan.
Hendrato yang tidak menyadari akan mendapatkan serangan, membuatnya tidak mampu menepisnya dan membuat nya terjatuh ke tanah.
Istri Hendrato menangis melihat suaminya yang tersungkur di tanah dan melihat ada darah segar yang mengalir dari pelipisnya sebelum Hendrato bangkit sang preman sudah mencengkram bahunya.
"Kalian tidak akan bisa lari lagi
"Ampuuun! jangan sakiti kami," Hendrato mulai merengek minta ampunan pada sang preman.
"Ambillah" seluruh uang ku dan bawa lah semuanya, aku tidak akan melaporkan kalian ke kantor polisi asal jangan sakiti istri dan bayiku,"
"Aku mohon lepaskan kami," Ucap Hendrato memelas.
Mendengar ucapan Hendrato kedua preman itu berpandangan sebelum akhirnya mereka terbahak-bahak.
"Ha....ha .ha..ha...!'
"Apa kau bilang...?" Melepaskan mu !"
Jangan mimpi kau, sudah pasti hidupmu dan istrimu akan tamat hari ini.
"Tolonglah...aku mohon kasihani anakku yang masih bayi, biarkan dia bisa melihat dunia," Pinta Hendrato dengan memelas
"Kalau begitu pergilah dan minta ampun kepada bos kami."
"Ayo..!" seru sang preman dengan menyeret Hendrato.
Di dekat pohon sudah berdiri sosok berbaju hitam dan berjas hitam yang membelakangi mereka. Sesampainya di dekat sosok berbaju hitam sang preman mendorong Hendrato hingga jatuh berlutut di dekat sosok berbaju hitam itu.
Di sisi lain, preman berwajah hitam dan gendut masih tetap mencengkram tangan istri Henedrato dengan kuat dan dengan menodongkan pisau yang di arahkan ke lehernya. Tangisan pilu sang bayi dan istri Hendrato tidak membuat hati para preman itu iba. Hendrato mulai merangkak dan meraih kaki sosok berbaju hitam dan berjas hitam suaranya terdengar begitu memelas.
"Tuan... Ampuni kami dan lepaskan kami kasihanilah bayi kami .Aku mohon." Serunya serak.
Mendengar ucapan itu sosok berbaju hitam dan Berjas hitam mulai berbalik. Suaranya mulai terdengar.
"Apa jaminan mu? agar Aku bisa mengampuni mu ?"Suaranya terdengar sinis dan dingin.
"Suara itu!" Gumam Hendrato dalam hati.
Suara itu terdengar, tidak begitu asing di telinga nya. Hendrato pernah mendengar tapi lupa, siapa yang memiliki suara itu.
Dengan pelan, hendrato mendongak kan kepalanya, dia ingin melihat siapa pemilik suara itu.Dan pada detik berikutnya, Hendrato mengerjap ngerjap kan matanya karena wajah itu tertutup topi.
"Kenapa ?"
"Kau ingin tau siapa aku ?"seru sosok berbaju. hitam mengerti , hendrato sedang ingin memastikan siapa dirinya.Hendrato menggagguk.
"Lihatlah...!dengan seksama oleh mu, apa kau masih mengenalku," Seru sosok berbaju hitam itu sinis, sejenak sosok itu melepaskan topinya. Betapa terkejutnya Hendrato setelah topi itu di buka.
"Kau..!"
"Rambut ,"panjang terurai,bibir tipis dengan lipstik yang tidak begitu tebal dan kulit putih, Hendrato hafal wajah cantik itu
"Seila....?kau.....!"
"Apa yang kau lakukan?
"kenapa kau jadi begini?"
Hendrato tidak habis pikir tidak pernah dia bayangkan,gadis cantik dan santun itu kini jd preman.Dengan tertawa sinis, Seila menjawab,
".Kenapa ?"
"Tuan Hendrato !
"kamu terkejut melihat diriku yang sekarang ! bukankah ini sangat baik, untuk mu,"
"Lihatlah..!"
"Kau ..,bersenang senang di atas deritaku, kau cintai aku, lalu dengan mudah kau campakkan aku,"Ucap Seila berapi-api.
"Kau buang aku seperti sampah, apa kau pikir aku boneka, yang bisa dengan mudah kau buang setelah bosan.Sekarang kau sudah puas kan menyakiti aku dan Kau bahagia kan, sekarang melihat aku seperti ini !"Dengan emosi Seila berteriak.
"Lihatlah aku sekarang ? Seila berjalan mendekati Hendrato dan mencengkram krah baju Hendrato.
"Kau "Puas melihat ku...?"
"Dengar!"
"Aku, menanggung Aib dari ulah mu?benih yang kamu tanamkan padaku, membuat aku mengandung anakmu, aku sangat terluka dan pada saat aku datang ke Rumahmu, ingin memberitau mu, kalau aku hamil tapi kamu tidak ada,'Mata Seila mulai berkaca-kaca.
"Dan pembantumu memberi tahuku, kalau kamu kembali ke kota,"Suara Seila mulai serak
"Kamu tau apa yang di katakan pembantumu padaku ?"
"Tuan Hendrato, bertunangan hari ini dan lusa adalah pernikahan nya,"
"kamu tau, betapa sakit nya aku saat itu?" Teriak Seila histeris.
Dia mulai tidak mampu menahan air matanya untuk jatuh.
"Karena ulah mu hidup ku kacau!" dan gara gara kamu kesehatan ku memburuk dan kamu tau apa yang terjadi padaku, aku keguguran.
"Kenapa kau kejam sekali padaku?"Apakah kamu tidak punya hati sedikit pun!" Teriak Seila dengan garang.
Tak terasa butiran bening jatuh dari pelupuk matanya dan membasahi pipinya yang berkulit putih bersih. Apa seperti itu semua tingkah dan perilaku orang orang kota."
"Apa salahku padamu? kenapa kau sakiti aku seperti ini,"
Hendrato yang mendengar semua cerita itu jatuh terduduk lemas, dia tidak menyangka akan seperti ini jadinya, Air matanya mulai jatuh.
Disisi lain Istri hendrato yang mendengar kan nya pun, ikut menangis dalam sesal dia tidak menyangka kalau suami tercintanya pernah menjalin cinta dengan wanita lain. Bahkan tega meninggalkan nya dalam keadaan wanita itu mengandung, sebagai seorang wanita dia bisa membayangkan betapa besar penderitaan gadis itu.
Kembali terdengar suara wanita itu, memecah keheningan malam.
"Untuk apa, kamu menangis?"Apakah ksmu merasa kasian dan iba mendengar kisahku!" ataukah kamu sedih karena ini, akan menjadi malam terakhir bagimu."
"Seila..!" dengan terbata bata Hendrato berkata
"Maafkan aku!"
"Sungguh aku tidak tau Akupun tidak berdaya waktu itu. Aku tidak memiliki pilihan lain waktu itu."
"Waktu itu aku...
"Cukup....! Seila memotong ucapan hendrato.
Aku tidak mau mendengar apapun darimu bersiaplah aku akan mengirim mu ke Neraka.
Seila yang sudah gelap mata menggambil pisau dan menggacung kan nya tinggi tinggi.
"Ayo,,,!
"Bunuh lah aku ?"
jika dengan membunuh ku, bisa menebus dosa yang pernah kulakukan padamu,"Ucap Hendrato pasrah.
"Tapi, tolong!"
Suara Hendrato terdengar begitu parau dan memelas.
"Tolong lah....!"
lepaskan dan biarkan hidup Anak dan istriku Mery tidak bersalah."
"Apa...?"Melepaskan mereka.
"Ha ..ha. ha. ha. ..!Tawa sinis keluar dari bibir seila.
"Kalian semua harus mati, bersiaplah dan jangan berfikir aku akan iba dengan mu?
Setelah mengucapkan itu Seila mengangkat pisau dan akan menikamkan pada hendrato.
Tapi pada saat yang bersamaan, sebuah bayangan berkelebat dengan cepat dan memukul tangan Seila yang menggengam pisau hingga pisau itu jatuh terpental
Menyadari ada yang menyerang, Seila yang bisa karate pun, segera memberikan perlawanan balik, tapi lawan Seila sepertinya tidak berniat menyerang dia hanya berkelit menghadapi derangan Seila yang membabi buta dan pada detik berikutnya, Seila berhasil di lumpuhkan dengan mencengkram kedua tangan Seila ke belakang.
Mengetahui dirinya tidak berdaya, segera Seila berseru kepada kedua teman permannya.
"Serang Dia...!"
Mendengar aba aba dari sang bos, kedua preman segera bertindak tapi belum ada lima langkah mereka berhenti, setelah melihat sang musuh bertutup kain sarung itu menunjukkan sebuah benda kuning keemasan berbentuk Bintang.
Melihat itu dua preman anak buah Seila diam dan mundur, Seila kembali berseru.
"kenapa kalian diam ?"Serang orang itu cepat, suara teriakan Seila tidak di dengarkan oleh preman itu.Tiba-tiba terdengar perintah
"Kemari lah dan bawa bos mu pergi dari sini cepat,"
Dengan bergegas kedua preman itu segera melakukan perintah orang yang bertutup kain sarung.
Seila sangat terkejut melihat dua preman anak buah nya justru menyeretnya pergi dari tempat itu.
"Lepaskan tanganku..!" teriak Seila garang yang tidak di hiraukan dua preman pengikutnya itu. Mereka terus membawa Seila menjauh dan masuk ke dalam mobil.
"Sementara itu istri hendrato dan Hendrato berjalan mendekati orang yang menolong mereka, Hendrato mengucapkan rasa trima kasih pada orang yang menolong nya.
"Trima kasih tuan...!" Sudah menyelamatkan nyawa kami.
Laki-laki itu tersenyum dan segera membuka penutup sarung yang menutupi wajahnya, meskipun remang remang Hendrato dan istrinya bisa melihat jelas wajah itu, kulit kuning alis tebal dan senyuman nya yang sungguh teduh siapa pun yang melihat pasti terkesima.
Melihat dua orang di depannya memandanginya dengan aneh, laki-laki itu segera menggulurkan tangannya.
Namaku,Bima !"kalian tidak apa apa kan ?tanya laki laki itu santun.
"Tidak,,"
"Kalau begitu ,Aku permisi dulu,"
sebelum, melangkah kembali terdengar suara teriakan.
"Trimakasih, saudara Bima.!"
Bima tersenyum dan melambaikan tangan sebelum melangkah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Alkenzie
aku mampir ya kak, semangat 💪💪
2023-02-14
0
Hasrie Bakrie
Aq mampir ya
2023-02-05
0
Fira Ummu Arfi
follback kak, sdh ku follow yaa 🥰🥰
2022-08-20
0