NovelToon NovelToon

Kabut Cinta

Episode Bab.1.SEBUAH LUKA

Dalam gelapnya malam seorang laki-laki berlari dengan menarik lengan tangan seorang wanita yang ada di sampingnya. Sesekali wanita itu mengeluh dan menghentikan langkah kakinya.

"Cukup... berhenti dulu!"Ucapnya dengan nafas yang ngos-ngosan."Aku sudah tidak kuat", kata wanita itu.

"Tidak!".

"Kita harus berlari,ayolah jangan berhenti, kau pasti kuat dan bisa ayolah,"Seru laki-laki itu seraya menarik kembali lengan wanita itu

Tapi belum sampai melangkah kembali, terdengar tawa yang keras di depannya.

"Ha....ha...ha....ha...!

"Kalian mau lari kemana,...?"

"Jangan harap, bisa lolos dariku!"

Terlihat wajah sang wanita pucat pasi karena ketakutan.

"Pah!"Ucapnya dengan bergetar.

"Bagaimana ini ?"Aku takut pah.

"Mama, tenang saja, biar papa hadapi mereka".

"Hei.. kalian, jangan ganggu kami, pergi kalian!"kalau tidak...!"

"Kalau tidak kenapa?".potong suara laki-laki di depannya.

"Mau,telpon polisi?"

"Mau nelpon pakai apa? emangnya kau membawa ponsel kemari?" Tanya pria bertubuh besar itu.

"Ha..ha ..ha....!'

Dengan langkah tegap laki-laki itu, menghampiri dua orang yang sedang ketakutan sementara itu, mereka yang sedang ketakutan berbisik.

"Tidak ada cara lain, selain harus melawan mereka Mah,'

"Jangan pah... Nanti papa celaka,"

"Kita tidak punya pilihan lain, dulu papa pernah belajar karate. Mama tenang saja, kalau ada kesempatan Mama cepat lari,"

Dengan keberanian yang masih tersisa, laki-laki itu berdiri,"

Majulah aku akan menghadapi mu,"

"Oh...kamu berani menantang ku rupanya,"

"Baiklah,"

"Ayo, kita buktikan siapa yang akan menang,"

Setengah jam perkelahian dengan tangan kosong mulai mulai terlihat, Hendrato mulai bisa melumpuhkan lawannya dan pada saat Hendrato akan memberikan pukulan terakhir nya, tiba-tiba sebuah tendangan telak mengenai punggung nya yang membuat Hendrato terhuyung.

Karena kemampuan nya yang bisa karate, Hendrato tidak sampai jatuh tersungkur, tapi pada saat akan berdiri tegak, sebuah tendangan bertubi-tubi itu membuatnya tersungkur jatuh juga. Terdengar teriakan histeris dari arah lain.

"Pah!

"Jangan pukul suamiku," teriak wanita itu dengan ketakutan.

Kemudian wanita itu mencoba untuk berlari mendekat, tapi belum ada tiga langkah, wanita itu di tarik preman yang sedikit bertubuh gendut. Sehingga tak mampu lagi wanita itu melangkah maju mendekati suami nya, tangisnya pecah di ikuti dengan rasa ketakutan. Sambil mendekap erat bayinya dengan satu tangan, karena tangan yang satu nya di genggam erat dengan si preman.

Melihat istrinya di genggam dan di cengkram preman Hendrato berteriak.

"Lepaskan istri ku!atau akan ku hajar kau!"

Dengan kekuatan yang masih tersisa, Hendrato melayangkan pukulan kaki ke dada sang preman yang ada di dekatnya. Sang preman yang tidak menyadari akan mendapatkan serangan balasan dari Hendrato, membuat preman itu terhuyung ke belakang.

Melihat lawannya berjalan mendekati istrinya, sang preman yang terhuyung itu segera meraih kayu yang ada di dekatnya. Dengan segera mengarahkan kayu itu ke tubuh Hendrato.

"Aaaaaaaaaaa, terdengar pekikan.

Hendrato yang tidak menyadari akan mendapatkan serangan, membuatnya tidak mampu menepisnya dan membuat nya terjatuh ke tanah.

Istri Hendrato menangis melihat suaminya yang tersungkur di tanah dan melihat ada darah segar yang mengalir dari pelipisnya sebelum Hendrato bangkit sang preman sudah mencengkram bahunya.

"Kalian tidak akan bisa lari lagi

"Ampuuun! jangan sakiti kami," Hendrato mulai merengek minta ampunan pada sang preman.

"Ambillah" seluruh uang ku dan bawa lah semuanya, aku tidak akan melaporkan kalian ke kantor polisi asal jangan sakiti istri dan bayiku,"

"Aku mohon lepaskan kami," Ucap Hendrato memelas.

Mendengar ucapan Hendrato kedua preman itu berpandangan sebelum akhirnya mereka terbahak-bahak.

"Ha....ha .ha..ha...!'

"Apa kau bilang...?" Melepaskan mu !"

Jangan mimpi kau, sudah pasti hidupmu dan istrimu akan tamat hari ini.

"Tolonglah...aku mohon kasihani anakku yang masih bayi, biarkan dia bisa melihat dunia," Pinta Hendrato dengan memelas

"Kalau begitu pergilah dan minta ampun kepada bos kami."

"Ayo..!" seru sang preman dengan menyeret Hendrato.

Di dekat pohon sudah berdiri sosok berbaju hitam dan berjas hitam yang membelakangi mereka. Sesampainya di dekat sosok berbaju hitam sang preman mendorong Hendrato hingga jatuh berlutut di dekat sosok berbaju hitam itu.

Di sisi lain, preman berwajah hitam dan gendut masih tetap mencengkram tangan istri Henedrato dengan kuat dan dengan menodongkan pisau yang di arahkan ke lehernya. Tangisan pilu sang bayi dan istri Hendrato tidak membuat hati para preman itu iba. Hendrato mulai merangkak dan meraih kaki sosok berbaju hitam dan berjas hitam suaranya terdengar begitu memelas.

"Tuan... Ampuni kami dan lepaskan kami kasihanilah bayi kami .Aku mohon." Serunya serak.

Mendengar ucapan itu sosok berbaju hitam dan Berjas hitam mulai berbalik. Suaranya mulai terdengar.

"Apa jaminan mu? agar Aku bisa mengampuni mu ?"Suaranya terdengar sinis dan dingin.

"Suara itu!" Gumam Hendrato dalam hati.

Suara itu terdengar, tidak begitu asing di telinga nya. Hendrato pernah mendengar tapi lupa, siapa yang memiliki suara itu.

Dengan pelan, hendrato mendongak kan kepalanya, dia ingin melihat siapa pemilik suara itu.Dan pada detik berikutnya, Hendrato mengerjap ngerjap kan matanya karena wajah itu tertutup topi.

"Kenapa ?"

"Kau ingin tau siapa aku ?"seru sosok berbaju. hitam mengerti , hendrato sedang ingin memastikan siapa dirinya.Hendrato menggagguk.

"Lihatlah...!dengan seksama oleh mu, apa kau masih mengenalku," Seru sosok berbaju hitam itu sinis, sejenak sosok itu melepaskan topinya. Betapa terkejutnya Hendrato setelah topi itu di buka.

"Kau..!"

"Rambut ,"panjang terurai,bibir tipis dengan lipstik yang tidak begitu tebal dan kulit putih, Hendrato hafal wajah cantik itu

"Seila....?kau.....!"

"Apa yang kau lakukan?

"kenapa kau jadi begini?"

Hendrato tidak habis pikir tidak pernah dia bayangkan,gadis cantik dan santun itu kini jd preman.Dengan tertawa sinis, Seila menjawab,

".Kenapa ?"

"Tuan Hendrato !

"kamu terkejut melihat diriku yang sekarang ! bukankah ini sangat baik, untuk mu,"

"Lihatlah..!"

"Kau ..,bersenang senang di atas deritaku, kau cintai aku, lalu dengan mudah kau campakkan aku,"Ucap Seila berapi-api.

"Kau buang aku seperti sampah, apa kau pikir aku boneka, yang bisa dengan mudah kau buang setelah bosan.Sekarang kau sudah puas kan menyakiti aku dan Kau bahagia kan, sekarang melihat aku seperti ini !"Dengan emosi Seila berteriak.

"Lihatlah aku sekarang ? Seila berjalan mendekati Hendrato dan mencengkram krah baju Hendrato.

"Kau "Puas melihat ku...?"

"Dengar!"

"Aku, menanggung Aib dari ulah mu?benih yang kamu tanamkan padaku, membuat aku mengandung anakmu, aku sangat terluka dan pada saat aku datang ke Rumahmu, ingin memberitau mu, kalau aku hamil tapi kamu tidak ada,'Mata Seila mulai berkaca-kaca.

"Dan pembantumu memberi tahuku, kalau kamu kembali ke kota,"Suara Seila mulai serak

"Kamu tau apa yang di katakan pembantumu padaku ?"

"Tuan Hendrato, bertunangan hari ini dan lusa adalah pernikahan nya,"

"kamu tau, betapa sakit nya aku saat itu?" Teriak Seila histeris.

Dia mulai tidak mampu menahan air matanya untuk jatuh.

"Karena ulah mu hidup ku kacau!" dan gara gara kamu kesehatan ku memburuk dan kamu tau apa yang terjadi padaku, aku keguguran.

"Kenapa kau kejam sekali padaku?"Apakah kamu tidak punya hati sedikit pun!" Teriak Seila dengan garang.

Tak terasa butiran bening jatuh dari pelupuk matanya dan membasahi pipinya yang berkulit putih bersih. Apa seperti itu semua tingkah dan perilaku orang orang kota."

"Apa salahku padamu? kenapa kau sakiti aku seperti ini,"

Hendrato yang mendengar semua cerita itu jatuh terduduk lemas, dia tidak menyangka akan seperti ini jadinya, Air matanya mulai jatuh.

Disisi lain Istri hendrato yang mendengar kan nya pun, ikut menangis dalam sesal dia tidak menyangka kalau suami tercintanya pernah menjalin cinta dengan wanita lain. Bahkan tega meninggalkan nya dalam keadaan wanita itu mengandung, sebagai seorang wanita dia bisa membayangkan betapa besar penderitaan gadis itu.

Kembali terdengar suara wanita itu, memecah keheningan malam.

"Untuk apa, kamu menangis?"Apakah ksmu merasa kasian dan iba mendengar kisahku!" ataukah kamu sedih karena ini, akan menjadi malam terakhir bagimu."

"Seila..!" dengan terbata bata Hendrato berkata

"Maafkan aku!"

"Sungguh aku tidak tau Akupun tidak berdaya waktu itu. Aku tidak memiliki pilihan lain waktu itu."

"Waktu itu aku...

"Cukup....! Seila memotong ucapan hendrato.

Aku tidak mau mendengar apapun darimu bersiaplah aku akan mengirim mu ke Neraka.

Seila yang sudah gelap mata menggambil pisau dan menggacung kan nya tinggi tinggi.

"Ayo,,,!

"Bunuh lah aku ?"

jika dengan membunuh ku, bisa menebus dosa yang pernah kulakukan padamu,"Ucap Hendrato pasrah.

"Tapi, tolong!"

Suara Hendrato terdengar begitu parau dan memelas.

"Tolong lah....!"

lepaskan dan biarkan hidup Anak dan istriku Mery tidak bersalah."

"Apa...?"Melepaskan mereka.

"Ha ..ha. ha. ha. ..!Tawa sinis keluar dari bibir seila.

"Kalian semua harus mati, bersiaplah dan jangan berfikir aku akan iba dengan mu?

Setelah mengucapkan itu Seila mengangkat pisau dan akan menikamkan pada hendrato.

Tapi pada saat yang bersamaan, sebuah bayangan berkelebat dengan cepat dan memukul tangan Seila yang menggengam pisau hingga pisau itu jatuh terpental

Menyadari ada yang menyerang, Seila yang bisa karate pun, segera memberikan perlawanan balik, tapi lawan Seila sepertinya tidak berniat menyerang dia hanya berkelit menghadapi derangan Seila yang membabi buta dan pada detik berikutnya, Seila berhasil di lumpuhkan dengan mencengkram kedua tangan Seila ke belakang.

Mengetahui dirinya tidak berdaya, segera Seila berseru kepada kedua teman permannya.

"Serang Dia...!"

Mendengar aba aba dari sang bos, kedua preman segera bertindak tapi belum ada lima langkah mereka berhenti, setelah melihat sang musuh bertutup kain sarung itu menunjukkan sebuah benda kuning keemasan berbentuk Bintang.

Melihat itu dua preman anak buah Seila diam dan mundur, Seila kembali berseru.

"kenapa kalian diam ?"Serang orang itu cepat, suara teriakan Seila tidak di dengarkan oleh preman itu.Tiba-tiba terdengar perintah

"Kemari lah dan bawa bos mu pergi dari sini cepat,"

Dengan bergegas kedua preman itu segera melakukan perintah orang yang bertutup kain sarung.

Seila sangat terkejut melihat dua preman anak buah nya justru menyeretnya pergi dari tempat itu.

"Lepaskan tanganku..!" teriak Seila garang yang tidak di hiraukan dua preman pengikutnya itu. Mereka terus membawa Seila menjauh dan masuk ke dalam mobil.

"Sementara itu istri hendrato dan Hendrato berjalan mendekati orang yang menolong mereka, Hendrato mengucapkan rasa trima kasih pada orang yang menolong nya.

"Trima kasih tuan...!" Sudah menyelamatkan nyawa kami.

Laki-laki itu tersenyum dan segera membuka penutup sarung yang menutupi wajahnya, meskipun remang remang Hendrato dan istrinya bisa melihat jelas wajah itu, kulit kuning alis tebal dan senyuman nya yang sungguh teduh siapa pun yang melihat pasti terkesima.

Melihat dua orang di depannya memandanginya dengan aneh, laki-laki itu segera menggulurkan tangannya.

Namaku,Bima !"kalian tidak apa apa kan ?tanya laki laki itu santun.

"Tidak,,"

"Kalau begitu ,Aku permisi dulu,"

sebelum, melangkah kembali terdengar suara teriakan.

"Trimakasih, saudara Bima.!"

Bima tersenyum dan melambaikan tangan sebelum melangkah pergi.

Bab 2.GETAR CINTA

Pada pagi harinya, ketika Bima membuka pintu rumah, dia melihat sosok wanita tertidur di balai teras rumahnya, bergegas Bima menghampiri, langkahnya yang tergesa-gesa membuat sang wanita itu terbangun dan mulai membuka matanya.

"Brisik..!"apa kamu tidak bisa berjalan pelan, mengganggu orang saja," Sungut wanita itu kesal sambil ngeloyor masuk ke dalam Rumah.

Seperti Magnet Bima menggikuti dari belakang.

"Sejak kapan kamu tidur di luar sana?"kenapa tidak masuk ke dalam rumah?"Tanya Bima beruntun.

Wanita itu hanya menoleh tapi tidak berniat memberikan jawaban.

Bima menjadi gusar, dengan tingkah wanita di depan nya yang tak lain adalah istrinya. Karena sang istri tidak mengacuhkan pertanyaan nya, Bima menarik lengannya.

"Apaan sih..!"Aku capek mau mandi lalu tidur jangan ganggu aku," Sungut wanita itu sambil mengibaskan tangan Bima.

"Aku tau, tapi jawab dulu pertanyaan ku, aku khawatir kan keadaan mu?"kenapa tidur di luar,"

Wanita itu melotot, mendengar perkataan Bima lalu tertawa dengan sinis.

"Coba ulangi..!"kamu menghawatirkan aku?"Ucap wanita itu, seraya menunjuk dada bidang Bima dengan telunjuk nya.

Bima seperti kepiting rebus, cuma mengagguk sejak menikah Bima tidak pernah berkata kassr atau berbuat kasar pada istrinya, dia sangay menyayangi istrinya, apapun yang istrinya perbuat. Seila ya ...! istrinya bernama Seila.

"Jika kau khawatirkan aku , kenapa kau tidak mencari ku? bukankah kamu yang menolong Hendrato kemarin malam itu,"

"Oh, jadi namanya Hendrato,"Ledek Bima pura-pura Karena tidak mungkin Bima bisa meledek dan membuat kesal istri nya.

Mendengar itu Seila tidak mau menanggapi, dia langsung ngloyor pergi ke kamar dan menutupnya dengan keras. Bima yang melihat tingkah istri nya cuma bisa mengelengkan kepalanya dan tersenyum.

****

Sudah menjadi rutinitas sebelum Bima pergi ke tempat kerja nya, sebagai seorang pelatih guru karate, meskipun cuma sepuluh menit, Bima selalu menyempatkan diri bermain-main sejenak dengan putri semata wayangnya.

Dari balik pintu dapur keluar seorang wanita paruh baya.

"Den Bima..! Semua nya sudah siap,"

Bima menoleh dan tersenyum.

"Trimakasih, Bik Inah,"Kalau begitu aku titip si kecil Vira.

"Hai.. Cantik...!" Ayah berangkat kerja dulu ya?"

Bima memberikan ciuman pipi kanan dan pipi kiri, sebelum beranjak pergi. Bik Inah menggikuti nya dari belakang, sambil menggendong si kecil Vira. Tiba-tiba Bima menghentikan langkah kakinya.

"Bik Non Seila belum bangun kan?"Kalau sudah bangun Bibik siapkan apa yang di perlukan nya.

"Baik Den..!"

"Trimakasih, ya, Bik," Aku pergi dulu.

Meskipun Memiliki mobil, Bima jarang sekali menggunakan nya, Bima lebih suka Naik Motor, Bagi Bima mobil itu bukan miliknya, meskipun itu hadiah pernikahan yang di berikan Ayah Seila kepadanya, tiga puluh menit kemudian Bima sudah sampai di tempat kerja nya, di lihatnya semua sudah bersiap dan berkumpul.

Bima melambaikan tangan nya kepada salah seorang murid yang bergerombol di dekat pohon. Dengan segera orang yang merasa di panggil itu datang dengan berlari kecil, setelah dekat.

"Ada apa kak?" Tanya Dodi Ingin tau.

"Aku tidak melihat Bondet dan Iqbal kemana mereka?"

"Oh, Bondet dan iqbal ya kak!"Masih sarapan pagi kak ada di kantin mbok Sri.

"Kalau begitu suru keruangan ku Nanti,"

"Baik, kak,"

"Ya sudah, sekarang, kamu boleh pergi,"

"Baik, kak,"

Sebelum sampai di kantin, Dodi sudah melihat Iqbal dan Bondet, sedang tertawa tawa, dengan segera Dodi menghampiri mereka.

"Ndet..! kamu' dan Iqbal di panggil kak Bima

Sudah menjadi rutinitas

Sebelum Bima pergi ke tempat kerjanya

sebagai seorang pelatih guru karate

Meskipun cuma sepuluh menit Bima selalu menyempatkan bermain main sejenak dengan

putri semata wayangnya.

Dari balik pintu dapur keluar, seorang wanita paruh baya

"Den Bima...! Semua nya sudah siap."

Bima menoleh dan tersenyum

"Trimakasih bik Inah,

kalau begitu aku titip si kecil vira."

"Hai cantik...!Ayah berangkat kerja dulu ya...?"

"Bima memberikan ciuman pipi kanan dan pipi kiri

sebelum beranjak pergi,

Bik inah mengikutinya dari belakang sambil mengendong si kecil vira.

Tiba tiba bima menghentikan langkah kakinya

"Bik, Non Seila belum bangun..kan ?"

kalau sudah bagun, Bik Inah siapkan apa yang di perlukan nya.

"Baik, Den !"

"Terimakasih, ya Bik ,

Aku pergi dulu."

Meskipun memiliki mobil, Bima jarang sekali menggunakan nya, Bima lebih suka Naik motor

bagi Bima mobil itu bukan miliknya meskipun

itu hadiah pernikahan yang di berikan ayah seila kepadanya.

Setengah jam kemudian

Bima sudah sampai di tempat kerjanya

dilihat nya semua, sudah bersiap dan berkumpul.

Bima melambaikan tangan nya kepada salah seorang murid yang bergerombol di dekat

pohon.

Dengan segera orang yang merasa di panggil itu datang, dengan berlari lari kecil.

setelah dekat.

"Ada apa kak?" Tanya Dodi ingin tau.

"Aku tidak melihat bondet dan iqbal

kemana mereka...?

"Oh ...!"

"Bondet dan iqbal ya kak !"

masih sarapan pagi kak ada di kantin mbok Sri."

"Kalau begitu, suruh ke ruangan ku nanti."

"baik kak,"

"Ya sudah sekarang kamu boleh pergi."

"baik kak,"

"Sebelum sampai di kantin dodi sudah melihat

iqbal dan bondet,

sedang tertawa tawa, dengan segera dodi menghampiri mereka.

"Ndet..!.kamu dan iqbal di panggil kak Bima

cepat kesana.

"Ada apa ? kenapa kita di panggil.

Dodi hanya menaikkan bahu nya

"Tau lah."

Dengan bergegas iqbal dan bondet berjalan menuju ruangan Bima.

"Tok...tok, .....tok !

"Masuk, terdengar suara dari dalam, dengan segera bondet dan iqbal membuka pintu.

"Ada apa kak..?"

"kenapa ,pagi pagi memanggil kami."

"iya kak...! ada apa sahut bondet penasaran.

"Kamu lihat pasir di ujung sana ?"

"iya kak ...! sahut bondet dan iqbal bersamaan.

"Tolong, kamu taruh pasir itu dekat ruang parkir."

"Lho..kak , kan menggaggu kendaraan yang mau parkir disana," Ucap iqbal.

"Atur bagaimana bagaimana caranya agar tidak bisa menggangu kendaraan yang mau parkir."

"Baik kak."

"Yuk Ndet, cepet kita kerjakan !"

aku juga akan memanggil teman teman yang lain."

"Yuk seru bondet bersemangat."

"Hei..!mau kemana ?". ,Seru Bima

Melihat bondet dan iqbal melangkah ke pintu

"Mau memberi tau teman teman yang lain kak."

"Siapa, yang suru kalian bawa teman teman yang lain."

Bondet dan iqbal berpandangan sejenak

"Maksud kak Bima bagaimana.?" Tanya Iqbal binggung

"Cuma kalian berdua saja yang mengerjakan nya."

" Lho kak,...!pasir kan banyak,kenapa cuma kita yang disuruh bekerja ?protes bondet

"ini hukuman untuk kelakuan kalian kemarin malam yang sudah sok jagoan

"Beruntung , aku lewat jalan itu

kalau tidak kalian akan jadi pembunuh."

"Kak , kami kan cuma membantu Non Seila,

Kami kan cuma...!

"Sudah kerjakan tugas kalian atau kalian

tidak usah masuk dalam dua Minggu,"

"Kak, kok gitu sih,yah payah..?

"Yuk ndet aku tidak mau di disk, bisa bisa tidak naik level.

Bondet pun segera menonjok kepala iqbal pelan karena gemes kok naik level sih bal, memangnya kita lagi main apa!"

"Bukan naik level bal, tapi ganti sabuk biar sabuk kamu ngak jamuren

biar sabuk kamu ngak jamuran.

Karena ngak ganti selalu pakai biru merah.

kita harus berjuang biar dapat sabuk Kuning

"Biar kinclong Bal,"

"Dengar ya bisik bondet di telinga iqbal biar kinclong.

"Biar kinclong.... ha..ha .ha...!

seraya berlari keluar setelah berpamitan dengan bima

Tawa renyah mereka membuat Bima mengeleng gelengkan kepalanya.

"Betul betul menggemaskan, pantas saja Seila memilih mereka.

Bima menghempaskan tubuhnya di kursi sofa anganya melayang sedang apa Seila sekarang masih tidur atau sudah mandi. terbesit pemikiran yang mesum jika sudah kramas rambutnya yang basah dan ..dan....

"Aaauh...!

"Pok...!

Sebuah benda keras mampir di kepalanya.

Dengan gerak refleks Bima memegangi kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Siapa, yang berani kurang ajar padaku !"Seru Bima kesal.

"Kenapa ?"Sakit ya...?Ledek seseorang yang ternyata Seila.

"Seila ,kau....!"

"Sejak kapan kau disini...?"Tanya Bima penasaran.

"Sudah dari tadi !"Makanya jangan tidur enak ya tidur

"Lihat tuh...!" murid murid kamu, bekerja keras

disini kamu malah enak enakan tidur.

"Apa, yang kamu lakukan pada bondet dan iqbal

kenapa mereka justru menggangkat pasir,

dan kenapa cuma mereka berdua yang melakukan nya, yang lain kenapa tidak membantu ?"Ucap Seila meminta penjelasan.

"Mereka, lagi aku hukum, Ucap Bima datar."

"Apa,,,,? kau hukum, memangnya apa salah mereka?"

"Kenapa bertanya," bukankah ini semua karna ulah konyol mu yang ceroboh itu,"Sungut Bima sambil berdiri dan melangkah membuat kopi hangat.

"Kau mau,kopi ?" Tawar Bima pada seila.

"Tidak mau.., !"ucap Seila ketus,

"Apa kau sudah makan..?"Seila hanya mengeleng.

"Di sana, ada roti kalau mau ambillah."

"Apa kau pikir aku tamu sehingga harus di tawarin ?

"Ya bukan begitu kan cuma nanya..?"Tukas Bima.

"Kasian bondet dan iqbal jangan hukum mereka begitu."

Lagi pula Apa kau tidak malu jika di gosip kan murid-murid mu ternyata iqbal dan Bondet di hukum karena menolong istrinya kak Bima, untuk membunuh orang, Bima mengeryitkan dahi nya."Ucapan kamu ada benarnya baiklah hukuman mereka aku cabut.

"Nah begitu dong;, ucap Seila riang,yang tanpa sadar memeluk Bima,"

Bima yang tidak menyadari itu sedikit gelagapan,

mati matian dirinya menenangkan detak jantung nya yang mulai berdegup dan berirama tak karuan.

Seila yang menyadari kalau dirinya memeluk Bima,

pipi nya berubah menjadi merah merona ada rasa sedikit malu dan canggung

"Maaf..!" Ucap nya lirih.

Bima berusaha menutupi kegugupannya, dengan senyum.

"Tidak, apa apa, kan sudah biasa kalau suami istri begitu."Ucap Bima.

Dalam hati Bima bergumam, biasa apa nya memeluk saja tidak pernah.

Tidur terpisah, ini sih bukan pernikahan suami istri pada umumnya ,ini pernikahan suami istri yang luar biasa, menyiksa, keluh nya.

"Kak, Bima !

Aku temui bondet dan iqbal dulu ya...?"Ucapan Seila membuyarkan lamunannya

Bima, sehingga Bima cuma bisa menggagguk.

"Iqbal,...bondet sini...!"Seru Seila melambaikan tangan.

merasa di panggil iqbal dan bondet segera bergegas menghampiri.

"Non Seila....!"

"Ada apa, Non ?" ucap mereka hampir bersamaan.

"ikut aku,,,,yuk?

"Kemana Non,,,,!"sahut bondet penuh semangat."

"jalan jalan, ke kota, aku mau melihat lihat disana".

"Oh...!"

"Tapi tidak bisa Non, aku dan iqbal lagi dalam masa di hukum.

jawabnya lemas tak bersemangat.

"Lupakan tentang hukuman, karena

kalian tidak di hukum lagi."

"Ah masak.

yang bener Non ,ucap iqbal dan bondet bersemangat,

"Seila menggagguk, yuk berangkat,

"Ragu ragu sebenarnya iqbal dan bondet tapi

ajakan itu menggiurkan dari pada

kerja keras dan berkeringat, mendingan jalan jalan bisa cuci mata.Dan akhirnya mereka memutuskan untuk ikut,

Setelah membereskan semua dan berganti dengan baju yang bersih

iqbal dan bondet sudah siap menemani

Seila jalan jalan.

'Non, kami sudah siap ..!"

Ucap iqbal dan bondet bersemangat.

"Kalian masuk dulu ke mobil, Nanti aku menyusul.

ponselku tertinggal aku akan ambil dulu,"

Bondet dan iqbal bersenandung riang.karena

hari ini bisa jalan jalan ke kota.

Tapi pada saat pintu mobil di buka, kedua nya

terperanjat mundur,,

hingga kaki bondet menginjak kaki iqbal.

"Auuuuuhh,,....!"Teriakan kecil keluar dari mulut iqbal

"Ndet, kalau mau mundur itu, bilang bilang dong , jangan main mundur mundur sakit tauk.

"Memangnya ada apa sih !"Tanya Iqbal penasaran.

, Bondet yang tertegun cuma menjawab dengan telunjuk jari.

"Itu uuu,,,uh,! jawab bondet terbata bata

Iqbal yang penasaran segera memutar balik badan bondet sehingga,bondet yang tadinya berada di depan menjadi bergeser kebelakang.

Iqbal melongokan kepalanya ke dalam mobil dan...

waooo! Iqbal pun meloncat mundur kebelakang sehingga badannya menimpa tubuh bondet, karena tidak ada persiapan kuda kuda tak bisa di elak kan lagi, tubuh bondet pun jatuh dengan di timpa tubuh iqbal,

Meskipun iqbal tidak se gemuk dirinya tetap saja rasa nya sakit, sehingga terdengar teriakan Bondet yg kesakitsn.

Tiba-tiba terdengar suara dari dalam mobil

"Kalian kenapa , seperti melihat hantu saja."

"Kak Bima, kenapa ada di dalam mobil?"Tanya iqbal

"Aku...!"Bima mengarahkan telunjuk dadanya

"Tentu saja, mau jalan jalan, seru nya dengan tertawa.

"Bondet dan iqbal saling berpandangan dan serentak bilang

"Oooo.....kita mau jalan jalan berempat yaa?"

"Tidak, sahut bima cepat."

"Lalu ?"Tanya Bondet Ingin tau kalian tidak perlu biar aku yang menemani Non Seila.

Oh,!

"Ternyata kak Bima dan Non Seila mau berduaan seru bondet dan iqbal hampir bersamaan.

Bima hanya melotot. "Pergi sana jangan lupa tutup pintu mobilnya.

"Siap, kak,"

jawab bondet dan iqbal,cepat.

"Melihat bondet dan iqbal belum masuk mobil

Seila yang baru datang bertanya,

"Kenapa tidak masuk...?"

Eh.. Anu Non ,itu....?

itu, kenapa...?tanya seila penuh selidik.

"itu Non...Anu..!"

"Dari tadi anu ...anu ...ada apa sih, tanya seila penasaran."

"Kak Bima Non, sahut iqbal cepat.

"Iya kak bima kenapa....?"

"Katanya yang mau mengantar Non Seila jalan jalan kak Bima non,"

"Apa..?"

,Kak bima ?..kok bisa, ucap seila kaget

"Ya bisa Non, buktinya sudah ada di dalam mobil."jawab Iqbal polos.

yang langsung mendapat , tonjokan dari bondet di jidat kepalanya iqbal., sedangkan Iqbal ca cengar cengir.

"Bodoh benar kau ini,yang di maksud Non Seila tidak begitu bal,

"Sudah sudah, biar kutanya sendiri,"Ucap Seila seraya membuka mobil depan.

"Kenapa kamu disini ?tanya seila dingin.

Sedangkan yang di tanya cuma tersenyum

"Masuklah..!ayo kita berangkat,"

"Aku tidak mengajakmu kenapa jadi kamu yang menemaniku,dengus seila kesal,

"Bima cuma menjawab, dengan senyuman saat Bima menghidupkan mesin mobil tiba-tiba..

"Hei..!"

sebuah tepukan tangan lembut Seila menyentuh tangan Bima membuat darah Bima bergejolak tidak karuan.

Deg...!

Ada desiran desiran aneh di dalam hatinya.

"Aku tidak mengajakmu, turun lah, biarkan Iqbal dan Bondet yang akan menemaniku.

"Untuk menutupi rasa gugup dan detak jantung yang mulai tidak karu karuan Bima mencoba mengatasinya dengan berkata.

"Apa kata orang jika istriku pergi bukan dengan suaminya tapi dengan dua orang pria yang bukan muhrimnya.

"Seila mulai memahami dan membenarkan kata kata bima

sehingga dia setuju di antar bima jalan jalan

"Baiklah,kita berangkat."

Ucap Seila datar ,seraya merapikan letak duduk nya,

"Dalam hati bima tertawa riang dan senang,

Meskipun sepanjang perjalanan, tidak banyak

yang mereka percakapkan ,Asal bisa dekat dengan sang istri Bima sudah bahagia.

Tiba di tempat tujuan, sudah mulai sore, Seila dengan riang membuka pintu mobil dan dengan santainya berjalan tanpa menunggu Bima yang sibuk membenarkan letak parkir mobilnya.

Bima yang melihat hal itu,cuma mengeluh dalam hati.

"Nasib suami yang tak di anggap,"Keluh nya.

Dengan sedikit berlari kecil Bima terpaksa mengejar langkah Seila yang lebih dulu meninggal kannya.

"Kenapa meninggalkan aku, grutu bima protes,

Seila tertawa melihat mimik lucu bima.

Melihat Seila tertawa hati bima sangat senang

Tersenyum lah selalu bidadari hatiku, Gumam bima dalam hati.Bima yang melamun tidak menyadari kalau Seila melangkah sudah jauh.

"Tolong... tolong... Tolong..!

kejar orang itu cepat, seru beberapa orang sambil berlarian mendengar itu Bima sontak teringat Seila.

dia baru menyadari ternyata seila tidak ada di sampingnya.

Bab 3.MURID BARU

Bima yang gusar karena Seila tidak ada di sampingnya, ikut binggung mencari matanya menoleh ke kiri dan ke kanan, sayup sayup terdengar suara.

"Buk...Buk....Buk....!"Suara orang yang sedang di pukul dengan sigap, Bima mendekati asal suara itu dan...

"Astaga Seila..!"ngapain menyerang laki-laki itu, bener bener mau jadi jagoan rupanya, desis Bima dalam hati.

"Kembalikan tas itu..! terdengar suara Seila memerintah, laki-laki yang tersungkur di tanah itu pun menggulurkan tas yang di rampas nya

"pergi seru Seila geram.

Dengan susah payah laki-laki itu berdiri dan akan beranjak pergi, tapi belum beberapa langkah tiba-tiba terdengar suara teriakan, jangan lepaskan orang itu, bawa ke kantor polisi.laki laki pencopet itupun mempercepat langkahnya agar tidak di bawak kantor polisi, tapi Seila dengan sigap menariknya.

"Mau kemana...?" diam disitu,"

"Ampun..jangan bawa aku kekantor polisi, tolong Nona lepaskan aku! Aku janji tidak akan mengulangi lagi, aku khilaf tolonglah aku Nona, anakku masih bayi dan istriku sakit aku terpaksa melakukan ini.

Tiba-tiba Seila teringat pada Vira, putri semata wayangnya timbullah rasa kasian dan iba.

"Baiklah cepat pergi..!sebelum orang orang itu datang kemari dan ini ambillah,"Seila menyodorkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah.

laki laki yang tidak menyangka justru akan di beri uang segera berlutut dan mengucapkan, trimakasih sebelum beranjak pergii Bima yang melihat dari kejauhan cuma menggelengkan kepala nya.

"Ternyata seila baik juga,"Gumamnya dalam hati

"Mana copet nya...?"Teriak seorang wanita dan beberapa orang yang ada di sampingnya bersamaan.

"Kamu yang menolong saya mengambil kan tas ini kah..?"

Seila menggagguk dengan malu malu.

"Terima kasih ya nak, tas ini sangat berharga karena di dalam nya terdapat banyak surat surat surat penting. Beberapa detik kemudian perempuan itu membuka dompet dan menggulurkan beberapa lembar uang ke pada seila.

"Ini...!ambillah sebagai ucapan rasa terima kasih.

"Apa ini..?"tidak perlu seperti ini bu, tidak usah.

tolak , seila cepat.

"Ambillah anggap saja ini rejeki dari Allah."

Seila tersenyum

"Terima kasih bu, tapi maaf uangnya untuk ibu saja, saya sudah ada kok."

"Saya permisi dulu ya bu..!"Saya sedikit ada urusan jadi tidak bisa lama lama.

"Oh baiklah nak, sekali lagi terima kasih, sudah menyelamatkan surat surat penting ini."

Seila tersenyum dan berlalu pergi, bersamaan dengan orang orang yang berkumpul tadi.

Tidak jauh dari situ terdengar suara tepukan tangan.Spontan seila mencari sumber suara itu

Dan di lihatnya bima sedang bertepuk tangan

Seila segera mendekati asal suara itu,

"Kenapa bertepuk tangan ?"kamu pikir aku habis latihan sirkus."Tanya seila kesal.

Sedangkan Bima cuma tersenyum melihat ulah seila yang menurut nya sangat mengemaskan.

"Sekarang kita mau kemana...? Tanya Bima kepada Seila.

"Makan saja yuk."jawab seila singkat.

Setelah memilih tempat makan kesukaan dan memesan makanan Bima dan seila makan dengan lahap, tiga puluh menit mereka makan setelah.itu Mereka memutuskan untuk segera melihat lihat yang akan di beli nya.

Dua jam sudah mereka berkeliling membeli semua kebutuhan.

"Kurasa kita sudah membeli banyak barang

capek yuk kita pulang..!"Ajak Bima pada Seila

Seila yang merasa semua sudah tidak ada yang tertinggal , tidak menolak ajakan Bima kedua nya melangkah menuju tempat mobil yang mereka parkir.Tapi beberapa detik kemudian.

tiba tiba hujan,turun.

"YA...! Hujan !"Keluh Seila kecewa.

"Bagaimana..?"Apa kita tunggu hujan nya reda.

Tanya Bima pada Seila.

"Ngak perlu.."pulang saja Sekarang..!"

Setelah mengucapkan itu Seila segera berlari

menuju mobil tempat nya di parkir.Bima yang tak menyadari kenekatan seila ikut berlari menyusul.

Sesampainya di dalam mobil, Bima melihat Seila mengibaskan rambutnya yang basah karena kena air hujan.

"Busyet ....!!!cantik sekali dia,'Gumam bima dalam hati.

"Sampai kapan, aku harus mencintai tanpa di cintai, seandainya saja dia tau, keluh Bima.

"Ayo...cepat pulang...!

"Kenapa malah jadi bengong."

Seru Seila menggingatkan membuat lamunan bima buyar.

"Oh iya ....!jawab Bima gelagapan.

Dengan segera Bima menghidupkan mesin mobilnya.

****

Setelah kejadian kemarin , Seila terpaksa tidak pergi kemana mana , kepalanya terasa berat dan pusing melihat itu Bima menyarankan agar Seila, beristirahat saja di rumah.

Bima kembali melakukan aktivitas rutinnya sebagai pengajar guru karate.

"Meskipun Tidak tenang , karena memikirkan seila ,yg kurang sehat, tapi Bima tetap harus melakukannya tugasnya, terlebih hari ini Bima mendapat surat undangan bahwa akan ada tamu.Baru saja Bima memarkir motornya,

tiba-tiba ....

"Kak Bima ..!"cepat ke ruang tunggu, tamunya sudah menunggu .dari tadi pagi."Seru iqbal.

"Apa...?Sepagi ini!"

"Iya, kak,"malah sudah satu jam menunggu.

Bergegas Bima ,menuju ruang tunggu, yang mana, Di sana sudah ada seseorang yang tengah duduk sambil membaca koran yang ada di depannya.

"Maaf,..!"sudah membuat lama menunggu," Ucap Bima.

Mendengar itu, Pria paruh baya segera menutup koran yang ada di tangannya. Sebuah senyuman tersungging di sana.

"Tidak apa-apa."justru saya yang minta maaf karena datang sepagi ini.

"Saya ingin menitipkan putri saya di sini agar belajar bela diri. tolong Bimbingan nya, bimbinglah putri saya secara khusus, karena kami hanya memiliki waktu enam bulan.

"Baiklah....saya akan memberikan bimbingan secara khusus," Ucap Bima.

"Kalau begitu terima kasih, nanti putri saya akan segera datang ke mari, saya permisi dulu."

Setelah menyelesaikan administrasi pembayaran orang itu berlalu pergi.

"Iqbal... sini?"teriak Bima dari luar ruangan.

iqbal yang di panggil pun segera datang menghampiri.

"Ada apa kak.....?

"Kamu tunggu di parkiran sana, Nanti kalau ada

cewek yang datang suru menemui ku.

"Siapa, kak..?"Tanya Iqbal penasaran.

"Anak baru, yang mau belajar karate."

"0h ...siap kak, beres pokok nya."

"Ya sudah sana pergi,"

"Ok, kak..siap,"

Iqbal Berlari dan bernyanyi nyayi riang menuju ke tempat parkir.

"Bal, woi....!"mau kemana lho?"

Seru seorang laki-laki yang tak lain adalah bondet.Iqbal yang mendengar nama nya di panggil segera menoleh.

"Mau jemput cewek ndet.....!"teriaknya."

"Apa...?menjemput cewek,di mana ???

"Di tempat parkir,"

"Tunggu .....!

"Aku ikut...!"

Bondet berlari lari kecil menghampiri iqbal,

meskipun tdk jauh,tapi bondet begitu terengah engah, karena badan nya yg gemuk.

"Bal,cewek nya cantik apa tidak?"Tanya Bondet penasaran.iqbal yg di tanya cuma menaikkan bahu nya, tanda tidak tau.

Setengah jam menunggu tibalah yang di tunggu datang.

"Bal cewek nya datang....!Bisik Bondet.

"Ho oh ndet..".datang.!

"Harus pasang senyum yang manis ini."Jawab Iqbal.

Sedangkan bondet merapikan posisi rambut nya. Melihat bondet memasukkan tangan nya ke dalam mulut dan mengusap kan nya ke rambut, Iqbal berseru.

"Ndet...!apa yang kamu lakukan..?"

Bondet cuma meringis.

"Biar kinclong, keren rambut ku...!ucap bondet pendek.

"Begitu kok keren ndet jorok itu...!"

"Tidak ,ada minyak nyong nyong rambut, Biar wangi, ludah pun jadi.jawab bondet asal.

Kemudian keduanya tertawa.

"Permisi...?"

"Maaf saya ingin bertemu dengan pimpinan

di sini."

"Mendengar itu bondet dan iqbal menghentikan tawa nya. Serentak mereka bilang.

"Mari saya antar... !"

"Aku saja bal, yang mengantar, kamu di sini saja

"Tidak bisa."

"Aku yang mengantar, aku yang di suruh kak Bima jadi kamu saja yang di sini,"Ucap Iqbal tak mau kalah.

Melihat hal itu, gadis berparas cantik segera melangkah pergi. Bondet yang melihat itu segera, menghentikan, ribut nya dengan iqbal.

"Bal..!"cewek nya pergi,"Bisik Bondet pada Iqbal.

Sambil mengguncang lengan nya, iqbal yang tadinya berisik jadi diam.

"Kamu sih berisik,"keluh Iqbal yang akhirnya menghempaskan tubuhnya duduk di pinggir tempat parkir.

Sementara seorang gadis sedang celingukan..

"Di mana ruangan nya ya...!gumam nya," Binggung

"Ini gara gara dua orang yang berisik

Sibuk berebut membuat aku malas di antar mereka, tapi sekarang aku kebinggungan yang mana ruangan nya.

"Mungkin yang ujung situ, lebih baik aku ke sana.

"Mau cari siapa...?"

Tiba-tiba terdengar suara dari belakang yang membuat nya menoleh.

"Dari mana manusia ini muncul, perasaan tadi tidak ada orang, grutu nya dalam hati.

"Aku mencari ruangan pimpinan di sini,"Ucap gadis itu cepat.

"Oh, mencari kak Bima..!Ayo ku antar,"

Tanpa menunggu ,jawaban, pria itu pergi.

"Itu...!"ruangan nya, kamu masuk lah.

Setelah bicara begitu pria itu pergi,

"Hei..!

"Yeah..... sudah pergi, aku kan belum bilang terima kasih.

Tapi tidak apa-apa lah nanti juga ketemu orang itu lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!