NOAH: The Genius Musical

NOAH: The Genius Musical

Malam Petaka

"Bell, ayo cepetan. Kita udah telat nih." Ucap Clarissa adik tirinya.

"Iya-iya. Sabar, aku lagi pakai sepatu nih." Balas Bella.

Isabella Aurelia Dinata terlahir dari keluarga kelas menengah, kehidupannya begitu sempurna. Ia memiliki paras yang cantik, dan papa yang sangat menyayanginya. Sejak kecil, Bella tinggal bersama papanya, setelah mamanya meninggal saat melahirkan dirinya.

Selang satu tahun, papa Bella, Pak Indra Dinata menikah dengan Bu Maya yang tak pernah bisa menerima kehadiran Bella. Hingga pada akhirnya Bu Maya melahirkan seorang anak perempuan bernama Clarissa.

Berbagai cara sudah dilakukan Bu Maya untuk membuat Pak Indra membenci Bella. Namun semakin kuat ia berusaha, justru semakin membuat Pak Indra menyayangi Bella.

Bu Maya bahkan menghasut Clarissa anaknya, agar ikut membenci Bella. Ia menanamkan rasa iri di hati Clarissa terhadap Bella sejak kecil.

Malam ini, Clarissa dan mamanya sudah merencanakan suatu siasat agar Bella dibenci oleh papanya. Clarissa dan Bu Maya tak terima saat mengetahui bahwa Bella dijodohkan dengan anak konglomerat sahabat Pak Indra. Hal itulah yang membuat keduanya berniat untuk memfitnah Bella.

Bella dan Clarissa tiba di sebuah pesta yang dikatakan Clarissa sebagai pesta ulang tahun sahabatnya itu. Keduanya tampil cantik dengan gaun berwarna gold. Namun, lagi-lagi pandangan semua orang lebih tertuju pada Bella. Hal itu membuat Clarissa semakin sakit hati.

"Bell, kamu tunggu disini ya. Aku ambil minum dulu." Ucap Clarissa.

'Tumben banget Clarissa baik sama aku.' gumam Bella.

Dengan cepat Bella menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ah, mungkin saja Clarissa benar-benar berubah." Ucap Bella meyakini dirinya sendiri.

Dari tempat yang tak jauh dari posisi Bella duduk, seorang pemuda tampan memandanginya tanpa berkedip sedikitpun.

"Benar-benar cantik..." Ucapnya sambil tersenyum.

Tak lama Clarissa kembali dengan dua gelas minuman berwarna merah di tangannya.

"Nih minum..." Ucap Clarissa.

"Makasih." Balas Bella.

Sekitar lima menit setelah meminum jus itu, Bella merasa kepalanya pusing sekali.

'Rasain kamu, tungguin aja, bentar lagi kamu bakal terima akibatnya karena udah ambil semua yang aku suka.' ucap Clarissa dalam hati.

"Riss kita bisa pulang sekarang gak, gak tau kenapa aku pusing banget nih." Ucap Bella.

"Yaaahh Bella, acaranya kan belum mulai. Masa udah pulang aja. Mmm... kalau kamu mau pulang, pulang sendiri aja deh."

"Tapi Riss, aku gak bisa pulang sendiri. Aku pusing banget."

"Aku gak peduli. Ini pesta teman kuliah aku. Gak mungkin dong aku pergi gitu aja." Ucap Clarissa jengkel.

Clarissa kemudian melihat kanan kiri dan terlihat celingukan.

"Ya udah, kamu tunggu disini. Aku mau cari bantuan temen aku dulu buat nganter kamu." Ucap Clarissa.

Clarissa meninggalkan Bella yang terlihat mulai kehilangan kesadarannya itu.

"Eh Ron, sana cepetan laksanakan tugas lo." Ucap Clarissa pada lelaki bertubuh kekar.

"Apa gue gak bisa ngelakuin hal yang lain setelah dapet foto-foto bugil dia?" Tanya Roni.

"Gue awalnya emang cuma nyuruh lo fotoin dia bugil sama lo. Tapi sekarang, gue serahin dia sama lo."

"Serius?" Tanya Roni tak percaya.

"Tentu." Balas Clarissa mantap.

Roni terlihat menggendong Bella keluar dari tempat pesta itu menuju mobilnya. Ia kemudian membawa Bella ke sebuah hotel yang tak jauh dari tempat pesta itu berlangsung.

Roni kemudian langsung membawa Bella ke kamar hotel yang sudah disewa sebelumnya dan meletakkan Bella di atas tempat tidur.

Satu persatu pakaian Bella dilucuti, hingga tak ada sehelai benangpun yang menempel di tubuh Bella. Dengan cepat Roni memotret tubuh Bella yang bugil. Setelahnya, Roni hanya membuka pakaiannya lalu ikut mengambil foto dengan Bella yang setengah badannya sudah ditutup selimut bersama dirinya.

Saat hendak melampiaskan ***** bejatnya, tiba-tiba Bella tersadar. Bella kaget mendapati dirinya terbaring tanpa mengenakan sehelai benangpun yang menempel di tubuhnya dan dihadapannya ada seorang lelaki bertubuh kekar tengah menatap dirinya penuh *****.

"Si-siapa kau? Kenapa aku bisa disini?" Teriak Bella.

"Wah, wah, wah, ternyata si putri cantik sudah bangun. Ah, jadi lebih baik. Karena jika kau hanya tertidur saja, kau tidak akan bisa menikmati permainanku." Ucap Roni.

"To-tolong lepaskan aku. Jangan apa-apakan aku, tolong lepaskan aku." Ucap Bella terduduk sambil memegangi selimut untuk menutupi dadanya.

Roni tersenyum licik, ia semakin mendekat ke arah Bella sembari tangannya terus berusaha melepas celananya.

"Jangaann." Teriak Bella mendorong Roni hingga terjerembab.

"Sialan..." Teriak Roni lalu menampar Bella dengan keras hingga membuat kepala gadis malang itu membentur tembok.

Bella kembali pingsan.

"Lebih baik begini." Ucap Roni.

Dari belakang secara tiba-tiba seorang laki-laki memukul Roni dengan keras. Roni tersungkur, niat hati ingin melawan tapi beberapa orang laki-laki lainnya menggebuki dirinya hingga lemas.

"Kalian semua keluarlah, bawa bajingan itu pergi jauh dari sini. Aku tidak mau melihatnya lagi."

"Baik..." Jawab empat orang pria lainnya.

Erlan Alexander, seorang presdir dari Xander Group, berusia dua puluh tiga tahun. Untuk pertama kalinya ia merasa tertarik pada seorang gadis.

Erlan harus menerima tanggung jawab sebagai seorang Presdir di usia muda, yaitu dua puluh tahun. Saat itu papa Erlan terkena stroke hingga tak dapat melakukan apa-apa.

Sejak saat itulah, Erlan dipaksa oleh keadaan untuk memimpin Xander Group. Hingga sampai saat ini, papa Erlan, Tuan Adam Alexander harus menjalani therapi agar ia bisa pulih kembali.

Erlan menatap Bella yang tak sadarkan diri. Pipi Bella terlihat memerah bekas tamparan.

"Benar-benar gadis yang cantik." Ucap Erlan sambil membungkuk memungut pakaian Bella yang berserakan di lantai.

Erlan duduk disamping Bella yang terbaring. Ia memandangi setiap sudut wajah Bella. Hingga ia terfokus pada bibir merah Bella yang terlihat menggoda.

Erlan membungkuk lalu mencium bibir tipis Bella. Nafas Erlan semakin memburu. Ia benar-benar dikuasai ***** karena melihat wajah dan pundak Bella yang putih mulus. Keinginan Erlan untuk meniduri Bella semakin kuat saat ia melihat seluruh lekuk tubuh Bella.

Malam terlarang pun terjadi. Erlan tak dapat lagi menahan dirinya, hingga ia akhirnya meniduri Bella.

*******************

Tersadar, Bella menatap jam yang menempel di dinding tembok kamar hotel itu menunjukkan pukul dua dini hari. Yang pertama kali dirasakan Bella adalah sakit di bagian bawah perutnya.

'Apa laki-laki itu sudah...?'

Air mata jatuh di pipi Bella. Sesaat ia menyadari bahwa tubuhnya tengah di peluk seseorang. Bella berusaha menyingkirkan tangan itu dari tubuhnya. Ia ingin segera kabur dari tempat itu.

Perlahan Bella akhirnya dapat melepaskan dirinya. Ia memunguti pakaiannya, lalu dengan cepat mengenakannya.

Sebelum pergi, Bella melirik ke arah wajah laki-laki yang tidur dengannya itu. Seingat Bella, lelaki yang membawanya ke kamar ini adalah lelaki bertubuh tinggi besar. Namun, yang dilihat Bella sekarang adalah laki-laki yang berbeda.

'Kenapa bisa berubah?' pikir Bella.

'Untuk apa aku memikirkan hal itu? Lebih baik aku segera pergi dari sini.'

Pagi harinya, Bella langsung diusir papanya keluar dari rumah.

"Papa malu punya anak seperti kamu." Teriak Pak Indra pada Bella.

"Pa, Bella bisa jelasin semuanya. Ini semua su...."

"Tutup mulut kamu. Mulai sekarang pergi dari rumah ini. Jangan bawa apapun selain pakaian yang menempel di tubuhmu itu."

"Riss, tolong jelasin sama Papa kalau...."

"Jelasin apa?" Potong Clarissa. "Jelas-jelas semalam kamu mabuk dan memilih meninggalkan aku demi bisa berduaan dengan kekasih kekar mu itu di kamar hotel." Sambung Clarissa.

"Ya Tuhan... Pa..."

"Sudah cukup, jangan bawa-bawa nama Tuhan. Segera angkat kakimu dari rumah ini. Kamu benar-benar sudah mencoreng nama baik keluarga ini. Papa tidak sanggup menghadapi masyarakat yang sudah melihat foto syurmu bertebaran di dunia maya. Cepat pergi, papa tidak mau lagii melihatmu." Teriak Pak Indra.

Bella akhirnya meninggalkan rumahnya, ia memutuskan untuk keluar kota dengan menumpang di mobil bak terbuka.

Hingga suatu hari ia menyadari bahwa dirinya tengah hamil. Dan kini ia sudah berada di kota Y menjalani hidupnya bertahun-tahun hanya ditemani anak semata wayangnya Noah yang kini berusia enam tahun.

Terpopuler

Comments

Fatma ismail

Fatma ismail

dr fb

2021-11-14

0

❦ℝ𝕒𝕟𝕚❦🍇

❦ℝ𝕒𝕟𝕚❦🍇

ka rayyaaa aku absen dulu ya nanti di bacaaa hihii💋

2021-10-10

0

Intan Roop

Intan Roop

halo tmn2 ,,,s elamat bergabung ya,

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Petaka
2 Tujuh Tahun
3 Bertemu
4 Dimana Papa
5 Kemampuan Noah
6 Tawaran Menjadi Komposer
7 Bahagia
8 Taman Bermain
9 Diketahui Pak Indra
10 Menyatakan Cinta
11 Menagih Janji Erlan
12 Menolak Perjodohan
13 Persiapan Konser Noah
14 Konser Orkestra Noah
15 Cemburu
16 Tes DNA
17 Hasil Tes DNA
18 Rencana Erlan
19 Melamar Bella
20 Bertemu Tuan Adam
21 Pembahasan Pernikahan
22 Bertemu Papa Bella
23 Pulang ke Rumah
24 Terbongkar
25 Memaafkan
26 Wedding Part 1
27 Wedding Part 2
28 Honeymoon
29 Bercumbu
30 Tanda Merah
31 Digigit
32 Permintaan Noah
33 Clarissa & Vino
34 Kembali Pulang
35 Rencana Clarissa
36 Maaf
37 Mengusir Clarissa
38 Konser di Jerman
39 About Vino
40 Info Terbaru
41 Anak Erlan
42 Menjebak Erlan
43 Aku Percaya Suamiku
44 Tidak Bosan
45 Berstamina
46 Bersikap Tenang
47 Video Vino
48 Bertemu
49 Terbongkar
50 Clarissa
51 Tak Mampu Bayar
52 Bertemu Papa Clarissa
53 Di Culik
54 Terlambat
55 Kepergian Pak Indra
56 Terungkap
57 Liburan ke Amerika
58 Liburan Berlanjut
59 Noah Dewasa
60 Tempat Baru
61 Makan Siang....
62 Gara-gara Gado-gado
63 Rencana Clara
64 Tuduhan Jimmy
65 Menyadarkan Clara
66 Salah Paham
67 Ketahuan
68 Melamar Noah
69 Pembahasan Pernikahan
70 Bertemu Keluarga Alexander
71 Merasa Bersalah
72 Tragedi
73 Tentang Sherly
74 Bicara Jujur
75 Gagal Menikah
76 Bandara
77 Bertemu
78 Kembali Ke Kota
79 Duka Sherly
80 Menikah
81 Malam Pertama
82 Note La-Rayya
83 New Info
84 Info Novel Baru
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Malam Petaka
2
Tujuh Tahun
3
Bertemu
4
Dimana Papa
5
Kemampuan Noah
6
Tawaran Menjadi Komposer
7
Bahagia
8
Taman Bermain
9
Diketahui Pak Indra
10
Menyatakan Cinta
11
Menagih Janji Erlan
12
Menolak Perjodohan
13
Persiapan Konser Noah
14
Konser Orkestra Noah
15
Cemburu
16
Tes DNA
17
Hasil Tes DNA
18
Rencana Erlan
19
Melamar Bella
20
Bertemu Tuan Adam
21
Pembahasan Pernikahan
22
Bertemu Papa Bella
23
Pulang ke Rumah
24
Terbongkar
25
Memaafkan
26
Wedding Part 1
27
Wedding Part 2
28
Honeymoon
29
Bercumbu
30
Tanda Merah
31
Digigit
32
Permintaan Noah
33
Clarissa & Vino
34
Kembali Pulang
35
Rencana Clarissa
36
Maaf
37
Mengusir Clarissa
38
Konser di Jerman
39
About Vino
40
Info Terbaru
41
Anak Erlan
42
Menjebak Erlan
43
Aku Percaya Suamiku
44
Tidak Bosan
45
Berstamina
46
Bersikap Tenang
47
Video Vino
48
Bertemu
49
Terbongkar
50
Clarissa
51
Tak Mampu Bayar
52
Bertemu Papa Clarissa
53
Di Culik
54
Terlambat
55
Kepergian Pak Indra
56
Terungkap
57
Liburan ke Amerika
58
Liburan Berlanjut
59
Noah Dewasa
60
Tempat Baru
61
Makan Siang....
62
Gara-gara Gado-gado
63
Rencana Clara
64
Tuduhan Jimmy
65
Menyadarkan Clara
66
Salah Paham
67
Ketahuan
68
Melamar Noah
69
Pembahasan Pernikahan
70
Bertemu Keluarga Alexander
71
Merasa Bersalah
72
Tragedi
73
Tentang Sherly
74
Bicara Jujur
75
Gagal Menikah
76
Bandara
77
Bertemu
78
Kembali Ke Kota
79
Duka Sherly
80
Menikah
81
Malam Pertama
82
Note La-Rayya
83
New Info
84
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!