Aldebaran Mencari Cinta

Aldebaran Mencari Cinta

Bab 1

"PAPA NGGAK MAU TAHU, POKOKNYA TAHUN INI KAMU HARUS NIKAH!” Suara Abimanyu Maheswara mengguncang kediamannya sendiri di kawasan Menteng, Jakarta, pagi ini. Wajahnya tampak merah padam, seperti menahan amarah untuk sang anak yang sedang duduk di hadapannya.

Aldebaran Maheswara – atau yang biasa dipanggil Al – langsung menengadah memandangi sosok sang ayah. Mangkok serealnya belum habis, serial Netflix di handphone baru diputar setengah jalan, kenapa sang ayah mengusiknya pagi-pagi begini? Dengan topik yang itu-itu saja pula?

“Kenapa lagi sih, Pa?” Al bertanya dengan nada malas-malasan.

"PAPA MAU KAMU NIKAH!" teriak Abimanyu, lagi.

Al berani bersumpah bisa melihat urat-urat di sekeliling leher ayahnya.

"Iya, tapi kenapa lagi kali ini? Kayaknya udah lama Papa nggak ngeribetin aku soal nikah."

Abimanyu melotot, seperti ingin memakan Al hidup-hidup.

"Kamu nggak tahu ya gosip apa yang beredar di luar sana karena kamu gak nikah-nikah???"

Al mengangkat alis.

'Memangnya siapa sih yang ngegosipin gue? Temen aja cuma punya tiga. Apa Boris, Aseng atau Rene mulai aneh-aneh lagi?' Al mulai berspekulasi dalam hati.

Abimanyu sendiri menunggu jawaban Al atas pertanyaannya. Akhirnya, Al menyerah, menuruti kemauan sang ayah.

"Nggak tahu. Emang pada bilang apa?" tanyanya.

"Katanya, kamu itu nggak suka perempuan!" Abimanyu histeris.

Al mengernyit.

Well, tuduhan ini bukanlah sebuah hal yang baru. Ia akhirnya hanya bergumam pelan, "Oh..."

Abimanyu terpelongo dengan reaksi anaknya itu.

"ALDEBARAN MAHESWARA!!!" Lagi-lagi suara Abimanyu menggelegar membelah ruangan. Kali ini, Al sampai terlonjak kaget.

"Apaan sih, Pa?!" Al menggerutu.

"OH KATAMU?! KAMU INI BETUL-BETUL NGGAK SUKA PEREMPUAN YA???" Nadanya menuduh.

Untuk sejenak, Al mempertimbangkan apakah harus berbohong atau jujur saja sekalian. Tapi mungkin berbohong pada Abimanyu sudah tidak ada gunanya. Akhirnya, Al memutuskan untuk mengambil pilihan kedua.

Ia menatap Abimanyu sambil berkata, "Iya, Pa. Aku nggak suka."

Abimanyu terkejut. Wajahnya langsung pucat pasi.

"Ja-jadi kamu..." Ia langsung gelagapan.

'Mampus! Kalimat gue ambigu banget! Papa pasti salah paham!' Al menggerutu dalam hati.

Abimanyu sudah terhuyung sampai terduduk di kursi.

"Kamu..." Ia tidak bisa lagi melanjutkan kalimatnya.

"YA AMPUN, PAPA SALAH NGERTI!" Al cepat-cepat menjelaskan. Tapi bukan sang ayah namanya, kalau mau mendengar pendapatnya lebih lanjut.

"Jadi, di antara Boris atau Aseng, kamu sama siapa, Al?" tanya Abimanyu.

"Pa, nggak dua-duanya dong. Jangan salah paham gini!" Al menggerutu.

"Papa nggak nyangka! Anak yang Papa besarkan sepenuh hati, Papa rawat sebaik mungkin, Papa kenalkan pada agama. Ternyata Papa tetap masih bisa juga kecolongan." Abimanyu tersedu-sedu.

Al memutar bola mata. Ayahnya memanglah raja drama nomor satu sebumi nusantara!

"Pa, aku nggak mungkin selera sama Boris atau Aseng!" kata Al, gemas sendiri. Kalaupun dia memang tidak normal, tentu dia bisa bisa memilih yang lebih baik dari Boris dan juga Aseng! Dengan kualitas dirinya, dia yakin bisa mendapatkan Adipati Dolken atau bahkan Nikolas Saputra! Well, Al langsung menyesali diri karena berpikir demikian. Bukan itu masalahnya sekarang!

"Jadi, kamu sama siapa, Al??? Kasih tahu Papa!!!"

Al tidak habis pikir. Sebenarnya apa sih yang ada di pikiran Abimanyu? Seberapa parah sebenarnya gosip yang beredar di luar sana sampai ayahnya kebakaran jenggot seperti ini?

"Aku nggak sama siapa-siapa, Pa, demi Tuhan!" Al bersumpah.

"Jangan bawa-bawa Tuhan kalau kelakuan kamu udah nggak bener, Al!"

Al meringis. Benar-benar tidak tahu lagi bagaimana caranya menjelaskan pada ayahnya yang kini sudah histeris tidak karuan.

"Morning! Kenapa pagi-pagi pada berisik sih?" Shaletta – adik perempuan Al satu-satunya – muncul di ruang makan dengan wajah riang gembira, berbanding terbalik dengan wajah ayahnya yang merah padam.

"Abangmu, Ta, abangmu..."

Al sampai meringis sendiri melihat betapa berlebihannya ayahnya pagi ini.

"Bang Al kenapa?"

"Katanya dia lebih demen sama laki-laki!"

Mata Al terbelalak sempurna. KENAPA KESIMPULANNYA JADI SEPERTI INI SIH???

"HAHAHAHAHA. Ini beneran, Bang?" Shaletta malah tertawa terbahak-bahak.

"Kagak! Ampun dah!" Al memilih untuk tidak menanggapi secara berlebihan omongan sang ayah dan Shaletta yang duduk di hadapannya. Lebih baik ia menikmati kembali sereal yang sudah mulai lembek itu.

"Abangmu akan mempermalukan keluarga kita, Ta." Abimanyu masih juga membahas hal itu. Shaletta berpikir sejenak.

"Gimana kalau kita cariin aja pacar buat Bang Al, Pa?" Shaletta memberi usul.

"Ta, lo jangan aneh-aneh deh!" Al memperingatkannya. Shaletta hanya tersenyum-senyum saja.

"Kamu yang jangan aneh-aneh, Al. Sepanjang garis keturunan Maheswara, cuma kamu yang begini." Abimanyu balas menghardik Al.

'Ya ampun! Terserah saja deh!' gerutu Al dalam hati.

Junita, sang ibu, tiba-tiba muncul di ruang makan.

"Kenapa sih Papa marah-marah masih pagi begini?" Ia menegur Abimanyu.

"Bang Al nggak selera sama cewek katanya, Ma." Shaletta terkikik.

"HAH???" Junita kaget.

"Enggak, Ma. Papa sama Etta salah paham." Al gemas sendiri melihat kelakuan Abimanyu dan Shaletta.

"Salah paham bagaimana? Kamu sendiri yang jelas-jelas bilang ke Papa kalau kamu nggak suka cewek!" Sang ayah terus merepet.

"Abang kok gitu sih? Mama ada salah didik kamu dimana, Bang?" Air mata ibunya menggenang.

Al merutuk dalam hati. Kalau sang ayah adalah raja drama, sang ibu adalah orang yang sangat suka menangis. Kedua orangtuanya memang pasangan yang diciptakan untuk satu sama lain! Kadang Al penasaran bagaimana perjalanan mereka selama berpacaran dulu, pasti sangat penuh drama dan airmata sinetron.

"Ma, ini cuma salah paham."  Ia garuk-garuk kepala.

"Papa nggak mau tahu, pokoknya kamu harus cari calon istri dalam dua minggu ke depan. Kalau masih belum dapat, Papa coret kamu dari daftar warisan!" ancam Abimanyu pada Al.

"Ya, terserah deh." Al menjawab dengan ogah-ogahan. Ini adalah ancaman sang ayah untuk kesekian kalinya. Dia sudah tidak terlalu peduli lagi. Mungkin pada awalnya, Al sangat panik, tapi sekarang ancaman itu sudah terdengar seperti angin lalu buatnya.

"Papa serius, Al!" kata Abimanyu, lagi.

"Iya, Pa. Emangnya aku budek apa? Aku bisa denger kok." Kini Al berjalan ke arah wastafel untuk meletakkan mangkok serealnya yang sudah kosong.

"ALDEBARAN!!! KAMU TUH YA!!!" Abimanyu menggeram karena merasa diabaikan.

"Pa, sabar! Nanti darah tinggi Papa kumat loh!" Al malah mengingatkan dengan santainya.

"KELAKUAN KAMU YANG BIKIN DARAH TINGGI PAPA KUMAT!"

"Lah? Aku kan nggak ngelakuin apa-apa, Pa."

Shaletta semakin tertawa cekikikan mendengar kalimat abangnya.

Abimanyu menggeram lagi, "POKOKNYA KALAU KAMU MASIH BELUM BAWA CALON ISTRI DALAM DUA MINGGU KE DEPAN, PAPA JUGA AKAN BATALIN PELANTIKAN KAMU!"

Al cemberut. Sang ayah sudah menjanjikan posisi Direktur Utama di Maheswara Company sejak dua tahun yang lalu. Namun, ia masih ragu karena umur Al yang masih terlalu muda. Jadilah ia membuat Al menunggu selama dua tahun. Dan sekarang ia kembali ragu untuk memberikannya HANYA KARENA AL TIDAK BERMINAT UNTUK MENIKAH???

Sebuah bentuk penghinaan macam apa ini??? Kenapa kemampuan Al untuk memimpin perusahaan diragukan hanya karena ia... tidak berniat jatuh cinta???

"Loh??? Kok gitu sih, Pa???" Al protes.

"NGGAK ADA PROTES-PROTES! KAMU NIKAH ATAU SEGERA HAPUS NAMA MAHESWARA DARI AKTA LAHIR KAMU!"

"Ah, terserah Papa deh!" Al pun berjalan keluar dari ruang makan.

Sejak kapan seorang ayah menghapus hubungan darah hanya karena anaknya tidak mau menikah? Sebegitu putus asanya kah Abimanyu pada kisah cinta Al?

Well, sang ayah tidak salah.

Al juga terkadang heran dengan diri sendiri.

Karena Aldebaran Maheswara belum pernah jatuh cinta satu kalipun di sepanjang tiga puluh tiga tahun kehidupannya.

***

Selamat datang di kisah Al dan Ai. Semoga berkenan untuk menekan tombol like dan favorite ya. Terima kasih 🤗🤍

IG : @ingrid.nadya

Terpopuler

Comments

Tarisya Achmad

Tarisya Achmad

Aku hadir thor, moga ceritanya sukses selalu. Salam sehat

2021-11-11

1

🍃gιмϐυℓ 📴

🍃gιмϐυℓ 📴

Bener2 high quality jomblo ya, 33tahun belum pernah jatuh cinta 😄😄😄

Hai thor, aku mampir nih atas rekomendasi Teh Sunny 😁😁

2021-11-07

2

tukang halu ☘

tukang halu ☘

mampir thor...

2021-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!