Teman Sejati Dalam Hidup
“ndok kamu ini udah berumur 23 tahun tapi masih aja ngeyel gak mau nikah! Bapak dan mamak ini udah tua loo adikmu juga udah gedek?”
“ho oh.. bener kata mamak jangan Cuma main sama bocil terus ingat umurmu!” yani mendengar semua yang di katakan ibu dan adiknya itu tetapi dirinya pura pura tuli sambil tangannya sibuk memelintir senar pancing “aku pergi dulu…” selesai mengatakan itu yani langsung keluar dari rumah dan pergi kekali untuk mancing bersama ponakannya “bik kamu kenapa mukanya di tekuk gitu?” awalnya yani ingin mengabaikan pertanyaan ponakan nya itu tetapi kepala yani langsung menoleh kearahnya lalu tersenyum.
“bibik sepertinya udah gak tahan tinggal di rumah le!”
“he kok ngomongnya gitu? Bik udah lah mbah yah sama mbah yan Cuma lagi cape kerja makanya ngelantur ngomongnya!”
Yani terdiam tidak memberi respon lagi kepada ponakan nya itu sehingga ponakannya langsung pindah tempat “semenjak aku lulus SMA gak ada usaha yang berhasil aku jalankan, wajar aja mamak bapak marah karena uang mereka habis untuk modal usahaku jadi mereka menyuruhku cepat nikah aja!” itulah isi pikiran yani, tetapi apakah menikah adalah solusi dari masalah ini terlebih sampai sekarang belum ada cowok yang mendekati dirinya sehingga untuk kesekian kalinya yani hanya pura pura tuli ketika kedua orang tuaku membicarakan tentang hal itu.
“le pulang aja yuk?”
“ya elah bik kita lo baru datang! Ais ya udah ayo balek!” keponakan yani itu langsung berjalan cepat tetapi yani tidak menyusulnya karena yani juga tidak merasa nyaman jika sudah berada di rumah “bik buruan aku tinggal nanti?” teriak keponakan yani sehingga yani langsung berlari menyusulnya “le bawa motornya pelan pelan!” yani berasa naik roler coaster saat keponakan nya itu menyetir motornya ugal ugalan, yani tahu mungkin ponakannya marah karena telah di buat kesal.
“makasih ya..” kata yani tetapi tidak di respon oleh keponakannya itu “mbremmm…” ponakan yani langsung mengemudikan motornya tanpa bicara “hmm dia pasti marah!” guma hati yani lalu yani langsung masuk kedalam rumah tiba tiba yani mendengar suara ayah dan ibunya berbicara di dapur.
“dia loh masih seperti bocah belum bisa masak beresan rumah aja masih males malesan, gak mungkin ada cowok yang benar benar mau sama dia apa lagi mau kau jodohin!”
“tapi mas para tetangga loh pada ngomongin keluarga kita! Kalo yani gak bisa menikah sekarang aku takut gossip buruk akan semakin menyebar di desa?”
“anak kita itu gadis baik baik, kenapa juga kau mau dengar gossip mereka!” yani langsung masuk kamarnya dan langsung membuka botol wadah tempat yani meletakan uang tabungan setelah mengambil uang di botol itu yani menulis sebuah surat untuk kedua orang tuanya itu.
“mamak, bapak maafkan aku karena gak bisa jadi anak yang baik. Maafkan aku karena selalu gagal meraih cita citaku, maafkan aku yang gak bisa buat kalian bahagia dan maafkan aku karena selalu merepotkan kalian meminta kalian untuk percaya kepadaku padahal aku adalah pembohong.
Aku sudah berjuang semampuku, aku sudah berusaha sebisaku tetapi inilah hasil yang aku dapatkan yaitu kegagalan. Jujur aku merasa tidak berguna menjadi manusia karena aku gak bisa bahagiankan orang yang aku cintai. Maafkan aku, aku belum bisa berbakti kepada kalian.
Sesungguhnya ini sulit sangat sulit karena aku menahannya sendirian, aku merasakan sendiri betapa menderitanya aku di bawah tekanan ini di bawah rasa sepi ini, aku mengalami depresi bertahun tahun dan aku gak bisa bangkit karena semangat hidupku berkurang terus menerus.
Sekarang aku benar benar sudah di ujung jurang putus asa aku merasa tidak ada harapan lagi, aku mohon maafkan aku sungguh aku gak tahu lagi apa yang harus aku lakukan untuk membuatku bahagia lagi, semangat lagi seperti dulu. Sekarang yang aku tahu aku benar benar rapuh dan kehilangan semuanya. Aku ingin meminta tolong tetapi aku gak merasakan apa pun lagi, aku mohon maafkan aku sungguh semua ini menyakiti hati dan diriku”
kertas itu sudah basah karena air mata yani yang berjatuhan, entah kenapa bagi hatinya sangat sakit ketika membaca isi surat itu karena berisikan curahan hati nya selama ini yang selalu di pendamnya tetapi yani memutuskan tetap meninggalkan kertas berisi tulisan itu di meja dekat tempat tidurnya.
“selamat tinggal semuannya!” bisik hati yani saat melihat ayah dan ibunya sudah tertidur karena siang ini cuaca sangat terik sehingga membuat mereka mengantuk setelah bekerja. Kini yani sudah di halte menunggu bus ekonomi yang menuju pusat kota “kruuk krueek..” suara perut yani berbunyi cukup keras "maafkan saya?" selesai mengatakan itu Yani langsung membungkukkan punggungnya, beruntung penumpang yang juga menunggu hanya sedikit sehingga dirinya tidak terlalu malu.
“tot tot..” mobil bus pun datang sehingga yani dan para penumpang langsung masuk kedalam bus kini yani sudah duduk di kursi tengah dan karena dirinya menahan lapar akhirnya yani tertidur dalam perjalanan.
“bangun bangun woy…” suara seorang pria yang tampak kasar berhasil membuat yani membuka matanya perlahan dirinya tersentak saat melihat di kelilingi oleh para pria “nona akhirnya kau bangun…” kata salah satu pria itu dengan wajah yang tidak beribawa dan tatapan mata yang tampak bahagia “kalian siapa?” Tanya yani dengan suara parau karena dirinya sangat ketakutan sekarang “ahahaha lihat lah wajahnya itu! Cantik banget aku duluan ya?” yani tersentak saat pria itu berbicara lalu tangannya langsung membungkam mulut yani dengan kain yang di beri obat bius.
“Mmm Mmm!” yani memang tidak bisa berbicara tapi apakah mata yang sudah mengeluarkan air asin itu sebagai tanda bahwa dirinya memohon kepada para pria itu yang sudah bergantian menodai dirinya dan sekarang yani sudah tidak sadarkan diri “ini cewek mau kita apain?” Tanya pria yang sudah kembali mengenakan celana dan bajunya lalu duduk di antara teman temannya yang sedang merokok.
“kalo salah satu dari kita ada yang open BO aku ingin menjualnya! Kita masukan di karung aja lalu buang di sekitaran sini..” kepala teman teman pria itu langsung menganggukan kepalanya sehingga pria itu langsung mengambil karung di dekat gagang setir lalu teman temannya memasukan tubuh yani kedalamnya setelah itu di ikatlah atas karung oleh pria itu.
“ini udah jam 12 malam paling orang orang udah pada tidur jadi tarok di depan rumah itu aja biar dianggap sampah!” teman teman pria itu langsung membopong tubuh yani dan meletakannya di samping kotak sampah. Mereka kembali masuk kedalam bis dan langsung pergi begitu saja.
Halo semuanya ini jiayou🐼 semuanya kalo kau suka baca cerita ini tolong kasih dukungan ya untuk ku, sungguh aku berkerja keras untuk menulis cerita ini dan tak jarang aku sampai begadang memikirkan untuk tiap kelanjutan nya sampai the end nanti. Terimakasih ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
M'bak Embem
semangat nulisnya thor
salam dari ' tak lagi sama '
2021-10-16
1