Hmm…

“ada apa kau mencariku?” tiba tiba gia langsung duduk di kursi samping yubin sedang membaca buku, ya di perpustakaan daerah ini lah tempat dua gadis itu selalu bertemu “aku mau pinjam uang 50jt ada gak? Genting ini..” kata yubin dengan suara lirih sehingga gia mengkerutkan keningnya karena keheranan “tumben banget butuh duit, eh iya udah jatuh miskin deng!” yubin sama sekali tidak tersinggung mendengar ejekan temannya itu tetapi kali ini dirinya serius sehingga kepala gia langsung manggut manggut.

“oke oke! Aku bakal transfer tapi nanti malam datang ke club band aku butuh raper untuk pertunjukan besok jadi kau latihan dulu” yubin langsung menganggukan kepalanya sehingga temannya itu langsung tersenyum puas “iya udah buru transfer ya! Aku pergi dulu..” yubin hendak berdiri tetapi tangan gia menahannya.

“kenapa buru buru kita bahkan belum ngobrol?” tangan yubin langsung memegang tangan gia supaya menyingkir dari bahunya “sorry gia aku harus pergi dulu! Terimakasih sudah selalu ada..” selesai mengatakan itu yubin langsung melangkah kan kakinya tidak perduli dengan temannya yang tampak kecewa karena yang ada di pikirannya hanyalah tentang perempuan yang ada di rumahnya itu.

“ak haus..” suara yani tampak serak karena tenggorokannya terasa kering lalu matanya terbuka perlahan dan mulai memperhatikan ruangan ini “air..” tangan yani berusaha menjulur kearah botol yang berisi air itu tetapi tiba tiba seseorang membuka pintu kamar sehingga membuat yani terperanjat dan pura pura tidur “tap tap tap..” suara langkah kaki seorang itu berhasil membuat jantung yani terpompa kencang dirinya sungguh takut untuk membuka matanya lalu melihat seorang itu.

“ternyata dia belum bangun juga?” yani tersentak saat mendengar suara yang tampak asing bagi dirinya tiba tiba tangan seorang itu menyentuh keningnya “tubuhnya masih panas, apa aku harus bawa kerumah sakit ya?” katanya kembali sehingga membuat yani memberanikan diri untuk membuka matanya perlahan “waaa.. bukkk!” lagi lagi yubin terjatuh karena terkejut melihat yani sudah bangun dari tidurnya.

“syukurlah kau udah bangun!” kata yubin saat dirinya sudah berdiri lalu bibirnya tersenyum penuh ketulusa kepada yani yang tampak ketakutan “oh iya kau pasti haus sabar aku ambilkan minum…” yubin langsung buru buru mengambil botol minum yang ada di meja itu lalu tangan kirinya mengangkat kepala yani dan tangan kanannya menempelkan botol ke bibir yani yang kering.

“glug glug glug..” yubin hanya terdiam saat yani menghabiskan air di botol yang di pegangnya “terimakasih..” yubin langsung menganggukan kepalanya saat mendengar suara yani yang lirih “kau mau makan roti?” yani menganggukan kepalanya sehingga yubin langsung mengambil selembar roti tawar lalu di oleskan dengan selai coklat dan kini langsung di berikan kepada yani yang sudah duduk.

“terimakasih banyak..” kata yani saat sudah menghabiskan makanannya “iya santai aja ehehehe kakak namamu siapa?” Tanya yubin yang berhasil membuat yani menatap wajah cantik lawan bicaranya itu “namaku minji dai yani, kau?” sebelum menjawab yubin tampak menganggukan kepalanya “kakak namaku yubin! Apa kau masih merasa sakit kalo iya ayo kita pergi kerumah sakit?” yani langsung menggelengkan kepalanya lalu matanya yang sayu kembali menatap wajah yubin yang tampak tenang “aku gak punya uang..” yubin tersenyum tipis lalu menatap wajah yani dengan tatapan merendahkan.

“aku tahu itu, kau bahkan aku temukan didalam karung tadi dalam keadaan gak berpakaian! Apa kau seorang pelacur yang di buang bosmu?” mata yani langsung membelalak saat mendengar kalimat yang di ucapkan oleh yubin sungguh dirinya sangat terkejut karena lawan bicaranya itu tidak sebaik yang yani kira.

“maafkan aku telah merepotkan mu, aku akan pergi sekarang!” selesai mengatakan itu yani langsung hendak bangkit dari tempat tidur tetapi tubuhnya sangat lemah sehingga membuatnya terduduk kembali “kau udah lemah masih juga sombong!” selesai mengatakan itu tangan yubin langsung membopong tubuh yani yang kurus.

“kau mau membawaku kemana?”

“membuangmu kekotak sampah iya ke rumah sakit lah! Kau harus segera sembuh biar aku gak terbebani” kata yubin yang membuat yani terdiam karena dirinya merasa bingung dengan sikap orang yang baru di kenalnya itu “ya allah dia ini sebenarnya siapa? Kenapa suaranya berat, dan itu kenapa dia punya jakun padahal seorang cewek dan aku suka aroma parfumnya!” guma hati yani saat matanya mulai memperhatikan wajah yubin yang tampak tenang “pak bukain pintunya!” pinta yubin saat sudah sampai di mobil sehingga sopir taksi itu membukakan pintu mobil lalu mereka berdua langsung masuk kedalam mobil.

Kini yani sudah beristirahat di ruangan yang ada di rumah sakit ini sehingga yubin langsung membayar biaya perawatannya dan langsung menemui dokter yang merawat yani “nona yubin silahkan duduk!” kata dokter sopan sehingga yubin langsung duduk di kursi yang di sediakan di ruangan itu “bagaimana keadaan nya dok?” Tanya yubin tampa bosa basi sehingga dokter tersenyum.

“sebenarnya dia itu siapa nona kalau ayah dan ibu tahu bagaimana?”

“makanya jangan paman lee bilangin kemereka apa lagi kakak ku, dia itu Cuma gadis yang… pokoknya aku mau menolongnya sampai dia sembuh! Jadi paman apa terjadi sesuatu kepadanya?”

“hmm dia Cuma kecapean dan dehidrasi jadi untuk sementara dia di rawat di sini dulu!”

“syukurlah kalo gitu, paman aku pergi dulu ya dan terimakasih banyak!” selesai mengatakan itu yubin langsung keluar dari ruangan dokter itu yang ternyata adalah pamannya sendiri “drtt drtt..” tangan yubin langsung mengambil ponselnya yang ada di saku kemejanya “halo gia iya bentar lagi aku otw!” selesai mengatakan itu yubin langsung pergi keklub band yang ada di kampusnya karena teman temannya sudah menunggunya.

“akhirnya raper kita datang!” teriak gia saat melihat yubin tampak menutup pintu yang tadi di bukanya “yubin akhirnya kau nongol juga!” kali ini yubin langsung tersenyum saat mendengar suara temannya yang lain lalu memeluk tubuh temannya itu “kak rose I miss you so much!” kata yubin sambil terus memeluk tubuh temannya yang bernama rose itu karena sudah 5 bulan lebih tidak berjumpa karena temannya pergi keluar negeri untuk pertukaran mahasiswa “udah udah kapan kita latihannya kalo gini?” teriak salah satu temannya lagi sehingga yubin langsung melepas tubuh rose.

“ho oh kak vera benar! Lihat tuh kak monica loo ketiduran nunggu kamu kak yubin..” kini giliran lily anggota paling muda yang bergabung di ukm band music ini “iya iya..” kata yubin lalu dirinya melangkah kearah temannya yang masih tertidur di kursi “kakak bangun aku udah datang!” kata yubin dengan suara tenang sambil tangannya menepuk pelan wajah temannya yang bernama monica itu sehingga mata monica terbuka perlahan.

“huahh yubin kau itu jengkelin aku akan menghukum mu karena membangunkan ku!” yubin tersenyum ketir saat mendengar suara munica “kau gak perlu menghukum ku, kakak robin nanti marah kepada mu!” mata monica langsung menatap tajam mata yubin lalu dirinya langsung berdiri dan langsung melangkahkan kakinya kearah piano.

“hmm wajar kau betah pacaran sama kak robin sikap dinginmu dan tatapan mata itu adalah hal yang di sukainya!” guma hati yubin saat memperhatikan monica sungguh sikapnya benar benar sangat mirip dengan yubin tetapi sayang monica lebih sering menggunakan kepintarannya untuk merugikan orang lain di banding yubin yang selalu menyembunyikan kemampuannya supaya keluarganya tidak banyak menuntutnya lebih banyak lagi.

“bin ngapa bengong buru sini gabung..” ajak vira sehingga yubin langsung menghampiri teman temannya itu dan mereka berenam langsung berlatih hingga larut malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!