Patah Hati

Awalnya aku begitu memikirkan apa yang Ayah katakan, namun selang beberapa hari kemudian aku sudah tidak terlalu memikirkan kata-katanya. Randi dan keluarganya tidak tampak seperti penjahat, di sekolah pun Randi bukanlah tipe siswa nakal yang gemar membolos maupun mabuk-mabukan.

Semakin hari aku semakin dekat dengan Randi, bahkan kami selalu pulang bersama-sama setiap hari. Namun aku selalu memintanya untuk menurunkanku di depan komplek perumahan, aku tidak mau kedekatanku dengannya diketahui oleh Ayah maupun Ibu. Ayah memang melarangku berpacaran saat masih sekolah.

Detak jantungku sebenarnya berdegup kencang saat aku bersama Randi. Sudah kucegah rasa ini namun rasanya begitu sulit, kuakui aku sudah mulai mencintainya. Saat di sekolah terkadang aku diam-diam mengamatinya dari jauh. Tanpa aku sadar, ternyata Randi juga sering mengamatiku. Kami hanya tersenyum dan tersipu malu ketika mata kami berada di satu titik yang sama saat curi-curi pandang. Sudah tiga bulan berlalu sejak aku dekat dengannya, namun tak pernah ada kata cinta terucap.

Aku mulai merasa bimbang, sebenarnya bagaimana perasaan Randi kepadaku. Mungkin aku sudah terlalu berharap, namun perasaan cinta ini sudah terlanjur tumbuh di dalam hatiku.

Hingga pada suatu malam, jendela kamarku tiba-tiba diketuk, aku terkejut dan berlari ke atas tempat tidur, sebelah rumahku adalah rumah kosong yang memang terkenal angker. Aku takut jika ada makhluk gaib yang mengerjaiku, akhirnya aku pun terlelap sampai pagi.

Pagi hari ketika kubuka jendela kamar, betapa terkejutnya aku ketika kutemukan sebuah amplop berwarna pink dan sekuntum mawar merah di sampingnya. Cepat-cepat kubuka isinya, ternyata dari Randi, aku langsung melompat kegirangan sambil bersenandung membaca surat cintanya, tak sabar aku berangkat ke sekolah untuk bertemu dengannya.

Selesai mandi dan sarapan dengan tergesa-gesa aku langsung berangkat ke sekolah. Ibu dan Ayah terheran-heran melihat tingkahku.

"Ceria banget Mila?" kata Ibu

Aku hanya tersenyum " Mila udah selesai sarapan Bu, yuk Yah anterin Mila ke sekolah sekarang."

"Tumben Mila ada apa sih biasanya males banget kalo ke sekolah?" 

"Mila kan pengen pinter Bu, udah ya Mila pamit dulu." kataku sambil berpamitan dan berjalan keluar rumah, lalu Ayah mengikuti dibelakangku, meskipun dia masih tampak bingung melihat perubahan sikapku.

Begitu tiba di sekolah kulihat di depan gerbang ada Randi yang sedang berdiri di samping motornya sambil bercakap-cakap dengan salah seorang temannya. Melihat kedatanganku dia lalu tersenyum dan menghampiriku.

"Pagi Mila, udah baca surat dariku belum Mil, tadi malem aku nunggu kamu di jendela kamarmu tapi kamu sepertinya sudah tidur jadi aku pulang deh." 

'Ups jadi tadi malem yang ngetuk jendela itu Randi? duh aku pikir hantu, tau gitu tadi malem langsung kubuka jendela lebar-lebar.' batinku dalam hati.

"Kenapa Mila kok diem?"

"Gapapa Mas"

"Terus jawabannya apa Mila?"

"Jawaban?"

"Iya jawaban suratku tadi malam?" kata Randi.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk, sebenarnya aku sangat bahagia namun aku juga merasa begitu gugup hingga tak bisa berkata apa-apa. Randi kemudian memelukku dan kami pun tertawa bersama.

"Jadi kamu mau jadi pacar aku Mil?"

Aku lalu mengangguk lagi. Namun tiba-tiba ada suara yang membuat kami terkejut "Woyyyy kalau mau pacaran jangan disini, ini sekolah buat belajar!!!" ternyata satpam sekolah sudah berdiri di sebelah kami dan menyuruh kami masuk.

"Dasar anak jaman sekarang ga bisa bedain mana tempat belajar, mana tempat buat pacaran!" katanya sambil menggerutu

Aku dan Randi hanya tersenyum mendengarnya. Tidak terlalu penting pagi-pagi sudah mendengar omelan satpam, yang terpenting bagi kami adalah kebahagian yang tengah kami rasakan.

Hari-hariku sangat penuh kebahagiaan menjalin kasih dengan Randi. Semua terasa begitu indah mungkin inilah yang disebut cinta pertama dan aku sedang mengalaminya, terkadang sepulang sekolah dia mengajakku pergi ke pantai yang tak jauh dari kota ini ataupun sekedar duduk di taman kota. Randi juga sering datang ke jendela kamarku secara diam-diam dan kami mengobrol sampai larut malam. Dia mengerti keadaanku yang belum diperbolehkan pacaran sehingga kami menjalani hubungan ini dibelakang orang tuaku.

Teman-temanku sebenarnya merasa iri padaku, tak terkecuali Amel sahabatku yang telah mengaguminya sejak lama.

"Mila, kalo kamu udah ga suka lagi sama Randi kasih tau aku ya, aku masih mau kok sama dia biarpun dia bekas punyamu." kata Amel sambil meringis.

"Ya ga bakalan lah aku putus sama Randi Mel."

"Yah Mila, kamu kan cakep bisa gampang dapet cowok, bahkan yang jauh lebih tampan dari Randi."

"Ada-ada aja kamu Mel, udah ga usah kebanyakan mimpi aku putus sama Randi, kita udah janji bakalan jalani hubungan ini sehidup semati" jawabku. Amel hanya mencibir sambil memonyongkan bibir dan meledekku.

"Iya iya deh yang lagi dimabuk cinta."

Tak terasa sudah satu tahun kami berpacaran, hari ini adalah hari pengambilan ijazah dan hari terakhir Randi bersekolah di sini. Tiba-tiba dia mengajakku berbicara di taman. Tak sedikitpun aku merasa curiga padanya jika dia akan meninggalkanku.

"Mila aku sayang banget kamu Mila, cuma kamu yang ada di hati ini, sudah satu tahun ini kamu memberi kebahagian, hari-hariku menjadi lebih berwarna sejak ada kamu tapi maaf Mila hubungan kita sepertinya sampai disini, aku dan keluargaku akan kembali ke Sumatera, aku ga ingin memberi janji dan harapan palsu padamu, semoga kamu bisa mendapat jodoh yang baik, dimanapun aku berada doaku selalu menyertaimu Mila, Terimakasih sudah menerimaku apa adanya." di akhir kalimatnya dia lalu merengkuh tubuhku ke dalam pelukannya. Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu dalam pelukannya, hatiku terasa begitu sakit.

"Apa alasannya Mas? Kenapa tiba-tiba kamu memutuskan hubungan denganku? Pasti sesuatu telah terjadi padamu!"

"Tidak ada apapun yang terjadi padaku Mila, aku hanya harus pindah dari kota ini mengikuti keinginan kedua orang tuaku."

"Bohong.. Kamu bohong, pasti sesuatu telah terjadi padamu!"

"Tidak Mila, sungguh aku tidak berbohong." jawab Randi.

Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, aku hanya menangis terisak-isak rasanya aku ingin mati jika Randi pergi dari hidupku. Dialah cinta pertamaku, dan kami sudah berjanji akan menjalani hubungan sampai ajal memisahkan, namun kenapa tiba-tiba dia memutuskan hubungan ini begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Aku lalu menghempaskan tubuh Randi yang masih memelukku sambil menangis, lalu aku pergi meninggalkannya. Aku berlari tanpa arah disertai air mata yang begitu deras mengalir di pipiku. Lalu aku berteriak sekencang-kencangnya. Tiba-tiba semuanya terasa begitu gelap.

Terpopuler

Comments

naya

naya

kok aku masih binun thoor....

lanjut dulu lahhhh....🤧😂😂😂😂🤭

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Pulang
3 Sweet Home
4 Love At First Sight
5 Patah Hati
6 Move On
7 Anton
8 Kebahagian Yang Tertunda
9 Pernikahan
10 Fitnah
11 Penyesalan
12 Menyerah
13 Kedatangan Randi
14 Luluh
15 Terbongkar
16 Dibuang
17 Kedatangan Istri Randi
18 Tragedi
19 Mistake
20 Titik Terendah
21 Tipu Daya
22 Terdampar
23 Malaikat Penolong
24 Orang Tua Bayiku
25 Biang Kerok
26 Tertangkap
27 Perpisahan
28 Quilty
29 Happiness
30 Accident
31 Question
32 Masa Lalu
33 Desperate
34 Kebenaran Yang Terungkap
35 Eternal Love
36 Sebuah Pertanyaan
37 Meet You
38 Forever Together
39 Patah Hati
40 Kembali
41 Love is Blind
42 Honeymoon
43 Permohonan
44 Failed
45 Never Give Up
46 Confused
47 Waiting is Fine
48 Study on Singapore
49 Fear
50 False Hope
51 Rebecca
52 Revenge
53 Sebuah Kenyataan
54 Lost Contact
55 Penyelamat
56 CCTV Apartemen
57 Pertemuan
58 Pengorbanan
59 Sebuah Berita
60 Cinta Anak Muda
61 Wedding Invitation
62 Kabar Duka Cita
63 Chyntia is Back
64 PENGUMUMAN!!!
65 Mirip Randi
66 Tertipu
67 Rahasia yang Terbongkar
68 Perdebatan
69 Jatuh Cinta
70 Bencana Besar
71 Porn Video
72 Bumerang
73 Transaksi Narkoba
74 Secangkir Teh
75 Kebakaran Jenggot
76 EPILOG
77 Sekedar Pelampiasan
78 My Husband My Enemy
79 PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
80 PROMO NOVEL MAINAN TUAN MAFIA
81 PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
82 Wanita Malam Pak Polisi
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PROLOG
2
Pulang
3
Sweet Home
4
Love At First Sight
5
Patah Hati
6
Move On
7
Anton
8
Kebahagian Yang Tertunda
9
Pernikahan
10
Fitnah
11
Penyesalan
12
Menyerah
13
Kedatangan Randi
14
Luluh
15
Terbongkar
16
Dibuang
17
Kedatangan Istri Randi
18
Tragedi
19
Mistake
20
Titik Terendah
21
Tipu Daya
22
Terdampar
23
Malaikat Penolong
24
Orang Tua Bayiku
25
Biang Kerok
26
Tertangkap
27
Perpisahan
28
Quilty
29
Happiness
30
Accident
31
Question
32
Masa Lalu
33
Desperate
34
Kebenaran Yang Terungkap
35
Eternal Love
36
Sebuah Pertanyaan
37
Meet You
38
Forever Together
39
Patah Hati
40
Kembali
41
Love is Blind
42
Honeymoon
43
Permohonan
44
Failed
45
Never Give Up
46
Confused
47
Waiting is Fine
48
Study on Singapore
49
Fear
50
False Hope
51
Rebecca
52
Revenge
53
Sebuah Kenyataan
54
Lost Contact
55
Penyelamat
56
CCTV Apartemen
57
Pertemuan
58
Pengorbanan
59
Sebuah Berita
60
Cinta Anak Muda
61
Wedding Invitation
62
Kabar Duka Cita
63
Chyntia is Back
64
PENGUMUMAN!!!
65
Mirip Randi
66
Tertipu
67
Rahasia yang Terbongkar
68
Perdebatan
69
Jatuh Cinta
70
Bencana Besar
71
Porn Video
72
Bumerang
73
Transaksi Narkoba
74
Secangkir Teh
75
Kebakaran Jenggot
76
EPILOG
77
Sekedar Pelampiasan
78
My Husband My Enemy
79
PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
80
PROMO NOVEL MAINAN TUAN MAFIA
81
PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
82
Wanita Malam Pak Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!