Possessive Daddy And Genius Boy
Citra, begitu ia biasa dipanggil, ia perempuan tomboy yang baru saja menamatkan kuliahnya diManagemen Bisnis UP. Kuliah dengan biaya sendiri dari hasil kerjanya menjadi penyapu jalan dan bisnis pakaian pria online. Sejak ditinggal ibunya yang telah berpulang, saat ia masih duduk
dikelas tiga SMP, ia harus berjuang menyambung hidup, dengan menjaga warung kecil milik kakeknya, orang yang satu- satunya ia miliki didunia ini. Dari warung kecil itu ia mengumpulkan pundi- pundi untuk modal berjualan online. Tak cukup hanya disitu, ia juga bergabung dengan tim penyapu jalan kota P, saat mulai memasuki kuliah.
" Lumayan...ganti olahraga, biar tubuh sehat dan otot kuat ! trus mendemontrasikan hidup bersih dan bebas dari sampah. Sekaligus tambah penghasilan! " Fikirnya membayangkan biaya besar yang diperlukan nanti untuk kuliahnya di Universitas swasta termahal dikota P.
" Jangan terlalu berambisi mengerjakan banyak kerja citra! Kakek masih punya tabungan dari hasil
kebun kelapa sawit kita dikampung, kakek rasa itu cukup untuk biaya kuliahmu. Jangan terlalu memaksakan bekerja kasar, ingat kau tetaplah perempuan cucuku, suatu hari kau pasti ingin terlihat cantik Dimata lelaki yang kau cintai, jadi mulai sekarang fikirkan juga perawatan diri, jangan hanya memikirkan uang, manfaatkan apa yang ada dan bersikap feminimlah.." Nasehat sang kakek panjang lebar, dihatinya ia semakin hari kian khawatir dengan sikap citra yang seolah tak menerima kodratnya.
" Aduh...kakekku yang baik dan lebih tampan dariku, kalau dilihat dari genteng...He....He..
Jangan khawatir, aku takkan pernah jatuh cinta pada pria selain kakek seorang, karna tak ada pria baik didunia ini selain kakek, jadi tak ada Citra untuk pria. Apa pula pentingnya feminim- feminim kalau akhirnya akan ditinggal nikah sama pria brengsek kayak ibu.
Ini ni...ni...ni! Foto ibuku yang tak kalah cantik dari Artis papan atas dizamannya. Tapi apa, ia malah ditinggal sama laki.
Aku tak mau patah hati, untuk itu tak ada waktu untuk cinta datang dalam hidupku." Kata Citra mantap, sambil merapikan topinya. Kemudian mengecup tangan keriput sang kakek, lalu pamit.
" Citra berangkat kerja dulu ya, habis itu ngampus. " katanya sebelum berlalu. Jagan lupa makan, sambal sama sayur ada dilemari. " petuahnya pada
sang kakek.
Tiap hari dijalaninya kehidupan yang keras dijalanan dan dikampus, tanpa kata lelah dan menyerah, bahkan nyaris tak ada airmata yang pernah ia tumpahkan, apalagi yang namanya urusan cinta. No way...
Citra sangat tampan dalam pengakuannya, tapi dalam pandangan teman kerja dan teman kampusnya, tak bisa ditutupi kecantikannya
Bagaimanapun ia menutupi dengan pakaian pria, gadis blesteran Jaminda ( Jawa Minang Belanda) itu tetap bisa menimbulkan love- love bertubi- tubi dari teman lelaki yang dekat dengannya. Tapi sikap tegas dan anti prianya itu membuat para pecinta, takut menyatakan perasaan padanya. Apalagi kalau ia juga perempuan yang jago silat, hasil latihan bertahun- tahun dengan sang kakek, salah- salah nanti orang sentuh bisa terpelanting olehnya
Citra hampir tak pernah menangis dalam hidupnya, ia bahkan terkenal sebagai pribadi yang selalu bersemangat dan ambisius , terutama dalam menjalani pekerjaan dan bisnis onlinenya. Ia bergaul dengan banyak pria dikampusnya, yang otomatis jadi pelanggannya. Setiap hari ia hanya peduli dengan kuliah dan bekerja, hingga suatu subuh, sebulan menjelang wisudanya, sang kakek memintanya untuk berbicara dari hati kehati.
" Sayang...Kan slipsinya sudah kelar, ntar lagi wisuda.
" Bukan slipsi kek...Tapi skripsi ." protes Citra.
" Terserah apa namanya, kakek pandainya cuma bilang begitu, lidah orang yang sudah diujung umur
memang tak bisa lagi diatur. " kata sang kakek.
" Jangan bicara begitu dong kek...hanya kakek yang Citra punya. " kata Citra memelas, tah mengapa hatinya terasa pilu mendengar sang kakek mengatakan soal umur.
" Iya sayang...jangan sedih, andai kakek tak dapat lagi menemani Citra. Rasanya waktu kakek sudah dekat nduk..Telinga sudah mulai layu, pusat sudah berkedut, telinga berdengung. Semua tanda sudah lengkap, tinggal menunggu masa, tak lama lagi kakek akan menghadap. " kata sang kakek sambil mengusap airmata Citra yang berjatuhan.
Citra....jangan menangis nak...kakek sudah memberimu bekal, sebentar lagi kan sudah sarjana,
apalagi nilaimu Paling bagus dikampus. Kakek doakan biar citra dapat kerja yang bagus, diperusahaan yang besar, ngak nyapu jalan lagi.
Dan kakek doain supaya Citra dapat suami yang pintar, baik, kaya hati dan kaya harta. Biar kakek bahagia dialam barzah, melihat cucu kakek satu- satunya bisa bahagia dan hidup normal." Kata sang kakek yang sebenarnya banyak yang ingin Citra protes, tapi Citra tak tega melawannya, melihat kakek tercintanya mengucapkan semuanya dengan lemah dan penuh perasaan. Nampak bulir bening membasahi sudut mata sang kakek. Citra mengusapnya dengan telunjuknya. Dengan tangannya yang lemah kakek Roslan meraih tangan Citra, kemudian mengecupnya. Selamat tinggal sayang...Assalamu a..laikum...All....Allah..hu Akbar..." katanya kemudian tersenyum, lalu terdiam.
Citra merasa kakeknya sedang bermain sandiwara, ia tak sadar kalau H Roeslan telah menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang.
" Kakek jangan bermain- main dengan Citra kek, mati itu tak mudah, kakek pun tak sakit apa- apa.
Jadi jangan ngomong yang bukan- bukan, pake bilang mau ninggalin Citra segala. " katanya memencet hidung mancung sang kakek. Dia kan paling ngak tahan diglitik hidungnya, Kok masih diam??? " tanya hatinya mulai khawatir. Diguncang ya tubuh kakek berkali- kali, tapi tak kunjung ada reaksi, baru kemudian ia sadar kalau kakeknya sudah benar- benar tiada.
" Ya Tuhan...ia meninggalkanku dengan semudah itu. Hu....hu.....hu...hu....hu.....Tangis dan raungannya menggema dipagi buta ini. Orang - orang dikomplek perumahan jalan Melati bercengangan mendengar tangisan pilu gadis tomboy yang hampir tak pernah menampakkan wajah sedih dihadapan mereka. Warga satu komplek berduyun- duyun mendatangi sumber suara. Begitu mendapati Citra yang sedang histeris
atas keadaan H Roeslan, diantara mereka langsung mengambil tindakan, ada yang menyiapkan tempat, dan menelfon dokter. Setelah dokter memastikan sudah tak ada lagi, mereka segera menyelenggarakan jenazah.
" Hari ini hari Jumat, langkah yang baik buat kakekmu Citra! Jangan terus meratap nak, Ikhlaskan lah kakekku, ia pergi diwaktu yang baik dan dihari yang baik. Bersabarlah...Kami tahu kakek adalah satu- satunya yang keluarga Citra, tapi waktunya telah habis, Citra kan anak kuat, jangan buat langkah menuju Allah menyakitkan karna ratapanmu Nak..." Kata ibu Rahma tetangga sebelah rumah memberi nasehat. Diusapnya kepala Citra dengan lembut, lalu dipakaikannya kerudung Dongker yang terletak disisi tempat tidur.
******
Citra terpaku ditempat peristirahatan terakhir kakeknya. Rasa sakit ditinggalkan menyayat- nyayat hatinya.
" Semudah itu kau tinggalkan aku kek... Mengapa semua yang kucinta, begitu mudah dan entengnya meninggalkanku. " Baiklah kek...aku takkan mencintai lagi, hingga takkan merasakan sakit ini lagi. " Janjinya dengan beruraian air mata.
" Aku akan merantau dan bekerja diperusahaan besar setelah wisuda seperti apa yang kakek inginkan. Bahkan suatu hari aku akan menjadi pemilik kerajaan bisnis terbesar dinegri ini. Tapi maaf...Citra takkan penuhi permintaan kakek yang ketiga, karna Citra benci dengan cinta, cinta hanya membuat orang menangis. Semua yang merasa dicintai akan besar kepala dan dengan mudahnya meninggalkan. Cukup sudah lukaku ini kek..." kau bahkan dengan teganya meninggalkanku, saat semuanya masih terbengkalai, kala aku masih belum bisa mebalas kasihmu. Ini sungguh sangat tidak adil bagiku kek...Hu....Hu...." tangis Citra tak dapat dibendung.
" Ayolah pulang Cit...Penerbangannya tinggal 50 menit lagi, waktu kita buat sampai di bandara 40 menit. " kata Rafdo, teman kuliah Citra, yang kebetulan sama- sama Wisuda dan dapat panggilan kerja diJakarta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
ira
sedih bngt sungguh sngt sedih dn menyakitkan ketika d tinggal pergi selamanya oleh orang yg kita syg aku jg pernah d posisi itu d tglkan oleh kakek tersayang 😭😭😭😭
2024-08-15
0
Nur Lizza
mampir
2023-01-14
0
Sumawita
Mampir kak
2022-08-21
1