Chapter 2

Begitu menginjakkan kakinya di ibukota, darah didada Citra berdesir. Langkah kakinya terasa bergetar. " Apa ini gejala mabuk pesawat kali ya, habis seumur- umur aku baru kali ini menaiki burung raksasa itu. " tebak hatinya. Diusapnya dadanya berkali- kali. Hal ini mengundang tatapan nakal Rafdo pada Citra.

" Ini cewek gayanya tomboy bukan kepalang, tapi tuh buah kuldi besarnya tak dapat ditutupi nyata dengan baju longgarnya. Kapan ya? aku bisa melihat tubuh indahnya yang ia tutup- tutupi dengan pakaian longgar pria itu? " tanya batin Rafdo menerawang. Hingga tak sadar ia menabrak seorang yang berjalan didepannya.

Bup...mereka berdua sama- sama terjatuh saling bertindihan.

" Aduh busyet...Kalau anak gadis yang dibawah lumayan. Ini aduh..." kata batin Rafdo. Nyali Rafdo mengecil bagai balon bocor saat ia beradu pandang dengan pria tampan pemilik mata tajam menusuk hati dibawah tubuhnya. Sebelum Rafdo

bisa berbuat apa-apa. Pria itu langsung mendorongnya keras hingga terjungkal kebelakang. Dan dengan tatapan membunuh pria itu menarik kerah baju Rafdo dan memaksanya untuk berdiri, dan sebuah bogem panas segera akan bersarang dikeningnya. Dalam keputus asaan,

Rafdo memejamkan matanya, dengan pasrah menunggu hadiah kecerobohannya yang akan diberikan oleh pria itu. Setelah tak kunjung merasakan tinju panas itu. Rafdo memberanikan diri membuka matanya.

" Astaga...Didepan matanya sudah terjadi adegan lain.Ternyata Citra menangkis tinju lelaki itu, kemudian mempelintir tangan yang ingin meninju

Rafdo tadi.

" Aku tahu temanku salah, saat jalan tak lihat- lihat.

Tapi siapa Anda berani memukul orang seenak undel. Hadapi aku kalau kau jantan ! " tantang Citra masih menguasai kedua tangan pria itu.

" Hey...kamu! Apa kamu ingin tahu siapa aku? Apa sahabatmu itu bisa mengganti pakaianku yang bernoda akibat tindakan cerobohnya ini? " Ujar Rendra sombong, walau tangannya masih belum bisa ia lepaskan dari orang didepannya.

" Siapa orang ini? sepertinya kuat sekali, ia juga sangat tampan. Eh...tapi kok tubuhnya menonjol seperti seorang gadis. Tapi apa ada gadis yang pegangannya sekencang, sekasar dan sekuat ini?

" tanya batin Rendra penuh keraguan.

Baru kali ini otak cerdasnya mandeks dan tak dapat sinyal langsung tentang orang dihadapannya, hanya dengan menatapnya saja. Selama ini, kawan dan lawan bisnis dimanapun berhadapan dengannya, selalu bisa dengan mudah ia tebak.

Melihat tuan muda mereka sedang dianiaya oleh seseorang yang entah siapa. Kelima anak buah Rendra yang tiba- tiba muncul, langsung menyerang Citra.

" Lepaskan bos kami ! " teriak Mex, pria bule tinggi besar yang tampaknya merupakan ketua rombongan.

" Jadi ternyata ia bos??? Baiklah akan aku lepaskan.Jadi takut....He....He...He..." tawa Citra menggema, ditariknya baju Rendra hingga berserakan seluruh kancingnya. Lalu disentaknya kasar baju itu sampai lepas dari badan, kemudian dilemparnya keudara. Tentu saja anak buah Rendra kian marah karna perlakuan Citra yang dengan beraninya mempermalukan tuan mereka.

" Serang!!!...Yap....yah...ciak...Ciak...Terjadilah persiteruan satu lawan lima.

Renda menggeleng- gelengkan kepalanya sambil berusaha menutup tubuhnya dengan tangan. Walau tubuhnya terbalut singket, tak pernah seumur- umur ia diperlakukan seperti ini.

Dengan bekal ilmu silat dari kakek H. Roeslan, yang sudah ia dalami selama bertahun- tahun. Tak sulit bagi Citra untuk melumpuhkan serangan lima Body Guard Renda. Kelima anak buah Rendra tumbang dihadapan matanya. Lalu dengan enteng Citra menarik kelimanya dan mengikat tangan mereka dengan kemeja jutaan milik Rendra yang tadi ia lempar. Kelima orang yang babak belur itu tertunduk diam tak berdaya melawan gadis penguasa didepan mereka.

" Ini baju dan anak buahmu kukembalikan. Aku tak perlu tahu berapa harga baju dan gaji para body guard mu . Cuma saranku padamu. Adakan lagi ajang pencarian pengawal, agar kau bisa menemukan pengawal yang lebih kuat untuk melindungimu.

Rendra memasuki mobil mewahnya dengan pandangan kosong, hatinya terkoyak- koyak oleh penghinaan yang dilakukan oleh orang yang dalam pandangannya sangat aneh itu.

" Baiklah...aku akan mengikuti saranmu manusia teka -teki. Aku akan cari pengawal yang lebih tangguh. Dan akan segera membalasmu. " Batin Rendra sembari mengepalkannya tinjunya, dengan gigi gemerutuk menahan kesal.

Kemudian Rendra memakai baju yang baru, masih dengan dada berkecamuk.

" Jadi kami dipecat bos??? " Tanya anak buahnya serentak, bimbang melihat ekspresi tuannya.

" Menurut kalian !!! Hardik Rendra. Kemudian menatap Mex dan kawan- kawannya bergantian.

" Aku sudah dipermalukan hari ini, tapi kalian tidak bisa melindungiku. Untung lokasinya ditempat sepi. Kalau sampai tadi ada wartawan yang meliput, bisa hancur Reputasi ku dan GNN Group, padahal aku sudah bersusah payah membangunnya. Apa menurut kalian yang akan kulakukan pada kalian??? " Tanya Rendra.

" Dipecat dong..." jawab mereka lemah.

" Tidak !!! Aku takkan sebodoh itu memecat kalian. Aku akan memecat kalian kalau kalian tak dapat menemukan manusia langka itu lagi dan menyerahkannya padaku." Kata Rendra.

" Bagaimana bisa bos? Tadi saja sudah babak belur. " Sanggah Mex memberanikan diri.

" Selidiki alamatnya. Kalau sudah tahu alamatnya, baru kita atur rencana. Orang kuat tak bisa dilawan pakai otot. Tapi pakai akal! " Perintah Rendra.

" Baiklah bos...Kata Mex yang dianggukkan oleh yang lain.

" Tapi bos..." Kata Mex.

" Tapi apa lagi! " Rendra Geram.

" Tapi kayaknya ia orang baru disini bos. " jawab Mex ragu- ragu.

" Pandanganmu lumayan tajam Mex, ia memang kayaknya baru sampai di Ibu kota. Buktinya tadi kawannya yang norak celingak - celinguk sampai tertabrak aku. Sebenarnya ia tak salah, ia hanya ingin membela kawannya yang tak tahu diri itu.

" Aku berfikir untuk menjadikannya pengawal pribadi sekaligus asisten pribadiku. Coba kau selidiki semua hotel dan penginapan

dikawasan tadi. Kalau ketemu lapor padaku! " titah Rendra.

" Baik bos. Siap! Pokoknya begitu bos sampai di Mension dengan aman. Kami akan melanjutkan penyusuran tentang Mala. " Jawab Mex mantap.

" Emang kau tahu namanya Mala Mex? Tanya Rendra bersemangat, yang membuat Mex merasa curiga dengan tingkah bos mereka, yang tampak berlebihan pada orang itu.

" Kan tadi bos bilang manusia langka. Makanya aku sebut saja Mala.

" Busyet deh kamu...tapi tak apa, untuk sementara kita sebut saja namanya Mala. Tapi Mala kan nama

perempuan. Apa kau merasa seperti yang kurasa Mex? Tanya Rendra dengan nada Rendah, membuat Mex dan kawan- kawan kembali heran dengan perubahan sang bos.

" Apa tadi gadis itu sempat menjedot kepala bos, sebelum kami datang? " tanya batin Mex.

" Kau dengar tidak Mex pertanyaanku!!!" sang bos kembali naik pitam, melihat Mex yang malah melamun.

" Ma...ma...maaf bos...Aku sedang memikirkannya.

Sebenarnya aku ada terfikir kalau ia seorang gadis bos. Matanya indah, bibirnya. Dan itu...

" Itu apa Mex? Kejar Rendra penasaran.

" Ada Mangga gajah didadanya yang turut bergoyang pas ia membalas serangan kita. " kata

Mex yang membuat hati Rendra berdesir. Ada rasa marah saat tahu Mex sedalam itu mengekspos bentuk tubuh Malanya.

" Ah...mengapa jadi begini? " tanya hatinya kesal, ia mengetuk- ngetuk jidatnya dengan tinju, berharap bisa menepis filirannya yang

menurutnya diluar kendali.

****

" Kau sungguh tangguh Citra...Luar biasa, untung ada dirimu. Kalau bukan aku pasti sudah dibuang kelaut dan jadi makanan Hiu oleh orang- orang itu." kata Rafdo menatap Citra makin kagum, ia makin tak sabar untuk segera bisa mendapatkan Citra, yang dimatanya semakin tampak sempurna.

" Makanya...jadi orang jangan kebanyakan menghayal, sampai jalan aja kau ngak pake mata.

Untung mereka cuma berlima, kalau banyak dan kuatkan mana aku bisa hadapi. Yang ada kita berdua bakal disate sama laki- laki yang kayaknya big bos itu. Melihat jenis mobilnya, nampaknya ia orang dapat nomor juga didunia bisnis. Tapi kok hanya punya pengawal selemah itu ya? " kata Citra.

" Aku tak peduli siapa big bos itu, yang penting kita sudah sampai diibu kota. ayo kita ke penginapan itu saja. Tunjuk Rafdo, besok kalau sudah selesai interviuw kerjanya, baru kita cari kos- kosan biar irit." Ditariknya tangan Citra dengan lembut, menuju

motel didepan mereka. Citrapun segera menurut, karna ia sudah tak tahan ingin segera istirahat.

Bersambung...Ayo mampir yuk sambil Rehat, baca karya kita, jangan lupa tinggalkan like, Fote dan foforitkan. Kasih komen yang bijak...Salam

.

Terpopuler

Comments

ira

ira

pertemuan pertama kesannya malah berantem 🤣🤣bos dan ank buah kock ya🤣🤣🤣

2024-08-15

0

Nur Lizza

Nur Lizza

mantap br kli ini bos besar sm ajudnny dpt di kalahkn oleh mala/mausia langka alias citra

2023-01-15

0

Ai Siti Rahmayati

Ai Siti Rahmayati

ceritanya lucu dan keren

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chater 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Capter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Capter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77.
79 Capter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Capter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Capter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Cuap- Cuap Penulis.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chater 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Capter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Capter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77.
79
Capter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Capter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Capter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Cuap- Cuap Penulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!