Chapter 4

Pagi sekali...Citra sudah tiba didepan gedung pencakar langit dikawasan B. Kebiasaan baiknya bangun subuh, sebagai mantan penyapu jalan dikotanya, membuatnya tak bermasalah dengan

masalah disiplin kerja.Tak ada kamus jam ngaret dengan yang namanya Citra.

Dengan langkah pasti, ia memasuki gedung tersebut. Sesampai didepan lif, ia menekan tombol 21. Begitu pintu terbuka ia masuk, lalu berdiri tenang tanpa peduli dengan tatapan- tatapan aneh orang disebelahnya. Bagi Citra tatapan seperti itu mah sudah biasa. Ia takkan ambil pusing pandangan orang, kalau sebatas hanya pandangan. Tapi jangan coba menyentuhnya, ia takkan segan- segan mematahkan tangan orang tersebut. Tapi memang sampai detik ini, belum ada yang berani melecehkannya.

" Aduh...akhirnya sampai juga..." gumam Citra, katika ia sudah sampai dilantai 21. Ia langsung menuju ruang Interview. Tak perlu tanya sana -sini untuk menemui ruang Interview, karna ia sudah mempelajari lokasi melalui Aplikasi.

"Permisi tuan... Aku dapat panggilan Interviuw hari ini diruangan ini, panggilan kerja ini merupakan rekomendasi dari kampus UP. " katanya dengan berani mengenalkan diri.

" Maaf tuan...CEO kami hari ini tak masuk kerja karna sakit. Ia telah menyerahkan pada saya sebagai Kepala HRD yang langsung mengadakan Interviuw. Tapi maaf...Kami punya janji Interviuw dengan Nona Citra Hapsari dari Kota P. Ini CV gadis yang sedang kami tunggu. " kata lelaki yang mengaku pimpinan bagian HRD itu sambil menunjukkan CV Citra.

" Astaga...Aku lupa kalau fotoku diCV dengan penampilan wanita. " kata batin Citra.

" Itu CV saya pak...Nama saya Citra Hapsari, lulusan terbaik tahun ini dikampus UP, yang mengirim CV itu adalah dosen faforit saya. Saya tak diberi kesempatan memeriksa foto saya sebelum ibu itu mengirimnya." Jelas Citra.

" Disini jelas Citra adalah perempuan Cantik. Siapa anda berani - berani mengaku sebagai Citra? " tanya Lelaki itu dengan wajah memerah, karna

merasa sedang ditipu oleh Citra yang dianggapnya lelaki itu.

" Sayalah Citra pak, izinkan saya mengikuti wawancara ini. " kata Citra.

" Apa anda tidak bisa mendengar hey!...

Bos kami hanya punya janji dengan perempuan. Anda tak ada mirip- miripnya sedikitpun dengan orang dalam Foto ini. Jadi saya harap, jangan ngeyel lagi. Silahkan keluar sebelum saya panggil Security untuk mengusir anda! " kata lelaki itu yang membuat Citra ingin rasanya menghancurkan mulut lelaki itu yang sudah mengusirnya bagai seekor kucing liar. Tapi mengingat penampilan yang ada di CV nya memang jauh berbeda dengan tampilannya sekarang, Citra tahu diri. Sesuai ajaran

kakeknya, ia tak boleh memukul orang sembarangan. Apalagi kalau orang itu tak mengerti

letak kesalahannya.

" Baiklah...Saya akan pergi, kalau Anda tak percaya. Tapi tak perlu anda menunggu. Karna yang namanya Citra Hapsari takkan datang lagi hari ini.

Jadi tak perlu anda menunggunya pak. Salam buat pimpinan Anda..." katanya sebelum berlalu.

Sepeninggal Citra...

Hati Roy kepala ARD merasa tidak tenang. Berkali- kali ia menatap jam tangannya, tapi tak kunjung juga datang gadis yang sudah diamanatkan oleh sang big bos untuk diwawancarai hari ini. Menurut penjelasan bos mudanya. Gadis itu terkenal dengan disiplin waktu.

" Dari rekomendasinya ia gadis yang disiplin. Tapi kok belum nyampe juga? atau lelaki yang mengaku Citra itu adalah benar dia Citra. Dipandanginya lagi CV perempuan yang sangat cantik difoto itu. Kemudian ia menggeleng.

Sementara dirumah Rendra merasa resah...Ia tak biasa istirahat dipagi hari. Ia teringat kembali pada tugas Mex. Kemudian ia menelfon Mex.

" Hallo Mex! apa sudah ketemu alamatnya? " tanya Rendra.

Ia menginap dimotel A semalam bos! Tapi begitu kami sampai ia sudah cek out pagi - pagi. Kita kehilangan jejak bos, tapi bos tak usah khawatir, aku akan menuntaskan misi ini. Dalam jangka 24 jam dari sekarang, si Mala itu akan saya serahkan pada bos." Janji Mex.

" Awas kalau sampai janjimu tak kau tepati, maka jangan salahkan aku jika aku benar- benar akan membuangmu !!! " Ancam Rendra serius.

Kemudian ia benar- benar merasa muak dirumah. Ditatapnya jam tangan Gref Diamon hadiah ultah dari kakeknya Mr Kims, baru menunjukkan pukul sepuluh pagi.

" Aku bisa mabuk kalau tidak melakukan kegiatan. " katanya.

Lalu ia mulai membuka CCTV kantor yang terhubung dengan poncellnya. Ia lumayan penasaran dengan gadis yang datang dari pulau seberang untuk bekerja diperusahaan ya. Mahasiswi tamatan terbaik dijurusan managemen bisnis dikampusnya.

_

" Bagaimana kita -kira perbedaan produk lokal dengan produk luar? " tanya hatinya. Perkembangan yang cukup signifikan buat seorang

Rendra. Karna selama ini, ia lebih senang karyawan pria dari wanita, hingga tak heran, jika wanita langka ada dikantornya, jika ada itu tentulah tamu.

Tah mengapa pertama melihat CV Citra, ia langsung tertarik dan mengirim @mail balasan pada sipengirim, sekaligus mengirim tiket penerbangan gratis untuk calon karyawan barunya itu.

Ia mulai memeriksa ruangan ARD. Sesaat matanya terpaku pada pemandangan diCCTV. Perempuan itu beberapa jam yang lalu berada dikantornya.

" Tak salah lagi, ini adalah gadis itu. Sial!!! Katanya memukul meja kerjanya. Kalau saja aku tak enak badan pagi tadi, aku sudah pasti bisa membalas gadis itu. Ia sudah ada dalam kungkunganku. Tapi dasar badan letoy! baru dipelintir sedikit saja sudah mendemam. " Umpatnya pada diri sendiri.

" Tiga jam yang lalu ia berada dikantor kita. Cepat kau cari kemana gadis itu, setelah dari kantor! " perintahnya pada Mex ditelfon.

" Baik bos...Perintah segera dijalankan " kata Mex.

Kemudian Rendra menelfon Roy.

Siapa orang yang 3 jam yang lalu menemuimu dikantor Roy? " tanya Rendra to the poin.

" I...Itu bos pria yang mengaku Citra, gadis dari sebrang yang mau wawancara hari ini. " jawab Roy

Tapi mana mungkin ia Citra, orang Citra cantik, dan yang tadi tampan. Lalu aku mengusirnya. Tapi Citra sampai jam segini belum datang bos. Sudah kutelfon nona Wanda, dosen yang merekomendasikannya, katanya Citra sudah take of dari Bandara, kemarin. " Jelas Roy.

" O...baiklah kalau begitu, tadi sebaiknya tak kau usir perempuan itu. " kata Rendra yang sebenarnya ingin marah, namun karna dapat sedikit info dari Roy, entah mengapa kemarahannya menyusut.

Citra benar- benar merasa kecewa, karna ia tidak diakui sebagai Citra, karna foto yang berbeda dengan tampilannya. Sebenarnya ini salahnya yang

tak mau mendengarkan nasehat Rafdo, sewaktu memeriksa tampilannya sebelum berangkat tadi pagi. Bahkan Rafdo sudah menyiapkan pakaian ganti feminim untuknya pergi.

" Kalau Citra pergi dengan penampilan begini, mana orang akan yakin untuk menempatkan diposisi yang sudah dilamar. Kalau mau jadi Satpam, atau Body Guard mungkin orang tertarik, tapi kalau niatnya mau kerja kantor, tolong pakai baju ini. " katanya menyodorkan pakaian yang sengaja ia beli sejak mereka masih dikota P.

Tapi Citra masih bersikukuh untuk tetap tampil macho. Apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur.

Tak mungkin rasanya mengganti penampilan

dan balik kekantor itu. Bukan Citra namanya,kalau sampai ia menjilat air ludah yang telah terjatuh.

Terpopuler

Comments

ira

ira

citra rbh kembali penampilan jdi perempuan jngn tomboy bgt bingung lh orang🤣🤣

2024-08-15

0

Nur Lizza

Nur Lizza

duh citrA jgn lupakn kodrat mu sbagai wanita berubh sikit kn gk pp

2023-01-15

0

perjuangan ✅

perjuangan ✅

katanya pinter dan lulusan terbaik,,tp GK bisa bedakan mana pakaian kantor dgn pakaian ala² tomboy,,Thor nya yg GK jelas cara menjabarkan cerita di bab ini,,terlalu di paksakan TDK sesuai jalan nya...

2022-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chater 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Capter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Capter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77.
79 Capter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Capter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Capter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Cuap- Cuap Penulis.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chater 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Capter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Capter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77.
79
Capter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Capter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Capter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Cuap- Cuap Penulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!