Rendra tak habis fikir apa yang terjadi dengan dirinya. Sejak dipermalukan oleh Si Mala, ia tak hentinya memikirkan orang itu. Bahkan yang paling ia heran pada dirinya, setiap terlintas wajah Mala yang sedang menatapnya tajam dan dengan seenaknya mempelintir tangannya. Renda malah senyum sendiri.
" Gila sekali, sakit tauk! " Kata Rendra.
" Maaf tuan muda...Bibi mijitnya terlalu kuat ya? " Tanya bi Sumi, pengasuh yang sudah Rendra anggap sebagai ibunya.
" Bukan pijitannya yang sakit Bu. Tapi tangan itu sangat kasar mempelintir tanganku.
" Siapa yang sudah berani mempelintir tangan tuan muda? Dimana Mex rupanya. Kenapa dibiarkan saja? " tanya bi Sumi tak terima tuan mudanya dizolimi sama orang .
" Dia bukan orang biasa bu...Dia kuat dan jago Silat, tatapan matanya membunuh, tangannya sangat kasar. Tapi..
" Tapi apa tuan?" tanya bi Sumi makin penasaran, melihat tingkah sang tuan muda yang tampak terlihat berbeda.
" Iya tampan, tapi cantik juga bu..." rengeknya sambil merebahkan kepala dipangkuan sang bibi.
Sumikian terpana dengan perkembangan baru tuan mudanya.
" Apa tuan muda jatuh cinta? " fikirnya dalam hati.
" Ibu jangan bilang kakek ya...Sebenarnya Rendra berharap orang itu bukan laki- laki, tapi perempuan bu..." kata Rendra menyembunyikan wajahnya dengan memandang kearah lain.
" Bibipun berharapnya begitu, bibi berharap orang itu perempuan. Agar impian kakek punya pewaris berikutnya bisa terwujud. " kata bi Sumi kelepasan.
" Jadi ibu berfikir selama ini, Rendra sukanya sama lelaki,hingga tak pernah punya pacar? " tanya Rendra menatap sang bibi dengan tatapan menyelidik.
" Maaf tuan muda...bibi takut, tuan salah gaul waktu kuliah diluar negri, makanya sampai sekarang belum juga memikirkan soal perempuan. " jawab bi Sumi jujur.
" Jadi kakek juga berfikir sama? " tanya Rendra.
" Apa tuan marah? " tanya bi Sumi sedikit gentar.
" Ren tak marah kok bu, kalau kalian berfikir begitu. Habis Rendra juga berfikir takkan pernah tertarik dengan yang namanya wanita. Sejak dahulu memang belum ada perempuan yang bisa mengusik hati ini. " katanya sambil mengelus dada bidangnya, tah mengapa ia tersenyum ketika wajah dan dada Mala terbayang dibenaknya.
" Adakah lelaki bertubuh bagus dan berdada besar bu? " tanyanya sambil membuang muka.
" Sang ibu asuh memberanikan diri meraih wajahnya dan menghadapkan padanya.
" Tentu tidak ada sayang...kalaupun itu hasil operasi, takkan senada dengan bentuk tubuhnya.
" Berarti?
" Iya seorang gadis yang tak mau terlihat sebagai perempuan. Ia ingin menutupi jati dirinya dengan pakaiannya. Tapi yang namanya perempuan tulen, bagaimanapun ia sembunyikan keanggunannya, lelaki sejati akan bisa melihatnya. " kata bi Sumi bersemangat.
" Apa tangan tuan muda masih sakit? Tanyanya mengalihkan perhatian Rendra, takut terlalu kentara mengorek pribadi sang tuan muda.
" Berarti aku lelaki sejati dong? " tanya Rendra pada hatinya. Wajah Malanya kembali terbayang, Rendra memejamkan matanya, merasakan debaran aneh yang mengisi dadanya, kala wajah itu terlintas.
" Doakan aku ya bu...Rengeknya bagai remaja yang sedang kasmaran.
" Biar bisa bertemu lagi dengannya, biar kubalas semua perbuatannya. " katanya sambil mengepalkan tinju. Kemudian memejamkan matanya, lalu beberapa detik kemudian dengkuran halusnya mulai terdengar berirama.
" Ternyata tuan muda sudah tertidur. " kata bi Sumi
kemudian dengan cekatan menyelimuti Rendra. Sejenak Sumi memandang Rendra.
" Anakmu sudah besar Nia, kekhawatiran ku akan segera berakhir. Nampaknya anakmu normal. " katanya berbicara sendiri. Dipelupuk matanya terbayang Rendra bayi yang sudah ditinggal oleh ibunya yang meninggal akibat kecelakaan pesawat,
yang menyebabkan ia yang mengikuti suaminya karna cemburuan, ikut perjalanan bisnis, sehingga mereka berdua ikut menjadi korban pesawat naas itu. Karna sikap posesivnya yang berlebihan, ia memilih meninggalkan bayinya saat itu. Karna sang ayah mertua melarang mereka membawa bayi yang masih berumur sebulan itu
Mr Kims dalam kesedihannya ditinggal anak menantu, masih bisa kuat untuk bertahan hidup
karna adanya Rendra kecil. Rendra dibesarkan dalam pengasuhan bi Sumi, dan dimanjakan oleh sang kakek, dengan harapan untuk menjadi satu- satunya sang pewaris yang masih tersisa. Hingga
besar dan kuliah, Rendra selalu diperlakukan dengan sangat hati- hati. Hingga untuk menyodorkan perempuan saja Mr Kims segan, takut cucu kesayangannya tersinggung, dan menganggap sang kakek mendikte hidupnya.
Mr Kims, hanya bisa berdoa, agar Renda segera membawa sendiri gadisnya yang akan menjadi Ratu diistana mereka. Nampaknya doamu hampir- hampir didengar oleh Tuhan, tuan Kims. Tapi sepertinya Rendra belum mau terbuka padamu.
Biarlah kurahasiakan dulu apa yang masih hendak ia simpan. Mudah- mudahan sebentar lagi tak ada lagi rahasia dirumah ini. Istana ini hanya ramai dengan para pelayan, sedangkan yang dilayani hanya dua manusia yang sama-sama dingin dan enggan Memandang wanita.
Mengingat bagaimana Sumi pernah menggoda Kims, bahkan ia hampir dipecat oleh pria dingin itu karna sudah berani menaiki ranjangnya.Tapi Rendra kecil menyelamatkannya. Rendra tak mau diam ditangan pelayan, perawat atau apapun saat itu, hingga dengan terpaksa ia kembali mencari
Sumi ke panti, untuk kembali kerumah itu untuk merawat cucunya. Ketika Sumi menolak kembali kerumah itu. Mr Kims sampai menawarkan separo hartanya untuk Sumi.
" Aku tak butuh hartamu tuan Kims...aku hanya menginginkan dirimu, tapi kau menolak ku. Bagaimana bisa aku hidup serumah dengan orang yang sudah menolakku. Sebagai manusia biasa aku juga takkan kuat, menatap pria yang kuinginkan memandangku dengan acuh tiap hari." kata Sumi kala itu.
" Kalau begitu, akan kubangunkan kau dan Rendra sebuah istana. Tapi izinkan aku kesana sekali seminggu berkunjung untuk melihat cucuku." Pinta
Mr Kims dengan bersujud.
" Tak perlu bersujud segala pada rakyat jelata sepertiku tuan Kims. Baiklah aku akan merawat Rendra, tapi dengan syarat kau mau menikahiku.
" You Crazy Sum...Bagaimana bisa aku menikahimu, sedang hatiku masih mencintai Almarhum istriku? Apa artinya menikah kalau hanya diatas kertas? Tanyanya.
" Yang penting aku jadi nyonya dirumah itu. " kata Sumi.
" No way ! Kalau kau tak mau baiklah, biar Rendraku menangis tiap hari, kalau umurnya panjang Syukurlah, kalau ngak tak jadi masalah, biar nanti aku mati juga, kalau cucuku sudah tiada. " katanya dengan wajah merah padam, ditinggalkannya panti dengan menggas mobilnya secepat kilat.
Sumi bukanlah orang yang gila harta, tapi tidak salah bila ia jatuh cinta pada mantan tuan mudanya yang Duren Blesteran itu. Tapi yang namanya cinta tak dapat dipaksakan. Sadar bahwa
ia takkan bisa mencari cinta yang lain, pun bayangan ibu Rendra yang terus memohon agar ia merawat putranya. Akhirnya Sumi pasrah pada takdirnya untuk kembali kekeluarga kecil itu.
Ia merawat Rendra dengan penuh kasih dirumah baru sebagaimana yang dijanjikan konglomerat itu.
Ia melupakan perasaannya pada Kims dan menghapus kata cinta dalam kamus hidupnya.
Hingga hari ini ia terus menjalani takdirnya, hanya sebagai pengasuh. Tanpa terasa airmatanya menetes.
" Jangan menangis Bu...Rendra sangat menyayangi ibu Sumi. " kata sebuah suara yang mengejutkannya. Begitu ia memandang sumber suara itu, nampak tidurnya masih lelap.
" Jadi saat tidurpun kau bisa memandangku nak.
Terima kasih..., ibu juga sangat menyayangimu.
Mimpi yang indah sayang...Semoga cintamu terwujud, jangan seperti ibu asuhmu ini" kata Sumi sebelum berlalu dari kamar itu.
Berlanjut...Jangan lupa mampir sebelum bobok... Tinggalkan like, komen and fotenya ya...Have a nice sleep !...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
ira
s kakek msh setia sama alm.istrinya,ciea Rendra jatuh cinta pada pandangan pertama nih 🤭🤭🤭
2024-08-15
0
kalea rizuky
hmmm knp g nikah aja si kek
2024-07-17
0
Nur Lizza
semoga tuan besar bertemu dgn citra
2023-01-15
0