Chapter 5

Citra!..Ia mengaku bernama Citra, kalau benar ia bernama Citra, itu artinya dugaanku diawal jumpa benar, ia seorang perempuan, sepertinya anak ibu tak pernah salah Bu...ia benar- benar gadis. " kata Rendra sambil meneguk habis win digelas nya.

" Tambahkan lagi wine nya Hans, aku benar- benar ingin merayakan kemenangan ku hari ini ." kata Rendra mulai merasakan pusing dikepalanya.

" Anu...Anu....tolong telfon sibrengsek Mex, apa

ia sudah bisa menemukan sitomboy yang lagi galau! " kemudian ia terkekeh...

" Hey...manis! Ini pasti karma, karna dirimu sudah berani mempermalukan sitampan Rendra.

He...He...He....Kekehnya benar- benar

sudah mabuk.

Tambah lagi minumnya Hans.." pintanya pada sang

sekretaris, karna mendapatkan botolnya kosong.

" Sudahlah bos, bos sudah kebanyakan minum. " kata Hans memberi saran.

" Yang bayar siapa?

" Bos Rendra!

" Yang bosnya aku atau dirimu?

" Ya bos Rendra lah.. " jawab Hans.

" Bar...Hans dan orang - orang disekitar terkejut. Tiba- tiba Rendra memukul meja bar itu dengan tinjunya sekuat tenaga, sampai - sampai punggung tangannya lecet.

" Berani sekali kau melarang ku nambah !!!

" Aduh...lumayan sakit ya, " katanya makin meracau kemudian mengecup tangannya yang lecet.

" Tapi lebih sakit hatinya kali ya Hans?

Hans hanya menjawab dengan anggukan, takut salah lagi.

" Menarik sekali!..Sekarang pasti dirinya sedang dalam dilema. Mau tetap macho, CV nya peminim.

Mau peminim, ia tak biasa. Ha....ha....ha...

Huuek...Huek...Huek...Perutnya mual dan pandangannya mulai berkunang - kunang.

" Aku... aku butuh wanita Hans...Kumohon... Carikan aku segara, tiba- tiba saja Rendra merengek, sesuatu yang tak pernah ia pinta selama

ini.

" Ada apa dengan bos??? ngak biasanya ia minta perempuan dalam keadaan mabuk berat sekalipun.

" Batin Hans menatap bosnya dengan heran.

" Ayolah Han...Dimana Mex?...Rengeknya lagi.

" Baiklah bos...Ayo, kita kehotel, ntar lagi akan aku hubungi Mex. " kata Hans, memapah Rendra.

Beberapa pelayan wanita di bar tersenyum sinis, saat Hans membawa Rendra keluar dari bar itu.

" Bos bengkok, sayang aja tampannya ! itunya ngak on lihat cewek. " bisik para waitres itu.

???????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!????????????????!!!!!!!!!!????????

Dikamar no 21 hotel A...Rafdo baru saja keluar dari kamar mandi, dengan bersiul senang ia segera menuju tempat tidur king Size itu.

Ini malam Ultah Citra ke 21, Rafdo ingin merayakannya.

" Maafkan aku sayang..." kalau bukan dengan cara begini, aku takkan bisa memilikimu. Setelah ini mungkin kau akan marah dan benci padaku, tapi itu takkan lama, setelah janinku ada dirahimmu. Mau tidak mau Citra pasti dapat menerimaku. " Kata batin Rafdo.

Dengan riang, ia segera naik keranjang...memeluk dari belakang , dan dengan tak sabar membuka selimutnya.

" Busyet! Dimana Citra?...Siapa yang berani membawanya secepat itu? Siapa yang telah berani menculiknya dariku? " tanya batin Rafdo mulai panik. Diperiksanya seluruh ruangan.

Semua kosong...tak ada jejak...Hati Rafdo kian panik. Kemudian ia mencarinya keluar.

Berlari kian kemari, mencari dan terus mencari, memeriksa setiap lorong dan lobi. tak bertemu.

Otaknya buntu. benar- benar buntu.

Disini mereka orang baru, ia mulai berlari kejalanan mencari parempuan yang sudah lama ia impikan itu.

" Bagaimana kalau sampai ia ketangan orang jahat? Ya Tuhan...Ampuni aku...Lindungi Citraku, ia dalam pengaruh obat tidur dan peransang.

" Bagaimana jadinya kalau ia berada ditangan pria lain. Rafdo mulai menangis dalam sesal dan keputus asaan. Ditinjunya kepalanya.

" Bodoh!...bodoh...!...Kau bodoh dan ceroboh Rafdo! " Umpatnya pada dirinya.

Disebuah kamar VIP hotel bintang 5, Hans sudah berupaya memandikan bos mudanya yang merasakan panas tak tertahankan yang menjalar di sekujur tubuhnya.

Sudah selesai mandi dan diberikan lemon. tapi Renda tak juga reda. Aduh Hans...tubuhku panas, aku tak tahan! " teriak Rendra.

Begitu Hans mau menelfon dokter pribadi keluarga Kims. Terdengar ketukan dipintu.

" Bos ini, Mala nya sudah ketemu. " teriak Mex dari luar.

" Cepat Han, buka pintunya !!! Itu bidadariku sudah ketemu. " kata Renda menyerigai aneh.

Dengan sigap Hans membuka pintu. Mata Han terbelalak saat melihat bidadari yang dikatakan Rendra adalah seorang pria tampan. Tapi mau protes juga ia takkan berani.

Mex dan kawan- kawan langsung meletakkan pria tampan itu ditempat tidur.

" Apa bos benar- benar sukanya sama cowok? Pake dibius lagi? " tanya hati Hans.

" Kenapa kau bengong Hans, ? Ayo semuanya keluar! Bentak Rendra tak sabar.

" Oke bos...Kami berjaga diluar. " kata mereka hampir bersamaan.

" Tak usah berjaga..." masuk kamar masing-masing! " perintahnya

" Baik bos! " Jawab mereka segera beranjak keluar.

Kepala Rendra masih sangat pusing, jalannya oyong, tubuhnya kian panas. Tapi ia tak lupa mengunci pintu kamarnya dengan baik.

"Aku takkan biarkan siapa dan apapun menghalangi malam ini." kata hatinya.

Sejenak ia menatap wajah indah yang terlelap didepannya. Lalu dengan tak sabar ia membuka semua pakaiannya, dan melempar pakaian kepenjuru ruangan.

" Bukankah kau sudah menunjukkan sikap senangmu dengan tubuhku yang tanpa baju wahai sayangku...

Kemudian ia mulai membuka kancing kemeja milik Citra, matanya membulat saat tubuh indah Citra terekspos.

Suhu tubuh Rendra yang panas semakin panas.

Ya Ampun...ternyata kau adalah gadis yang sempurna sayang...Suara Rendra kian bergetar, pandangannya makin berkabut. Tubuhnya bergelora mendambakan cinta. Pemandangan didepan matanya, sesuai ekspektasi.

Dengan Senyum mekar, Rendra mulai menyusuri sisi- sisi terindah dari pemandangan indah didepannya.

Entah karna pengaruh obat, atau memang ia sedang jatuh Cinta, Rendra sendiri tak mengerti. Akhirnya ia menyentuh, semua yang belum miliknya itu

Citra terbangun.

Matanya membulat melihat lelaki yang ada diatasnya, ingin ia berontak dan menerjang pria yang sudah berani menjajah tubuhnya, tapi tubuhnya panas, dadanya bergemuruh, pandangannya berkabut.

Fikirannya menolak perbuatan pria itu, tapi tidak tubuhnya. Alih- alih ingin menerjang, malah Citra mengeratkan pelukannya. Dekapan itu membuat cinta Rendra makin bergelora.

Kamar VIP itu telah jadi saksi bisu, Hal yang seharusnya tidak itu terjadi juga.

Air mata Citra bercucuran, menahan sakit saat sang burung merak berbulu indah berhasil menembus jalannya. Mawar indah berduri yang selama ini sengaja Citra sembunyikan dihutan belantara, telah berhasil ditemukan dan direnggut oleh Rendra.

Airmata berganti dengan suara- suara Ambigu, yang mengisi ruangan kedap suara itu.

" Terima kasih sayang....Citraku...Kau membuat Rendra jadi sempurna. " katanya mengecup kening Citra berkali- kali. Tak ada penolakan, tak ada sahutan, saat Rendra memeriksa gadis itu. Muka Rendra memucat, setelah tahu Gadis itu tak lagi sadarkan diri.

" Citra....Citra....Sayang....Sadarlah....Airmata Rendra mulai bercucuran.

" Kalau cuma karna minuman itu saja, belum tentu aku takbisa menahan diri. apa ada yang menaruh obat diminuman itu? tanya batinnya.

Fikiran normal Rendra sudah kembali

" Kalau aku memanggil dokter pribadi keluarga untuk memeriksanya, akan ada orang lain yang mengetahui peristiwa malam ini. Aku tak mau malam ini jadi Aib yang diketahui orang luar." fikirnya. Kemudian ia mulai mengompres kening Citra dengan handuk basah. memeluknya dengan sayang, membelainya sampai ia tertidur disisi gadis yang sudah menyempurnakan dirinya.

Pukul 04: 00 dini hari.

Citra tersadar dan mendapatkan dirinya satu selimut dan dalam dekapan pria itu. Matanya terbelalak, saat merasakan tubuh polosnya.

Seluruh tubuhnya bersakitan. Bagian intinya sakit.

" Ya Tuhan...Pria itu sudah merenggut kesucian ku. " kata hatinya.

Dipandanginya wajah pria yang sudah menghancurkan. Ingin ia membunuh pria itu

dengan tangannya. Saat tangannya ingin menyakiti

Rendra, bayangan semalam berputar- putar dikepalanya.

Pikirannya kalut, rasa bencinya berganti dengan keraguan. Dipungutinya pakaiannya, lalu memakainya.

" Ini bukan murni kesalahannya. " katanya berlalu meninggalkan pria itu,sakit dibagian sensitifnya membuat ia susah berjalan.

Ia menemukan kunci tergeletak dilantai, Lalu segera membuka pintu.Kemudian ia pergi dengan langkah sulit, menahan perih, tapi ia kuatkan diri. Ia harus pergi segera. Pergi sejauh mungkin.

" Ibu kota...Akan aku tinggalkan dirimu...Ternyata datang kesini, hanya untuk kehancuran ku." batinnya meringis.

Beberapa tetes air bening mulai membasahi bola matanya yang indah.

Mampir yuk...Jangan lupa dukung karya ini dengan memberi like,fote dan tambahkan kecerita faforitmu.

Thank you

Terpopuler

Comments

Rhmad Flash

Rhmad Flash

aku Angga sukaah perempuan tomboy.aku SK prmpuann yg aga bar bar

2024-04-19

0

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq suka cerita yg karakter ceritanya kuat 👍👍

2023-02-13

0

Nur Lizza

Nur Lizza

kasihn citra

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chater 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Capter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Capter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77.
79 Capter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Capter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Capter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Cuap- Cuap Penulis.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chater 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Capter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Capter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77.
79
Capter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Capter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Capter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Cuap- Cuap Penulis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!