The Mafia Fighter: Joshua'S Journey
Joshua mengepak barang-barangnya ke dalam satu tas besar. Hari ini ia akan pindah ke kota Merigold, karena ia diterima di salah satu kampus swasta di sana setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas. Merigold-salah satu kota besar di pulau Jawa.
Akan tetapi, entah mengapa Asih—ibunya, awalnya menentang keras keputusan Joshua. Walaupun pada akhirnya Asih memberi Joshua izin.
Tok....
Tok....
Tok....
Suara ketukan pintu membuat Joshua mengangkat pandangannya dari arah tas di hadapannya yang sekarang sudah terisi penuh dengan pakaian.
"Masuk saja, Bu," seru Joshua dengan suara yang sedikit nyaring agar bisa menembus pintu.
Ceklek....
Pintu terbuka. Menampilkan seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik walaupun sudah tergerus usia. Ia berjalan mendekati Joshua dan segera duduk di atas kasur anaknya tersebut. Wajahnya terlihat sendu dan sembab. Membuat Joshua mengerutkan dahinya, merasa khawatir.
"Ibu yakin, tidak apa-apa jika aku tinggal sendiri?" tanya Joshua cemas.
Asih menganggukkan kepalanya, dan menatao ke arah Joshua sambil mengusap pundaknya pelan untuk menenangkan anaknya tersebut. "Ya, Jo. Pergilah. Tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya. Hanya saja...." Asih membuang napasnya pelan. "Hanya saja jangan sampai kau terlibat dengan dunia gelap di sana."
Joshua mengerutkan dahinya tidak setuju. "Maksud Ibu? Tentu saja aku tidak akan terlibat dunia gelap. Mana mungkin aku mengkonsumsi narkoba atau bermain wanita."
"Bukan itu maksud Ibu...."
"Jadi, dunia gelap seperti apa yang Ibu maksud?" tanya Joshua yang masih dilingkupi dengan kebingungan.
"Jika suatu saat ada yang menghampirimu dan mengajakmu bergabung ke dalam organisasi rahasia. Maka kau harus menolaknya."
Nasihat ibunya membuat Joshua terkekeh. "Ibu ada-ada saja. Tenang saja, Bu. Tidak ada organisasi-organisasi seperti itu. Itu hanya ada di dalam novel saja."
Asih kembali menghela napasnya pelan. "Ya sudah. Sebelum pergi jangan lupa sarapan dulu. Ibu tunggu di ruang makan."
Joshua menatap ke arah luar jendela kereta api yang akan membawanya ke kota Merigold. Kota tempat ayah dan ibunya menghabiskan sebagian besar hidup mereka.
Sebenarnya, salah satu alasan Joshua memilih berkuliah di kota tersebut adalah karena ia ingin mengetahui seperti apa lingkungan tempat orang tuanya banyak menghabiskan waktu semasa muda dulu.
Ayahnya sudah meninggal semenjak ia berusia 10 tahun. Ayahnya yang perofesi sebagai seorang petani meninggal di ladang tempat ia bekerja pada malam hari. Entah apa yang dilakukan oleh ayahnya tersebut di kala malam saat orang-orang terlelap. Menurut penyelidikan polisi, ayahnya meninggal karena bunuh diri. Ia kehabisan darah ketika 14 tusukan di tubuhnya cukup untuk membunuhnya.
Sebenarnya, Joshua hingga sekarang masih tidak percaya bahwa ayahnya melakukan tindakan bunuh diri. Ia yakin ayahnya tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Ayahnya bukan orang yang tidak bertanggung jawab dengan meninggalkan keluarganya secara tiba-tiba. Hidup mereka juga baik-baik saja. Walaupun tidak berasal dari keluarga kaya, tapi uang yang mereka miliki cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.
Juga, bagaimana mungkin seseorang sanggup menusuk dirinya sendiri dengan pisau sampai dengan 14 tusukan. 5 tusukan saja mungkin sudah membuat seseorang menggerang kesakitan sehingga tak mampu dan tak memiliki tenaga lagi untuk menusuk dirinya sendiri.
Tapi, kata ibunya, Joshua harus percaya dengan apa yang dikatakan oleh polisi. Karena mwrekalah yang mempunya ilmu tentang penyelidikan. Mereka harus menerima kepergian ayahnya dengan lapang dada.
Sejak kematian ayahnya hingga sekarang, ibunya tidak pernah lagi membicarakan tentang prihal kematian ayahnya. Ibunya juga secara tiba-tiba memaksa Joshua untuk berhenti berlatih tinju. Olahraga yang selalu diajarkan ayahnya sejak kecil.
Joshua yang sudah terlanjur mencintai tinju harus berlatih tinju secara diam-diam. Samsak yang ayahnya belikan untuknya, ia ambil diam-diam dari tempat pembuangan sampah setelah dibuang oleh ibunya. Kemudian, ia masuk ke hutan dan menggantungnya ke salah satu pohon dengan cabang yang kuat. Lokasinya agak jauh memang dari rumahnya. Namun, hanya itu yang dapat ia lakukan agar tetap bisa berlatih tinju.
Bagi Joshua ayahnya adalah panutannya. Disaat semua orang mulai melupakannya. Joshua tetap menyimpan sosok ayahnya di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Whidie Arista 🦋
Uhuy semangat sera😘
2021-08-23
2
Arumb
semangat otorrrr🥰
2021-08-17
2
Elkuna
ya ampun udah up 😍. cemungut cera 😙
cemangat jg buat jo yg mau pergi meranta 😙
2021-08-17
2