Chapter 2: Menolong Seorang Gadis

Ketika waktu sudah melewati angka 12 di malam hari, seluruh kota sudah tampak tertidur. Hanya lampu-lampu di setiap teras bangunan dan di setiap sudut jalanan yang masih terjaga. Beberapa becak nampak terparkir di pinggir jalanan di sekitaran wilayah wisata dan pasar. Beberapa becak bahkan terisi satu orang di dalamnya yang sedang beristirahat setelah seharian berputar mengelilingi kota untuk mengantarkan para wisatawan.

Tak ada usaha yang masih buka kecuali café-café tempat para anak muda-yang mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa-sedang bercengkrama, atau hanya sekedar mengobrol hingga larut malam. Beberapa dari mereka ada yang sibuk terpaku dengan laptop di hadapannya tanpa menghiraukan keramaian di sekitarnya.

Tidak mau kalah. Warung-warung makan yang biasa disebut oleh para mahasiswa dengan sebutan burjo memilih untuk belum tutup bersamaan dengan warung makan lainnya. Memberikan opsi kepada setiap orang yang merasakan lapar di ketika lewat tengah malam, tapi terlalu malas untuk memasak. Mereka menjual berbagai macam makanan. Namun, maknan unggulan mereka adalah makanan olahan dari mie instan. Entah mengapa, mie instan yang dijual di burjo umumnya lebih enak dari pada mie instan buatan sendiri. Mereka juga menjual minuman berupa kopi dan yang lain-lain, yang membuat burjo jadi tempat yang juga merupakan sasaran empuk para anak muda untuk nongkrong di malam hari.

Beberapa mini market juga masih buka. Seperti Indoapril, bisnis mini market yang sudah menjamur di setiap sudut kota. Beberapa dari mereka buka hingga 24 jam. Dengan tersedianya beberapa kursi dan meja di teras mini market, memudahkan beberapa anak muda khususnya mahasiswa yang sedang ingin nongkrong dengan pengeluaran low budged.

Joshua bekerja part time di Indoapril dan mendapat shif malam hari ini. Meskipun ia baru saja mendapatkan bayaran besar hasil tinju kamarin, hal itu tak lantas membuatnya berhenti berkerja part time karena ia butuh uang untuk membiayai hidupnya sehar-hari. Sedangkan uang yang ia peroleh dari hasil tinju kemarin akan ia gunakan untuk pembayaran kuliahnya. Sejak awal kepindahannya ke kota ini, Joshua tak pernah meminta uang sepeser pun dari ibunya.

Langkah Joshua terhenti di depan sebuah gang sepi yang gelap saat ia hendak berangkat ke tempat kerjanya. Tanpa sengaja ia melihat seorang gadis yang tangannya ditarik paksa oleh 2 pria berbadan besar. Gadis itu nampak memberontak, tapi sia-sia karena tubuhnya terkunci. Joshua terdiam sejenak dan berpikir. Haruskah ia terlibat?

Ini sudah sangat larut malam. Tidak mungkin ada orang selain dirinya yang bisa menolong gadis itu. Joshua menjatuhkan tasnya ke tanah. Ia segera mendekat ke arah gadis tersebut. Namun, seorang menghadang jalannya. Lelaki berbadan besar yang hampir sama perawakannya dengan dua laki-laki yang mencekal gadis tersebut.

“Siapa kamu? Tidak perlu ikut campur jika masih ingin hidup,” kata lelaki itu sambil menjatuhkan rokoknya ke tanah dan menginjaknya hingga bara api di ujungnya padam.

Joshua mengabaikannya dan memilih berjalan melewati lelaki tersebut, namun lelaki tersebut menghadang langkah Joshua dengan tangannya kemudian mendorong Joshua hingga tubuh Joshua mundur beberapa langkah.

“Sudah kukatakan untuk pergi saja! Kau tidak bisa mendengarku, hah?” geram lelaki itu tepat di depan wajah Joshua.

Joshua mendengus kesal dan balas mendorong tubuh si lelaki berbadan besar. Tidak terima badannya di dorong oleh Joshua, membuat lelaki itu marah dan melayangkan tinjunya ke arah Joshua. Akan tetapi, mampu Joshua halau. Joshua menangkap kepalan tangan lelaki tersebut. Cengkraman kuat tangan Joshua membuatnya kesal. Ia lalu berganti melayangkan tinju dengan tangan kirinya yang bebas, yang tentu saja dengan keahlian yang Joshua miliki, Joshua dapat menangkap lagi kepalan tangan si lelaki berbadan besar. Sehingga kedua tangan Joshua sekarang sedang mencengkram kuat kedua tinjunya.

Segalanya berjalan sangat cepat hingga si lelaki berbadan besar tak sadar jika Joshua sudah menendang perut bagian atasnya dengan sangat keras menggunakan telapak kakinya hingga membuat si lelaki berbadan besar terlempar ke tanah.

BRAK!

Masih memegangi perutnya yang terasa sakit dan belum sempat bangkit dari tanah, Joshua segera menginjak perut lalu dada lelaki tersebut.

“Arrghh….” Teriakan si lelaki bebadan besar membuat kedua temannya yang sedang sibuk memegangi lengan sang gadis, segera sadar bahwa mereka kehadiran tamu.

Pria yang berkepala plontos megedikkan kepalanya ke arah Joshua. Memberi kode kepada temannya yang berkumis tebal untuk mengurus Joshua.

Joshua tak membuang waktu. Saat pria berkumis melayangkan tinjunya secara lurus, Joshua merunduk dan dengan cepat ia segera menyerang wajah bagian samping pria berkumis.

BUGH!

Serangan Joshua cukup kuat hingga nampaknya membuat si kelaki berkumis tebal kesal. Ia membuang ludahnya dan kembali melayangkan tinjunya ke arah Joshua secara beruntun.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Sialnya, lengan Joshua berhasil terkena pukulan pria tersebut. Tapi, itu tak berpengaruh sama sekali untuk Joshua.

Lelaki berkumis hendak melayangkan tinju ke sisi wajah Joshua namun berhasil Joshua tangkis. Joshua mencengkram pergelangan tangan pria tersebut dengan kuat bersamaan dengan punggung kakinya yang ia pakai untuk menendang tubuh bagian samping lelaki tersebut secara cepat dan berulang.

Ia kemudian memelintir tangan yang masih berada di cengkramannya dan menguncinya di belakang punggung pemiliknya, sebelum akhirnya menendang punggung itu dengan keras.

BUGH!

BRAK!

Hal itu membuat tubuh sang pria berkumis tersungkur di tanah. Joshua menginjak lengan pria tersebut dengan kuat saat ia hendak menghampiri sang gadis yang tadi diganggu oleh para pria ini.

“Argghh….” Lelaki berkumis mengaduh kesakitan.

Akan tetapi, ternyata sang gadis sudah menghilang dan hanya tersisa pria berkepala plontos yang sekarang sudah memegangi perutnya sambil meringis kesakitan di bawah tiang listrik.

Joshua membuang napasnya lega. Syukurlah jika gadis tersebut berhasil kabur. Ia hanya tinggal melaporkan para laki-laki ini kepada pihak berwajib. Joshua membalikkan badannya dan segera berjalan ke arah tasnya yang ia jatuhkan di tanah tadi. Ia mengambil ponselnya dan mencari nomor polisi. Namun, saat ia membalikkan badannya, ke tiga lelaki tadi sudah hilang dari pandangannya.

“Halo, dengan kantor polisi….”

“Maaf, Pak. Saya salah sambung,” kata Joshua sebelum mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Ia kemudian berlari menelusuri gang-gang sempit di hadapannya tersebut. Tapi, tak satupun dari para pria tadi ia lihat batang hidungnya. Juga sang gadis. Kepalanya mengadah menelusuri setiap sudut gang. Namun, CCTV pun tak dapat ia temukan. Joshua membuang napasnya kasar. Semoga gadis tersebut selamat.

Joshua menyampirkan tasnya ke pundak dan berjalan gontai. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia sudah terlambat masuk sift kerja part time-nya! Joshua pun segera berlari, dan kejadian tadi perlahan terlupakan sejenak di otaknya.

Terpopuler

Comments

Cara Ostrander

Cara Ostrander

indoapril, burjo wkwkwk
🤣🤣

2021-12-31

1

Ivy_Ivory

Ivy_Ivory

Suka pake majas personifikasi ya thor? Saranku pake bahasa umum aja, soalnya ngga semua orang tau arti majas nya

2021-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1: Kontras
3 Chapter 2: Menolong Seorang Gadis
4 Chapter 3: Tawaran Aneh
5 Chapter 4: Siapa Dia?
6 Chapter 5: Tempat Asing
7 Chapter 6: Identitas Ayah Joshua
8 Chapter 7: Tawaran Pekerjaan
9 Chapter 8: Diikuti Mobil Asing
10 Chapter 9: Penyusup?
11 Chapter 10: Kehadiran yang Tidak Terduga
12 Chapter 11: Tenggelam dalam Pikiran
13 Chapter 12: Empat Lawan Satu
14 Chapter 13: Joshua Vs Mawar
15 Chapter 14: Pergi ke Markas
16 Chapter 15: Resmi Bergabung
17 Chapter 16: Membuat Tato
18 Chapter 17: Apakah Rasanya Sakit?
19 Chapter 18: Gara-gara Mabuk
20 Chapter 19: Tindakan Kriminal yang Tak Bisa Dimaafkan
21 Chapter 20: Standar Sosial
22 Chapter 21: The Story Begin
23 Chapter 22: Tugas Pertama [1]
24 Chapter 23: Tugas Pertama [2]
25 Chapter 24: Foto-foto TKP
26 Chapter 25: Detail Kecil
27 Chapter 26: Refreshing
28 Chapter 27: Mendadak Mendapat Tugas
29 Chapter 28: Terbang ke Makau
30 Chapter 29: Mencuri Kartu Undangan
31 Chapter 30: Pelelangan Berlian Langka
32 Chapter 31: Membawa Kabur Berlian [1]
33 Chapter 32: Membawa Kabur Berlian [2]
34 Chapter 33: Membawa Kabur Berlian [3]
35 Chapter 34: Masuk Penjara
36 Chapter 35: Kabur dari Penjara
37 Chapter 36: Berakhirnya Misi Berlian
38 Chapter 37: Malam di Kapal Pesiar
39 Chapter 38: Pagi di Kapal Pesiar
40 Chapter 39: Proyek Reklamasi
41 Chapter 40: Rencana Penyingkiran Gubernur
42 Pengumuman
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1: Kontras
3
Chapter 2: Menolong Seorang Gadis
4
Chapter 3: Tawaran Aneh
5
Chapter 4: Siapa Dia?
6
Chapter 5: Tempat Asing
7
Chapter 6: Identitas Ayah Joshua
8
Chapter 7: Tawaran Pekerjaan
9
Chapter 8: Diikuti Mobil Asing
10
Chapter 9: Penyusup?
11
Chapter 10: Kehadiran yang Tidak Terduga
12
Chapter 11: Tenggelam dalam Pikiran
13
Chapter 12: Empat Lawan Satu
14
Chapter 13: Joshua Vs Mawar
15
Chapter 14: Pergi ke Markas
16
Chapter 15: Resmi Bergabung
17
Chapter 16: Membuat Tato
18
Chapter 17: Apakah Rasanya Sakit?
19
Chapter 18: Gara-gara Mabuk
20
Chapter 19: Tindakan Kriminal yang Tak Bisa Dimaafkan
21
Chapter 20: Standar Sosial
22
Chapter 21: The Story Begin
23
Chapter 22: Tugas Pertama [1]
24
Chapter 23: Tugas Pertama [2]
25
Chapter 24: Foto-foto TKP
26
Chapter 25: Detail Kecil
27
Chapter 26: Refreshing
28
Chapter 27: Mendadak Mendapat Tugas
29
Chapter 28: Terbang ke Makau
30
Chapter 29: Mencuri Kartu Undangan
31
Chapter 30: Pelelangan Berlian Langka
32
Chapter 31: Membawa Kabur Berlian [1]
33
Chapter 32: Membawa Kabur Berlian [2]
34
Chapter 33: Membawa Kabur Berlian [3]
35
Chapter 34: Masuk Penjara
36
Chapter 35: Kabur dari Penjara
37
Chapter 36: Berakhirnya Misi Berlian
38
Chapter 37: Malam di Kapal Pesiar
39
Chapter 38: Pagi di Kapal Pesiar
40
Chapter 39: Proyek Reklamasi
41
Chapter 40: Rencana Penyingkiran Gubernur
42
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!