My Bastard Husband
Happy reading my lovely readers🥰😍
"Menikahlah dengan samuel."
Seketika tubuhku menegang, kala mendengar permintaan ayahku yang saat ini sedang kritis, bahkan dia berbicara dengan sangat pelan.
Tidak mungkin!
Mana bisa aku menikah dengan bang Samuel.
"Tapi....... yah,.... bang Samuel kan, sebentar lagi akan menikah dengan kak Alisia." Aku mencoba menolak, sambil melirik dua orang yang ku sebutkan tadi, yang saat ini berada di samping kanan tempat tidur ayahku.
"Me.......menikah.... lah ber.....sama-sam....a," ucap ayah mulai terbata-bata, dan dia sekarang sedang menahan sakit yang luar biasa.
"Tapi... yah..... gak... bisa..." aku bingung harus menolak bagaimana lagi, karena takut ayah kecewa kepadaku. tapi aku bingung bagaimana cara menjelaskan kepada ayah dan menuruti kemauannya karena itu tidak mungkin terjadi.
"Mer...e...ka su...dah se..tu..ju." jawab ayah terbata-bata sambil mengenggam tanganku.
Apa?
Bagaimana mungkin?
"Tap.. " aku tidak bisa melanjutkan pembicaraan ku, ketika kak Alisia menepuk pelan pundakku.
"Gak apa-apa aku rela kok di madu hanifah!" Ucapnya dengan mimik wajah yang sulit diartikan.
"Tapi.. kak.. aku gak mau jadi orang ketiga diantara kalian!" Jawabku dengan jujur.
Tentu saja aku harus menolak, karena aku sangat mengenal dengan baik kedua orang itu, dan menyayangi mereka karena mereka juga bagian dari keluarga ku.
Ya kak Alisia adalah kakak sepupuku dia adalah anak dari tante ku. Tapi kami memiliki nasib yang hampir sama. Kalau aku tidak mempunyai ibu tetapi, kalau kak Alisia dia tidak mempunyai keduanya, dia adalah anak yatim piatu. Jadi mana mungkin aku menghancurkan kehidupan mereka. Terlebih kehidupan kakak sepupuku yang sudah aku anggap seperti kakak kandungku sendiri.
Namun, kak Alisia menggeleng pelan, dan tersenyum kepadaku.
"Ayahmu sudah seperti ayahku sendiri hani, dan bagiku membahagiakannya adalah salah satu keinginanku dalam hidup ini. Dan kamu sudahku anggap seperti adik kandungku sendiri hani." Ucapnya sambi terus meyakinkanku.
Aku tau kak alisia masih mencoba mengubah keputusanku.
Benarkah itu? Tapi... tetap saja aku tidak bisa menerima ini. batinku dalam hati seraya memandang lurus kedepan.
"Lagian Samuel sudah setuju, kok. Iyakan Sam?" Kak Alisia menoleh ke arah Samuel yang berdiri tidak jauh darinya.
Bang Samuel tidak mengatakan apapun. Tapi dia terpaksa mengangguk dengan pelan. Hanya saja dari raut wajahnya, aku bisa melihat dengan jelas rona keterpaksaan dalam wajah itu.
Melihat itu, bagaimana aku bisa ikhlas menerima pernikahan ini?
"Tap..."
"Hani percayalah kita bisa kok, hidup bertiga dengan rukun!" Ucap kak Alisia meyakinkan aku lagi.
Aku pun terdiam sejenak, seraya melihat ke brankar tempat ayahku terbaring lemah. Selang oksigen dan kabel- kabel menempel hampir di seluruh badannya. Raut wajahnya terlihat lelah sekali disana. Mungkin dia benar- benar tak bisa bertahan lagi. Ayah ku sakit jatung dan beberapa komplikasi lainnya seperti sakit lambung, diabetes serta ginjal.
Oh... ayahku yang malang pasti dia sangat tersiksa dengan keadaannya yang seperti ini.
Aku yakin ayah sudah sangat lelah dan ingin istirahat dari dunia yang kejam ini. Hanya saja belum bisa beristirahat dengan tenang, karena ayah masih memikirkan tentang ku.
aku adalah anak tunggal dari keluarga ku, yang selalu menjadi kesayangannya, dan selalu menjadi prioritas utama. Apalagi setelah ibu meninggal di saat aku duduk di bangku sekolah dasar.
Ayah selalu memberikan apapun yang aku mau dan memenuhi segala kebutuhanku tanpa terlalu memanjakanku. bagiku, sosoknya sangat sempurna untuk di jadikan panutan. bahkan ayah rela tidak menikah lagi setelah kepergian ibu, hanya untuk fokus mengurusku.
Dia.... benar-benar menjadi single parent yang luar biasa untukku.
padahal aku sama sekali tidak pernah melarang ayah untuk menikah lagi. karena aku tau ayah juga butuh pendamping, dan dia juga berhak untuk hidup bahagia bersama pendamping hidupnya.
Akan tetapi, setiap kali aku mengutarakan keinginan ku untuk memiliki ibu lagi, ayah pasti akan selalu menolak dengan sangat tegas.
Ayah bilang istrinya cuma satu dan selamanya hanya satu yaitu ibuku. Dia juga bilang, dia juga sudah sangat bahagia dengan kehadiranku. Dia tidak butuh yang lainnya lagi.
Benar-benar cinta sejati.
Aku selalu berpikir, apakah ada laki-laki yang mencintaiku apa adanya seperti ayahku sendiri, yang selalu mengurusku bila aku sakit, selalu menjagaku serta melindungiku dalam keadaan susah dan senang selalu bersama?
Apakah ada pria sejati seperti ayahku?
Bagimana mungkin, ada pria seperti ayahku.
Aku hanya bisa berdoa semoga tuhan memberikan ku jodoh terbaik untukku, yang menyayangiku dan mencintaiku apa adanya. Seperi seorang ayah yang mencintai dan menyayangi putrinya dengan tulus.
hatiku terasa sangat sakit saat mengenang semua itu. Aku menghela napas panjang dan berat sambil memejamkan mata.
"Ayah mungkin bukan ayah yang sempurna untukmu, hani. Ayah juga tidak bisa memberikan kebahagian untukmu. Tapi ayah janji nak, ayah akan selalu memberikan yang terbaik untukmu. Selalu percaya pada ayah ya nak!"
terlintas sebuah ucapan ayah saat kami mengobrol beberapa bulan yang lalu. membuatku menjadi goyah pada pendirianku saat ini.
Sekali lagi, aku melihat ayahku terbaring lemah di tempat tidurnya. Aku tidak tau apa tujuan ayah membuatku menjadi orang ketiga diantara hubungan bang Samuel dan kak Alisia. Tapi, aku percaya pasti ayah punya alasan baik di balik ini semua.
Maka dari itu aku....
"Baik, yah. Aku setuju!" Akhirnya aku setuju dengan permintaan terakhir ayahku, seraya memandang mata tua yang sayu itu. Seakan-akan aku selalu mempercayai semua keputusan ayah.
Ayah terlihat tersenyum sekilas kepadaku.
Sebelum...
Tuuuuuuuuutttttt.......
suara mesin elektrokardiogram berbunyi nyaring memekakkan telinga.
Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.
"Ayah, ayah, tolong ayah jangan tinggalkan hani ayah!! ayah....." ucapku panik seraya mengoyangkan bahu ayah.
seketika suasana ruangan itu menjadi panik dan gelisah. Bang Samuel dengan sigap langsung menekan tombol emergency di ruangan itu. Bahkan ia berlari keluar untuk memanggil perawat dan dokter yang ada di
luar ruangan rumah sakit.
Sementara aku, masih meraung memanggil ayah sambil terus mengguncang guncang bahunya agar terbangun kembali.
Tidak...
Sungguh...
Aku tidak mau di tinggalkan dalam keadaan seperti ini.
Tolong!
Kembalikan Ayahku Tuhan!
_
_
_
_
_
_
Maaf jika penulisan kurang bagus, maklumlah aku amatiran because this is my first writing ya kurang lebih begitulah😅🤣
Bagaimana keadaan Ayah Hanifah?
Lalu bagaimana pernikahan Hanifah, apakah samuel ikhlas menerima Hanifah?
semoga saja
Apakah kalian penasaran para readers yang budiman?
Mari kita baca kelanjutannya!!😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
BFAS
up
2021-10-11
0
myojin aki
lanjut thor😘
2021-09-07
0