episode 3

Happy reading my beloved readers

2 hari kemudian

Kak Alis :

"Hani, hari ini aku sama samuel mau otw ke Paris buat honeymoon. Nanti kalau kerjaan kamu udah beres nyusul ya!"

Hufff... aku menghela napas kasar, setelah membaca pesan dari whatsapp yang dikirimkan siang tadi kepadaku, tapi aku baru bisa membacanya malam ini, karna terlalu sibuk mengurus pekerjaanku.

Setelah menghela napas sekali lagi, lalu aku melempar ponselku ke atas kasur, dan ikut merebahkan badanku dari pada membalas pesan itu.

Bukannya tidak mau membalas, tapi aku binggung mau balas apa? soalnya kan itu acara mereka berdua tidak mungkin aku ikut serta di dalamnya.

Ahh.. aku jadi menyesal kenapa aku harus masuk dalam kisah cinta mereka berdua.

Lagi pula aku habis menyelesaikan pekerjaan kantor cabang yang membuat kepalaku sakit, karena aku belum istirahat dari pagi, malah di tambah dengan ajakan Kak Alisia tadi bikin kepalaku tambah sakit saja😔😪.

Jadi biarkan aku tidur dulu.

Buat apa aku datang? mereka kan lagi bulan madu, dan pastinya tidak mau diganggu sama sekali. Kalau aku nekad ikut, aku hanya akan jadi obat nyamuk saja.

Jadi aku cukup tau diri saja, tetap disini ini adalah pilihan terbaik.

Ohh.. selain itu aku tidak ada keinginan ikut bulan madu bersama Bang Samuel dan Kak Alisia. Aku juga tak mau membuatnya makin tak nyaman dengan kehadiranku.

Cukuplah aku dibenci karna, jadi benalu di rumah tangga mereka, dan cukup moment ijab kabul mereka yang aku kacaukan aku tidak mau mengacaukan apapun lagi.

Bagiku, cukup KTP dan Akta Nikah saja aku yang menyandang status istri Bang Samuel, selebihnya terserahnya, kalau dia tidak menjalankan hak dan kewajibannya tidak masalah bagiku, karena aku tau dia tidak pernah menginginkanku.

Kalau perlu aku akan tinggal terpisah dengan Kak Alisia dan Bang Samuel, agar mereka lebih bisa bahagia tanpa harus memikirkan kebahagianku.

Ahh.. kenapa aku percaya diri sekali, keberadaan ku saja sudah masalah untuk mereka, mana mungkin mereka repot-repot memikirkan kebahagianku?

Konyol sekali

Selepas kabar Kak Alisia dan Bang Samuel pergi ke Paris untuk honeymoon. Aku benar-benar menyibukan diri dengan pekerjaanku. Aku benar benar tidak akan menyia-nyiakan waktu luangku disini.

Lagian aku harus mulai belajar mengambil alih perusahaan Ayah mulai sekarangkan? karena perusahaan ini jadi tanggung jawabku. Oleh karna itu aku harus giat belajar, tidak ada waktu bagiku untuk bersantai apalagi malas malassan.

Sementara itu Mama Lina selalu meneleponku, menanyakan kepadaku kapan pulang ke rumah?

Ya 2 hari yang lalu aku pindah ke rumah Mama Lina beserta Bang Samuel dan Kak Alisia. Tapi karna aku ada pekerjaan, aku berangkat untuk menyelesaikan pekerjaanku.

Ya mungkin dia kesepian dirumah sendirian, karna anak dan menantunya belum ada yang kembali.

Sebenarnya aku merasa bersalah sih, udah ninggalin Mama Lina seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi? aku belum siap untuk kembali kerumah itu. Walau tanpa adanya Bang Samuel dan Kak Alisia.

Aku merasa disana bukanlah tempatku, kalian mengerti kan?

Kak Alisia tiap hari selalu menelponku, untuk memberi kabar tentang perjalanan bulan madunya.

Kadang disertai dengan kiriman foto foto mesranya dengan Bang Samuel, dan ujung ujungnya selalu nanya kamu kapan nyusul kami kesini?

Namun ujung ujungnya aku selalu membalas dengan kata yang sama yaitu, maaf kak aku sedang sibuk, pekerjaanku terlalu banyak atau enjoy your trip, have a nice day😍.

Tentu saja, memang aku harus menjawab apa? selain kata itu.

Kadang aku heran dengan Kak Alisia. Apakah dia memang setulus itu menerimaku sebagai madunya? Apa dia tidak merasa sakit hati atau tidak merasa terganggu dengan adanya keberadaanku gitu?

Karna memang Kak Alisia bersikap biasa saja denganku, kadang pun dia masih suka curhat denganku.

Seperti saat ini, saat aku baru mau memejamkan mataku untuk tidur, Kak Alisia menchat ku untuk menceritakan tentang suami kami.

Katanya Kak Samuel hari ini nyebelin karna tidak membiarkannya keluar dari kamar, alasannya karna di luar masih turun salju dengan lebat.

Tapi, sebenarnya moment ini di buat Bang Samuel untuk membuatnya tak bergerak dari atas ranjang.

Hani, aku sangat lelah melayani Bang Samuel, makanya kamu kesini ya gantian layani dia! buatnya pada chat Wa itu

Huff.. lalu haruskah aku cemburu padanya?

Tentu saja tidak, karena pemeran pendukung tidak perlu ikut campur urusan tokoh utama.

Hmmm.. begitu ya kak? kalau begitu kakak harus jaga kesehatan, biar gak sakit!! balasku padanya, segera aku letakkan hp di atas nakas agar aku bisa tidur secepatnya.

Aku berusaha untuk tidak cemburu pada Kak Alisia, tapi aku kan juga istrinya.

Bagaimana aku harus menyikapi semua ini? ya Allah tolong aku..

Seminggu kemudian

Hari ini aku kembali ke Jakarta bukan untuk menetap, tapi untuk izin kepada Mama Lina, karna hari liburku sudah berakhir, dan harus kembali ke Inggris melanjutkan pendidikanku di sana hingga satu tahun ke depan.

Ya karna aku masih tengah semester, masih banyak waktu yang bisa kumanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan gelar terbaikku.

"Coba kamu chat Samuel, Hani mau bagaimana pun kamu harus mengabari suami kamu, karna itu wajib!" Ujar Mama Lina menasehatiku.

Aku hanya bisa tersenyum kecut, tapi tidak menanggapi apapun. Karna faktanya aku tidak punya nomor ponsel Bang Samuel sejak dulu.

"Nanti Hani chat saja Kak Alisia, Mah". Hanya itu jawaban yang bisa aku berikan saat ini.

Mama Lina menatapku sendu, lalu ia menghela napas berat.

"Sampai kapan kamu akan menghindari Samuel terus, Hani? suami kamu itu Samuel lo, bukan Alisia jadi kalau kamu mau minta izin ya langsung ke orangnya! kenapa harus melalui orang lain?" Tegur Mama Lina.

Bagaimana aku mau bicara langsung dengan Bang Samuel, nomornya saja tidak ada.

"Loh Kak Alisia kan bukan orang lain mah, dia kan istri Kak Samuel juga". Jelasku pada mama

"Iya mama tau, tapi alangkah baiknya kamu berbicara langsung dengan Samuel. Karna posisi Samuel disini kepala keluarga jadi dia berhak tau apa saja kegiatan istri istrinya. Dengan cara berbicara langsung ke dia bukan lewat perantara seperti ini!" Tegas Mama Lina bersikukuh mengingatkanku.

Aku hanya bisa tertunduk mendengarkan kata kata Mama Lina

"Ingat Hani, kamu itu bukan tetangga kami lagi kamu adalah istri sahnya Samuel. Bagaimana bisa saling jatuh cinta kalau berinteraksi saja kamu tidak pernah dengannya. Cinta itu datangnya dari mata lalu turun ke hati, jadi kamu harus perbanyak interaksi sama Samuel, agar dia jatuh cinta padamu!

Bahkan kalau bisa, kamu juga harus membuat Samuel memperlakukan kamu seperti dia memperlakukan Alisia dalam hidupnya.

Karna kamu juga istrinya kamu berhak mendapatkan apa yang Alisia dapatkan.

Akhirnya setelah perdebatan yang cukup panjang dengan Mama Lina, aku menyerah aku meminta nomor Samuel padanya untuk mengabarinya secara langsung.

Lalu aku mengirim pesan kepada Bang Samuel se formal mungkin. Semoga aku tidak mengganggu acara bulan madunya.

Me :

Bang Samuel ini Hani

Maaf mengganggu waktunya, aku mau minta izin untuk melanjutkan kuliah ku di Inggris sampai selesai.

Aku harap Bang Samuel mengizinkanku!

Terima kasih

Bang Samuel :

Ya

hanya itu balasan yang kudapat dari pesan panjang lebarku kepadanya.

Setelah itu aku pergi ke Inggris untuk melanjutkan pendidikanku disana, dan benar benar hilang kontak dengannya dan orang orang disana.

-

-

-

-

-

Penasaran gk?

Next dong kalo gitu😅😅

kepedean gw😂😂

Terpopuler

Comments

Diana Susanti

Diana Susanti

penasaran sx kak👍👍👍

2021-10-22

0

myojin aki

myojin aki

lanjut thor😅

2021-09-07

3

myojin aki

myojin aki

semangat thor👊🏻

2021-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!