" Maafkan saya yang mulia, saya tidak sengaja." jiang masih menunduk meminta maaf.
" Seperti ini pun kau tidak bisa permaisuri, kau memang tidak berguna." zhang merendahkan Jiang.
Jiang yang mendengar perkataan Zhang, ingin rasanya ia langsung memukul wajah Zhang dan memotong lidahnnya yang biasa ia lakukan di dunianya itu jika ada yang merendahkan nya, tpi sekarang ini bukan dunia nya.
" saya benar- benar tidak sengaja yang mulia." ucap jiang masih menundukan kepalanya.
Banya pasang mata bergelidik ngeri melihat tatapan mata Zhang pada Jiang, penuh dengan kemarahan dan merendahkan itu.
" Kau masih berdiri di sini, cepat ambil arak yang baru, aku benar- benar tidak tahan melihat wajahmu disini." teriak Zhang di depan wajah Jiang.
jiang yang diteriaki mengangkat wajah nya menatap wajah kaisar Zhang, semua orang sudah menelan ludah saat melihat api kemarahan dimata Zhang, tapuJinag biasa saja melihatnya tanpa rasa takut sedikitpun.
"Yang mulia tidak perlu berteriak didepanku, aku belum tuli yang mulia." jawab Jiang enteng, semua yang mendengarnya mengangakan mulutnya saking terkejutnya.
sejak kapan Ratu Jiang berani melawan perkataan Kaisar Zhang itu, dari mana ia mendapatkan keberanian seperti itu. setau mereka, jangankan untuk menjawab, menatap wajah Zhang pun Jiang sangat takut itulah mengapa semua orang menganggap Jiang tidak berguna.
" Beraninya kau menjawab perkataanku permaisuri Jiang." teriak Zhang marah, semua orang menjadi semakin takut melihat kemarahan Zhang, selir Lu Xiang tersenyum bahagia melihat kemarahan Zhang terhadap Jiang.
Ia berfikir sebentar lagi ia akan mendapat hukuman karena berani menjawab Zhang.
Jiang masih berdiri menatap wajah Zhang seolah menantang pria yang ada didepan nya saat ini, melihat tingkah Jiang membuat darah Zhang mendidih, dia berfikir sejak kapan wanita dihadapan nya ini berani menatap wajahnya.
"sepertinya kau memang perlu diajari permaisuri Jiang." ucap Zhang sinis.
" Aku sudah cukup belajar yang mulia, tapi kalau yang mulia ingin aku belajar lagi, baiklah siapa yang akan menjadi guruku? " tanya Jiang polos yang tidak mengerti maksud diajari.
semua orang semakin terkejut, apa permaisuri ini memang bodoh sehingga tidak tidak mengerti kalau ia akan dihukum.
" Ternyata jatuh kedanau membuatmu semakin bodoh permaisuri." Zhang mencemoh Jiang.
Jiang sedikit berfikir apa mungkin maksudnya ia akan dihukum, ia kira akan diajari cara berperilaku oleh seorang guru.
" Permaisuri, minta maaflah kepada kaisar Zhang, mungkin ia akan mengampunimu." ucap seseorang itu yang Jiang sendiri tidak tau siapa dia.
" selir An lian, lebih baik kamu diam jika tidak ingin dihukum yang mulia." ucap selir Lu Xiang sinis.
"ah maafkan saya yang mulia"." ucap Jiang menundukan kepalanya lagi tapi dari ekspresi nya sangat malas untuk melakukannya.
" Kau akan dihukum 100 kali cambukan untuk kesalahanmu yang berani menatap wajahku dan menjawab kata-kataku." Zhang mengucapkannya sangat jelas.
semua orang terkejut apa Zhang harus sekeras itu kepada permaisurinya sendiri, 100 cambukan akan membuat dia sangat kesakitan apalagi semua orang tau bahwa tubuh Jiang sangat lemah tapi tidak ada yang tau bahwa Jiang sekarang sangat berbeda.
" Apakah menatap wajah yang mulia dihukum?lalu kulihat banyak orang menatap wajah yang mulia kenapa tidak dihukum? terutama selir Lu Xiang setiap saat menatap anda, harusnya hukuman untuk selir Zhang lebih berat." ucap Jiang. Selir lu Xiang yang mendengarnya ingin rasanya ia memukul wajah Jiang saat ini andai saja tidak ada Zhang.
Dua orang yang senantiasa berdiri dibelakang kaisar Zhang langsung tersedak ludahnya sendiri mendengar penuturan Jiang, semua orang rasanya ingin memutahkan darah dari mulut mereka karena berani sekali Jiang berkata begitu.
Zhang menatap 2 orang yang masih berdiri di belakang nya dengan tatapan membunuh sehingga membuat kedua orang itu terdiam sambil menundukan kepalanya tak berani menoleh Zhang lagi.
" Aku adalah kaisar disini, aku yang berhak menentukan siapa yang pantas dihukum ataupun tidak." jawab Zhang.
" Prajurit." panggil Zhang lalu masuk 2 orang prajurit keruangan itu.
" Bawa permaisuri, cambuk dia 100 kali." kata Zhang tegas yang langsung prajurit itu mengawal Jiang tempat hukuman.
Jiang berjalan meninggal kan ruangan itu menuju tempat hukuman, kedua pelayannya Lian dan Yuan terkejut melihat majikannya nya dikawal dan saat ditanya akan hukum membuat kedua pelayannya itu khawatir.
Jiang berfikir dirinya sudah biasa merasakan sakit difisik jadi cambukan bukan apa-apa baginya. saat sampai Jiang langsung dicambuk, saat merasakan cambukan pertama rasanya membuat punggungnya terlepas, sakit luar biasa yang ia rasakan tapi tak terdengar teriakan dari wanita itu.
" Tubuh gadis ini benar-benar lemah." kata nya dalam hati, cambukan demi cambukan ia rasakan, kedua pelayannya menangis menyaksikan majikananya di cambuk, lama kelamaan karena tidak tahan menahan sakit yang ia rasakan membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
para prajurit itu berhenti mencambuk saat melihat Jiang tidak sadarkan diri, kedua pelayan itu langsung berlari, terlihat punggung gadis itu sudah banyak keluar darah, kedua pelayannya memapah Jiang , mereka berdua sudah biasa melakukanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
yahhh ko pasrah di hukum sih 🤨🤨🤨🤨mafia nm doank ,jiwa ttp Melo
2022-09-20
1
anca
yaeellaahh napa rima aja di cambuk,,,kurang sadis ni si jiang
2022-09-10
0
Thyn Jhe
permaisuri.y goblok
2022-06-19
0