Zhang memandang lekat kearah Jiang yang sudah berhenti batuk, Jiang merasa ditatap entah kenapa ada sesuatu yang dia tidak mengerti dalam dirinya tapi segera ia tepis.
" Siapa kau sebenarnya, aku yakin kau bukan permaisuri Jiang Huang yang aku kenal."tanya Zhang dingin.
Jiang terkejut, apa yang harus ia lakukan, apakah dia harus menjelaskan kalau dia sebenarnya dari masa depan yang mati lalu berinkarnasi ketubuh ini, tapi itu hal yang mustahil. siapa yang akan percaya dengan cerita gila ini jika ia menceritakan, yang ada ia hanya dikatakan sudah gila oleh semua orang tapi ini juga kenyataan yang ada.
" Kenapa kau diam." teriak Zhang. Jiang yang sempat melamun terkejut mendengar teriakan Zhang.
" Apa yang harus saya jawab yang mulia,anda tidak pernah ingin mengenal saya, lalu saat anda melihat saya menunjukan kekuatan anda heran dan bertanya seolah anda sangat mengenal saya,padahal jangankan untuk menyentuh, memandang saya pun anda tak sudi." Jiang tertawa mengejek.
Harus Zhang akui, semua yang dikatakan Jiang adalah kebenaran, tapi mendengar semua itu keluar dari mulut Jiang membuat harga dirinya terasa di rendahkan. Wei Chan dan Lan Huan menelan ludahnya sendiri,bagaimana ratu mereka bisa mengatakan hal yang bisa membuat Zhang marah kapan saja, apalagi ratu mereka seperti ingin memancing semua emosi Zhang tapi harus mereka akui, satu satunya orang yang berani menentang dan membalas perkataan Zhang hanya ratu mereka.
" Katakan padaku, apa yang kau lakukan di depan kediamanku." tanya Zhang penasaran, dan emosinya sudah sedikit berubah. Jiang menjadi salah tingkah saat ditanya keperluanya datang,apa yang harus ia katakan? apa kata Zhang nanti kalau dia ingin menyusup untuk melihat pemandangan yang ada di kediamannya dan berakhir bertarung dengan selirnya yang tiba-tiba datang.
" Tidak apakah aku katakan sejujurnya, tapi apa kata kaisar menyebalkan ini nanti aku katakan aku datang untuk menyusup." batin Jiang kesal, alasan apa yang harus dia katakan yang masuk diakal.
"katakan" bentak Zhang.
" Bermain catur." jawab Jiang asal, setelah sadar mengatakan itu Jiang menggigit bibirnya." Xiao na mengapa kau begitu bodoh, sia- sia kau jadi mafia selama ini kalau mencari alasan pun tidak tau, memangnya kau tau bermain catur di zaman ini, walaupun kau hebat bermain catur di duniamu." batinnya merasa menyesal mengatakannya.
" Bermain catur?" tanya Zhang heran menaikan sebelah alisnya.
" Maksudnya saya datang ingin mengajak anda bermain catur." jawab Jiang pelan antara ingin dan tak ingin mengatakannya.
" Apa, aku tak mendengarnya." kata Zhang.
" Apa dia begitu tuli,aku sudah mengatakannya walaupun pelan." fikir Jiang sangat kesal.
" aku ingin mengajak anda bermain catur." jawab Jiang pelan yang lagi- lagi tak didengar Zhang.
" Apa yang kamu katakan, aku tidak mendengarnya." kata Zhang yang mulai kesal.
" Mengajak anda bermain catur yang mulia." cicit Jiang lagi .
" Aku tidak mendengarnya." jawab Zhang sekali lagi, Jiang benar- benar kesal sekarang.
" Bermain catur yang mulia bermain catur, apa anda begitu tuli." teriak Jiang sangat kesal,Zhang tersenyum puas.
" Aku mendengarnya dari tadi, hanya saja Wei Chan dan Lan Huan pasti ingin mendengarnya juga."jawab Zhang puas.
"Sialan, aku dipermainkannya dari tadi." batin Jiang kesal.
" Ayo kita bermain catur, aku ingin lihat seberapa hebat dirimu." tantang Zhang tersenyum licik.
Zhang lalu keluar ruangan itu di ikuti oleh Jiang, Wei Chan dan Lan Huang d belakangnya." mengapa kau sangat sebrono Xiao na, tapi coba dulu." batin Jiang menyesal mengikuti Zhang di belakang.
Wei Chan dan Lan Huan berjalan di kedua sisi Jiang , mereka menoleh kearah Jiang lalu tersenyum. Jiang menaikan sebelah alisnya,menoleh kedua orang yang berdiri di sisinya.
" yang mulia ratu, aku Wei Chan dan dia Lan Huan, kami pengawal pribadi Kaisar." ucap Wei Chan yang berada disisi kanan. Jiang mengangguk tanda mengerti. Jiang memang tau mereka berdua pengawal pribadi hanya saja Jiang tidak mengetahui nama mereka berdua.
mereka sampai kesebuah ruangan yang terdapat susunan buku dan laporan kerajaan tetapi ruangan itu cukup luas terdapat di depan mereka meja panjang sekitar 1 meter panjangnya.
lalu mereka berdua duduk berhadapan di meja itu sedangkan Wei Chan dan Lan Huan berdiri d Samping Zhang. didepam mereka terdapat papan catur dan disamping papan catur terdapat butiran batu bulat berwarna hitam dan putih, milik Jiang berwarna putih dan Zhang berwarna hitam.
" Aku memberi kesempatan padamu untuk bergerak duluan." Ucap Zhang, Jiang sudah mengkerutkan kening tidak mengerti. mungkin melihat contoh 1 kali ia akan mengerti.
" Bagaimana memainkannya." batin Jiang menyesal. ingin rasanya ia berteriak pada Zhang kalau ia tidak tau tapi itu sama saja dia bunuh diri dan membuat dirinya sangat malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Mama Muda
cerita taik, yang buat cerita nya mabuk, mafia eeee...eee
2024-02-09
1
Sulati Cus
lola dia
2022-10-04
0
azka aldric Pratama
sorry deh ,berhnti SMP sini bc'nya,kecewa am MC ceweknya,GK ada tegasnya ,pasrah bgt di tindas😏😏😏😏
2022-09-20
1