Biarkan Aku Memilih

Biarkan Aku Memilih

Kenangan menyakitkan

Dr Prabu Seto Wardhana mengernyitkan dahinya saat melihat tumpukan map di meja kerja suster kepala Miranti saat dirinya jalan-jalan mengontrol semua bagian di Rumah sakit tempatnya bekerja, dan itu di lakukannya rutin sebagai pelayanan terbaiknya juga inspeksi rutin sebagai pimpinan utama di Tasikmalaya Medical Center, atau biasa masyarakat menyebutnya TMC, di kolom kotak map jelas tertulis satu nama dengan spidol permanen,

Raden Ajeng Retno Ayuningtyas.

Deg ! satu nama yang ingin di lupakan dari memori dan catatan perjalanan hidupnya yang telah menggoreskan luka terlalu parah begitu dalam di hatinya, walau dr Prabu sendiri tidak yakin dengan perasaannya sendiri, tapi kenapa sampai saat ini begitu sakit dan terluka hatinya setiap mendengar satu kata nama Retno?

Apakah itu Retno atau Ajeng kekasihnya dulu semasa kuliah di Bandung? ataukah ini hanya kebetulan saja punya nama yang sama? tak mungkin! satu nama ningrat darah biru Jawa yang begitu sakral tak begitu mudah di terapkan pada semua orang, walau sebuah nama adalah hak semua orangtua sebagai do'a pada anaknya, tapi ini semua begitu menggelitik dr Prabu untuk melihatnya juga membuka CV dan file di dalam map itu.

Beribu pertanyaan menggantung ngambang di otaknya, kalau ini benar Retno teman dekatnya dulu kenapa jadi ada di sini? apa dia melamar pekerjaan di Rumah sakit ini? apa dia sudah lulus kuliahnya di ekonomi dan sudah jadi sarjana ekonomi? dimanakah Retno sekarang? apa khabarnya? sudah menikah kah?

Sedang asyik dengan beribu pertanyaan datang suster kepala Miranti, dan tergopoh-gopoh saat tahu pimpinannya ada di ruangannya. Suster kepala Miranti merasa malu karena dirinya tak ada di tempat saat dr Prabu datang ke ruangannya.

"Oh dr Prabu, maaf tadi saya ada yang urgent di lobby depan. Membantu para suster yang pada sibuk ada pasien gawat di IGD mau melahirkan."

"Nggak apa-apa saya hanya melihat-lihat saja kebetulan ruangannya tertutup, dan saat saya ketuk nggak ada jawaban dan saya masuk nggak ada orang, maaf juga saya sudah lancang masuk tanpa izin dulu."

Suster kepala Miranti tersenyum lega sambil mengangguk hormat dan tetap berdiri di samping mejanya.

"Berkas apa di map map merah itu?" dr Prabu menunjuk tumpukan map merah yang tadi sempat di lihat dan di rabanya.

"Oh itu, berkas dan CV mahasiswa yang mau KKN di Rumah sakit ini dok belum saya lihat lagi, sibuk banget."

Dr Prabu mengangguk sambil memanyunkan bibirnya, suster Miranti melihat pimpinannya masih tetap ganteng walau bibirnya di manyun kan, andai saja dirinya belum menikah dan masih muda mungkin akan menjadi biang gosip yang empuk saat ini saat dirinya berdua di dalam satu ruangan heee...

"Boleh aku lihat satu? saya mau melihat persyaratan dan file-file lainnya sebagai syarat ikut KKN mahasiswa sekarang."

"Oh, silahkan Pak."

Dr Prabu mengambil satu map dan pamitan keluar ruangan, permisi sama suster kepala Miranti dan menuju bergegas ke ruangannya.

Dr Prabu merasa deg-degan hatinya sepanjang langkah langkahnya menuju ruangannya dan semakin berdegup kencang saat duduk di meja kerjanya.

Dengan mengusap dasinya tapi lebih ke menenangkan hatinya dr Prabu mengambil minumannya di gelas sebelah kanan mejanya dan tutupnya sampai jatuh karena bergetar dan gemetar kedua tangannya. Dengan sekali teguk saja air minum di gelas itu lalu di simpannya kembali ke tempatnya, begitu sulit untuk menelannya terasa kesat rasanya air mineral itu di tenggorokannya.

Satu lembar map itu di buka, dua lembar ada lagi tulisan dan terbaca dengan jelas "Raden Ajeng Retno Ayuningtyas"

sampai pada biodata pribadi nya

Nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan terbaca nama satu kota kabupaten Pekalongan.

Dan semakin deg-degan seperti melayang rasa hati dan sekujur badan dr Prabu saat melihat satu photo yang begitu jelas itu Retno. Yang lima tahun lalu mengisi hari harinya dengan cinta mereka, dengan mata nanar sekali lagi dr Prabu mengamati dan mengusap photo itu dengan perasaan hancur.

Kenapa kamu hadir kembali di hadapanku? membuka luka lama yang aku usahakan aku obati. Ingin aku lupakan semuanya! apa ini karma atau takdirku? kenapa tak bisa lari dari kenyataan menyakitkan tentangmu Retno?

Dr Prabu menyandarkan tubuhnya yang terasa lemas di kursinya, terasa seperti perjalanan jauh rasa tubuhnya. Lunglai dan tak bertenaga, serasa lumpuh semua persendiannya, Retno kenapa kamu hadir kembali di hadapanku saat aku mulai akan menata diri dan berangsur melupakan?

Lima tahun bukan waktu sebentar aku menghindari dan melupakan kamu dan sisi kelam perjalanan kisah cintaku, aku sampai saat ini masih sendiri dengan sisa cinta yang masih ada dan dendam yang tak pernah padam pada keluargamu!

Kenapa dirinya sampai saat ini masih sendiri, dengan jabatan yang begitu mumpuni, tak ada penolakan dari wanita manapun pada dirinya kalau memang dirinya mau dan niat. Trauma yang begitu hebat penolakan dan penghinaan Raden Haryo Atmojo saat dirinya lulus kuliah dan berniat melamar putri mereka yang waktu itu masih status mahasiswa ekonomi di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Bandung, sedang dirinya baru lulus dari kedokteran dengan alasan yang sangat tidak masuk di akal bukan keturunan ningrat dan nggak jelas bibit bebet dan bobotnya.

Betapapun besar cinta kedua pasangan ini. Prabu dan Retno saat itu akhirnya kalah dan lemah juga semua berakhir di ujung lidah titah sang Romo keturunan ningrat Raden Haryo Atmojo. Juragan dan saudagar batik dari sentra batik paling terkenal kota Pekalongan.

Masih terngiang kata-kata Romo nya Retno seperti petir yang membahana di telinga dr Prabu. Dan itu di jadikan cambuk meriam dalam kehidupan dr Prabu hingga sampai saat ini dirinya duduk di kursi dan ruangan pimpinan saat ini.

"Apa yang kamu banggakan dengan titel dokter mu yang baru saja menetas? masa depan dan hidup anakku harus sejalur dengan leluhurnya. Jelas asal keturunannya jelas silsilahnya, tak ada bagian untuk orang biasa bisa membaur dalam satu ikatan sakral dengan darah biru kami, carilah yang sepadan denganmu, masa depan anakku sudah aku persiapkan dengan baik!"

Kenapa Retno masih saja kuliah dan sekarang baru KKN? bukankah seharusnya sudah selesai tiga tahun lalu? juga kenapa jadi KKN di Fakultas kesehatan jurusan keperawatan?

Dr Prabu memphoto setiap lembar berkas itu juga photo Retno yang tetap saja tersenyum manis menggetarkan hati dr Prabu, walau kertas itu telah di tutup sampul map kembali. Dan setelah menarik nafas berat dr Prabu keluar kembali dan mengembalikan map itu ke meja suster kepala Miranti.

Buru-buru dr Prabu kembali ke ruangannya hatinya begitu takut atau entahlah dan belum siap dengan kenyataan yang ada di hadapannya bukannya takut, tapi merasa belum siap untuk bertemu dan bertegur sapa dengan mantan kekasihnya yang sudah kurang lebih lima tahun tak bertemu, mantan? entahlah.

Sejenak dr Prabu membayangkan seorang anak ningrat berdarah biru Anak Raden Haryo Atmojo, Retno yang begitu cantik dengan kulit kuning langsat dan mata yang begitu tajam, hidung mancung, alis hitam dan bibir yang begitu menggairahkan.

Prabu begitu sayang untuk menyentuhnya, tinggi langsing dengan senyum yang sangat sulit di lupakan membuat dirinya jatuh hati secara tak sengaja, saat makan di kantin mahasiswa senior seorang Prabu Seto Wardhana lagi membetulkan tali sepatunya Retno lagi ngobrol sama temannya sambil bawa makanan karena matanya tak melihat ke bawah terhalang baki makanan, jadi menabrak Prabu. Dan minumannya tumpah di jaket Prabu dan basah kuyup, saat itu teman Prabu merundung Retno dengan menyuruh Prabu menciumnya di hadapan teman-temannya sebagai balasan dan permintaan maaf khas mahasiswa julid senior pada junior, tapi Prabu tak segampang itu, melihat saat itu Retno begitu pucat pasi saja langsung Prabu mengajaknya duduk dan memberi minum takut Retno pingsan.

Dan mulai saat itu mereka kenalan dan saling tukar nomor ponsel.

Maaf, penulis lagi merevisi novel ini untuk bisa lebih baik lagi🙏

Lanjut ? jelas doooooong 😍

Senangnya hatiku !

Tinggalkan jejak dan dukungannya, mohon😆 komen, like, hadiah dan vote nya✌️💝

Terpopuler

Comments

Sahati Ati

Sahati Ati

lanjut kn....👍

2022-06-23

1

Sriza Juniarti

Sriza Juniarti

bagus..ringan kata katanya tertata rapi
tapi vote dan like nya kok sedikit ya..berkarya terus kk 💕🥰

2022-06-03

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

cussds.....bagus alurnya

2022-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Kenangan menyakitkan
2 Tugas berat
3 Jurus awal
4 Tetap bergetar
5 Benci tapi rindu
6 Panggilan hati
7 Dikira putri solo
8 Benci dan cinta itu tipis
9 Comblang
10 Jalankan saja !
11 Sangsi yang ekslusif
12 "Deal mulai sekarang kita jadi sahabat !"
13 Hati tak bertuan
14 Merasa serba malas
15 Belum ada love
16 Carilah solusi lain
17 Tumpangan
18 Ada yang menantang adu jotos
19 Hanya ingin meyakinkan
20 Saya hanya ingin bercerita
21 Oh jadi ini dr Prabu
22 Pimpinan paling menyebalkan
23 Kangen rumah orangtua
24 Rencana lain sang Prabu
25 Kita lihat saja nanti
26 Titik awal masa depanku
27 Kamu nikung aku
28 Ganteng maksimal
29 Kapan bawa calon istri ke sini ?
30 Pencitraan
31 Teringat ciuman pertama
32 Beban fikiran yang berat
33 Sakit hati dan terluka
34 Di rawat
35 Adakah rasa rindu ini Mas rasakan juga ?
36 Aku telah mendengar semuanya
37 Kiriman roti special
38 Jujurkanlah hati
39 Jujur setingan
40 Witing tresno
41 Merubah benci menjadi rasa cinta kembali
42 Katakan !
43 Aku kangen kamu Retno
44 Merubah segalanya
45 Aturan mulai detik ini
46 Cinta itu komitmen
47 Masih kaku dan sungkan
48 Biarkan aku jatuh cinta lagi
49 Maafkan aku Mbak
50 Sakit pura pura
51 Gossip
52 Menjaga hati
53 Izin seorang Kakak
54 Curhat pada adik
55 Depan mata dan kepala
56 Emosi berlebihan
57 Gratifikasi
58 Orang baik pasti minta maaf
59 Rendra
60 Ingin menebus kesalahan
61 Tamu spesial
62 Pemain pembuka
63 Idola baru
64 Alya yang manja
65 Kejujuran Alya
66 Hilang satu per satu sahabat
67 Ingin melihat lebih dekat
68 Ingin di dampingi
69 Permainan emosi
70 Alya bikin sakit kepala
71 Banyak yang tak tahu tentangmu
72 Merasa di abaikan
73 Semakin ngaco aja
74 Menikmati akhir rasa kecewa
75 Penasaran Alya
76 Malasnya Alya
77 Intan dan dr Prabu
78 Intan dan dr Prabu 2
79 Menghilang
80 Game Alya
81 Kemenangan Alya
82 Luka Retno
83 Jangan menangis Kak!
84 Jangan menangis Kak 2
85 Sejenak khayalan Intan
86 Kegelisahan Alya
87 Baper
88 Butuh sahabat
89 Cemas hati
90 Harapan baru yang samar
91 Kepulangan Intan
92 Kegelisahan Prabu
93 Set kemenangan buat Retno
94 Insting seorang Ibu
95 Perasaan Alya
96 Ketakutan Alya
97 Ungkapan cinta terdalam
98 Alya dan keluarganya
99 Mulai tanda tanya
100 Menuju partai final
101 Final
102 Final 2
103 Final 3
104 Mengawinkan piala
105 Kecemasan orangtua
106 Belum jadi Ibu dokter
107 Aku ingin menatapmu semalamam
108 Ciuman selamat pagi
109 Batik senada
110 Bukan masalah gampang
111 Piala kemenangan
112 Misi Khusus Mas Prabu
113 Apel pertama
114 Tak seram seperti yang di bayangkan.
115 Pagi yang dingin
116 Sarapan dengan harapan
117 Persiapan Lamaran
118 Persiapan lamaran 2
119 Tunangan
120 Usai lamaran siap pernikahan
121 Menuju hari H
122 Syok
123 Mencoba jujur
124 Menangis dan menangis
125 Dua minggu menuju hari H
126 Bu Harni adalah Ibuku juga
127 Momen tak terlupakan
128 Kenophobia
129 Sama-sama sabar
130 Harapan Mama
131 Tahu apa mereka?
132 Kegelisahan
133 Kejujuran pengakuan
134 Do'a sahabat
135 Perjalanan
136 Intan dan Imam tetap bangga
137 Saksi pertengkaran
138 Alya dan kemarahannya
139 Prosesi awal
140 Hari yang di tunggu
141 MP
142 MP 2
143 MP 3
144 Jamu spesial
145 Persiapan resepsi ke dua
146 Pesan video
147 Mulai gamang
148 Malam pertama di kamar impian
149 Berbagi cerita
150 Menjelang resepsi kedua
151 Resepsi kedua
152 Usai pesta
153 Malam paling bergairah
154 Do'a orangtua
155 Mulai ada riak
156 Kejujuran
157 Wangi bunga pelaminan
158 Perjalanan tak tentu tujuan
159 Aku setuju
160 Berbagi kesedihan
161 Hanya E-mail
162 Air mata kejujuran
163 Jadi relawan
164 Merindu
165 Secangkir coklat hangat
166 Titip rindu
167 Kedatangan Intan
168 Aku harus menang
169 Positif
170 Ada apa?
171 Membuka kisah
172 Kenyamanan
173 Harapan seorang Ibu
174 Biarkan aku memilih
175 Masih bisa tersenyum
176 Apa yang harus saya lakukan?
177 Kecemasan seorang Ibu
178 Tali yang tersimpulkan
179 Sebenarnya siapa anda ini?
180 Cerita Desty
181 Cerita Rendra
182 Kerinduan jadi keputusan
183 Pertemuan
184 Pulang dengan kerinduan
185 Kesedihan seorang Ibu
186 Sinyal kuat
187 Menunggu
188 Terlalu rindu
189 Mas, sudah pulang?
190 Aku serius
191 Semakin cinta
192 Naik turun pegel
193 Temani dr Imam sama Intan
194 Liburan di rumah saja
195 Nasihat buat bumil
196 Retno yang bijaksana
197 Bimbang dr Imam
198 Alya program di rumahsakit ini
199 Keluar manjanya
200 Masakan Ibu hamil
201 Vionna
202 Habis kata untuk menolak
203 Penolakan
204 Masih tidak percaya
205 Mengintip pembicaraan
206 Membantu mencari solusi
207 Kalut dr Imam
208 Nasehat buat Intan
209 Kakak yang bijaksana
210 Tetap mesra
211 Konsultasi
212 Fantasi Alya
213 Marah tapi cinta
214 Serba kebetulan
215 Hamil
216 Luka lama
217 Ingin di pahami
218 Memilih diam
219 Merasa di tantang
220 Cobaan cinta
221 Sama-sama kecewa.
222 Vionna
223 Gelisah dr Imam
224 Merasa malas
225 Pandangan pertama
226 Stok maaf buat Intan
227 Bimbang dr Imam
228 Intan sakit
229 Ya, Aku memang menang!
230 Cerita ulat bulu
231 Aku tidak nyaman
232 Sama lagi punya masalah
233 Janji ajak jalan-jalan
234 Pengakuan dr Imam
235 Kirim makanan
236 Saling beri saran
237 Main kok ke RS
238 Kirim makanan
239 Alya apa tujuanmu?
240 Alya bikin bingung
241 Makan malam
242 Seperti pintu yang terbuka
243 Curhat pada Istri
244 Makan malam
245 Tertangkap basah
246 Sulit memberi pengertian
247 Debat intelektual
248 Dalam kamar
249 Ada apa dengan mereka?
250 Marah seorang Ibu
251 Akal Vionna
252 Kesal Vionna
253 Walikota
254 Saling rindu
255 Bersitegang
256 Sahabat tetap terbaik
257 Rekomendasi Intan
258 Mau mencoba kerja
259 Nostalgia kelam
260 Intan kerja magang
261 Praktek di datangi Vionna
262 Vionna kena skak
263 Vionna yang cuek saja
264 Peringatan Retno pada dr Imam
265 Menentang orangtua
266 Tetap memadu kasih
267 Support Intan
268 Bicara berdua
269 Mengantar Vionna pulang
270 Ajakan menikah
271 Berniat melamar
272 Niat menikah
273 Sudah saling siap
274 Minta restu lagi.
275 Aku berhak semua atas istriku
276 Hijrah
277 Keluar rumah
278 Langsung mau minta izin
279 Kejutan manis
280 Buka baju di rumah impian
281 Sambutan baik rencana nikah
282 Kenangan di balik pintu
283 Ikut rapat
284 Salam damai
285 Sore-sore belah duren
286 Resepsi Intan (1bab akhir)
287 Resepsi Intan (Bab penutup)
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Kenangan menyakitkan
2
Tugas berat
3
Jurus awal
4
Tetap bergetar
5
Benci tapi rindu
6
Panggilan hati
7
Dikira putri solo
8
Benci dan cinta itu tipis
9
Comblang
10
Jalankan saja !
11
Sangsi yang ekslusif
12
"Deal mulai sekarang kita jadi sahabat !"
13
Hati tak bertuan
14
Merasa serba malas
15
Belum ada love
16
Carilah solusi lain
17
Tumpangan
18
Ada yang menantang adu jotos
19
Hanya ingin meyakinkan
20
Saya hanya ingin bercerita
21
Oh jadi ini dr Prabu
22
Pimpinan paling menyebalkan
23
Kangen rumah orangtua
24
Rencana lain sang Prabu
25
Kita lihat saja nanti
26
Titik awal masa depanku
27
Kamu nikung aku
28
Ganteng maksimal
29
Kapan bawa calon istri ke sini ?
30
Pencitraan
31
Teringat ciuman pertama
32
Beban fikiran yang berat
33
Sakit hati dan terluka
34
Di rawat
35
Adakah rasa rindu ini Mas rasakan juga ?
36
Aku telah mendengar semuanya
37
Kiriman roti special
38
Jujurkanlah hati
39
Jujur setingan
40
Witing tresno
41
Merubah benci menjadi rasa cinta kembali
42
Katakan !
43
Aku kangen kamu Retno
44
Merubah segalanya
45
Aturan mulai detik ini
46
Cinta itu komitmen
47
Masih kaku dan sungkan
48
Biarkan aku jatuh cinta lagi
49
Maafkan aku Mbak
50
Sakit pura pura
51
Gossip
52
Menjaga hati
53
Izin seorang Kakak
54
Curhat pada adik
55
Depan mata dan kepala
56
Emosi berlebihan
57
Gratifikasi
58
Orang baik pasti minta maaf
59
Rendra
60
Ingin menebus kesalahan
61
Tamu spesial
62
Pemain pembuka
63
Idola baru
64
Alya yang manja
65
Kejujuran Alya
66
Hilang satu per satu sahabat
67
Ingin melihat lebih dekat
68
Ingin di dampingi
69
Permainan emosi
70
Alya bikin sakit kepala
71
Banyak yang tak tahu tentangmu
72
Merasa di abaikan
73
Semakin ngaco aja
74
Menikmati akhir rasa kecewa
75
Penasaran Alya
76
Malasnya Alya
77
Intan dan dr Prabu
78
Intan dan dr Prabu 2
79
Menghilang
80
Game Alya
81
Kemenangan Alya
82
Luka Retno
83
Jangan menangis Kak!
84
Jangan menangis Kak 2
85
Sejenak khayalan Intan
86
Kegelisahan Alya
87
Baper
88
Butuh sahabat
89
Cemas hati
90
Harapan baru yang samar
91
Kepulangan Intan
92
Kegelisahan Prabu
93
Set kemenangan buat Retno
94
Insting seorang Ibu
95
Perasaan Alya
96
Ketakutan Alya
97
Ungkapan cinta terdalam
98
Alya dan keluarganya
99
Mulai tanda tanya
100
Menuju partai final
101
Final
102
Final 2
103
Final 3
104
Mengawinkan piala
105
Kecemasan orangtua
106
Belum jadi Ibu dokter
107
Aku ingin menatapmu semalamam
108
Ciuman selamat pagi
109
Batik senada
110
Bukan masalah gampang
111
Piala kemenangan
112
Misi Khusus Mas Prabu
113
Apel pertama
114
Tak seram seperti yang di bayangkan.
115
Pagi yang dingin
116
Sarapan dengan harapan
117
Persiapan Lamaran
118
Persiapan lamaran 2
119
Tunangan
120
Usai lamaran siap pernikahan
121
Menuju hari H
122
Syok
123
Mencoba jujur
124
Menangis dan menangis
125
Dua minggu menuju hari H
126
Bu Harni adalah Ibuku juga
127
Momen tak terlupakan
128
Kenophobia
129
Sama-sama sabar
130
Harapan Mama
131
Tahu apa mereka?
132
Kegelisahan
133
Kejujuran pengakuan
134
Do'a sahabat
135
Perjalanan
136
Intan dan Imam tetap bangga
137
Saksi pertengkaran
138
Alya dan kemarahannya
139
Prosesi awal
140
Hari yang di tunggu
141
MP
142
MP 2
143
MP 3
144
Jamu spesial
145
Persiapan resepsi ke dua
146
Pesan video
147
Mulai gamang
148
Malam pertama di kamar impian
149
Berbagi cerita
150
Menjelang resepsi kedua
151
Resepsi kedua
152
Usai pesta
153
Malam paling bergairah
154
Do'a orangtua
155
Mulai ada riak
156
Kejujuran
157
Wangi bunga pelaminan
158
Perjalanan tak tentu tujuan
159
Aku setuju
160
Berbagi kesedihan
161
Hanya E-mail
162
Air mata kejujuran
163
Jadi relawan
164
Merindu
165
Secangkir coklat hangat
166
Titip rindu
167
Kedatangan Intan
168
Aku harus menang
169
Positif
170
Ada apa?
171
Membuka kisah
172
Kenyamanan
173
Harapan seorang Ibu
174
Biarkan aku memilih
175
Masih bisa tersenyum
176
Apa yang harus saya lakukan?
177
Kecemasan seorang Ibu
178
Tali yang tersimpulkan
179
Sebenarnya siapa anda ini?
180
Cerita Desty
181
Cerita Rendra
182
Kerinduan jadi keputusan
183
Pertemuan
184
Pulang dengan kerinduan
185
Kesedihan seorang Ibu
186
Sinyal kuat
187
Menunggu
188
Terlalu rindu
189
Mas, sudah pulang?
190
Aku serius
191
Semakin cinta
192
Naik turun pegel
193
Temani dr Imam sama Intan
194
Liburan di rumah saja
195
Nasihat buat bumil
196
Retno yang bijaksana
197
Bimbang dr Imam
198
Alya program di rumahsakit ini
199
Keluar manjanya
200
Masakan Ibu hamil
201
Vionna
202
Habis kata untuk menolak
203
Penolakan
204
Masih tidak percaya
205
Mengintip pembicaraan
206
Membantu mencari solusi
207
Kalut dr Imam
208
Nasehat buat Intan
209
Kakak yang bijaksana
210
Tetap mesra
211
Konsultasi
212
Fantasi Alya
213
Marah tapi cinta
214
Serba kebetulan
215
Hamil
216
Luka lama
217
Ingin di pahami
218
Memilih diam
219
Merasa di tantang
220
Cobaan cinta
221
Sama-sama kecewa.
222
Vionna
223
Gelisah dr Imam
224
Merasa malas
225
Pandangan pertama
226
Stok maaf buat Intan
227
Bimbang dr Imam
228
Intan sakit
229
Ya, Aku memang menang!
230
Cerita ulat bulu
231
Aku tidak nyaman
232
Sama lagi punya masalah
233
Janji ajak jalan-jalan
234
Pengakuan dr Imam
235
Kirim makanan
236
Saling beri saran
237
Main kok ke RS
238
Kirim makanan
239
Alya apa tujuanmu?
240
Alya bikin bingung
241
Makan malam
242
Seperti pintu yang terbuka
243
Curhat pada Istri
244
Makan malam
245
Tertangkap basah
246
Sulit memberi pengertian
247
Debat intelektual
248
Dalam kamar
249
Ada apa dengan mereka?
250
Marah seorang Ibu
251
Akal Vionna
252
Kesal Vionna
253
Walikota
254
Saling rindu
255
Bersitegang
256
Sahabat tetap terbaik
257
Rekomendasi Intan
258
Mau mencoba kerja
259
Nostalgia kelam
260
Intan kerja magang
261
Praktek di datangi Vionna
262
Vionna kena skak
263
Vionna yang cuek saja
264
Peringatan Retno pada dr Imam
265
Menentang orangtua
266
Tetap memadu kasih
267
Support Intan
268
Bicara berdua
269
Mengantar Vionna pulang
270
Ajakan menikah
271
Berniat melamar
272
Niat menikah
273
Sudah saling siap
274
Minta restu lagi.
275
Aku berhak semua atas istriku
276
Hijrah
277
Keluar rumah
278
Langsung mau minta izin
279
Kejutan manis
280
Buka baju di rumah impian
281
Sambutan baik rencana nikah
282
Kenangan di balik pintu
283
Ikut rapat
284
Salam damai
285
Sore-sore belah duren
286
Resepsi Intan (1bab akhir)
287
Resepsi Intan (Bab penutup)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!