"Tapi sekali killer tetap saja macan betina kurang suntik haaaa..." Ismi mulai memberi julukan pada suster kepala Miranti yang memang begitu tegas dengan kebijakannya.
"Mbak Retno tenang deh suatu saat kita jinakkan tuh macan betina dengan setetes sianida haaa..." Ella tak mau kalah dan mereka mulai menanamkan rasa tak suka pada suster kepala Miranti yang akan menjadi atasan dan pembimbing mereka selama KKN.
"Hai gosipnya juga asistennya suster kepala itu malah yang lebih judes dan main suruh seenaknya saja kata suster yang dinas di sini."
"Ah masa? yang mana sih?"
"Ella....itu yang waktu kita keruangannya suster macan betina itu pas dia keluar kita masuk."
"Ah aku lupa lagi."
"Elo aja yang sudah pikun."
"Mbak Retno hari minggu kan kita masih tetap bisa nonton drakor rame rame di aplikasi heee..."
"Ya semoga Ella, paling aku cari tukang urut yang pasti badanku rasanya seperti habis lari puluhan kilo, sungguh tak terbayangkan akan seperti ini."
"Kan ada "babang" nya dan bisa saling urut urutan, paling ujung ujungnya minta sun sedikit heee..."
"Iya Mbak Retno asal kita jangan pelit aja pasti ada servis dari yang tersayang haaaa." Ismi berkata dengan mimik lucu.
"Ah elo dasar mesum aja fikirannya haaaa..." Ella melempar saputangan handuk ke wajah Ismi.
Retno hanya tersenyum saja mendengar candaan teman temannya, juga teman sekamarnya di mes itu, mereka enak semua fokus kuliah tanpa memikirkan beban kerja yang harus di pikulnya.
Di lain ruangan dr Prabu begitu puas mendengar pembicaraan dan usulan Retno yang di tolak suster kepala Miranti yang di pinta merekamnya setiap bicara dengan Retno, atau nanti saat menghukumnya, ada kepuasan di hati dr Prabu dengan hati bergetar mengulangi kembali dan memutar ulang rekaman itu sendiri di meja kerjanya.
Mendengar suara Retno yang memohon dan begitu berharap juga begitu putus asa menjadi hiburan tersendiri bagi dr Prabu.
"Bu Miranti kenapa hanya saya sendiri yang tak mendapat izin pengurangan kehadiran di lokasi KKN? sementara yang lain bisa, sungguh ini tak adil, coba Ibu usulkan lagi pada pimpinan saya kok di perlakukan berbeda apa salah saya? yang lain juga sama kerja saya mohon Bu tolong saya."
"Saya sudah berusaha Retno semua keputusan pimpinan dan mungkin dengan segala pertimbangannya."
"Atas pertimbangan apa Bu kan kita sama kerja, dan ini masalah jarak, kalau masih bisa di jangkau setengah jam sampai satu jam perjalanan saya mungkin nggak akan protes Bu "
"Retno mau jaraknya jauh, mau perjalanan satu jam dua jam bahkan lebih itu masalahmu, itu konsekuensi kerja sambil kuliah yang harus di jalani, mungkin semua orang yang punya kasus seperti kamu akan seperti itu pada akhirnya dilema dan berkorban untuk semua cita citanya." suara suster kepala Miranti semakin kasar saja kedengaran di telinga Retno dan Retno hanya diam selesai bicara.
"Jalani saja semuanya, jangan terlalu protes berlebihan jadi kesannya kita mengintervensi atasan."
"Saya tidak bermaksud begitu Bu, barangkali menjadi bahan pertimbangan, saya kerja di Bandung, Lokasi KKN di Tasikmalaya sini dengan jarak tempuh enam jam perjalanan bolak balik Masya Allah Bu apa saya mampu?"
"Manage waktumu seefektif mungkin semua kita berjuang bersama, saya tidak mau tahu dan tak menerima alasan apapun yang penting kehadiran kamu tepat waktu di absensi, itu urusan kamu gimana caranya semua berjalan pada waktunya nanti."
"Apa saya boleh mengajukan sendiri siapa tahu bisa, mungkin secara tertulis barangkali Bu? saya sudah tak berfikir keluarga dan tanggung jawab saya, saya berfikir badan saya bukan robot perlu sejenak istirahat."
"Kamu coba saja bikin pengajuan tapi saya yakin hanya akan menjadi sesuatu yang sia sia,
Kamu masih bisa istirahat di mobil barangkali lumayan perjalanan satu balik tiga jam tidurlah di mobil."
"Ya ampuuuuun Bu, do'ain saya kuat."
"Jangan terlalu cengeng semua belum di jalani, kalau semua sudah berjalan akan biasa saja."
"Bu saya juga orang kerja seperti Ibu sebagai tenaga keperawatan juga di rumah sakit masih satu jaringan dengan rumah sakit ini Bandung Medical Center, karena saya berharap bisa ada sedikit keringanan, juga saya belajar juga dari mahasiswa mahasiswa lain yang KKN di Rumah sakit tempat saya bekerja semua yang bekerja yang sudah punya pekerjaan tetap dan ingin melanjutkan kuliah mendapat keringanan saat KKN."
"Jangan menyamakan semua kebijakan rumah sakit itu sama, jelas akan berbeda satu pimpinan dan pimpinan lain dan itu kembali pada kita masing masing, kalau nggak suka silahkan mencari tempat KKN yang lain yang bisa memenuhi semua keinginan kalian."
"Maafkan saya Bu Miranti saya tak bermaksud menyinggung siapapun dan membanding bandingkan hanya saya menyampaikan pandangan saya saja, kalau memang sudah tak bisa di negosiasikan lagi apalah daya saya, semua tinggal di jalani."
"Pokoknya kehadiran yang utama dan tepat waktu, saya harus tegas untuk kedisiplinan terutama absensi mutlak tak bisa di wakilkan, kita tahu dunia kerja kita melayani bukan di layani."
Rekaman di matikan dan dr Prabu menghela nafas dalam-dalam.
Tunggu saja permainan selanjutnya Retno, akan aku jadikan tiga bulan ini waktu yang begitu menyiksamu, tempatmu bekerja saya sudah tahu atasanmu adalah temanku juga, jadi aku lebih mudah melakukan permainan ini.
Terasa sepi di dalam ruangan itu setelah dr Prabu mendengar suara Retno dan kata kata pembicaraannya dengan suster kepala Miranti, ada getar tersendiri di hati dr Prabu mungkinkah cinta itu masih ada? Ah semua buru buru dr Prabu menepisnya dan membuang semua kemungkinan itu dan mengingat kembali kata kata yang di lontarkan Romo nya Retno sebagai pengingat kebenciannya pada keluarga Raden Haryo Atmojo.
Dr Prabu mencoba menengok keluar ruangan dari jendela dan melihat mahasiswa dengan jaket merah hati lagi di beri pengarahan di depan ruangan suster kepala Miranti, karena kalau di dalam pasti tak masuk semua karena mereka ada sepuluh orang, dan dr Prabu begitu antusias mungkin mereka sudah datang semua fikirnya dan meneliti satu persatu dan pandangannya jatuh pada seorang mahasiswa yang berkerudung bunga bunga kecil, walau dari jarak jauh dan kurang lebih lima tahun tak bertemu kalau orang yang pernah dekat bahkan mengisi hati kita pasti mengenalinya juga.
"Retno kamu masih saja cantik dan mungkin bertambah cantik dengan aura kedewasaan mu, dan masih saja tetap memandang mu begitu bergetar hati ini."
Sosok yang selama ini tak terhapus kan dari belahan hati dr Prabu begitu sulit dan tak mudah, sosok yang pernah di peluknya dengan perasaan berjuta cinta, dan sosok yang selalu manja bergelayut memeluk sebelah lengannya dan yang selalu memberi jalan keluar soal keuangan saat orangtuanya telat mengirimkan jatah bulanan pada dirinya, juga sosok yang selalu baik pada adik adiknya, walau semua telah berubah menjadi kebencian dan dendam yang bergolak setiap saat di hati dr Prabu.
Bersambung...
Tinggalkan jejak dan dukungannya, mohon😆 komen, like, hadiah dan vote nya✌️💝
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
Hernisa Djumain
sampe part ini masih tetap syukak🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-06-18
2
Erni Fitriana
coba retno...kamu cari alamat nya author....nasibmu sebenernya ditangan author loh!!!
2022-03-16
1
ZaeV92
ini mah permainan autor 😂
2021-12-25
2